13 d. Melaksanakan program diklat keselamatan kerja dan menghindari cara
kecelakaan dan menghadapi kemungkinan timbulnya kecelakaan. Menurut Mangkunegara 2009:160 keselamatan dan kesehatan kerja
adalah kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja. Resiko keselamatan kerja merupakan aspek-aspek dari lingkungan
kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik yang terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan
pendengaran. Keselamatan kerja menurut Mondy 2009:360 adalah perlindungan
karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja
yang dapat menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.
Keselamatan kerja menurut Sugeng dalam Lambrie 2010:235 diartikan sebagai “Bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan
yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.” Sedangkan menurut Swasto, 2011:107 mengemukakan bahwa ”Keselamatan kerja menyangkut
segenap proses perlindungan tenaga kerja terhadap kemungkinan adanya bahaya yang timbul dalam lingkungan pekerjaan.”
2.1.2 Pengertian Kesehatan Kerja
Menurut Meily 2010:72, “Kesehatan kerja adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental dan
kesejahteraan sosial semua pekerja yang setinggi-tingginya.” Mencegah gangguan
Universitas Sumatera Utara
14 kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari faktor
risiko pekerjaan yang merugikan kesehatan, penempatan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja disesuaikan dengan kapabilitas fisiologi, psikologinya,
dan disimpulkan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaannya. . Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang
bebas dari gangguan fisik, mental, emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja Mangkunegara, 2009:161. Resiko kesehatan merupakan factor-
faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress, emosi atau gangguan fisik.
Adapun usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: a. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna
ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan. b. Mencengah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit.
c. Memelihara kebersihan dan ketertiban, sertakeserasian lingkungan kerja. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat, antara lain: keturunan, lingkungapn, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Keempat faktor tersebut saling berpengaruh satu sama lainnya,
bilamana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal, maka status kesehatan akan tercapai dengan baik Sedangkan menurut
Swasto 2011:110 mengemukakan bahwa “Kesehatan kerja menyangkut
Universitas Sumatera Utara
15 kesehatan fisik dan mental.” Kesehatan mencakup seluruh aspek kehidupan
manusia termasuk lingkungan kerja. Swasto 2011:110 juga mengemukakan bahwa ada beberapa faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan kerja antara lain : 1. Kondisi Lingkungan Tempat Kerja
Kondisi ini meliputi : a. Kondisi fisik
Berupa penerangan, suhu udara, ventilasi ruangan tempat kerja, tingkat kebisingan, getaran mekanis, radiasi dan tekanan udara.
b. Kondisi fisiologis Kondisi ini dapat dilihat dari konstruksi mesinperalatan, sikap badan dan cara
kerja dalam melakukan pekerjaan, hal-hal yang dapat menimbulkan kelelahan fisik dan bahkan dapat mengakibatkan perubahan fisik tubuh karyawan.
c. Kondisi khemis Kondisi yang dapat dilihat dan uap gas, debu, kabut, asap, awan, cairan dan benda
padat. 2. Mental Psikologis
Kondisi ini meliputi hubungan kerja dalam kelompokteman sekerja, hubungan
kerja antara bawahan dengan atasan dan sebaliknya, suasana kerja, dan lain-lain.
Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap karyawan ini bertujuan agar tidak terjadi kecelakaan ditempat kerja atau paling tidak
mengurangi tingkat kecelakaan di tempat kerja,sehingga proses produksi dapat berjalan dengan semestinya. Mangkuprawira 2009:75 menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
16 kesehatan dan keselamatan kerja, merupakan suatu upaya untuk menekan atau
mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan antara keselamatan dan kesehatan.
Perhatian pada kesehatan karyawan dapat mengurangi terjadinya kecelakaan dalam melaksanakan pekerjaannya, jadi antara kesehatan dan
keselamatan kerja bertalian dan dapat mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Yuli 2005:135 Keselamatan dan kesehatan kerja, adalah suatu sistem
program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan preventif timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila
terjadi hal yang demikian.Sedangkan Malthis dan Jackson 2002:245 menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
Keselamatan dan kesehatan kerja meruapakan suatu spesialisasi tersendiri, karena di dalam pelaksanaannya disamping dilandasi oleh peraturan perundang-
undangan juga dilandasi oleh ilmu-ilmu tertentu, terutama ilmu teknik dan medik. Demikian pula keselamatan dan kesehatan kerja merupakan masalah yang
mengandung banyak aspek, misalnya: hukum, ekonomi maupun sosial. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan dilakukan
secara bersama-sama oleh pimpinan atau pengurus perusahaan dan seluruh tenaga kerja. Dalam pelaksanaannya pimpinan atau pengurus dapat dibantu oleh petugas
Universitas Sumatera Utara
17 keselamatan dan kesehatan kerja dari perusahaan yang bersangkutan. Perugas
keselamatan dan kesehatan kerja adalah karyawan yang mempunyai pengetahuan atau keahlian di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, dan ditunjuk oleh
pimpinan atau pengurus perusahaan maupun Departemen Tenaga Kerja. Sedangkan yang bertugas mengawasi atas ditaati atau tidak peraturan perundang-
undangan dibidang keselamatan dan kesehatan kerja ini menurut Husni 2005:133 adalah:
a. Pegawai pengawas keselamatan dan kesehatan kerja yaitu pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja. b. Ahli keselamatan dan kesehatan kerja yaitu tenaga teknis berkeahlian
khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
2.1.3 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja