Data Variabel .1 Tabel Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Kuesioner Penelitian

JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang melakukan permohonan pembuatan SPRI adalah merata. Hal ini dibuktikan dari hasil tabel distribusi yang menunjukka n jumlah antara pemohon yang berwarganegara Indonesia dan pemohon yang berwarganegara Indonesia keturunan tidak jauh berbeda. Dalam pelaksanaan pembuatan SPRI pada dasarnya tidak ada persyaratan berbeda yang dikenakan bagi WNI dan WNI Keturunan, tetapi dalam pelaksanaannya masih sering dijumpai petugas yang meminta Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia SBKRI kepada pemohon WNI Keturunan, walaupun berdasarkan Keppres no 56 tahun 1996, SBKRI sudah dihapuskan. IV.2 Data Variabel IV.2.1 Tabel Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Kuesioner Penelitian Data berikut ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat yang telah selesai melakukan permohonan pembuatan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Hasil penelitian dari penyebaran kuesioner akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi tabel tunggal, selanjutnya hasil wawancara dengan informan kunci akan disajikan dalam bentuk Tanya jawab. Di bawah ini akan disajikan data hasil penelitian lapangan. Universitas Sumatera Utara Tabel 6 Pengetahuan Responden terhadap Penerapan Sistem Online dalam Pembuatan SPRI No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Mengetahui 2 9,09 2. Mengetahui 7 31,82 3. Cukup Mengetahui 5 22,73 4. Kurang Mengetahui 4 18,18 5. Tidak Mengetahui 4 18,18 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang mengetahui adanya penerapan sistem online dalam pembuatan SPRI, tetapi responden yang tidak mengetahui tentang penerapan sistem online dalam pembuatan SPRI juga masih ada. Berdasarkan alasan yang diberikan para responden tentang ketidaktahuan mereka akan penerapan sistem online dalam pembuatan SPRI adalah karena kurangnya informasi mengenai hal tersebut di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu responden yang tidak mengetahui akan hal ini kebanyakan adalah responden yang berusia diatas 40 tahun dan juga responden dengan tingkat pendidikan SLTA ke bawah. Berdasarkan hal ini dapat penulis simpulkan bahwa informasi mengenai penerapan Sistem Online dalam pembuatan SPRI masih belum efektif karena belum merambah seluruh kalangan masyrakat. Universitas Sumatera Utara Tabel 7 Pengetahuan Responden Mengenai Pembuatan SPRI yang dapat Dilakukan dimana saja tanpa Disesuaikan dengan Wilayah Domisili Pemohon No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Mengetahui 3 13,63 2. Mengetahui 6 27,27 3. Cukup Mengetahui 1 4,54 4. Kurang Mengetahui 3 13,63 5. Tidak Mengetahui 9 40,93 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, mayoritas responden menjawab tidak mengetahui bahwa pembuatan SPRI dapat dilakukan di mana saja tanpa sesuai dengan wilayah domisili pemohon. Berdasarkan alasan dari responden tentang ketidaktahuan mereka akan pembuatan SPRI yang dapat dilakukan di mana saja adalah karena kurangnya informasi akan hal tersebut di Kantor Imigrasi. Selain itu ketidaktahuan responden akan hal tersebut adalah karena mereka belum pernah mencoba untuk membuat SPRI di wilayah domisili lain. Oleh karena itu dapat penulis simpulkan bahwa informasi mengenai hal ini masih belum efektif dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, padahal hal ini merupakan salah satu kemudahan yang diperoleh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia. Universitas Sumatera Utara Tabel 8 Kemudahan yang Diperoleh dari Penerapan Pembuatan SPRI yang dapat Dilakukan di mana saja Tanpa Sesuai dengan Wilayah Domisili Pemohon No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Mudah 8 36,37 2. Mudah 13 59,09 3. Cukup Mudah 1 4,54 4. Agak Sulit 5. Sulit JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab dengan penerapan permohonan pembuatan SPRI yang dapat dilakukan di mana saja tanpa disesuaikan dengan wilayah domisili pemohon dapat memberikan kemudahan dalam pengurusan permohonan pembuatan SPRI. Hal ini dikarenakan dapat memberikan kemudahan bagi masyrakat yang ingin melakukan permohonan pembuatan SPRI tetapi mereka tidak tinggal di wilayah yang tertera di Karti Identitasnya sehingga dapat mengefisienkan waktu serta biaya. Tabel 9 Pengetahuan tentang Pengisian Formulir Permohonan Pembuatan SPRI secara Online No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Mengetahui 1 4,54 2. Mengetahui 6 27,3 3. Cukup Mengetahui 1 4,54 4. Kurang Mengetahui 6 27,3 5. Tidak Mengetahui 8 36,32 Universitas Sumatera Utara JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab tidak mengetahui akan pengisian formulir permohonan pembuatan SPRI secara online. Berdasarkan alasan responden tentang ketidaktahuan mereka akan pengisian formulir permohonan pembuatan SPRI secara online adalah karena kurangnya informasi mengenai hal tersebut. Selain itu berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar responden yang tidak mengetahui pengisian formulir secara online juga disebabkan karena faktor pendidikan dan faktor usia. Adapun gambaran dari papan informasi yang terdapat di Kantor Imigrasi yang memuat tentang pengisian formulir secara online adalah sebagai berikut Gambar 1 Papan Informasi Tata caraProsedur Permohonan SPRI yang Memuat Informasi Pengisian Formulir secara Online Universitas Sumatera Utara Tabel 10 Kemudahan yang Diperoleh dalam Menggunakan Pengisian Formulir secara Online pada Pembuatan SPRI No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Mudah 5 22,73 2. Mudah 14 63,64 3. Cukup Mudah 3 13,63 4. Agak Sulit 5. Sulit JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa dengan adanya pengisian formulir secara online dapat lebih mempermudah dalam pengurusan pembuatan SPRI. Akan tetapi pelaksanaannya belum efektif karena informasi mengenai hal ini masih belum dapat diterima oleh semua pihak, sehingga pelaksanaannya belum terlaksana dengan baik. Universitas Sumatera Utara Tabel 11 Keamanan bagi Pemohon dalam Penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Aman 5 22,74 2. Aman 10 45,45 3. Cukup Aman 6 27,27 4. Kurang Aman 1 4,54 5. Tidak Aman JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February, 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat sebagai pemohon pembuatan SPRI dari tindakan kecurangan seperti penggandaan pasport, tertukarnya data pemohon yang satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang mayoritas menjawab Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dapat memberikan rasa aman dalam pelaksanaan permohonan pembuatan SPRI. Selain itu berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab kurang aman, Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia yang menggunakan sistem online dan berbasis internet dalam pelaksanaannya masih memungkinkan terjadinya kecurangan seperti pembajakan atau hacking terhadap sistem berbasis internet tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 12 Kejelasan Informasi Tata Cara dan Persyaratan Pembuatan SPRI No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Baik 5 22,73 2. Baik 12 54,54 3. Cukup Baik 3 13,64 4. Kurang Baik 2 9,09 5. Tidak Baik JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab kejelasan informasi tentang tata cara dan persyaratan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah baik. Jumlah responden yang menjawab kejelasan informasi sudah baik Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis di lapangan, dapat dilihat bahwa Di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan terdapat papan informasi mengenai tata cara dan persyaratan dalam melakukan permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu apabila terdapat pemohon yang persyaratannya tidak lengkap, maka petugas yang memeriksa kelengkapan berkas akan membertahukan secara langsung. Adapun gambaran dari papan informasi yang berisi tentang tata cara dan prosedur pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2 Papan Informasi Rincian Biaya Dan Persyaratan serta Prosedur Pembuatan SPRI Tabel 13 Kemudahan Prosedur atau Tata Cara dalam Permohonan Pembuatan SPRI No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Mudah 2 9,09 2. Mudah 10 45,45 3. Cukup Mudah 7 31,82 4. Agak Sulit 2 9,09 5. Sulit 1 4,55 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab bahwa prosedur atau tata cara dalam pelaksanaan permohonan pembuatan SPRI adalah mudah. Tetapi selain itu masih terdapat responden yang menjawab tata cara permohonan pembuatan SPRI masih sulit, dan menurut pendapat mereka hal ini disebabkan karena alur dari prosedur yang masih berbelit-belit. Tetapi setelah penulis melakukan pengamatan, sebagian besar responden yang menjawab sulit adalah memiliki tingkat pendidikan dibawah SLTA, sehingga mereka masih agak sulit untuk memehami Universitas Sumatera Utara informasi alur permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan walaupun informasi mengenai tata cara pembuatan SPRI sudah sangat jelas. Tabel 14 Keperluan Akan Penggunaan Calo dalam Pengurusan Permohonan Pembuatan SPRI No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Perlu 2. Perlu 5 22,72 3. Cukup Perlu 3 13,64 4. Kurang Perlu 3 13,64 5. Tidak Perlu 11 50 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab tidak perlu menggunakan calo dalam melakukan pengurusan permohonan pembuatan SPRI, tetapi juga terdapat responden yang mengatakan penggunaan calo masih diperlukan dalam pembuatan SPRI. Berdasarkan alasan yang diberikan responden yang menjawab perlu dan cukup perlu menggunakan calo atau biro jasa dalam melakukan pengurusan permohonan pembuatan SPRI adalah karena mereka membutuhkan SPRI dalam waktu dekat. Sehingga apabila mereka mengurus melalui calo, SPRI akan selesai dalam waktu yang singkat tetapi mereka harus membayar lebih mahal daripada pemohon yang mengikuti prosedur yang semestinya. Selain itu alasan mereka menggunakan calo atau biro jasa adalah karena mereka merasa prosedur yang berlaku masih terlalu sulit untuk dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan telah membuat larangan bagi calo untuk masuk ke dalam Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan juga telah membuat kartu tanda masuk bagi semua orang yang masuk ke Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Adapun gambaran dari bentuk pengendalian terhadap calo di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan adalah sebagai berikut: Gambar 3 Bentuk Pengendalian Terhadap Calo Universitas Sumatera Utara Tabel 15 Kejelasan Informasi Rincian Biaya dan Waktu Penyelesaian dalam Permohonan Pembuatan SPRI No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Jelas 2 9,09 2. Jelas 9 40,90 3. Cukup Jelas 7 31,82 4. Kurang Jelas 3 13,63 5. Tidak Jelas 1 4,56 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan bahwa informasi mengenai rincian biaya dan waktu penyelesaian permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah jelas. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah terdapat informasi mengenai rincian biaya atau tarif serta keterangan mengenai waktu penyelesaian pembuatanSPRI. Informasi mengenai hal ini dapat dilihat di papan informasi. Selain itu informasi mengenai biaya atau tarif dan jangka waktu penyelesaian juga ditempelkan di depan loket pembayaran blanko SPRI dan juga terdapat di dalam ruang tunggu pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Adapun gambaran mengenai informasi biaya dan waktu penyelesaian dapat dlihat pada gambar sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4 Informasi tentang Rincian Biaya atau Tarif Tabel 16 Kesesuaian Tarif atau Biaya dalam Permohonan Pembuatan SPRI No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Sesuai 2. Sesuai 12 54,55 3. Cukup Sesuai 5 22,73 4. Kurang Sesuai 4 18,18 5. Tidak Sesuai 1 4,54 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab bahwa tarif atau biaya dalam pengurusan permohonan pembuatan SPRI saat ini telah sesuai. Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab bahwa tarif pembuatan SPRI saat ini tidak sesuai adalah karena meraka beranggapan bahwa tarif atau biaya tersebut terlalu mahal. Universitas Sumatera Utara Tabel 17 Kesesuaian Jangka Waktu Penyelesaian SPRI dengan yang Diinformasikan No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Sesuai 1 4,54 2. Sesuai 7 31,82 3. Cukup Sesuai 3 13,64 4. Kurang Sesuai 6 27,27 5. Tidak Sesuai 5 22,73 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa jangka waktu penyelesaian SPRI telah sesuai dengan yang diinformasikan, selain itu masih banyak juga responden yang menjawab bahwa jangka waktu penyelesaian SPRI masih belum sesuai. Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab bahwa jangka waktu penyelesaian SPRI yang tidak sesuai dan kurang sesuai adalah karena pada saat mereka melakukan permohonan pembuatan SPRI, masih mengalami keterlambatan dalam hal waktu penyelesaian. Sebagai contoh, mereka dijanjikan dalam 1 minggu SPRI dapat diambil tetapi pada saat mereka datang untuk mengambil, petugas mengatakan bahwa SPRI mereka belum selesai dan akan selesai dalam waktu 1 bulan. Tabel 18 Keramahan Petugas dalam Memberikan Pelayanan No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Ramah 2. Ramah 9 40,90 Universitas Sumatera Utara 3. Cukup Ramah 7 31,82 4. Kurang Ramah 6 27,28 5. Tidak Ramah JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa dalam memberikan pelayanan petugas di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah ramah. Tetapi ada juga responden yang menjawab bahwa dalam memberikan pelayanan, petugas masih kurang ramah. Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab bahwa petugas kurang ramah dan tidak ramah dalam memberikan pelayanan kepada pemohon adalah karena mereka harus berkali-kali bertanya kepada petugas apabila ada hal yang kurang dipahami. Selain itu ada juga responden yang mengatakan bahwa mereka diacuhkan ketika bertanya kepada petugas. Tetapi dilain pihak juga terdapat responden yang mengatakan bahwa ada sebagian petugas yang ramah dan ada juga sebagian petugas yang kurang ramah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar petugas yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan bersikap ramah dalam memberikan pelayanan kepada para pemohon di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu mereka juga menanggapi dengan baik jika ada pemohon yang membutuhkan bantuan dari petugas. Universitas Sumatera Utara Tabel 19 Kesiapan Petugas dalam Menanggapi Keluhan dari Masyarakat yang Melakukan Permohonan Pembuatan SPRI No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Baik 2 9,09 2. Baik 5 22,73 3. Cukup Baik 9 40,91 4. Kurang Baik 4 18,18 5. Tidak Baik 2 9,09 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab petugas di Kantor Imigrasi memiliki kesiapan yang cukup baik dalam menanggapi keluhan dari pemohon pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab kesiapan petugas dalam menanggapi keluhan dari pemohon kurang baik dan tidak baik adalah karena apabila pemohon bertanya kepada petugas sering kurang ditanggapi. Selain itu petugas juga menanggapi keluhan dari pemohon seadanya saja dan terburu-buru. Adapula responden yang mengatakan bahwa petugas juga sering menyuruh pemohon yang sedang bertanya untuk bertemu dengan petugas lainnya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peniliti di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, jumlah petugas yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan masih belum memadai. Jumlah petugas yang minim ini kemudian mengakibatkan lambatnya penyelesaian pekerjaan dari petugas tersebut, sehingga kesiapan petugas dalam memberikan pelayanan menjadi tidak efektif. Universitas Sumatera Utara Tabel 20 Kelengkapan Fasilitas yang Mendukung Pelaksanaan Pelayanan Publik di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Memadai 2. Memadai 3 13,64 3. Cukup Memadai 3 13,64 4. Kurang Memadai 11 50 5. Tidak Memadai 5 22,72 JUMLAH 22 100 Sumber:Penelitian Lapangan,February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab kelengkapan fasilitas yang mendukung pelaksanaan pelayanan publik di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan masih kurang memadai. Berdasarkan alasan yang diberikan yang reponden yang menjawab kurang memadai dan tidak memadai adalah karena ruang tunggu yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan yang sempit, kemudian areal parkir yang tidak memadai karena parkir yang dibuat hanya di depan pagar Kantor Imigrasi. Selain itu tidak tersedianya toilet dan tempat ibadah di Kantor Imigrasi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat dilihat bahwa Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat dikategorikan sempit. Selain itu ruang tunggu di sana juga masih belum memadai untuk seluruh pemohon yang sedang menunggu giliran sehingga apabila pemohon pembuatan SPRI sedang banyak menyebabkan ruang tunggu menjadi sangat padat.. Selanjutnya berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peniliti mengenai fasilitas areal parkir di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan juga dapat dikategorikan belum memadai. Hal Universitas Sumatera Utara ini disebabkan karena tidak disediakannya tempat khusus untuk parkir kendaraan di dalam Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, sehingga kendaraan diparkirkan di pinggir jalan depan Kantor Imigrasi yang mana hal ini sering menimbulkan kemacetan lalu lintas di depan Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Adapun gambaran dari fasilitas ruang tunggu dan areal parkir di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan adalah sebagai berikut: Gambar 5 Bentuk Fasilitas Ruang Tunggu dan Areal Parkir di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan Universitas Sumatera Utara Tabel 21 Kenyamanan Fasilitas yang Terdapat di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Sangat Nyaman 2. Nyaman 1 4,54 3. Cukup Nyaman 2 9,09 4. Kurang Nyaman 11 50 5. Tidak Nyaman 8 36,36 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab fasilitas yang saat ini tersedia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan belum memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan permohonan pembuatan SPRI. Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang mengatakan bahwa fasilitas yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan belum memberikan rasa nyaman adalah karena ruang tunggu yang sempit sehingga terkadang banyak pemohon yang menunggu sambil berdiri karena tidak mendapatkan tempat duduk di ruang tunggu. Selain itu pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan tidak disediakan areal parkir yang khusus, sehingga areal parkir adalah di jalanan luar Kantor Imigrasi dan tidak terdapat areal parkir untuk mobil bagi para pemohon. Universitas Sumatera Utara Tabel 22 Perbedaan Perlakuan dalam Memperoleh Pelayanan No. Uraian Frekuensi Presentase 1. Pernah 10 45,45 2. Tidak Pernah 12 54,55 JUMLAH 22 100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mendapatkan perlakuan berbeda berbanding hampir sama dengan responden yang tidak pernah mendapatkan perlakuan berbeda. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui bahwa responden yang mengalami perlakuan berbeda adalah responden yang memiliki kewarganegaraan Indonesia keturunan. Perbedaan yang terjadi pada WNI Keturunan ini adalah dalam hal pengurusan SPRI, pemohon yang berwarga negara WNI keturunan masih diminta Surat Keterangan Berwarganegara Republik Indonesia SKBRI. IV.2.2 Data Hasil Wawancara dengan Informan Kunci Hasil Wawancara dengan Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan Hasil wawancara yang dilakukan kepada Bapak Abdul Rachman selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan pada hari Kamis tanggal 10 February 2011 pukul 08.30 sampai 09.30 dapat dilihat pada daftar wawancara di bawah ini. 1. Bagaimana latar belakang serta sejarah singkat pelaksanaan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan? Universitas Sumatera Utara Jawab: Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dilaksanakan secara serentak di seluruh Kantor Imigrasi yang ada di Indonesia pada tanggal 28 Juli 2008. Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia yang berlaku saat ini merupakan pengganti Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik yang dilaksanakan di Kantor Imigrasi selama 2 tahun sejak tanggal 2 February 2006 sampai 25 Juli 2008. Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik ini diganti karena dalam pelaksanaannya ditemukan banyak kekurangan sehingga dinilai tidak efektif dalam hal keamanan pembuatan Pasport serta dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Adapun kelemahan dari sistem ini adalah yang pertama, peralatan atau program yang digunakan oleh Kantor Imigrasi saat menggunakan Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik masih disewa atau dikontrak dari pihak swasta yang mana biaya operasional pelaksanaannya tergolong mahal dan apabila masa kontrak berakhir peralatan tidak menjadi milik Kantor Imigrasi. Oleh sebab itu sistem ini dinilai tidak efisien dilihat dari segi pengeluaran. Kedua, Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik ini tidak memiliki pengamanan yang baik sehingga dengan menggunakan sistem ini masih memungkinkan terjadinya kecurangan seperti penggandaan pasport. Ketiga, dilihat dari segi pelayanan publik, dengan menggunakan sistem ini pelaksanaan penyelesaian pengurusan pasport menjadi sangat lambat sehingga jangka waktu penyelesaian menjadi lama. Hal ini disebabkan jaringan yang menghubungkan antara Kantor Imigrasi dengan Pusat Data Keimigrasian sering mengalami kerusakan sehingga penyaluran data pemohon menjadi terhambat dan memakan waktu yang lama dalam penyelesaian SPRI. Oleh karena tidak efektifnya sistem ini, maka kemudian diganti menjadi Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia. Peralatan dan program yang digunakan dalam sistem ini merupakan milik pribadi dari Direktorat Jenderal Imigrasi, oleh sebab Universitas Sumatera Utara itu dalam pelaksanaannya dapat memangkas pengeluaran negara yang digunakan untuk menyewa peralatan seperti pada saat pelaksanaan Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik. Selain itu salah satu keistimewaan dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah dalam pelaksanaannya menggunakan perangkat kantor maya e-office yang bersifat online di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia. Dengan penerapan e-office dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan permohonan pembuatan SPRI, karena permohonan pembuatan SPRI dapat dilakukan di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia. Selanjutnya dengan penerapan e-office ini dapat menghindari terjadinya pembuatan pasport ganda. Salah satu ciri khas dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah penerapan sidik 10 jari dan foto wajah dengan verifikasi raut muka dan sudut retina mata sehingga akan mencegah terjadinya penggandaan pasport karena sistem akan menolak apabila terdapat indikasi penggandaan identitas dengan foto dan sidik jari yang serupa. Kemudian sistem ini juga dilengkapi dengan pengamanan yang berlapis sehingga dapat mencegah terjadinya tindak kejahatan yang berasal dari luar. 2. Apakah yang menjadi tujuan dari penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia? Jawab: Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia diterapkan di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia bertujuan untuk lebih mengefektifkan fungsi dari Kantor Imigrasi itu sendiri sebagai suatu lembaga yang bertugas untuk mengeluarkan Surat Perjalanan Republik Indonesia bagi seluruh Warga Negara Indonesia sebagai bukti identitas dirinya di luar negara Indonesia. Oleh sebab itu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Kantor Imigrasi harus terus meningkatkan kualitas pelayanannnya sehingga tercipta pelayanan publik yang prima di seluruh Kantor Imigrasi. Dengan Universitas Sumatera Utara menerapkan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia, maka diharapkan Kantor Imigrasi dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat dalam pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi khususnya Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kemanan dan menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia dari tindak kecurangan dan kejahatan. Oleh sebab itu penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia ini mampu mencegah terjadiya pelaksanaan penggandaan Pasport karena kecanggihan peralatan yang digunakan dalam sistem ini. 3. Apakah kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrsai Kelas 1 Polonia telah memadai? Jawab: Pada dasarnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah lengkap tetapi jumlah per unitnya masih kurang memadai. Hal ini sangat dirasakan sulit pada saat jumlah pemohon pembuatan SPRI sangat banyak seperti pada saat akhir tahun dan juga pada saat liburan sekolah. Tetapi secara kesuluruhan dengan jumlah sarana dan prasarana yang ada tidak menghambat pelaksanaan dan pelayanan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. 4. Apa saja manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan? Jawab: Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia sangat memberikan manfaat baik bagi Kantor Imigrasi maupun bagi masyarakat. Dengan penerapan sistem ini dapat mempermudah petugas untuk melakukan tugasnya karena dalam sistem ini segala bentuk pelaksanaan dalam pembuatan SPRI dilakukan dengan berbasis komputer Universitas Sumatera Utara dan perangkat online, maka dapat mempercepat pelaksanaan tugas dari para petugas di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu, manfaat yang dirasakan oleh masyarakat adalah waktu penyelesaian permohonan pembuatan SPRI menjadi lebih cepat. 5. Apakah hasil yang diperoleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan setelah menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia? Jawab: Penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia pada Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia pada dasarnya memberikan hasil yang sangat besar, tetapi hasil tersebut tidak secara langsung diterima oleh Kantor Imigrasi. Keuntungan yang diperoleh kemudian dimasukan ke dalam kas negara sebagai salah satu sumber APBN. Hal ini disebabkan karena Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia menggunakan peralatan milik Direktorat Jenderal Imigrasi sendiri, sehingga dalam pelaksanaannya dapat memangkas pengeluaran negara untuk menyewa peralatan seperti pada saat penerapan Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik, oleh sebab itu dengan menerapkan sistem tersebut dapat menambah keuntungan pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Imigrasi yang mana keuntungan tersebut dimasukkan ke dalam kas negara sebagai salah satu sumber APBN. 6. Apa saja yang telah dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dalam memberikan keterbukaan informasi yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan permohonan pembuatan SPRI, persyaratann yang diperlukan dalam pengurusan permohonan pembuatan SPRI, rincian biaya serta waktu penyelesaian pembuatan SPRI? Jawab: Pada dasarnya pengurusan permohonan SPRI saat ini sangatlah mudah. Semua orang dapat mengurusnya sendiri, selama mereka bisa membaca. Kantor Imigrasi Kelas Universitas Sumatera Utara 1 Polonia Medan telah memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada seluruh masyarakat mengenai tata cara atau prosedur permohonan pembuatan SPRI serta persyaratan yang dibutuhkan dalam permohonan pembuatan SPRI tersebut. Seluruh informasi yang berkaitan dengan hal tersebut dapat diperoleh dari papan informasi yang terletak di depan pintu masuk Kantor Imigrasi, maka pemohon yang datang untuk melakukan pengurusan pembuatan SPRI dapat mengikuti petunjuk yang telah disediakan tersebut. Selanjutnya mengenai informasi tarif atau biaya pembuatan SPRI dapat dilihat di loket pembayaran dan juga pada papan informasi yang terletak di depan pintu masuk Kantor Imigrasi. Kemudian mengenai waktu penyelesaian akan diinformasikan oleh petugas setelah selesai melakukan wawancara. 7. Apakah di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan tersedia layanan pengaduan masyarakat atau bagian yang bertugas untuk melayani pertanyaan serta keluhan dari masyarakat yang melakukan permohonan pembuatan SPRI? Jawab: Dalam pelaksanaan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan belum ada secara khusus yang bertugas sebagai layanan masyarakat. Tetapi di depan Pintu masuk Kantor Imigrasi terdapat seorang petugas yang bertugas untuk membantu pemohon yang bertanya dan menanggapi apabila ada pemohon yang kurang mengerti dalam pelaksanaan prosedur pembuatan pembuatan SPRI. 8. Apakah Sumber Daya Manusia yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan telah memadai dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas? Jawab: Pada awal penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, masih terdapat kesulitan-kesulitan dalam pengoperasian sistem baru ini, kemudian Direktorat Jenderal Imigrasi memberikan pelatihan kepada para petugas yang berkaitan langsung dalam pengoperasian sistem ini Universitas Sumatera Utara sehingga pada saat ini jika dilihat dari segi kualitas, para petugas di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat dikatakan baik. Tetapi jika dilihat dari segi kuantitas, masih diakui bahwa jumlah petugas yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan masih sangat terbatas, sehingga petugas yang melaksanakan kegiatan di masing-masing bidang masih belum memadai. 9. Apakah ada perlakuan berbeda bagi Warga Negara Indonesia WNI Keturunan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan? Jawab: Pada dasarnya, dalam pemberian pelayanan tidak ada perbedaan antara Warga Negara Indonesia WNI dan Warga Negara Indonesia WNI Keturunan. Seluruh pemohon yang datang ke Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan mendapatkan perlakuan yang sama. Tetapi terkadang bagi Warga Negara Indonesia WNI Keturunan pihak Imigrasi masih meminta mereka untuk menunjukkan Surat Keterangan Berkewarganegaraan Republik Indonesia SKBRI. Walaupun berdasarkan peraturan perundang-undangan pengurusan SKBRI sudah dihapuskan tetapi petugas imigrasi memiliki kewenangan untuk meminta SKBRI jika ditemukan kecurigaan akan keaslian surat identitas pemohon. Biasanya indikasi keanehan dapat diketahui pada saat pelaksanaan wawancara. Jika pemohon tersebut bukan WNI akan terlihat dari dialek bahasa yang mereka gunakan. Jika petugas wawancara menemukan keanehan tersebut, maka petugas berhak untuk meminta SKBRI dari pemohon tersebut. 10. Apakah model loket dan alur di bagian pelayanan dapat memudahkan masyarakat yang melakukan permohonan pembuatan SPRI? Jawab: Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan memiliki dua ruangan pelayanan. Pada Ruang 1 terdapat loket pelayanan yang terdiri dari loket penyerahan berkas, loket pembayaran serta loket pengambilan SPRI yang telah selesai. Sedangkan pada ruang 2 Universitas Sumatera Utara terdapat ruang foto dan sidik jari serta ruang wawancara. Perlu diakui bahwa kedua ruangan ini belum mengikuti sistem pelayanan yang terpadu. Hal ini juga disebabkan karena faktor luas Kantor Imigrasi yang masih relatif kecil. Tetapi Pihak Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan juga telah mengupayakan perbaikan model loket pelayanan agar lebih terpadu. Hal ini dibuktikan dengan renovasi yang telah dilakukan pada ruang 1 sehingga saat ini bentuk loket di Ruang 1 sudah lebih terpadu sehingga dapat mempermudah masyarakat sebagai pemohon pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Hasil Wawancara dengan Kepala Urusan Umum Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan Hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Chairil Lufthi selaku Kepala Urusan Umum Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan pada hari Rabu tanggal 9 February 2011 pukul 10.00 sampai 11.00 dapat dilihat pada daftar wawancara berikut ini 1. Apakah dengan prosedur dan tata cara pembuatan SPRI saat ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang hendak mengurus SPRI? Jawab: Prosedur dan tata cara pembuatan SPRI saat ini dapat dikatakan mudah karena dengan penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dapat lebih meringkaskan proses pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi sehingga pemohon tidak perlu datang berkali-kali ke Kantor Imigrasi. Untuk lebih mempermudah pemohon dalam pelaksanaan permohonan pembuatan SPRI, informasi tentang prosedur dan tata cara pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat dilihat di papan informasi yang terletak di depan Kantor Imigrasi, selain itu Kantor Imigrasi juga Universitas Sumatera Utara mengeluarkan brosur yang berisi tentang persyaratan, prosedur atau tata cara permohonan pembuatan SPRI, rincian biaya atau tarif pembuatan SPRI serta jangka waktu penyelesaian pembuatan SPRI. Dengan memberikan kejelasan informasi mengenai persyaratan dan prosedur pembuatan SPRI tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pemohon dalam melakukan permohonan pembuatan SPRI. 2. Bagaimana kefektifan dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia? Jawab: Kefektifan dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah dengan penerapan jaringan ke Pusat Data Informasi Keimigrasian yang jauh lebih baik dari sistem sebelumnya sehingga dapat mempercepat dan mempermudah petugas dalam memasukkan data pemohon ke Pusat Data Informasi Keimigrasian untuk dilakukan pengecekan tidak adanya penggandaan SPRI. Oleh sebab itu dengan sistem yang berlaku saat ini sangat efektif dalam segi pelayanan publik dan keamanan dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia. Hasil Wawancara dengan petugas pada bagian loket 1. Bagaimana operasional tugas yang dilaksanakan pada bagian ini? Jawab: Pada bagian ini terdiri dari 5 lima loket, yaitu 2 dua loket untuk penerimaan berkas permohonan pembuatan SPRI, kemudian 1 satu loket untuk Lansia, orang sakit, instansi pemerintah, dan biro perjalanan yang memiliki kartu identitas yang diakui, 1 satu loket untuk penyerahan bukti tanda permohonan dan 1 satu loket untuk pembayaran pembuatan SPRI. Universitas Sumatera Utara Tugas yang dilaksanakan pada loket penerimaan berkas adalah menerima berkas permohonan yang diberikan pemohon pembuatan SPRI, kemudian petugas memeriksa kelengkapan dari isi berkas tersebut. Setelah berkas permohonan pembuatan SPRI telah lengkap, lalu petugas akan meneruskannya ke bagian input data. Kemudian tugas yang dilakukan pada loket penerimaan berkas permohonan khusus Lansia, orang sakit, biro perjalanan, dan instansi pemerintah adalah menerima berkas permohonan SPRI yang dalam pembuatannya diwakili oleh orang lain bagi orang sakit dan Lansia serta pembuatan SPRI secara kolektif yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah dan juga pembuatan SPRI yang diwakili oleh suatu biro perjalanan tertentu yang keberadaannya di akui secara hukum sehingga memiliki kartu identitas biro perjalanan tersebut. Lalu pelaksanaan selanjutnya sama seperti pada prosedur permohonan pembuatan SPRI bagi WNI. Tugas yang dilaksanakan pada loket pembayaran biaya pembuatan SPRI adalah menerima biaya atau tarif yang dikenakan pada pemohon yang melakukan permohonan pembuatan SPRI kemudian memberikan nomor perforasi SPRI pada surat Tanda Terima Pembayaran. Dan memberikan Surat Tanda Terima Pembayaran tersebut kepada pemohon sebagai bukti yang harus dibawa pada pelaksanaan foto, sidik jari dan wawancara. Loket terakhir adalah loket pengambilan SPRI. Petugas pada loket ini bertugas untuk mengambil SPRI yang telah selesai dari bagian pencetakan dan laminating Pasport kemudian meminta Tanda Tangan dari Kepala Kantor Imigrasi pada SPRI yang telah selesai. Setelah SPRI di tanda tangani, kemudian petugas loket menyerahkannya kepada pemohon yang bersangkut an. Universitas Sumatera Utara 2. Apakah dalam pelaksanaan tugas ini pernah mengalami kesulitan? Jawab: Dalam menjalankan tugas pada bagian loket ini belum pernah mengalami kesulitan secara teknis dalam operasionalisasi pekerjaan mereka. Kesulitan yang terjadi pada bagian ini lebih diakibatkan karena kurangnya jumlah petugas yang tersedia di Kantor Imigrasi khususnya pada bagian loket. Sehingga mereka merasa kesulitan dalam melayani pemohon yang banyak pada saat jumlah pemohon di kantor Imigrasi meningkat. 3. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas pada bagian ini? Jawab: Pada bagian loket, sarana dan prasarana yang dibutuhkan tidak terlalu banyak karena pada dasarnya tugas pokok pada bagian ini adalah menerima berkas dan memeriksa kelengkapan dari berkas tersebut, sehingga yang dibutuhkan pada bagian ini adalah jumlah petugas yang memadai. Pada loket pembayaran digunakan 1 unit komputer yang digunakan untuk melihat data pemohon dan menandakan bahwa pemohon tersebut telah melakukan pembayaran sehingga dapat dikeluarkan nomor perforasi yang akan dimasukkan pada SPRI pemohon yang bersangkutan. Pada dasarnya kelengkapan dari sarana dan prasarana pada bagian ini sudah memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas dari bagian ini. 4. Pernahkan terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas di bagian loket? Jawab: Dalam pelaksanaan tugas di bagian ini pernah mengalami kesalahan tetapi intensitas kesalahannya tidak sering, Kesalahan yang umumnya terjadi adalah kesalahan pada hal pemanggilan nomor antrian pemohon. Kesalahan tersebut terjadi pada saat jumlah pemohon yang datang ke Kantor Imigrasi sedang banyak. Faktor lain yang Universitas Sumatera Utara mengakibatkan kesalahan tersebut terjadi adalah karena jumlah petugas pada bagian ini kurang memadai. 5. Bagaimana kesiapan petugas dalam memberikan bantuan bagi pemohon yang memerlukan bantuan? Jawab: Pada dasarnya petugas di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan selalu siap dalam memberikan bantuan bagi para pemohon yang memerlukan bantuan. Bantuan yang biasa diberikan adalah membantu pemohon jika ada yang kurang mengerti mengenai prosedur permohonan pembuatan SPRI. Selain itu, jika ada pemohon yang bertanya, petugas juga siap untuk menjawab guna membantu pemohon yang merasa kesulitan. Hasil wawancara dengan petugas pada bagian input data 1. Bagaimana operasional tugas yang dilaksanakan pada bagian ini? Jawab: Bagian input data bertugas untuk menginput atau memasukkan data ke dalam Sistem Pusat Data Keimigrasian. Pemasukkan data dilakukan berdasarkan pada formulir permohonan yang telah diisi dan diserahkan oleh pemohon kepada bagian loket penerimaan berkas. Selain itu petugas pada bagian ini juga memindai identitas pemohon yang juga diserahkan pada penyerahan berkas. Hal ini dilakukan guna menyocokkan data yang diisi pada formulir permohonan dengan surat identitas pemohon seperti KTP, Akte lahir dan Kartu Keluarga. Selanjutnya data yang telah diinput oleh petugas akan diteruskan ke Pusat Data Keimigrasian secara online untuk memastikan apakah pemohon tersebut sudah pernah melakukan permohonan pembuatan SPRI atau belum. Setelah dilakukan pemeriksaan di Pusat Data Keimigrasian, data tersebut akan di reply kembali beserta nomor bukti pendaftaran yang mana nomor ini akan terus berlaku bagi Universitas Sumatera Utara pemohon tersebut sehingga apabila pemohon tersebut melakukan perpanjangan SPRI, petugas tidak perlu lagi melakukan penginputan data namun cukup dengan memasukkan nomor bukti pendaftaran karena data pemohon telah tersimpan di Pusat Data Keimigrasian. Setelah itu petugas memberikan berkas pemohon ke bagian verifikasi data untuk dilakukan pemeriksaan ulang agar tidak terjadi kesalahan dan melihat apakah pemohon dengan data yang input pernah masuk dalam data data pencekalan keimigrasian. 2. Apakah dalam pelaksanaan tugas ini pernah mengalami kesulitan? Jawab: Dalam pelaksanaan tugas ini belum pernah mengalami kesulitan, justru dengan penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia membuat pekerjaan pada bagian ini menjadi semakin mudah karena sering dilakukan perubahan yang mempermudah pelaksanaan pekerjaan dalam hal pembuatan SPRI. Apalagi dengan penerapan formulir online saat ini akan lebih mempermudah petugas dalam melaksanakan tugasnya. Dengan pengisian formulir secara online, pemohon telah membantu meringankan tugas input data, sehingga dapat mempercepat pengurusan pembuatan SPRI. Dengan pengisian formulir secara online tersebut, petugas hanya perlu memasukkan nomor bukti pra permohonan dan kemudian memeriksa kecocokan data yang diinput oleh pemohon dengan surat identitas yang diserahkan sebagai kelengkapan berkas. 3. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas pada bagian ini? Jawab: Pada dasarnya kelengkapan sarana dan prasarana pada bagian ini sudah memadai. Karena pada bagian ini setiap petugas memiliki peeralatan masing-masing, mulai dari komputer, alat pemindai serta jaringan yang sangat cepat. Oleh karena Universitas Sumatera Utara kecanggihan dari sarana yang yang digunakan maka dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki sudah memadai. Tetapi jika dilihat dari jumlah petugas yang mengerjakan pekerjaan ini masih sangat minim. Pada bagian ini terdapat 4 empat orang petugas, yang mana jumlah ini tidak memadai pada saat jumlah pemohon pembuatan SPRI sangat banyak. Oleh sebab itu, hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan dalam hal pengetikan identitas pemohon. Tetapi untuk mengantisipasi hal tersebut, petugas sangat terbantu dengan sistem yang berlaku saat ini, karena dengan sistem penerbitan SPRI ini akan menolak apabila terjadi perbedaan data yang diinput dengan data hasil pindaian identitas pemohon, maka petugas dapat mengetahui kesalahannya dan dapat memperbaikinya. Hasil wawancara dengan petugas pada bagian foto dan sidik jari 1. Bagaimana operasional tugas yang dilaksanakan pada bagian ini? Jawab: Pada bagian ini, petugas melakukan pengambilan foto dan sidik 10 jari pemohon. Pelaksanaan dari pengambilan foto dan sidik 10 jari ini dapat dilakukan setelah pemohon melakukan pembayaran pada loket pembayaran. Dengan melakukan pembayaran, berarti pemohon telah membeli blanko pasport yang kemudian diberikan nomor perforasi atau nomor urut antrian data yang telah diinput pada bagian input data. Foto dan sidik 10 jari yang dilakukan akan langsung dihubungkan dengan data yang telah diinput dan kemudian dikirimkan ke Pusat Data Informasi Keimigrasian untuk diperiksa kecocokan data dengan hasil foto wajah dan sidik 10 jari yang dilakukan pada pemohon, sehingga akan mencegah terjadinya pemalsuan atau penggandaan pasport. Apabila terdapat indikasi penggandaan maka sistem akan menolak dan mengeluarkan tanda pencekalan terhadap pemohon tersebut. Dalam proses pengambilan foto, petugas Universitas Sumatera Utara harus memastikan wajah pemohon dalam posisi menghadap ke depan lensa kamera. Dan pada pengambilan sidik jari, petugas harus memastikan bahwa keseluruh jari pemohon telah terambil sidik jarinya. Pengambilan sidik jari tidak perlu dilakukan pada anak-anak usia 3 tahun ke bawah dan juga pada pemohon yang mengalami kelainan pada jarinya dengan memberikan keterangan pada kolom petugas. 2. Apakah dalam pelaksanaan kegiatan ini pernah mengalami kesulitan? Jawab: Dalam pelaksanaan kegiatan foto dan sidik jari pada dasranya belum pernah mengalami kesulitan karena dalam pelaksanaannya, kegiatan ini seluruhnya berjalan berdasarkan sistem. Ketika ada pemohon yang datang, kami hanya meminta bukti pembayaran dan memasukkan nomor perforasi ke komputer, selanjutnya dilakukan foto dan sidik jari, lalu sistem yang akan menyocokkan data pemohon dengan foto dan sidik jari pemohon untuk memastikkan tidak terjadi kecurangan seperti penggandaan pasport. Selain itu dalam pelaksanaan kegiatan foto dan sidik jari, para petugas juga telah diberikan pelatihan sehingga dapat memudahkan petugas untuk mengoperasikan peralatan dalam kegiatan ini. 3. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana serta jumlah petugas yang mendukung pelaksanaan kegiatan pada bagian ini? Jawab: kelengkapan sarana dan prasarana pada bagian foto dan sidik jari ini sudah memadai, serta jumlah petugas yang mengoperasikannya juga sudah memadai. Pada saat ini terdapat 3 tiga orang petugas yang menjalankan pengambilan foto dan sidik jari dengan jumlah peralatan juga 3 tiga unit. Dengan jumlah ini tidak memberikan kesulitan dalam pelaksanaan pelayanan pengambilan foto dan sidik jari, karena dalam prosesnya hanya membutuhkan waktu 3 tiga menit bagi setiap pemohon, sehingga jika Universitas Sumatera Utara jumlah pemohon sangat banyak pun tidak menghalangi proses pelaksanaan kegiatan pada bagian ini. Hasil wawancara dengan petugas pada bagian wawancara 1. Bagaimana operasional tugas yang dilaksanakan pada bagian ini? Jawab: Bagian wawancara merupakan bagian yang berfungsi untuk memastikan kebsahan dari dokumen pemohon serta bertugas untuk mewawancarai pemohon yang akan melakukan permohonan pembuatan pasport. Adapun yang dipertanyakan adalah mengenai kebenaran dari identitas diri pemohon, kepentingan dari pemohon tersebut untuk melakukan perjalanan ke luat negeri. Bagian wawancara ini difokuskan pada kepentingan pemohon untuk mengurus pasport. Hal ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui kebenaran dari identitas yang dimiliki oleh pemohon pembuatan SPRI. 2. Apakah sarana dan prasaran serta jumlah petugas pada bagian ini sudah memadai? Jawab: Dalam pelaksanaan kegiatan wawancara ini pada dasarnya tidak memerlukan sarana dan prasarana, karena pada bagian ini hanya terjadi pelaksanaan Tanya jawab. Pelaksanaan wawancara yang dilaksanakan setelah melakukan foto dan sidik jari ini dilakukan oleh 4 orang petugas. Atau dengan kata lain pada bagian ini terdiri dari 4 empat orang petugas. Dengan jumlah petugas 4 empat orang tidak menghalangi atau menghambat pelaksanaan kegiatan ini karena pelaksanaan wawancara hanya dilakukan dalam waktu 3 tiga menit. Universitas Sumatera Utara BAB V ANALISIS DATA Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif, karenanya setiap data atau fakta yang diteliti di lapangan akan dideskripsikan atau digambarkan sebagaimana adanya dan diiringi dengan penafsiran dan analisa yang rasional. Hal ini penting dilakukan agar diperoleh kejelasan atas permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya yang selanjutnya dapat ditarik kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan penyajian data pada bab sebelumnya, maka analisis data yang akan diinterpretasikan adalah sesuai dengan yang telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu untuk mengetahui Efektivitas Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Efektivitas Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Efektivitas dalam suatu organisasi menunjukkan pada tingkatan sejauh mana suatu organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsinya, sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan mengoptimalkan alat-alat serta sumber daya yang ada. Dalam hal ini Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan merupakan salah satu organisasi pemerintahan yang memiliki tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melakukan pengurusan pembuatan SPRI yang dalam hal ini menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia Universitas Sumatera Utara dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Oleh sebab itu Kantor Imigrasi khususnya Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sebagai pelaksana dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia harus memberikan informasi serta fasilitas , sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran pelaksanaan pengurusan SPRI dengan menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia agar sistem tersebut dapat dinilai efektif karena dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pencapaian Tujuan Pada dasarnya suatu kegiatan atau program dalam organisasi diciptakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Peran dari tujuan ini sangat penting, yaitu sebagai suatu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan dari kegiatan atau program tersebut. Dengan kata lain suatu kegiatan atau program dikatakan berhasil apabila tujuan-tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Adapun tujuan dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta menjaga keamanan negara dari tindakan kecurangan yang dilakukan dengan penggandan SPRI yang dilakukan oleh pihak yang tidakbertanggung jawab. Untuk mengetahui efektivitas Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia yang dilaksanakan di Kantor Imigrasi Khususnya Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat diketahui dengan melihat apakah dengan penerapan sistem ini telah mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan publik serta menjaga kemanan negara dari pelaksanaan penggandaan SPRI oleh obnum yang tidak bertanggung jawab. Adapun yang menjadi indikator pelayanan Universitas Sumatera Utara publik dimana dapat menunjukkan apakah Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia telah efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.

1. Dasar Hukum

Setiap bentuk kebijakan pelayanan publik yang dilakukan dalam suatu organisasi harus memiliki dasar hukum yang disahkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya dapat memberikan rasa aman bagi masyrakat da juga bagi organisasi sebagai pelaksana dari program pelayanan publik. Hal ini juga berlaku pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sebagai organisasi pemerintah yang melaksanakan kebijakan pelayanan publik yaitu penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia. Kantor Imigrasi yang berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Imigrasi yang dalam peraturan perundangan diatur dalam Undang-Undang nomor 3 tahun 2009 sebagai pengganti Undang-Undang nomor 9 tahun 1992 tentang Keimigrasian menyebutkan tentang peranan dan pedoman pelaksanaan dari Kantor Imigrasi sebagai pelaksana pelayanan pembuatan SPRI bagi masyarakat yang melakukan permohonan pembuatan SPRI. Dalam pelaksanaan pelayanan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi, Direktorat Jenderal Imigrasi mengeluarkan kebijakan pelayanan publik dengan menerapkan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia guna meningkatkan pelayanan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi khususnya di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Adapun Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia diatur dalam Peraturan Direktorat Jenderal Imigrasi nomor IMI-891.GR.01.01 tahun 2008 tentang Standart Operasional Prosedur Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya dasar hukum baik yang dimiliki oleh Organisasi atau Instansi pemerintahan serta program kebijakan yang dihasilkannya dapat menjadikan pelaksanaan dari program tersebut efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik karena pelaksanaannya didasarkan pada peraturan perundangan sehingga apabila terjadi pelanggaran dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan hukum yang berlaku. Oleh karena Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di dasarkan pada peraturan Direktorat Jenderal Imigrasi, maka dapat penulis simpulkan bahwa Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia ini memiliki dasar hukum yang kuat sebagai suatu program yang diterapkan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.

2. Sistem, Mekanisme dan Prosedur

Dalam pelaksanaan pelayanan publik yang berkualitas pada organisasi pemerintahan harus memiliki sistem yang jelas, mekanisme pelaksanaan yang jelas serta prosedur atau tata cara yang jelas dan diketahui oleh masyarakat sebagai penerima pelayanan dari organisasi pemerintahan atau instansi pemerintahan. Selain itu kejelasan dari hal tersebut juga harus memberikan kemudahan bagi masyarakat sebagai penerima pelayanan tersebut. Kejelasan dan kemudahan dalam pelayanan publik ini juga diterapkan pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sebagai organisasi pemerintah yang menerapkan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam pelayanan pembuatan SPRI. Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia merupakan suatu sistem yang bersifat online di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia yang mana dalam pelaksanaannya menggunakan jaringan perangkat kantor maya atau e-office sehingga data pemohon pembuatan SPRI akan tersimpan secara otomatis di Pusat Data Universitas Sumatera Utara Keimigrasian. Hal ini akan memudahkan pemohon yang akan melakukan pengurusan pembuatan SPRI karena pelaksanaan permohonan pembuatan SPRI dapat dilakukan di mana saja di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia tanpa harus disesuaikan dengan wilayah domisili identitas pemohon. Berdasarkan jawaban responden sebagai pemohon pembuatan SPRI tentang pengetahuan mereka terhadap sistem online yang dilaksanakan pada Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia tabel 6 mayoritas menjawab mengetahui, tetapi masih ada responden yang belum mengetahui akan hal tersebut. Selain itu kejelasan informasi mengenai pengurusan SPRI dapat dilakukan di seluruh kantor Imigrasi di Indonesia masih belum dilakukan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang mayoritas menjawab tidak mengetahui akan hal ini yaitu sebanyak 40,93 tabel 7. Berdasarkan pendapat dari responden tidak pernah adanya sosialisasi mengenai hal ini di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Hal ini sangat disayangkan, karena dengan penerapan online system yang mana menggunakan perangkat jaringan kantor maya seharusnya dapat memudahkan masyarakat dalam hal pengurusan SPRI yang dilakukan di Kantor Imigrasi. Kemudahan dari penerapan sistem ini mendapatkan pengakuan dari mayoritas responden tabel 8. Oleh karena kemudahan yang diberikan dari penerapan sistem ini, maka penulis berpendapat bahwa sosialisasi mengenai hal ini harus lebih ditingkatkan agar dapat lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan permohonan pengurusan pembuatan SPRI sehingga efektivitas dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dapat terlaksana dengan baik. Guna mencapai pelayanan publik yang berkualitas dengan menerapkan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Universitas Sumatera Utara Medan, kejelasan akan persyaratan dan prosedur permohonan pembuatan SPRI harus dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan pengurusan pembuatan SPRI. Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sebagai organisasi yang melaksanakan pembuatan SPRI dengan menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia harus memberikan kejelasan informasi mengenai persyaratan dan tata cara pembuatan SPRI guna memudahkan masyarakat sebagai pemohon dalam melakukan permohonan pembuatan SPRI sehingga Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dapat berjalan dengan efektif. Adapun usaha yang telah dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dalam memberikan kejelasan informasi mengenai persyaratan dan tata cara atau prosedur adalah dengan membuat papan informasi yang berisi persyaratan serta tata cara dan prosedur pembuatan SPRI dengan menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia. Selain itu Kantor Imigrasi juga membagikan brosur yang berisi persyaratan dan tata cara permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi. Berdasarkan pendapat dari responden yang mayoritas menjawab bahwa kejelasan persyaratan dan tata cara atau prosedur permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia sudah baik tabel 12, maka dapat penulis simpulkan bahwa informasi yang diberikan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan mngenai kejelasan informasi tentang persyaratan dan tata cara atau prosedur permohonan pembuatan SPRI sudah dapat memberikan kejelasan bagi masyarakat sebagai pemohon pembuatan SPRI. Selain itu, kejelasan dari informasi mengenai persyaratan dan tata cara atau prosedur permohonan pembuatan SPRI juga harus dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sebagai pemohon pembuatan SPRI dalam melakukan permohonan Universitas Sumatera Utara pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sehingga pemohon dapat lebih mudah mengurus permohonan pembuatan SPRI agar tidak lagi melakukan pengurusan melalui calo. Percaloan merupakan suatu tindakan penipuan dalam pengurusan SPRI yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan mengambil keuntungan lebih dari masyarakat sebagai pemohon yang melakukan pengurusan permohonan pembuatan SPRI melalui calo. Oleh karena kerugian yang ditimbulkan oleh keberadaan calo, maka Kantor Imigrasi melakukan berbagai upaya untuk menghindari tindakan percaloan. Berdasarkan jawaban mayoritas responden mengenai kemudahan pengurusan pembuatan SPRI dengan persyaratan dan tata cara atau prosedur yang berlaku di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan Tabel 13 dapat penulis simpulkan bahwa dengan pelaksanaan tata cara atau prosedur serta persyaratan permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imgrasi Kelas 1 Polonia Medan telah memudahkan sebagian masyarakat dalam melaksanakan permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Akan tetapi masih banyak juga masyarakat yang masih belum mengerti akan prosedur atau alur permohonan pembuatan SPRI karena informasi yang diberikan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan mengenai prosedur permohonan pembuatan SPRI hanya berupa gambar dan tidak ada penjelasan mengenai gambar tersebut sehingga masih sulit dimengerti oleh masyarakat khusunya masyarakat yang berusia 40 tahun ke atas dan masyarakat yang berpendidikan di bawah SLTA. Oleh sebab itu dalam pemberian prosedur permohonan SPRI harusnya diberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat. Bagi masyarakat yang merasa mudah dalam melakukan permohonan pembuatan SPRI dapat menghilangkan kebiasaan penggunaan calo dalam melakukan pengurusan Universitas Sumatera Utara pembuatan SPRI. Berdasarkan jawaban dari responden yang mayoritas mengatakan tidak perlu penggunaan calo dalam pengurusan pembuatan SPRI Tabel 14, maka hal ini dapat menghilangkan kebiasaan penggunaan calo dalam pengurusan SPRI, tetapi bagi masyrakat yang masih kesulitan dalam memahami prosedur pengurusan SPRI masih membutuhkan bantuan calo dalam melakukan pengurusan SPRI. Berdasarkan hal tersebut dapat penulis simpulakan bahwa pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan telah memberikan informasi tata cara pembuatan SPRI dengan baik, akan tetapi informasi tata cara tersebut hanya berbentuk gambar dan tidak ada penjelasan mengenai gambar tersebut, sehingga hal ini masih menyulitkan sebagian pemohon yang kebanyakan berusia 40 tahun ke atas dan berpendidikan di bawah SLTA. Oleh sebab itu, guna mengefektifkan pelaksanaan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan peran dari Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dalam memberikan kejelasan informasi tata cara atau prosedur pengurusan SPRI.

3. Jangka Waktu Penyelesaian

Pelayanan publik yang diberikan oleh suatu organisasi atau instansi pemerintahan harus memiliki kepastian waktu penyelesaian kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Berkaitan dengan hal ini, Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dalam kaitannya sebagai organisasi pemerintahan yang menjalankan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas juga harus memperhatikan kejelasan waktu sehingga dapat memberikan kepastian waktu penyelesaian pengurusan SPRI kepada masyarakat selaku pemohon pembuatan SPRI. Hal ini bertujuan untuk mengefektifkan pelaksanaan dari Universitas Sumatera Utara Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan publik. Adapun usaha yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dalam memberikan kepastian waktu penyelesaian pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan adalah dengan menginformasikannya pada papan informasi yang terletak di depan pintu ruangan Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, selain itu Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan juga memberikan informasi mengenai jangka waktu penyelesaian pembuatan SPRI melalui brosur yang dibagikan kepada masyarakat sebagai pemohon. Berdasarkan pendapat dari responden mengenai kejelasan waktu penyelesaian pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan adalah mayoritas responden mengatakan sudah jelas Tabel 15. Berdasarkan pendapat dari responden yang tersebut yang mengatakan bahwa informasi mengenai jangka waktu penyelesaian pembuatan SPRI telah jelas diinformasikan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan telah memberikan informasi mengenai jangka waktu penyelesaian pembuatan SPRI dengan jelas. Kemudian mengenai kesesuaian jangka waktu penyelesaian pembuatan SPRI, menurut pendapat dari responden mengenai ketepatan waktu penyelesaian dengan yang diinformasikan adalah 31,82 responden menjawab sesuai, 13,64 responden menjawab cukup sesuai, 4,54 responden menjawab sangat sesuai, 27,27 responden menjawab kurang sesuai, dan 22,73 responden menjawab tidak sesuai Tabel 17. Berdasarkan pendapat dari responden yang sebagian besar menjawab bahwa jangka waktu pnyelesaian pembuatan SPRI selama menggunakan Sistem Penerbitan Surat Universitas Sumatera Utara Perjalanan Republik Indonesia sesuai dengan jangka waktu yang telah diinformasikan. Tetapi sebagian responden yang mengatakan bahwa jangka waktu penyelesaian pembuatan SPRI yang masih belum sesuai dengan jangka waktu yang diinformasikan masih merasa pengurusan permohonan pembuatan SPRI masih membutuhkan waktu yang lama. Pada dasarnya dengan penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia bertujuan untuk mempercepat proses pelayanan publik khususnya di Kantor Imigrasi dalam hal pembuatan SPRI. Tetapi dalam pelaksanaannya masih dihadapkan dengan kendala-kendala seperti pada saat permohonan akan pembuatan SPRI sangat banyak, jumlah petugas yang mengoperasikan pelaksanaan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia masih belum memadai sehingga pekerjaan yang dilaksanakan berjalan dengan lambat sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian SPRI. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan petugas pada bagian input data, mengatakan bahwa apabila pemohon dalam pengurusan permohonan pembuatan SPRI menggunakan pengisian formulir permohonan dengan menggunakan formulir online akan mempercepat proses penginputan data sehingga pelaksanaan pembuatan SPRI akan menjadi lebih cepat dan penyelesaian pembuata SPRI juga akan sesuai dengan waktu yang diinformasikan. Akan tetapi pengetahuan masyarakat mengenai pengisian formulir secara online ini masih sangat rendah hal ini berdasarkan jawaban responden mengenai pengetahuan mereka akan pengisian formulir permohonan SPRI secara online. Responden yang menjawab tidak mengetahui adalah sebanyak 36,32 , kemudian responden yang menjawab kurang mengetahui adalah sebanyak 27,3 Tabel 9. Selain itu jawaban responden yang mengatakan bahwa penerapan Universitas Sumatera Utara pengisian formulir secara online dapat memberikan kemudahan adalah 63,64 mengatakan mudah, 22,73 mengatakan sangat mudah, dan 13,63 responden mengatakan cukup mudah Tabel 10. Berdasarkan jawaban dari responden, dapat penulis simpulkan bahwa dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, kejelasan dan ketepan waktu penyelesaian kegiatan merupakan salah satu standart yang menentukan bahwa program yang digunakan dalam pelaksanaan pelayanan publik tersebut dikatakan efektif. Hal ini juga berlaku pada Kantor Imigrasi yang menerapkan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik juga harus memperhatikan tentang kejelasan dan ketepatan waktu penyelesaian pembuatan SPRI. Oleh karena pengisian formulir permohonan secara online merupakan salah satu cara untuk mencapai ketepatan waktu penyelesaian pembuatan SPRI, maka Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan harus lebih mensosialisasikan pengisian formulir secara online tersebut guna memberikan kemudahan baik bagi petugas yang mengoperasikan sistem dan juga bagi pemohon agar mendapatkan pelayanan dengan baik melalui ketepatan jangka waktu penyelesaian pembuatan SPRI.

4. Biaya atau Tarif

Pelayanan publik pada dasarnya adalah bentuk pelayanan yang diberikan kepada publik atau masyarakat. Oleh sebab itu maka biaya yang diberikan harus sesuai dengan standart harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Begitu pula halnya dalam pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan merupakan suatu instansi pemerintah yang bertugas untuk memberikan pelayanan pembuatan SPRI kepada masyarakat. Walaupun dalam pelaksanaannya menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia yang memiliki Universitas Sumatera Utara jaringan serta program yang canggih tetapi dalam pelaksanaannya yang brekaitan dengan pemberian pelayanan harus menetapkan standart biaya yang sesuai sehingga tidak memberatkan masyarakat. Berdasarkan pendapat dari responden mengenai informasi rincian biaya yang diberikan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat diketahui bahwa 40,9 responden mengatakan bahwa informasi rincian biaya di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah jelas, 31,82 responden mengatakan cukup jelas, dan 9,09 responden mengatakan sangat jelas Tabel 15. Mayoritas responden mengatakan bahwa informasi tentang rincian biayatarif pembuatan SPRI sudah jelas. Kemudian berdasarkan pendapat responden mengenai kesesuaian tarif atau biaya pembuatan SPRI adalah 54,55 mengatakan sesuai, 22,73 mengatakan cukup sesuai Tabel 16. Berdasarkan jawaban dari para responden dapat peneliti simpulkan bahwa biaya atau tarif pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia sudah sesuai. Oleh sebab itu dalam hal kesesuaian tarif atau biaya pembuatan SPRI dengan menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dapat dikatakan efisien bagi masyarakat, maka sistem ini dikatakan telah efektif dalam pelaksanaan pelayanan publik dari segi biya atau tarif.

