49
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan
dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk kuesioner Situmorang, 2010 : 72. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 18.0
for windows, dengan criteria jika nilai dari Cronbach’s Alpha 0.80, maka pernyataan tersebut bersifat reliabel. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan
valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r
alpha
r
tabel
, maka pernyataan reliabel.
b. Jika r
alpha
r
tabel
, maka pernyataan tidak reliabel.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.893 24
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Pada Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai r
alpha0,893
r
tabel 0,80
Dengan demikian seluruh butir pernyataan dinyatakan reliabel.
3.10 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode deskriptif dilakukan untuk menganalisis data penelitian dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan data
sehingga dapat memberikan gambaran mengenai topik yang dibahas.
Universitas Sumatera Utara
50
3.10.2 Analisis Statistik
3.10.2.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu: keselamatan kerja X
1
, kesehatan kerja X
2
terhadap variabel terikat yaitu motivasi karyawan Y. Penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS versi 17.00, dengan rumus:
� = � + �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
Dimana: Y = Motivasi Karyawan
� = Konstanta
�
1
�
2
= Koefisien Regresi Berganda X
1
=Keselamatan Kerja X
2
=Kesehatan Kerja �
= Standar Error
3.10.2.2 Uji Asumsi Klasik
Model regresi berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik sebelum data tersebut dianalisis Ghozali, 2005:91 adapun syarat asumsi klasik tersebut
meliputi: 1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data untuk melihat normal atau tidaknya sebaran data yang dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau
mendekati normal yakni tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality
Universitas Sumatera Utara
51 Probability Plot dengan melihatpenyebaran data titik pada sumbu
diagonal dari grafik Situmorang, 2012:100. 2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara
sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan
VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas Situmorang, 2010:104. 3. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terjadi varian gangguan berbeda dari suatu pengamatan, model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot. Jika sebuah varian sama,
maka dikatakan homokedastisitas dan apabila varian berbeda, maka dikatakan terjadi heterokedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi dua
yaitu, dengan analasis grafik dan analisis residual yang berupa statistik Situmorang, 2012: 108.
Universitas Sumatera Utara
52
3.10.2.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi
syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut:
1. Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
a. H : b1=b2= 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi sebagai variabel
terikat Y. b. H
a
: b1 ≠b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi sebagai variabel
terikat Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2.
Signifikansi Parsial Uji t Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual
terhadap variabel terikat. a. H
: b1 = b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu
Universitas Sumatera Utara
53 keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi sebagai variabel
terikat Y. b. Ha : b1
≠ b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
dan X
2
yaitu keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi sebagai variabel terikat Y.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 3.
Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
X
1
, X
2
adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
, X
2
terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang
digunakan tidak kuat.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan