Data Variabel .1 Tabel Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Kuesioner Penelitian
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang melakukan permohonan pembuatan SPRI adalah merata. Hal ini dibuktikan dari hasil tabel
distribusi yang menunjukka n jumlah antara pemohon yang berwarganegara Indonesia dan pemohon yang berwarganegara Indonesia keturunan tidak jauh berbeda. Dalam
pelaksanaan pembuatan SPRI pada dasarnya tidak ada persyaratan berbeda yang dikenakan bagi WNI dan WNI Keturunan, tetapi dalam pelaksanaannya masih sering
dijumpai petugas yang meminta Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia SBKRI kepada pemohon WNI Keturunan, walaupun berdasarkan Keppres no 56 tahun
1996, SBKRI sudah dihapuskan.
IV.2 Data Variabel IV.2.1 Tabel Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Kuesioner Penelitian
Data berikut ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
masyarakat yang telah selesai melakukan permohonan pembuatan Surat Perjalanan Republik Indonesia SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Hasil penelitian
dari penyebaran kuesioner akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi tabel tunggal, selanjutnya hasil wawancara dengan informan kunci akan disajikan dalam bentuk
Tanya jawab. Di bawah ini akan disajikan data hasil penelitian lapangan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6 Pengetahuan Responden terhadap Penerapan Sistem Online dalam Pembuatan SPRI
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Sangat Mengetahui
2 9,09
2. Mengetahui
7 31,82
3. Cukup Mengetahui
5 22,73
4. Kurang Mengetahui
4 18,18
5. Tidak Mengetahui
4 18,18
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang mengetahui adanya penerapan sistem online dalam pembuatan SPRI, tetapi responden yang tidak
mengetahui tentang penerapan sistem online dalam pembuatan SPRI juga masih ada. Berdasarkan alasan yang diberikan para responden tentang ketidaktahuan mereka akan
penerapan sistem online dalam pembuatan SPRI adalah karena kurangnya informasi mengenai hal tersebut di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu responden
yang tidak mengetahui akan hal ini kebanyakan adalah responden yang berusia diatas 40 tahun dan juga responden dengan tingkat pendidikan SLTA ke bawah. Berdasarkan hal
ini dapat penulis simpulkan bahwa informasi mengenai penerapan Sistem Online dalam pembuatan SPRI masih belum efektif karena belum merambah seluruh kalangan
masyrakat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7 Pengetahuan Responden Mengenai Pembuatan SPRI yang dapat Dilakukan dimana
saja tanpa Disesuaikan dengan Wilayah Domisili Pemohon No.
Uraian Frekuensi
Presentase 1.
Sangat Mengetahui 3
13,63 2.
Mengetahui 6
27,27 3.
Cukup Mengetahui 1
4,54 4.
Kurang Mengetahui 3
13,63 5.
Tidak Mengetahui 9
40,93 JUMLAH
22 100
Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, mayoritas responden menjawab tidak
mengetahui bahwa pembuatan SPRI dapat dilakukan di mana saja tanpa sesuai dengan wilayah domisili pemohon. Berdasarkan alasan dari responden tentang ketidaktahuan
mereka akan pembuatan SPRI yang dapat dilakukan di mana saja adalah karena kurangnya informasi akan hal tersebut di Kantor Imigrasi. Selain itu ketidaktahuan
responden akan hal tersebut adalah karena mereka belum pernah mencoba untuk membuat SPRI di wilayah domisili lain. Oleh karena itu dapat penulis simpulkan bahwa
informasi mengenai hal ini masih belum efektif dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, padahal hal ini merupakan salah satu kemudahan yang diperoleh dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8 Kemudahan yang Diperoleh dari Penerapan Pembuatan SPRI yang dapat Dilakukan di
mana saja Tanpa Sesuai dengan Wilayah Domisili Pemohon No.
Uraian Frekuensi
Presentase 1.
Sangat Mudah 8
36,37 2.
Mudah 13
59,09 3.
Cukup Mudah 1
4,54 4.
Agak Sulit 5.
Sulit JUMLAH
22 100
Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab dengan
penerapan permohonan pembuatan SPRI yang dapat dilakukan di mana saja tanpa disesuaikan dengan wilayah domisili pemohon dapat memberikan kemudahan dalam
pengurusan permohonan pembuatan SPRI. Hal ini dikarenakan dapat memberikan kemudahan bagi masyrakat yang ingin melakukan permohonan pembuatan SPRI tetapi
mereka tidak tinggal di wilayah yang tertera di Karti Identitasnya sehingga dapat mengefisienkan waktu serta biaya.
Tabel 9 Pengetahuan tentang Pengisian Formulir Permohonan Pembuatan SPRI secara Online
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Sangat Mengetahui
1 4,54
2. Mengetahui
6 27,3
3. Cukup Mengetahui
1 4,54
4. Kurang Mengetahui
6 27,3
5. Tidak Mengetahui
8 36,32
Universitas Sumatera Utara
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab tidak mengetahui akan pengisian formulir permohonan pembuatan SPRI secara online.
Berdasarkan alasan responden tentang ketidaktahuan mereka akan pengisian formulir permohonan pembuatan SPRI secara online adalah karena kurangnya informasi
mengenai hal tersebut. Selain itu berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar responden yang tidak mengetahui pengisian formulir secara online juga
disebabkan karena faktor pendidikan dan faktor usia. Adapun gambaran dari papan informasi yang terdapat di Kantor Imigrasi yang
memuat tentang pengisian formulir secara online adalah sebagai berikut Gambar 1
Papan Informasi Tata caraProsedur Permohonan SPRI yang Memuat Informasi Pengisian Formulir secara Online
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10 Kemudahan yang Diperoleh dalam Menggunakan Pengisian Formulir secara Online
pada Pembuatan SPRI No.
Uraian Frekuensi
Presentase 1.
Sangat Mudah 5
22,73 2.
Mudah 14
63,64 3.
Cukup Mudah 3
13,63 4.
Agak Sulit 5.
Sulit JUMLAH
22 100
Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
menyatakan bahwa dengan adanya pengisian formulir secara online dapat lebih mempermudah dalam pengurusan pembuatan SPRI. Akan tetapi pelaksanaannya belum
efektif karena informasi mengenai hal ini masih belum dapat diterima oleh semua pihak, sehingga pelaksanaannya belum terlaksana dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11 Keamanan bagi Pemohon dalam Penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan
Republik Indonesia No.
Uraian Frekuensi
Presentase 1.
Sangat Aman 5
22,74 2.
Aman 10
45,45 3.
Cukup Aman 6
27,27 4.
Kurang Aman 1
4,54 5.
Tidak Aman JUMLAH
22 100
Sumber: Penelitian Lapangan, February, 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan penerapan Sistem Penerbitan
Surat Perjalanan Republik Indonesia dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat sebagai pemohon pembuatan SPRI dari tindakan kecurangan seperti penggandaan
pasport, tertukarnya data pemohon yang satu dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban responden yang mayoritas menjawab Sistem Penerbitan Surat
Perjalanan Republik Indonesia dapat memberikan rasa aman dalam pelaksanaan permohonan pembuatan SPRI.
Selain itu berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab kurang aman, Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia yang
menggunakan sistem online dan berbasis internet dalam pelaksanaannya masih memungkinkan terjadinya kecurangan seperti pembajakan atau hacking terhadap sistem
berbasis internet tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12 Kejelasan Informasi Tata Cara dan Persyaratan Pembuatan SPRI
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Sangat Baik
5 22,73
2. Baik
12 54,54
3. Cukup Baik
3 13,64
4. Kurang Baik
2 9,09
5. Tidak Baik
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab kejelasan informasi tentang tata cara dan persyaratan pembuatan SPRI di Kantor
Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah baik. Jumlah responden yang menjawab kejelasan informasi sudah baik
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis di lapangan, dapat dilihat bahwa Di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan terdapat papan informasi mengenai
tata cara dan persyaratan dalam melakukan permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu apabila terdapat pemohon yang
persyaratannya tidak lengkap, maka petugas yang memeriksa kelengkapan berkas akan membertahukan secara langsung. Adapun gambaran dari papan informasi yang berisi
tentang tata cara dan prosedur pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2 Papan Informasi Rincian Biaya Dan Persyaratan serta Prosedur Pembuatan SPRI
Tabel 13 Kemudahan Prosedur atau Tata Cara dalam Permohonan Pembuatan SPRI
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Sangat Mudah
2 9,09
2. Mudah
10 45,45
3. Cukup Mudah
7 31,82
4. Agak Sulit
2 9,09
5. Sulit
1 4,55
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab bahwa prosedur atau tata cara dalam pelaksanaan permohonan pembuatan SPRI adalah mudah.
Tetapi selain itu masih terdapat responden yang menjawab tata cara permohonan pembuatan SPRI masih sulit, dan menurut pendapat mereka hal ini disebabkan karena
alur dari prosedur yang masih berbelit-belit. Tetapi setelah penulis melakukan pengamatan, sebagian besar responden yang menjawab sulit adalah memiliki tingkat
pendidikan dibawah SLTA, sehingga mereka masih agak sulit untuk memehami
Universitas Sumatera Utara
informasi alur permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan walaupun informasi mengenai tata cara pembuatan SPRI sudah sangat jelas.
Tabel 14 Keperluan Akan Penggunaan Calo dalam Pengurusan Permohonan Pembuatan SPRI
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Sangat Perlu
2. Perlu
5 22,72
3. Cukup Perlu
3 13,64
4. Kurang Perlu
3 13,64
5. Tidak Perlu
11 50
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab tidak perlu menggunakan calo dalam melakukan pengurusan permohonan pembuatan SPRI,
tetapi juga terdapat responden yang mengatakan penggunaan calo masih diperlukan dalam pembuatan SPRI.
Berdasarkan alasan yang diberikan responden yang menjawab perlu dan cukup perlu menggunakan calo atau biro jasa dalam melakukan pengurusan permohonan
pembuatan SPRI adalah karena mereka membutuhkan SPRI dalam waktu dekat. Sehingga apabila mereka mengurus melalui calo, SPRI akan selesai dalam waktu yang
singkat tetapi mereka harus membayar lebih mahal daripada pemohon yang mengikuti prosedur yang semestinya. Selain itu alasan mereka menggunakan calo atau biro jasa
adalah karena mereka merasa prosedur yang berlaku masih terlalu sulit untuk dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan telah membuat larangan bagi calo untuk masuk ke dalam Kantor
Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan juga telah membuat kartu tanda masuk bagi semua orang yang masuk ke Kantor
Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Adapun gambaran dari bentuk pengendalian terhadap calo di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan adalah sebagai berikut:
Gambar 3 Bentuk Pengendalian Terhadap Calo
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15 Kejelasan Informasi Rincian Biaya dan Waktu Penyelesaian dalam Permohonan
Pembuatan SPRI No.
Uraian Frekuensi
Presentase 1.
Sangat Jelas 2
9,09 2.
Jelas 9
40,90 3.
Cukup Jelas 7
31,82 4.
Kurang Jelas 3
13,63 5.
Tidak Jelas 1
4,56 JUMLAH
22 100
Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan
bahwa informasi mengenai rincian biaya dan waktu penyelesaian permohonan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah jelas.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah terdapat informasi mengenai rincian biaya atau tarif serta
keterangan mengenai waktu penyelesaian pembuatanSPRI. Informasi mengenai hal ini dapat dilihat di papan informasi. Selain itu informasi mengenai biaya atau tarif dan
jangka waktu penyelesaian juga ditempelkan di depan loket pembayaran blanko SPRI dan juga terdapat di dalam ruang tunggu pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan.
Adapun gambaran mengenai informasi biaya dan waktu penyelesaian dapat dlihat pada gambar sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4 Informasi tentang Rincian Biaya atau Tarif
Tabel 16 Kesesuaian Tarif atau Biaya dalam Permohonan Pembuatan SPRI
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Sangat Sesuai
2. Sesuai
12 54,55
3. Cukup Sesuai
5 22,73
4. Kurang Sesuai
4 18,18
5. Tidak Sesuai
1 4,54
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab bahwa tarif atau biaya dalam pengurusan permohonan pembuatan SPRI saat ini telah sesuai.
Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab bahwa tarif pembuatan SPRI saat ini tidak sesuai adalah karena meraka beranggapan bahwa tarif
atau biaya tersebut terlalu mahal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17 Kesesuaian Jangka Waktu Penyelesaian SPRI dengan yang Diinformasikan
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Sangat Sesuai
1 4,54
2. Sesuai
7 31,82
3. Cukup Sesuai
3 13,64
4. Kurang Sesuai
6 27,27
5. Tidak Sesuai
5 22,73
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa jangka waktu penyelesaian SPRI telah sesuai dengan yang diinformasikan, selain itu
masih banyak juga responden yang menjawab bahwa jangka waktu penyelesaian SPRI masih belum sesuai.
Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab bahwa jangka waktu penyelesaian SPRI yang tidak sesuai dan kurang sesuai adalah karena
pada saat mereka melakukan permohonan pembuatan SPRI, masih mengalami keterlambatan dalam hal waktu penyelesaian. Sebagai contoh, mereka dijanjikan dalam
1 minggu SPRI dapat diambil tetapi pada saat mereka datang untuk mengambil, petugas mengatakan bahwa SPRI mereka belum selesai dan akan selesai dalam waktu 1 bulan.
Tabel 18 Keramahan Petugas dalam Memberikan Pelayanan
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Sangat Ramah
2. Ramah
9 40,90
Universitas Sumatera Utara
3. Cukup Ramah
7 31,82
4. Kurang Ramah
6 27,28
5. Tidak Ramah
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa dalam memberikan pelayanan petugas di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah
ramah. Tetapi ada juga responden yang menjawab bahwa dalam memberikan pelayanan, petugas masih kurang ramah.
Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab bahwa petugas kurang ramah dan tidak ramah dalam memberikan pelayanan kepada pemohon
adalah karena mereka harus berkali-kali bertanya kepada petugas apabila ada hal yang kurang dipahami. Selain itu ada juga responden yang mengatakan bahwa mereka
diacuhkan ketika bertanya kepada petugas. Tetapi dilain pihak juga terdapat responden yang mengatakan bahwa ada sebagian petugas yang ramah dan ada juga sebagian
petugas yang kurang ramah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, sebagian besar petugas
yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan bersikap ramah dalam memberikan pelayanan kepada para pemohon di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu
mereka juga menanggapi dengan baik jika ada pemohon yang membutuhkan bantuan dari petugas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19 Kesiapan Petugas dalam Menanggapi Keluhan dari Masyarakat yang Melakukan
Permohonan Pembuatan SPRI No.
Uraian Frekuensi
Presentase 1.
Sangat Baik 2
9,09 2.
Baik 5
22,73 3.
Cukup Baik 9
40,91 4.
Kurang Baik 4
18,18 5.
Tidak Baik 2
9,09 JUMLAH
22 100
Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab petugas
di Kantor Imigrasi memiliki kesiapan yang cukup baik dalam menanggapi keluhan dari pemohon pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan.
Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang menjawab kesiapan petugas dalam menanggapi keluhan dari pemohon kurang baik dan tidak baik adalah
karena apabila pemohon bertanya kepada petugas sering kurang ditanggapi. Selain itu petugas juga menanggapi keluhan dari pemohon seadanya saja dan terburu-buru.
Adapula responden yang mengatakan bahwa petugas juga sering menyuruh pemohon yang sedang bertanya untuk bertemu dengan petugas lainnya.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peniliti di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, jumlah petugas yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan
masih belum memadai. Jumlah petugas yang minim ini kemudian mengakibatkan lambatnya penyelesaian pekerjaan dari petugas tersebut, sehingga kesiapan petugas
dalam memberikan pelayanan menjadi tidak efektif.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 20 Kelengkapan Fasilitas yang Mendukung Pelaksanaan Pelayanan Publik di Kantor
Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan No.
Uraian Frekuensi
Presentase 1.
Sangat Memadai 2.
Memadai 3
13,64 3.
Cukup Memadai 3
13,64 4.
Kurang Memadai 11
50 5.
Tidak Memadai 5
22,72 JUMLAH
22 100
Sumber:Penelitian Lapangan,February 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab
kelengkapan fasilitas yang mendukung pelaksanaan pelayanan publik di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan masih kurang memadai.
Berdasarkan alasan yang diberikan yang reponden yang menjawab kurang memadai dan tidak memadai adalah karena ruang tunggu yang ada di Kantor Imigrasi
Kelas 1 Polonia Medan yang sempit, kemudian areal parkir yang tidak memadai karena parkir yang dibuat hanya di depan pagar Kantor Imigrasi. Selain itu tidak tersedianya
toilet dan tempat ibadah di Kantor Imigrasi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di Kantor Imigrasi Kelas
1 Polonia Medan dapat dilihat bahwa Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat dikategorikan sempit. Selain itu ruang tunggu di sana juga masih belum memadai untuk
seluruh pemohon yang sedang menunggu giliran sehingga apabila pemohon pembuatan SPRI sedang banyak menyebabkan ruang tunggu menjadi sangat padat.. Selanjutnya
berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peniliti mengenai fasilitas areal parkir di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan juga dapat dikategorikan belum memadai. Hal
Universitas Sumatera Utara
ini disebabkan karena tidak disediakannya tempat khusus untuk parkir kendaraan di dalam Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, sehingga kendaraan diparkirkan di
pinggir jalan depan Kantor Imigrasi yang mana hal ini sering menimbulkan kemacetan lalu lintas di depan Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Adapun gambaran dari
fasilitas ruang tunggu dan areal parkir di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan adalah sebagai berikut:
Gambar 5 Bentuk Fasilitas Ruang Tunggu dan Areal Parkir di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia
Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21 Kenyamanan Fasilitas yang Terdapat di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Sangat Nyaman
2. Nyaman
1 4,54
3. Cukup Nyaman
2 9,09
4. Kurang Nyaman
11 50
5. Tidak Nyaman
8 36,36
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab fasilitas yang saat ini tersedia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan belum memberikan
kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan permohonan pembuatan SPRI. Berdasarkan alasan yang diberikan oleh responden yang mengatakan bahwa
fasilitas yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan belum memberikan rasa nyaman adalah karena ruang tunggu yang sempit sehingga terkadang banyak pemohon
yang menunggu sambil berdiri karena tidak mendapatkan tempat duduk di ruang tunggu. Selain itu pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan tidak disediakan areal
parkir yang khusus, sehingga areal parkir adalah di jalanan luar Kantor Imigrasi dan tidak terdapat areal parkir untuk mobil bagi para pemohon.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 22 Perbedaan Perlakuan dalam Memperoleh Pelayanan
No. Uraian
Frekuensi Presentase
1. Pernah
10 45,45
2. Tidak Pernah
12 54,55
JUMLAH 22
100 Sumber: Penelitian Lapangan, February 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mendapatkan perlakuan berbeda berbanding hampir sama dengan responden yang tidak pernah mendapatkan
perlakuan berbeda. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui bahwa
responden yang mengalami perlakuan berbeda adalah responden yang memiliki kewarganegaraan Indonesia keturunan. Perbedaan yang terjadi pada WNI Keturunan ini
adalah dalam hal pengurusan SPRI, pemohon yang berwarga negara WNI keturunan masih diminta Surat Keterangan Berwarganegara Republik Indonesia SKBRI.
IV.2.2 Data Hasil Wawancara dengan Informan Kunci Hasil Wawancara dengan Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan
Hasil wawancara yang dilakukan kepada Bapak Abdul Rachman selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan pada hari Kamis tanggal 10 February 2011
pukul 08.30 sampai 09.30 dapat dilihat pada daftar wawancara di bawah ini. 1.
Bagaimana latar belakang serta sejarah singkat pelaksanaan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia
Medan?
Universitas Sumatera Utara
Jawab: Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dilaksanakan secara serentak di seluruh Kantor Imigrasi yang ada di Indonesia pada tanggal 28 Juli 2008.
Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia yang berlaku saat ini merupakan pengganti Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik yang dilaksanakan di Kantor
Imigrasi selama 2 tahun sejak tanggal 2 February 2006 sampai 25 Juli 2008. Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik ini diganti karena dalam pelaksanaannya ditemukan
banyak kekurangan sehingga dinilai tidak efektif dalam hal keamanan pembuatan Pasport serta dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Adapun kelemahan dari sistem
ini adalah yang pertama, peralatan atau program yang digunakan oleh Kantor Imigrasi saat menggunakan Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik masih disewa atau
dikontrak dari pihak swasta yang mana biaya operasional pelaksanaannya tergolong mahal dan apabila masa kontrak berakhir peralatan tidak menjadi milik Kantor Imigrasi.
Oleh sebab itu sistem ini dinilai tidak efisien dilihat dari segi pengeluaran. Kedua, Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik ini tidak memiliki pengamanan yang baik
sehingga dengan menggunakan sistem ini masih memungkinkan terjadinya kecurangan seperti penggandaan pasport. Ketiga, dilihat dari segi pelayanan publik, dengan
menggunakan sistem ini pelaksanaan penyelesaian pengurusan pasport menjadi sangat lambat sehingga jangka waktu penyelesaian menjadi lama. Hal ini disebabkan jaringan
yang menghubungkan antara Kantor Imigrasi dengan Pusat Data Keimigrasian sering mengalami kerusakan sehingga penyaluran data pemohon menjadi terhambat dan
memakan waktu yang lama dalam penyelesaian SPRI. Oleh karena tidak efektifnya sistem ini, maka kemudian diganti menjadi Sistem
Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia. Peralatan dan program yang digunakan dalam sistem ini merupakan milik pribadi dari Direktorat Jenderal Imigrasi, oleh sebab
Universitas Sumatera Utara
itu dalam pelaksanaannya dapat memangkas pengeluaran negara yang digunakan untuk menyewa peralatan seperti pada saat pelaksanaan Sistem Photo Terpadu Berbasis
Biometrik. Selain itu salah satu keistimewaan dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah dalam pelaksanaannya menggunakan perangkat kantor maya
e-office yang bersifat online di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia. Dengan penerapan e-office dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan
permohonan pembuatan SPRI, karena permohonan pembuatan SPRI dapat dilakukan di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia. Selanjutnya dengan penerapan e-office ini dapat
menghindari terjadinya pembuatan pasport ganda. Salah satu ciri khas dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah penerapan sidik 10 jari dan foto
wajah dengan verifikasi raut muka dan sudut retina mata sehingga akan mencegah terjadinya penggandaan pasport karena sistem akan menolak apabila terdapat indikasi
penggandaan identitas dengan foto dan sidik jari yang serupa. Kemudian sistem ini juga dilengkapi dengan pengamanan yang berlapis sehingga dapat mencegah terjadinya
tindak kejahatan yang berasal dari luar. 2.
Apakah yang menjadi tujuan dari penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia?
Jawab: Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia diterapkan di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia bertujuan untuk lebih mengefektifkan fungsi dari Kantor
Imigrasi itu sendiri sebagai suatu lembaga yang bertugas untuk mengeluarkan Surat Perjalanan Republik Indonesia bagi seluruh Warga Negara Indonesia sebagai bukti
identitas dirinya di luar negara Indonesia. Oleh sebab itu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Kantor Imigrasi harus terus meningkatkan kualitas pelayanannnya
sehingga tercipta pelayanan publik yang prima di seluruh Kantor Imigrasi. Dengan
Universitas Sumatera Utara
menerapkan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia, maka diharapkan Kantor Imigrasi dapat meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat dalam
pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi khususnya Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia juga bertujuan
untuk meningkatkan kemanan dan menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia dari tindak kecurangan dan kejahatan. Oleh sebab itu penerapan Sistem Penerbitan Surat
Perjalanan Republik Indonesia ini mampu mencegah terjadiya pelaksanaan penggandaan Pasport karena kecanggihan peralatan yang digunakan dalam sistem ini.
3. Apakah kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrsai Kelas 1 Polonia telah memadai?
Jawab: Pada dasarnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sudah lengkap tetapi jumlah per unitnya masih kurang memadai. Hal ini
sangat dirasakan sulit pada saat jumlah pemohon pembuatan SPRI sangat banyak seperti pada saat akhir tahun dan juga pada saat liburan sekolah. Tetapi secara kesuluruhan
dengan jumlah sarana dan prasarana yang ada tidak menghambat pelaksanaan dan pelayanan pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan.
4. Apa saja manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya Sistem Penerbitan
Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan?
Jawab: Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia sangat memberikan manfaat baik bagi Kantor Imigrasi maupun bagi masyarakat. Dengan penerapan sistem
ini dapat mempermudah petugas untuk melakukan tugasnya karena dalam sistem ini segala bentuk pelaksanaan dalam pembuatan SPRI dilakukan dengan berbasis komputer
Universitas Sumatera Utara
dan perangkat online, maka dapat mempercepat pelaksanaan tugas dari para petugas di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan. Selain itu, manfaat yang dirasakan oleh
masyarakat adalah waktu penyelesaian permohonan pembuatan SPRI menjadi lebih cepat.
5. Apakah hasil yang diperoleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan setelah
menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia? Jawab: Penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia pada Kantor
Imigrasi di seluruh Indonesia pada dasarnya memberikan hasil yang sangat besar, tetapi hasil tersebut tidak secara langsung diterima oleh Kantor Imigrasi. Keuntungan yang
diperoleh kemudian dimasukan ke dalam kas negara sebagai salah satu sumber APBN. Hal ini disebabkan karena Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia
menggunakan peralatan milik Direktorat Jenderal Imigrasi sendiri, sehingga dalam pelaksanaannya dapat memangkas pengeluaran negara untuk menyewa peralatan seperti
pada saat penerapan Sistem Photo Terpadu Berbasis Biometrik, oleh sebab itu dengan menerapkan sistem tersebut dapat menambah keuntungan pemerintah khususnya
Direktorat Jenderal Imigrasi yang mana keuntungan tersebut dimasukkan ke dalam kas negara sebagai salah satu sumber APBN.
6. Apa saja yang telah dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan
dalam memberikan keterbukaan informasi yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan permohonan pembuatan SPRI, persyaratann yang diperlukan
dalam pengurusan permohonan pembuatan SPRI, rincian biaya serta waktu penyelesaian pembuatan SPRI?
Jawab: Pada dasarnya pengurusan permohonan SPRI saat ini sangatlah mudah. Semua orang dapat mengurusnya sendiri, selama mereka bisa membaca. Kantor Imigrasi Kelas
Universitas Sumatera Utara
1 Polonia Medan telah memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada seluruh masyarakat mengenai tata cara atau prosedur permohonan pembuatan SPRI serta
persyaratan yang dibutuhkan dalam permohonan pembuatan SPRI tersebut. Seluruh informasi yang berkaitan dengan hal tersebut dapat diperoleh dari papan informasi yang
terletak di depan pintu masuk Kantor Imigrasi, maka pemohon yang datang untuk melakukan pengurusan pembuatan SPRI dapat mengikuti petunjuk yang telah
disediakan tersebut. Selanjutnya mengenai informasi tarif atau biaya pembuatan SPRI dapat dilihat di loket pembayaran dan juga pada papan informasi yang terletak di depan
pintu masuk Kantor Imigrasi. Kemudian mengenai waktu penyelesaian akan diinformasikan oleh petugas setelah selesai melakukan wawancara.
7. Apakah di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan tersedia layanan pengaduan
masyarakat atau bagian yang bertugas untuk melayani pertanyaan serta keluhan dari masyarakat yang melakukan permohonan pembuatan SPRI?
Jawab: Dalam pelaksanaan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan belum ada secara khusus yang bertugas sebagai layanan masyarakat. Tetapi di depan Pintu masuk Kantor
Imigrasi terdapat seorang petugas yang bertugas untuk membantu pemohon yang bertanya dan menanggapi apabila ada pemohon yang kurang mengerti dalam
pelaksanaan prosedur pembuatan pembuatan SPRI. 8.
Apakah Sumber Daya Manusia yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan telah memadai dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas?
Jawab: Pada awal penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan, masih terdapat kesulitan-kesulitan dalam
pengoperasian sistem baru ini, kemudian Direktorat Jenderal Imigrasi memberikan pelatihan kepada para petugas yang berkaitan langsung dalam pengoperasian sistem ini
Universitas Sumatera Utara
sehingga pada saat ini jika dilihat dari segi kualitas, para petugas di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat dikatakan baik. Tetapi jika dilihat dari segi kuantitas,
masih diakui bahwa jumlah petugas yang ada di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan masih sangat terbatas, sehingga petugas yang melaksanakan kegiatan di masing-masing
bidang masih belum memadai. 9.
Apakah ada perlakuan berbeda bagi Warga Negara Indonesia WNI Keturunan di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan?
Jawab: Pada dasarnya, dalam pemberian pelayanan tidak ada perbedaan antara Warga Negara Indonesia WNI dan Warga Negara Indonesia WNI Keturunan. Seluruh
pemohon yang datang ke Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan mendapatkan perlakuan yang sama. Tetapi terkadang bagi Warga Negara Indonesia WNI Keturunan
pihak Imigrasi masih meminta mereka untuk menunjukkan Surat Keterangan Berkewarganegaraan Republik Indonesia SKBRI. Walaupun berdasarkan peraturan
perundang-undangan pengurusan SKBRI sudah dihapuskan tetapi petugas imigrasi memiliki kewenangan untuk meminta SKBRI jika ditemukan kecurigaan akan keaslian
surat identitas pemohon. Biasanya indikasi keanehan dapat diketahui pada saat pelaksanaan wawancara. Jika pemohon tersebut bukan WNI akan terlihat dari dialek
bahasa yang mereka gunakan. Jika petugas wawancara menemukan keanehan tersebut, maka petugas berhak untuk meminta SKBRI dari pemohon tersebut.
10. Apakah model loket dan alur di bagian pelayanan dapat memudahkan
masyarakat yang melakukan permohonan pembuatan SPRI? Jawab: Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan memiliki dua ruangan pelayanan. Pada
Ruang 1 terdapat loket pelayanan yang terdiri dari loket penyerahan berkas, loket pembayaran serta loket pengambilan SPRI yang telah selesai. Sedangkan pada ruang 2
Universitas Sumatera Utara
terdapat ruang foto dan sidik jari serta ruang wawancara. Perlu diakui bahwa kedua ruangan ini belum mengikuti sistem pelayanan yang terpadu. Hal ini juga disebabkan
karena faktor luas Kantor Imigrasi yang masih relatif kecil. Tetapi Pihak Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan juga telah mengupayakan perbaikan model loket
pelayanan agar lebih terpadu. Hal ini dibuktikan dengan renovasi yang telah dilakukan pada ruang 1 sehingga saat ini bentuk loket di Ruang 1 sudah lebih terpadu sehingga
dapat mempermudah masyarakat sebagai pemohon pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan.
Hasil Wawancara dengan Kepala Urusan Umum Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Chairil Lufthi selaku Kepala Urusan Umum Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan pada hari Rabu tanggal 9
February 2011 pukul 10.00 sampai 11.00 dapat dilihat pada daftar wawancara berikut ini
1. Apakah dengan prosedur dan tata cara pembuatan SPRI saat ini dapat
memberikan kemudahan bagi masyarakat yang hendak mengurus SPRI? Jawab: Prosedur dan tata cara pembuatan SPRI saat ini dapat dikatakan mudah karena
dengan penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dapat lebih meringkaskan proses pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi sehingga pemohon tidak perlu
datang berkali-kali ke Kantor Imigrasi. Untuk lebih mempermudah pemohon dalam pelaksanaan permohonan pembuatan SPRI, informasi tentang prosedur dan tata cara
pembuatan SPRI di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat dilihat di papan informasi yang terletak di depan Kantor Imigrasi, selain itu Kantor Imigrasi juga
Universitas Sumatera Utara
mengeluarkan brosur yang berisi tentang persyaratan, prosedur atau tata cara permohonan pembuatan SPRI, rincian biaya atau tarif pembuatan SPRI serta jangka
waktu penyelesaian pembuatan SPRI. Dengan memberikan kejelasan informasi mengenai persyaratan dan prosedur pembuatan SPRI tersebut diharapkan dapat
memberikan kemudahan bagi pemohon dalam melakukan permohonan pembuatan SPRI.
2. Bagaimana kefektifan dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik
Indonesia? Jawab: Kefektifan dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah
dengan penerapan jaringan ke Pusat Data Informasi Keimigrasian yang jauh lebih baik dari sistem sebelumnya sehingga dapat mempercepat dan mempermudah petugas dalam
memasukkan data pemohon ke Pusat Data Informasi Keimigrasian untuk dilakukan pengecekan tidak adanya penggandaan SPRI. Oleh sebab itu dengan sistem yang
berlaku saat ini sangat efektif dalam segi pelayanan publik dan keamanan dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia.
Hasil Wawancara dengan petugas pada bagian loket
1. Bagaimana operasional tugas yang dilaksanakan pada bagian ini?
Jawab: Pada bagian ini terdiri dari 5 lima loket, yaitu 2 dua loket untuk penerimaan berkas permohonan pembuatan SPRI, kemudian 1 satu loket untuk Lansia, orang sakit,
instansi pemerintah, dan biro perjalanan yang memiliki kartu identitas yang diakui, 1 satu loket untuk penyerahan bukti tanda permohonan dan 1 satu loket untuk
pembayaran pembuatan SPRI.
Universitas Sumatera Utara
Tugas yang dilaksanakan pada loket penerimaan berkas adalah menerima berkas permohonan yang diberikan pemohon pembuatan SPRI, kemudian petugas memeriksa
kelengkapan dari isi berkas tersebut. Setelah berkas permohonan pembuatan SPRI telah lengkap, lalu petugas akan meneruskannya ke bagian input data.
Kemudian tugas yang dilakukan pada loket penerimaan berkas permohonan khusus Lansia, orang sakit, biro perjalanan, dan instansi pemerintah adalah menerima berkas
permohonan SPRI yang dalam pembuatannya diwakili oleh orang lain bagi orang sakit dan Lansia serta pembuatan SPRI secara kolektif yang dilakukan oleh suatu instansi
pemerintah dan juga pembuatan SPRI yang diwakili oleh suatu biro perjalanan tertentu yang keberadaannya di akui secara hukum sehingga memiliki kartu identitas biro
perjalanan tersebut. Lalu pelaksanaan selanjutnya sama seperti pada prosedur permohonan pembuatan SPRI bagi WNI. Tugas yang dilaksanakan pada loket
pembayaran biaya pembuatan SPRI adalah menerima biaya atau tarif yang dikenakan pada pemohon yang melakukan permohonan pembuatan SPRI kemudian memberikan
nomor perforasi SPRI pada surat Tanda Terima Pembayaran. Dan memberikan Surat Tanda Terima Pembayaran tersebut kepada pemohon sebagai bukti yang harus dibawa
pada pelaksanaan foto, sidik jari dan wawancara. Loket terakhir adalah loket pengambilan SPRI. Petugas pada loket ini bertugas untuk mengambil SPRI yang telah
selesai dari bagian pencetakan dan laminating Pasport kemudian meminta Tanda Tangan dari Kepala Kantor Imigrasi pada SPRI yang telah selesai. Setelah SPRI di
tanda tangani, kemudian petugas loket menyerahkannya kepada pemohon yang bersangkut an.
Universitas Sumatera Utara
2. Apakah dalam pelaksanaan tugas ini pernah mengalami kesulitan?
Jawab: Dalam menjalankan tugas pada bagian loket ini belum pernah mengalami kesulitan secara teknis dalam operasionalisasi pekerjaan mereka. Kesulitan yang terjadi
pada bagian ini lebih diakibatkan karena kurangnya jumlah petugas yang tersedia di Kantor Imigrasi khususnya pada bagian loket. Sehingga mereka merasa kesulitan dalam
melayani pemohon yang banyak pada saat jumlah pemohon di kantor Imigrasi meningkat.
3. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
tugas pada bagian ini? Jawab: Pada bagian loket, sarana dan prasarana yang dibutuhkan tidak terlalu banyak
karena pada dasarnya tugas pokok pada bagian ini adalah menerima berkas dan memeriksa kelengkapan dari berkas tersebut, sehingga yang dibutuhkan pada bagian ini
adalah jumlah petugas yang memadai. Pada loket pembayaran digunakan 1 unit komputer yang digunakan untuk melihat data pemohon dan menandakan bahwa
pemohon tersebut telah melakukan pembayaran sehingga dapat dikeluarkan nomor perforasi yang akan dimasukkan pada SPRI pemohon yang bersangkutan. Pada
dasarnya kelengkapan dari sarana dan prasarana pada bagian ini sudah memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas dari bagian ini.
4. Pernahkan terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas di bagian loket?
Jawab: Dalam pelaksanaan tugas di bagian ini pernah mengalami kesalahan tetapi intensitas kesalahannya tidak sering, Kesalahan yang umumnya terjadi adalah kesalahan
pada hal pemanggilan nomor antrian pemohon. Kesalahan tersebut terjadi pada saat jumlah pemohon yang datang ke Kantor Imigrasi sedang banyak. Faktor lain yang
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan kesalahan tersebut terjadi adalah karena jumlah petugas pada bagian ini kurang memadai.
5. Bagaimana kesiapan petugas dalam memberikan bantuan bagi pemohon yang
memerlukan bantuan? Jawab: Pada dasarnya petugas di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan selalu siap
dalam memberikan bantuan bagi para pemohon yang memerlukan bantuan. Bantuan yang biasa diberikan adalah membantu pemohon jika ada yang kurang mengerti
mengenai prosedur permohonan pembuatan SPRI. Selain itu, jika ada pemohon yang bertanya, petugas juga siap untuk menjawab guna membantu pemohon yang merasa
kesulitan.
Hasil wawancara dengan petugas pada bagian input data
1. Bagaimana operasional tugas yang dilaksanakan pada bagian ini?
Jawab: Bagian input data bertugas untuk menginput atau memasukkan data ke dalam Sistem Pusat Data Keimigrasian. Pemasukkan data dilakukan berdasarkan pada formulir
permohonan yang telah diisi dan diserahkan oleh pemohon kepada bagian loket penerimaan berkas. Selain itu petugas pada bagian ini juga memindai identitas pemohon
yang juga diserahkan pada penyerahan berkas. Hal ini dilakukan guna menyocokkan data yang diisi pada formulir permohonan dengan surat identitas pemohon seperti KTP,
Akte lahir dan Kartu Keluarga. Selanjutnya data yang telah diinput oleh petugas akan diteruskan ke Pusat Data Keimigrasian secara online untuk memastikan apakah
pemohon tersebut sudah pernah melakukan permohonan pembuatan SPRI atau belum. Setelah dilakukan pemeriksaan di Pusat Data Keimigrasian, data tersebut akan di reply
kembali beserta nomor bukti pendaftaran yang mana nomor ini akan terus berlaku bagi
Universitas Sumatera Utara
pemohon tersebut sehingga apabila pemohon tersebut melakukan perpanjangan SPRI, petugas tidak perlu lagi melakukan penginputan data namun cukup dengan memasukkan
nomor bukti pendaftaran karena data pemohon telah tersimpan di Pusat Data Keimigrasian. Setelah itu petugas memberikan berkas pemohon ke bagian verifikasi
data untuk dilakukan pemeriksaan ulang agar tidak terjadi kesalahan dan melihat apakah pemohon dengan data yang input pernah masuk dalam data data pencekalan
keimigrasian. 2.
Apakah dalam pelaksanaan tugas ini pernah mengalami kesulitan? Jawab: Dalam pelaksanaan tugas ini belum pernah mengalami kesulitan, justru dengan
penerapan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia membuat pekerjaan pada bagian ini menjadi semakin mudah karena sering dilakukan perubahan yang
mempermudah pelaksanaan pekerjaan dalam hal pembuatan SPRI. Apalagi dengan penerapan formulir online saat ini akan lebih mempermudah petugas dalam
melaksanakan tugasnya. Dengan pengisian formulir secara online, pemohon telah membantu meringankan tugas input data, sehingga dapat mempercepat pengurusan
pembuatan SPRI. Dengan pengisian formulir secara online tersebut, petugas hanya perlu memasukkan nomor bukti pra permohonan dan kemudian memeriksa kecocokan data
yang diinput oleh pemohon dengan surat identitas yang diserahkan sebagai kelengkapan berkas.
3. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
tugas pada bagian ini? Jawab: Pada dasarnya kelengkapan sarana dan prasarana pada bagian ini sudah
memadai. Karena pada bagian ini setiap petugas memiliki peeralatan masing-masing, mulai dari komputer, alat pemindai serta jaringan yang sangat cepat. Oleh karena
Universitas Sumatera Utara
kecanggihan dari sarana yang yang digunakan maka dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki sudah memadai. Tetapi jika dilihat dari jumlah petugas yang
mengerjakan pekerjaan ini masih sangat minim. Pada bagian ini terdapat 4 empat orang petugas, yang mana jumlah ini tidak memadai pada saat jumlah pemohon
pembuatan SPRI sangat banyak. Oleh sebab itu, hal ini memungkinkan terjadinya kesalahan dalam hal pengetikan identitas pemohon. Tetapi untuk mengantisipasi hal
tersebut, petugas sangat terbantu dengan sistem yang berlaku saat ini, karena dengan sistem penerbitan SPRI ini akan menolak apabila terjadi perbedaan data yang diinput
dengan data hasil pindaian identitas pemohon, maka petugas dapat mengetahui kesalahannya dan dapat memperbaikinya.
Hasil wawancara dengan petugas pada bagian foto dan sidik jari
1. Bagaimana operasional tugas yang dilaksanakan pada bagian ini?
Jawab: Pada bagian ini, petugas melakukan pengambilan foto dan sidik 10 jari pemohon. Pelaksanaan dari pengambilan foto dan sidik 10 jari ini dapat dilakukan
setelah pemohon melakukan pembayaran pada loket pembayaran. Dengan melakukan pembayaran, berarti pemohon telah membeli blanko pasport yang kemudian diberikan
nomor perforasi atau nomor urut antrian data yang telah diinput pada bagian input data. Foto dan sidik 10 jari yang dilakukan akan langsung dihubungkan dengan data yang
telah diinput dan kemudian dikirimkan ke Pusat Data Informasi Keimigrasian untuk diperiksa kecocokan data dengan hasil foto wajah dan sidik 10 jari yang dilakukan pada
pemohon, sehingga akan mencegah terjadinya pemalsuan atau penggandaan pasport. Apabila terdapat indikasi penggandaan maka sistem akan menolak dan mengeluarkan
tanda pencekalan terhadap pemohon tersebut. Dalam proses pengambilan foto, petugas
Universitas Sumatera Utara
harus memastikan wajah pemohon dalam posisi menghadap ke depan lensa kamera. Dan pada pengambilan sidik jari, petugas harus memastikan bahwa keseluruh jari
pemohon telah terambil sidik jarinya. Pengambilan sidik jari tidak perlu dilakukan pada anak-anak usia 3 tahun ke bawah dan juga pada pemohon yang mengalami kelainan
pada jarinya dengan memberikan keterangan pada kolom petugas. 2.
Apakah dalam pelaksanaan kegiatan ini pernah mengalami kesulitan? Jawab: Dalam pelaksanaan kegiatan foto dan sidik jari pada dasranya belum pernah
mengalami kesulitan karena dalam pelaksanaannya, kegiatan ini seluruhnya berjalan berdasarkan sistem. Ketika ada pemohon yang datang, kami hanya meminta bukti
pembayaran dan memasukkan nomor perforasi ke komputer, selanjutnya dilakukan foto dan sidik jari, lalu sistem yang akan menyocokkan data pemohon dengan foto dan sidik
jari pemohon untuk memastikkan tidak terjadi kecurangan seperti penggandaan pasport. Selain itu dalam pelaksanaan kegiatan foto dan sidik jari, para petugas juga telah
diberikan pelatihan sehingga dapat memudahkan petugas untuk mengoperasikan peralatan dalam kegiatan ini.
3. Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana serta jumlah petugas yang
mendukung pelaksanaan kegiatan pada bagian ini? Jawab: kelengkapan sarana dan prasarana pada bagian foto dan sidik jari ini sudah
memadai, serta jumlah petugas yang mengoperasikannya juga sudah memadai. Pada saat ini terdapat 3 tiga orang petugas yang menjalankan pengambilan foto dan sidik
jari dengan jumlah peralatan juga 3 tiga unit. Dengan jumlah ini tidak memberikan kesulitan dalam pelaksanaan pelayanan pengambilan foto dan sidik jari, karena dalam
prosesnya hanya membutuhkan waktu 3 tiga menit bagi setiap pemohon, sehingga jika
Universitas Sumatera Utara
jumlah pemohon sangat banyak pun tidak menghalangi proses pelaksanaan kegiatan pada bagian ini.
Hasil wawancara dengan petugas pada bagian wawancara
1. Bagaimana operasional tugas yang dilaksanakan pada bagian ini?
Jawab: Bagian wawancara merupakan bagian yang berfungsi untuk memastikan kebsahan dari dokumen pemohon serta bertugas untuk mewawancarai pemohon yang
akan melakukan permohonan pembuatan pasport. Adapun yang dipertanyakan adalah mengenai kebenaran dari identitas diri pemohon, kepentingan dari pemohon tersebut
untuk melakukan perjalanan ke luat negeri. Bagian wawancara ini difokuskan pada kepentingan pemohon untuk mengurus pasport. Hal ini dilaksanakan bertujuan untuk
mengetahui kebenaran dari identitas yang dimiliki oleh pemohon pembuatan SPRI. 2.
Apakah sarana dan prasaran serta jumlah petugas pada bagian ini sudah memadai?
Jawab: Dalam pelaksanaan kegiatan wawancara ini pada dasarnya tidak memerlukan sarana dan prasarana, karena pada bagian ini hanya terjadi pelaksanaan Tanya jawab.
Pelaksanaan wawancara yang dilaksanakan setelah melakukan foto dan sidik jari ini dilakukan oleh 4 orang petugas. Atau dengan kata lain pada bagian ini terdiri dari 4
empat orang petugas. Dengan jumlah petugas 4 empat orang tidak menghalangi atau menghambat pelaksanaan kegiatan ini karena pelaksanaan wawancara hanya dilakukan
dalam waktu 3 tiga menit.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif, karenanya setiap data atau fakta yang diteliti di lapangan akan dideskripsikan atau
digambarkan sebagaimana adanya dan diiringi dengan penafsiran dan analisa yang rasional. Hal ini penting dilakukan agar diperoleh kejelasan atas permasalahan yang
telah dirumuskan sebelumnya yang selanjutnya dapat ditarik kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan.
Berdasarkan penyajian data pada bab sebelumnya, maka analisis data yang akan diinterpretasikan adalah sesuai dengan yang telah dibahas pada bab sebelumnya yaitu
untuk mengetahui Efektivitas Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia
Medan.
Efektivitas Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Efektivitas dalam suatu organisasi menunjukkan pada tingkatan sejauh mana suatu organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsinya, sehingga dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan mengoptimalkan alat-alat serta sumber daya yang ada. Dalam hal ini Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan
merupakan salah satu organisasi pemerintahan yang memiliki tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melakukan pengurusan pembuatan SPRI yang
dalam hal ini menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia
Universitas Sumatera Utara
dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Oleh sebab itu Kantor Imigrasi khususnya Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan sebagai pelaksana dari Sistem
Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia harus memberikan informasi serta fasilitas , sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran pelaksanaan pengurusan
SPRI dengan menggunakan Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia agar sistem tersebut dapat dinilai efektif karena dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Pencapaian Tujuan
Pada dasarnya suatu kegiatan atau program dalam organisasi diciptakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Peran dari tujuan ini sangat penting, yaitu sebagai suatu
indikator yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan dari kegiatan atau program tersebut. Dengan kata lain suatu kegiatan atau program dikatakan berhasil apabila
tujuan-tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Adapun tujuan dari Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia adalah untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik serta menjaga keamanan negara dari tindakan kecurangan yang dilakukan dengan penggandan SPRI yang dilakukan oleh pihak yang
tidakbertanggung jawab. Untuk mengetahui efektivitas Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik
Indonesia yang dilaksanakan di Kantor Imigrasi Khususnya Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia Medan dapat diketahui dengan melihat apakah dengan penerapan sistem ini
telah mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yaitu meningkatkan kualitas pelayanan publik serta menjaga kemanan negara dari pelaksanaan penggandaan SPRI
oleh obnum yang tidak bertanggung jawab. Adapun yang menjadi indikator pelayanan
Universitas Sumatera Utara
publik dimana dapat menunjukkan apakah Sistem Penerbitan Surat Perjalanan Republik Indonesia telah efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.