5. Produk Pelayanan

Suatu instansi pemerintahan dapat dikatakan sebagai pelayan publik apabila kegiatan yang dilakukan menghasilkan barang publik, pelayanan publik, serta pelayanan administrasi. Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sebagai organisasi pemerintahan yang memiliki fungsi sebagai pelayan publik dalam pelakasanaannya menghasilkan barang publik yang berupa Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI, juga dalam bentuk pelayanan publik yang berupa pemberian pelayanan yang berkualitas kepada Universitas Sumatera Utara masyarakat yang melakukan pengurusan permohonan pembuatan SPRI, selain itu Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan juga menghasilkan pelayanan administrasi yang mana dalam mempermudah administrasi permohonan pembuatan SPRI digunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia yang bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan administrsi di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan merupakan organisasi pemerintah yang salah satu fungsinya untuk memberikan pelayanan pembuatan SPRI kepada masyarakat yang mana pelayanan tersebut dilaksanakan berdasarkan dasar-dasar pelayanan publik yang mana menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia guna mempercepat proses administrasi dalam hal pembuatan SPRI agar dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat.

6. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas

Suatu organisasi pemerintahan dikatakan efetktif dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas apabila dapat menyediakan sarana dan prasarana serta fasilitas yang dapat mendukung pelaksanaan dari kegiatan pelayanan publik pada organisasi tersebut. Adapun Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sebagai organisasi pemerintahan yang melaksanakan pembuatan SPRI dengan menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia guna meningkatkan kualitas pelayanan dalam permohonan pembuatan SPRI juga perlu untuk memberikan fasilitas dan sarana pendukung dalam mengefektifkan pelaksanaan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi dalam hal penbuatan SPRI. Adapun fasilitas yang mendukung tersebut dilihat dari ruang tunggu, areal parkir serta Universitas Sumatera Utara fasilitas pendukung lainnya yang diberikan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan guna memberikan kenyamanan bagi masyarakat selaku pemohon pembuatan SPRI. Berdasarkan pendapat dari responden mengenai kelengkapan fasilitas yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan adalah 50 responden menjawab kurang memadai dan 22,72 responden menjawab tidak memadai Tabel 20. Jika dilihat dari jawaban responden yang mayoritas mengatakan fasilitas pendukung pelayanan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan adalah belum memadai. Hal ini juga didukung oleh hasil observasi yang dilakukan penulis pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan bahwa fasilitas yang ada pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan masih belum memadai, sehingga fasilitas, sarana dan prasarana yang terdapat di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan masih belum memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan permohonan pembuatan SPRI. Hal ini didukung oleh pendapat responden mengenai kenyamanan dalam melakukan pengurusan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan yaitu sebagai berikut, 50 responden menjawab kurang nyaman, dan 36,36 responden menjawab tidak nyaman Tabel 21. Berdasarkan pendapat dari responden serta observasi yang dilakukan oleh penulis di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat penulis simpulkan bahwa fasilitas pendukung yang tersedia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan masih belum memadai disebabkan karena luas Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan yang juga masih digolongkann kecil menjadi salah satu faktor pendukung dalam kurang memadainya fasilitas seperti ruang tunggu dan areal parkir di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia sebagai organisasi yang melaksanakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam menyediakan fasilitas pendukung, seperti ruang tunggu dan areal Universitas Sumatera Utara parkir masih dikatakan belum memadai untuk menciptakan pelayanan publik yang berkualitas dalam pengurusan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan.

7. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor terpenting dalam pemberian pelayanan publik yang berkualitas. Oleh sebab itu suatu organisasi harus memiliki jumlah pelaksna yang memadai serta keahlian, kreativitas dan kemampuan yang memadai dalam memberikan pelayanan agar pelaksanaan dari Sistem yang mendukung pelayanan publik dapat berjalan efektif sesuai dengan tujuan awal yang ingin diperoleh. Hal ini juga berlaku di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia medan dalam memberikan pelayanan pembuatan SPRI kepada masyarakat. Dalam pemberian pelayanan pengurusan pembuatan SPRI yang menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia, Kantor Imigrasi harus menyediakan Sumber Daya Manusia yang memiliki keahlian dan jumlah yang memadai dalam mengoperasikan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia. Oleh karena Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia merupakan suatu sistem yang dijalankan melalui jaraingan yang berbasis komputer dan teknologi yang tinggi maka Kantor Imigrasi perlu menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dalam mengoperasikan sistem tersebut agar pelaksanaannya dapat berjalan efektif. Oleh karena itu berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Kepala Kantor Imigrasi serta para petugas yang mengoperasikan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan telah dilaksanakan pelatihan bagi para petugas agar dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik. Setelah dilaksanakan pelatihan, petugas mengakui bahwa pekerjaannya menggunakan perangkat Sistem Universitas Sumatera Utara Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia menjadi sangat mudah, hal ini dibuktikan dari jarangnya terjadi kesalahan dalam proses pelaksanaan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia. Selain itu, petugas juga harus bersikap ramah dan sigap dalam menjawab keluhan dari masyarakat yang melakukan permohonan pembuatan SPRI di kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan kualitas pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Berdasarkan pendapat responden mengenai keramahan petugas dalam memberikan pelayanan publik di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan adalah 40,9 responden mengatakan ramah, 31,82 responden mengatakan cukup ramah Tabel 18. Berdasarkan jawaban dari responden yang mayoritas mengatakan bahwa petugas yang melayani pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah cukup ramah dalam memberikan pelayanan. Berkaitan dengan ketanggapan petugas dalam menanggapi keluhan dari pemohon di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dilihat dari pendapat responden adalah 40,91 responden mengatakan cukup baik, 22,73 responden mengatakan baik, dan 9,09 responden mengatakan sangat baik Tabel 19. Berdasarkan jawaban responden yang mayoritas mengatakan bahwa ketanggapan petugas dalam meberikan bantuan kepada pemohon yang bertanya dan memberikan keluhan sudah cukup baik. Oleh sebab itu dapat penulis simpulkan bahwa Sumber Daya Manusia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah memadai dilihat dari segi kualitas, tetapi masih belum memadai jika dilihat dari segi kuantitas atau jumlah petugas yang melaksanakan pelayanan publik di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan masih belum memadai karena jumlahnya yang sangat terbatas, maka terkadang petugas masih merasa kesulitan apabila jumlah pemohon yang mengurus pembuatan SPRI sedang banyak. Oleh sebab Universitas Sumatera Utara itu Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan perlu mengadakan perekrutan petugas sehingga jimlah petugas yang melakukan pelayanan publik memadai, sehingga dapat menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas. Selain meningkatkan kualitas pelayanan publik, Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia juga bertujuan untuk menjaga keamanan negara dalam hal mencegah terjadinya penggandaan SPRI. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat diketahui bahwa Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia menggunakan perangkat online yang terhubung di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia dan juga menggunakan foto dan sidik jari yang langsung terhubung dengan data pemohon yang telah diinput pada bagian input data, selain itu perangkat dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia juga dilengkapi dengan kemampuan verifikasi data identitas pemohon dengan hasil foto dan sidik jari pemohon sehingga sistem akan menolak secara otomtis apabila terjadi penggandaan data pemohon. Pelaksanaan verifikasi dengan menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dilakukan melalui verifikasi sudut retina serta sidik jari pemohon untuk mengetahui apakah orang dengan indikasi seperti hasil foto dan sidik jari tersebut pernah melakukan pembuatan SPRI atau belum. Oleh sebab itu, jika ada ada niatan penggandaan SPRI, sistem akan menolak terjadinya kecurangan dan memasukkan data pemohon tersebut ke dalam daftar cekal. Selain itu berdasarkan pendapat dari masyarakat mengenai keamanan dari penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah 45,45 responden mengatakan aman, 27,27 responden mengatakan cukup aman dan 22,74 responden mengatakan sangat aman Tabel 11. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hal ini dapat penulis simpulkan bahwa Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah suatu program yang efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mengantisipasi dan mencegah terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu penerapan sistem ini juga dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat sebagai pemohon pembuatan SPRI. Universitas Sumatera Utara BAB V1 PENUTUP

V1.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Analisis Pembaharuan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian Dalam Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan

0 52 144

Pelayanan Sosial Yayasan Agape Dalam Meningkatkan Keterampilan Anak Jalanan (Studi Deskriptif Program Pelayanan Yayasan Agape Medan).

5 65 129

Analisis Efektivitas Pelayanan Publik Dalam Penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) Di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan

0 10 77

PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA (PASPOR) DI KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA.

0 0 10

Prosedur pelayanan pembuatan paspor spri ( surat perjalanan republik indonesia ) di kantor imigrasi kelas 1 Yogyakarta COVER

0 0 17

Prosedur Pelayanan Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (Paspor) di Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta IMG 20150928 0001

0 0 1

Analisis Efektivitas Pelayanan Publik Dalam Penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) Di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan

0 4 6

Analisis Efektivitas Pelayanan Publik Dalam Penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) Di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan

0 0 1

Analisis Efektivitas Pelayanan Publik Dalam Penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) Di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan

0 0 26

Analisis Efektivitas Pelayanan Publik Dalam Penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) Di Kantor Imigrasi Klas I Polonia Medan

0 0 1