Persepsi Respon Masyarakat Terhadap Program Beras Bagi Keluarga Miskin

77

5.2. Respon Masyarakat Terhadap Program Beras Bagi Keluarga Miskin

5.2.1. Persepsi

Mengukur respon juga perlu ada persepsi karena jika persepsi tentang sesuatu hal itu tidak ada maka respon tidak akan muncul. Persepsi adalah suatu proses yang dimulai dari penglihatan dan pendengaran hingga terbentuk tanggapan yang terjadi pada diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya. Maka persepsipemahaman masyarakat dapat diukur melalui penglihatan dan pendengaran, atensi dan pengetahuan. Hasil penelitian dari persepsi responden terhadap program raskin dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 5.2.1.1 Distribusi Responden Tentang Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui 18 5 3 69,23 19,23 11,53 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Berdasarkan Tabel 5.2.1.1 terlihat bahwa responden yang mengetahui apa itu program Raskin sebanyak 18 orang 69,23, responden yang kurang mengetahui apa itu program Raskin sebanyak 5 orang 19,23 dan responden yang tidak mengetahui sebanyak 3 orang 11,53. Jumlah responden yang kurang mengetahui dan tidak mengetahui hampir seimbang. Universitas Sumatera Utara 78 Berdasarkan jawaban dari responden melalui hasil penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan yaitu mengetahui artinya bahwa responden tahu dan paham mengenai program Raskin dan bisa dibuktikan dengan cara responden mengikuti sosialisasi dari pihak pelaksana Raskin setelah itu reponden dapat mencermati dan memahaminya. Kurang mengetahui maksudnya bahwa responden kurang mencermati dan memahami apa itu program Raskin karena jarang mengikuti pengadaan sosialisasi yang dilaksanakan oleh pihak pelaksana Raskin, oleh karena itu responden sedikit paham terhadap penjelasan yang telah diberikan kepadanya. Sementara yang tidak mengetahui dikarenakan responden tidak pernah mengikuti sosialisasi dari pihak pelaksana Raskin, mereka tidak punya waktu luang dikarenakan sibuk bekerja untuk mencari uang agar tercukupi kebutuhan hidup mereka. Tingginya pengetahuan responden mengenai apa itu program Raskin disebabkan karena seringnya diadakan sosialisasi dari pihak pelaksana Raskin. Berdasarkan Petunjuk Teknis juknis Raskin tahun 2004, sosialisasi Raskin itu sangat perlu dilaksanakan agar masyarakat terutama penerima Raskin tidak buta mengenai program tersebut. Maka dapat dikatakan bahwa mereka sudah paham mengetahui tentang Raskin itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 79 Tabel 5.2.1.2 Distribusi Responden Tentang Manfaat Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui 20 4 2 76,92 15,38 7,69 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Hasil dari Tabel 5.2.1.2 menunjukkan bahwa responden yang mengetahui manfaat program Raskin sebanyak 20 orang 76,92, kurang mengetahui sebanyak 4 orang 15,38 sedangkan yang tidak mengetahui sebanyak 2 orang 7,69. Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa responden yang mengetahui manfaat program Raskin disebabkan responden sering ikut dalam pengadaan sosialisasi di Kelurahan Dataran Tinggi dan sudah dapat mengetahuinya. Responden yang kurang mengetahui disebabkan responden kurang mencermati dan memahami dengan betul manfaat program Raskin sedangkan responden yang tidak mengetahui disebabkan tidak pernah ikut untuk bersosialisasi dalam pengadaan Raskin di Kelurahannya. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden penerima Raskin di Lingkungan II, Ibu Ratna yaitu : “kalau menurut saya manfaat Raskin adalah dapat tercukupinya kebutuhan dasar pokok seperti pangan, sandang dan papan” Universitas Sumatera Utara 80 Berikut Tabel 5.2.1.3 yang akan menjelaskan tentang pengetahuan responden tentang tujuan Raskin. Tabel 5.2.1.3 Distribusi Responden Tentang Tujuan Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui 20 4 2 76,92 15,38 7,69 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Tabel 5.2.1.3 menunjukkan bahwa responden yang mengetahui tujuan dari program Raskin sebanyak 20orang 76,92, yang kurang mengetahui tujuan dari program Raskin sebanyak 4 orang 15,38 dan yang tidak mengetahui sebanyak 2 orang 7,69. Berdasarkan hasil observasi peneliti, tingginya pengetahuan responden terhadap tujuan program Raskin karena seringnya dilaksanakan sosialisasi dan responden peka terhadap program pemerintah pada umumnya dan program Raskin pada khususnya dan hal ini membuat mereka menginginkan hasil dari program dan mereka juga telah mengerti tentang program Raskin itu sendiri. Selain itu tujuan program Raskin juga meningkatkanmembuka akses pangan rumah tangga miskin dan mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin melalui pemberian bantuan pemenuhan sebagian kebutuhan pangan dalam bentuk beras. Berikut hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden penerima Raskin di Lingkungan III, Bapak Awal Lubis: Universitas Sumatera Utara 81 “kalau menurut saya, tujuan Raskin adalah untuk membantu rakyat yang kurang mampu, agar masyarakat tidak terlalu terbebani...” Hal tersebut merupakan bukti bahwa persepsi responden terhadap program Raskin adalah persepsi positif. Tabel 5.2.1.4 Distribusi Responden Tentang Pengadaan Raskin di Kelurahan No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui 22 2 2 84,61 7,69 7,69 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Tabel 5.2.1.4 menerangkan bahwa responden yang mengetahui sejak tahun berapa di Kelurahan Dataran Tinggi Binjai diadakan penyaluran Raskin adalah sebanyak 22 orang 84,61, yang kurang mengetahui sebanyak 2 orang 7,69 dan yang tidak mengetahui juga 2 orang 7,69. Berdasarkan hasil observasi jawaban responden tersebut merupakan persepsi positif, dikarenakan responden lebih banyak mengetahui sehingga terbentuk tanggapan yang terjadi pada dirinya akan keingintahuan yang lebih besar terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya, maka dari itu responden sudah mengetahui sejak kapan diadakannya penyaluran Raskin di Kelurahan Dataran Tinggi Binjai. Sedangkan yang kurang mengetahui disebabkan responden jarang mengikuti sosialisasi di Kelurahan dan agak cuek terhadap informasi yang dipaparkan oleh kepala lingkungannya sehingga responden kurang tahu sejak kapan penyaluran Raskin diadakan. Sedangkan yang tidak mengetahui disebabkan responden tidak Universitas Sumatera Utara 82 pernah ikut sosialisasi dan tidak pernah bertanya kepada tetangganya yang penerima Raskin juga. Program Raskin dilaksanakan di Kelurahan Dataran Tinggi Binjai Tahun 2007 tepatnya pada bulan Mei. Berikut hasil wawancara peneliti dengan responden, Bapak Tarwan selaku penerima manfaat dan juga sebagai Kepala Lingkungan IV : “...Program Raskin di kelurahan ini sudah dilakukan sejak tahun 2007 dan hingga sekarang, yang dilakukan penyaluran setiap bulannya...” Tabel 5.2.1.5 Distribusi Responden Tentang Program lain selain Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui 22 4 84,61 15,38 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Hasil dari Tabel 5.13 menunjukkan bahwa responden yang mengetahui program lain yang pernah dilaksanakan sebelum program Raskin sebanyak 22 orang 84,61, yang kurang mengetahui sebanyak 4orang 15,38 dan yang tidak mengetahui tidak ada 0. Berdasarkan hasil observasi peneliti dapat dikatakan responden yang mengetahui hal itu dikarenakan sering terlibatnya para penerima Raskin didalam sosialisasi di Kelurahan dan Tim Pelaksana juga memberikan penyuluhan bahwa pernah adanya program lain yang pernah dilaksanakan di Kelurahan Dataran Tinggi Binjai sebelum Program Raskin yaitu Program BLT sedangkan yang kurang Universitas Sumatera Utara 83 mengetahui disebabkan responden jarang ikut terlibat didalam sosialisasi sehingga penyuluhan yang diberikan oleh tim pelaksana juga kurang mereka ketahui. Berikut hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden yaitu Bapak Tarno di lingkungan III: “Saya jarang ikut dalam sosialisasi kelurahan karena saya sibuk dalam bekerja untuk mencari nafkah dikarenakan uang yang saya dapat harus cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya sehari-hari”. Berikut Tabel 5.2.1.6 yang akan menjelaskan tentang sumber informasi program Raskin kepada responden. Tabel 5.2.1.6 Distribusi Responden Tentang Sumber Informasi Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 4 Kelurahan Kepling Koran Televisi 1 18 4 3 3,48 69,23 15,38 11,53 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Hasil dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa responden lebih banyak mengetahui tentang adanya program Raskin dari Kepala Lingkungan yaitu sebanyak 18 orang 69,23, yang memperoleh informasi program ini dari koran sebanyak 4 orang 15,38, perolehan informasi dari kelurahan 1 orang 3,48 dan perolehan informasi dari televisi sebanyak 3 orang 11,53. Berdasarkan hasil observasi peneliti, menunjukkan bahwa pemerintah telah mensosialisasikan program Raskin dengan baik. Sosialisasi program ini dikatakan Universitas Sumatera Utara 84 