Kondisi Lingkungan Pantai Bokek

37

3.2.3 Aksesibilitas

Aksesibilitas dalam hal ini merupakan suatu proses wisatawan dalam mencapai tujuan wisata, pada umumnya aksesibilitas berkaitan dengan aspek transportasi dan akomodasi yaitu kendaraan untuk mencapai daerah tujuan wisata dan harga yang diberikan untuk kendaraan tersebut agar dapat mencapai daerah tujuan wisata dengan cepat, murah dan aman. Menurut Ismayanti 2010:123 faktor penting dalam penyediaan sarana transportasi dalam kegiatan wisata harus mempertimbangkan beberapa hal penting, yaitu : aspek waktu dan jarak, biaya, pembangunan prasarana dan sistem transportasi serta kenyamanan. Penggunaan istilah cepat, murah dan aman merupakan tiga aspek dasar yang harus dipenuhi dalam pengadaan sarana transportasi dan akomodasi yang mendukung aksesibilitas objek wisata, dalam konteks daerah objek wisata Pantai Bokek terdapat angkutan umum yang menjadi sarana transportasi dan dengan harga Rp. 3.000.- sekali jalan. Adapun angkutan umum yang melayani rute perjalanan menuju lokasi Pantai Bokek menurut pengamatan penulis, adalah angkutan umum dengan nomor trayek 60, trayek 130, trayek 57 dan trayek 38 yang langsung atau melewati lokasi Pantai Bokek. Akses jalan yang rusak menghambat pengembangan potensi wisata Pantai Bokek walaupun pada sisi lain akses transportasi menuju Pantai Bokek dapat dikatakan dilintasi oleh kendaraan umum dengan durasi yang cepat dan membuka peluang proses pengembangan wisata Pantai Bokek.

3.3 Kondisi Lingkungan Pantai Bokek

38 Sebagai salah satu objek tujuan wisata, Pantai Bokek memiliki beberapa kekurangan dari segi lingkungan, yaitu kondisi jalan yang rusak, air sungai yang terkadang keruh. Kondisi lingkungan yang dipengaruhi keadaan waktu itu menyebabkan pengembangan potensi wisata Pantai Bokek menjadi kendala yang cukup berarti. Permasalahan kondisi air keruh dan pemanfaatan air yang mengalir di lokasi wisata Pantai Bokek untuk mencuci mobil-mobil berat penangkut pasir merupakan permasalahan penting yang perlu diatasi segera untuk dapat mengembangkan potensi objek wisata Pantai Bokek. Penyucian mobiltruk pengangkut pasir Sumber : penulis Pengembangan usaha pariwisata membutuhkan kerjasama antar pihak- pihak yang terkait, seperti kerjasama antar masyarakat setempat dengan pihak pemerintah. Tujuan kerjasama ini untuk membuka peluang usaha pariwisata yang lebih menjanjikan. Pada sisi lain, peran kerjasama antar dua pihak masyarakat-pemerintah bertujuan untuk mengelola lokasi wisata sesuai dengan tujuan dasar pariwisata, yaitu memberi suasana dan pengalaman baru bagi wisatawan, sehingga peran kedua pihak diperlukan sebagai kontrol atas lokasi wisata tersebut. 39 Beberapa bentuk kerjasama yang dapat mendukung kegiatan wisata dalam konteks objek wisata Pantai Bokek, adalah perizinan usaha wisata yang merupakan kerjasama antar masyarakat dan pemerintah dalam mengelola usaha objek wisata, selain itu peran pemerintah juga penting dalam memberi efek kenyamanan dan keamanan objek wisata, seperti perbaikan akses transportasi menuju lokasi objek wisata dan dari lokasi objek wisata. Untuk memperoleh efek kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung, perlu proses sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang bagaimana cara pengelolaan usaha wisata. Peran pemerintah dalam pengembangan potensi wisata perlu untuk ditingkatkan mengingat fokus pengembangan pariwisata oleh pemerintah hanya berorientasi pada tarian dan upacara yang menjadi bagian dari budaya, hal ini dijelaskan oleh Smith 1977:2 : “Destination activities that stimulate tourism include visits to native homes and villages, observations of dances and ceremonies.” Tipikal kegiatan wisata yang berorientasi pada ritual dan seni menjadi mati seiring dengan perkembangan waktu, hal ini dikarenakan terjadinya benturan dalam kegiatan ritual dan seni dengan kondisi sosial, kultural dan agama yang berdampak pada stagnantasi wisata.

3.4 Pengembangan Potensi Wisata