baik, terlihat dari informasi program yang dapat diperoleh masyarakat dengan mudah dari media elektronika dan media cetak. Sedangkan informasi dari Kepala Lingkungan dipahami karena Kepala Lingkunganlah yang bertugas untuk menyampaikan informasi kepada penerima program tentang adanya penjualan beras Raskin di kantor Kelurahan. Responden tidak banyak yang tidak memiliki televisi dan yang memiliki televisi jarang menonton televisi karena mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing yang pada umumnya bekerja diluar rumah mereka masing- masing. Berikut hasil wawancara peneliti dengan Bapak Tarwan sebagai penerima Raskin dan juga sebagai Kepala Lingkungan IV : “Ketika ada penjualan beras raskin di kelurahan, pak lurah menugaskan Kepala Lingkungan untuk memberikan informasi kepada keluarga miskin yaitu keluarga yang memiliki kriteria sebagai penerima Raskin untuk membeli bers di kelurahan. Keluarga miskin ini ada yang sudah tahu dan ada yang belum tahu, dan yang belum tahu tersebut harus diberi tahu” Peran serta dari Kepala Lingkungan sebagai pelaksana program sangatlah penting dalam penjualan beras Raskin, sebab dari merekalah salah satunya sumber informasi adanya penjualan beras Raskin. Tabel 5.2.1.7 Distribusi Responden Tentang Pemahaman Informasi Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Memahami Kurang Memahami Tidak Memahami 18 8 69,23 30,76 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Universitas Sumatera Utara 85 Hasil dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang memahami informasi mengenai Program Raskin sebanyak 18 orang 69,23, yang kurang memahami sebanyak 8 orang 30,76 dan yang tidak memahami tidak ada 0. Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa responden yang memahami program tersebut dikarenakan adanya informasi yang jelas yang diberikan oleh Kepala Lingkungan dan hal ini sangatlah penting dalam penjualan beras Raskin. Sementara itu yang kurang memahami Program tersebut dikarenakan responden terlalu sibuk dengan kerjaan masing-masing untuk mencari nafkah hidupnya maka mereka tidak terlalu memikirkan pemahaman program tersebut yang penting mereka hanya menerima hasil dari program Raskin. Tabel 5.2.1.8 Distribusi Responden Tentang Informasi Tim Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Mengetahui Kurang Mengetahui Tidak Mengetahui 12 14 46,15 53,84 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Tabel 5.2.1.8 menunjukkan bahwa responden yang mengetahui adanya informasi Raskin dari Tim Program Raskin yaitu sebanyak 12 orang 46,15, yang kurang mengetahui sebanyak 14 orang 53,84 dan yang tidak mengetahui tidak ada 0. Berdasarkan hasil observasi peneliti banyaknya responden yang kurang tahu tentang adanya Tim Program Raskin untuk menginformasikan penyaluran Raskin di Universitas Sumatera Utara 86 Kelurahan Dataran Tinggi Binjai karena mereka selalu sibuk dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sosialisasi program Raskin bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai program Raskin kepada RTM sasaran penerima manfaat, masyarakat, dan pelaksana program di tingkat Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan, dan DesaKelurahan. Sosialisasi program Raskin dilakukan oleh Tim Program Raskin Tingkat Pusat, Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan dan DesaKelurahan secara berjenjang dan dapat mengikutsertakan pihak lain bilamana diperlukan www.bappeda.jabarprov.go.id Melalui penelitian ini perlu juga diketahui berapa harga Raskin yang dibebankan kepad responden. Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti, semua responden menjawab bahwa harga Raskin yang dibebankan kepada masyarakat adalah Rp.1600,00-. Tabel 5.2.1.9 Distribusi Responden Tentang Tahun Berapa Menerima Program Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 4 10 12 15,38 38,46 46,15 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Tabel 5.2.1.9 menunjukkan bahwa responden yang menerima program Raskin tahun 2009 adalah sebanyak 12 orang 46,15. Jumlah ini hampir berimbang dengan responden yang menerima program ini pada tahun 2008 yaitu 10 orang 38,46, dan Universitas Sumatera Utara 87 untuk responden yang menerima Raskin sejak tahun 2007 sebanyak 4 orang 15,38. Berdasarkan hasil observasi peneliti, program Raskin ini dijalankan di Kelurahan Dataran Tinggi Binjai sejak bulan Mei 2007, yang pada tahun tersebut terjadi pendistribusian beras Raskin setiap bulannya. Program ini merupakan kelanjutan program Operasi Pasar Khusus beras yang dimulai sejak tahun 1998. Nama-nama keluarga miskin yang menerima program Raskin setiap tahun direvisi kembali sesuai dengan kriteria kondisi terbaru keluarga miskin tersebut. Dari tabel diatas diketahui bahwa penerima Raskin setiap tahun tidak sama, hal ini terlihat dari jawaban responden tentang tahun menerima Raskin yang menunjukkan adanya sedikit penerima Raskin tahun 2007. Berikut hasil wawancara peneliti dengan pelaksana program yaitu Bapak Tarwan: “Setiap tahun yang berhak menerima beras raskin di cek ulang, pengecekan ini dilakukan dengan melihat setiap keluarga satu per satu, kalo si A udah maju sedikit, saya bilang saja dicoret namanya ada diganti dengan yang lain yang lebih miskin, dan jika misalnya ada yang meninggal atau pindah tapi tidak jelas yang seperti juga saya bilang diganti” Tugas untuk merevisi kembali nama-nama yang berhak menerima program Raskin dibebankan kepada kepala lingkungan masing-masing lingkungan karena mereka yang mengenal warganya dengan jelas. Setelah direvisi ulang, data ini dirembukkan dengan kepala kelurahan kemudian data usulan penerima Raskin ini dikirim ke kecamatan untuk disahkan oleh kepala kecamatan. Universitas Sumatera Utara 88 Tabel 5.2.1.10 Distribusi Responden Tentang Jumlah Beras Yang Di Beli No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 4 30 kgbulan 25 kgbulan 20 kgbulan 15 kgbulan 26 100,00 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Berdasarkan tabel di atas maka seluruh responden membeli jumlah beras 15 kgbulan, bahwa Raskin disalurkan maksimal 15 kgkk. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti kepada Kepala Lingkungan IV Kelurahan Dataran Tinggi Binjai, Bapak Tarwan sebagai berikut: “Program Raskin ini merupakan program penjualan beras kepada keluarga miskin sebanyak 15kgkk per kepala keluarga dengan harga Rp.1600,00 per kilogram” Universitas Sumatera Utara 89 Berikut tabel jawaban responden tentang kecukupan jumlah beras Raskin dalam memenuhi kebutuhan beras keluarga. Tabel 5.2.1.11 Distribusi Responden Tentang Kecukupan Jumlah Beras Raskin No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Kurang Mencukupi Mencukupi Tidak Mencukupi 16 4 6 61,53 15,38 23,07 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Tabel 5.2.1.11 menunjukkan bahwa 16 responden 61,53 mengatakan bahwa jumlah beras Raskin kurang mencukupi kebutuhan beras warga miskin, 6 responden 23,07 mengatakan bahwa jumlah tersebut tidak mencukupi kebutuhan beras dan 4 responden 15,38 mengatakan mencukupi kebutuhan beras. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu responden penerima Raskin mengatakan bahwa jumlah tersebut mencukupi kebutuhan beras mereka. Jawaban responden ini dipengaruhi oleh banyak atau sedikitnya jumlah anggota keluarga responden. Jika jumlah anggota keluarga 4 orang maka jumlah beras dalam mencukupi kebutuhan responden jelas tidak memenuhi. Berikut hasil wawancara peneliti dengan ibu Mukirah sebagai berikut: “Jumlah beras Raskin ini jelas kurang mencukupi kebutuhan beras untuk keluarga. Sebulan saja saya bisa membeli 65 kg sedangkan jumlah anggota keluarga 8 orang termasuk saya, padahal Raskin ini hanya 15kg, tapi memang sedikit terbantu juga dengan adanya Raskin ini” Universitas Sumatera Utara 90 Berdasarkan hasil observasi peneliti, jumlah anggota keluarga responden penerima program Raskin ini bahwa sebanyak 69,23 responden memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 1-5 orang dan 30,76 memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 6-8 orang. Tabel 5.2.1.12 Distribusi Responden Pembelian Beras Disaat Ada Penyaluran No Jawaban Responden Frekuensi Persentase 1 2 3 Sering Kadang-kadang Tidak Pernah 26 100,00 Jumlah 26 100,00 Sumber : Hasil Kuesioner 2010 Melalui tabel diatas dan hasil observasi juga diketahui bahwa seluruh responden 100 mengatakan bahwa mereka sering membeli beras Raskin setiap kali ada penyaluran. Warga miskin yang telah terdaftar sebagai penerima Raskin dapat membeli beras dalam jangkau waktu paling lama 1 minggu setelah kepala lingkungan memberitahukan adanya penjualan beras Raskin di kantor kelurahan. Mereka harus membawa kartu Raskin sebagai bukti bahwa warga miskin tersebut merupakan warga yang berhak membeli beras Raskin. Pembelian beras oleh warga miskin yang berhak membeli beras Raskin tidak diperkenankan untuk mengutang kepada kelurahan, maka mereka harus membawa uang Rp.24.000,00 untuk membeli beras tersebut. Universitas Sumatera Utara 91

5.2.2. Sikap