39
Beberapa bentuk kerjasama yang dapat mendukung kegiatan wisata dalam konteks objek wisata Pantai Bokek, adalah perizinan usaha wisata yang
merupakan kerjasama antar masyarakat dan pemerintah dalam mengelola usaha objek wisata, selain itu peran pemerintah juga penting dalam memberi efek
kenyamanan dan keamanan objek wisata, seperti perbaikan akses transportasi menuju lokasi objek wisata dan dari lokasi objek wisata. Untuk memperoleh efek
kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung, perlu proses sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang bagaimana cara pengelolaan usaha wisata.
Peran pemerintah dalam pengembangan potensi wisata perlu untuk ditingkatkan mengingat fokus pengembangan pariwisata oleh pemerintah hanya
berorientasi pada tarian dan upacara yang menjadi bagian dari budaya, hal ini dijelaskan oleh Smith 1977:2 : “Destination activities that stimulate tourism
include visits to native homes and villages, observations of dances and ceremonies.” Tipikal kegiatan wisata yang berorientasi pada ritual dan seni
menjadi mati seiring dengan perkembangan waktu, hal ini dikarenakan terjadinya benturan dalam kegiatan ritual dan seni dengan kondisi sosial, kultural dan agama
yang berdampak pada stagnantasi wisata.
3.4 Pengembangan Potensi Wisata
Pengembangan potensi suatu lokasi wisata merupakan proses panjang yang membutuhkan korelasi kerjasama antar masyarakat dan kemampuan untuk
meningkatkan perkembangan kehidupan secara ekonomi dan sosial. Selain itu, penguatan nilai-nilai agama, adat-istiadat dan pandangan serta nilai yang berlaku
di dalam masyarakat tersebut.
40
Ismayanti 2010:144 menambahkan, bahwa dalam proses pengembangan potensi wisata pada suatu daerah diperlukan adanya usaha pelestarian nilai-nilai
budaya dan lingkungan hidup yang kedepannya dapat meningkatkan kelangsungan usaha pariwisata yang berkaitan dengan tata ruang dan rencana
induk pembangunan pariwisata daerah. Pengembangan potensi wisata Pantai Bokek memerlukan usaha panjang
agar dapat masuk dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Hal ini tampak pada kondisi objek wisata Pantai Bokek yang masih melakukan proses penguatan nilai-
nilai agama dan adat-istiadat untuk dapat menangkal dampak negatif yang terjadi dari adanya objek wisata di wilayah tersebut.
3.5 Bentuk Pengolahan Objek Wisata Pantai Bokek
Beberapa pengolahan yang dilakukan oleh masyarakat dan pengelola objek wisata Pantai Bokek adalah sebagai wujud dari pengelolaan pariwisata.
Adapun bentuk-bentuk pengolahan objek wisata Pantai Bokek adalah peningkatan pengolahan wisata berbasis air, lokasi wisata Pantai Bokek yang erat kaitan
dengan aliran air memberi peluang terhadap pengembangan wisata yang berbasis pada penggunaan aliran air, dalam hal ini masyarakat dan pengelola melakukan
usaha pemandian, penyewaan banpelampung kepada wisatawan untuk dapat menikmati objek wisata Pantai Bokek, hal ini dapat ditingkatkan dengan
mengadakan fasilitas wisata berbasis air lainnya, seperti lokasi pemandian yang tertata baik, arung jeram, dan lain-lain.
41
Pantai Bokek
Sumber : penulis Pengolahan objek wisata lainnya adalah dengan menyediakan fasilitas
yang mendukung kegiatan wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata, seperti fasilitas MCK, fasilitas ibadah, fasilitas keamanan, dan fasilitas lainnya.
Pengolahan objek wisata yang berhubungan dengan fasilitas juga turut memberi peluang bagi masyarakat setempat untuk berpartisipasi dalam
meningkatkan fasilitas yang ada. Perbaikan terhadap fasilitas pendukung kegiatan wisata juga merupakan
pengolahan objek wisata, seperti perbaikan jalan dan transportasi menuju lokasi wisata Pantai Bokek, menjaga kelestarian alam sekitar objek wisata, seperti tidak
membuang sampah sembarangan dan menjaga kondisi sungai hal ini sejalan dengan pendapat Travis dalam Picard, 2006:157 yang mengatakan bahwa :
42
“Memfokuskan hampir seluruh perhatian kepada segi-segi ekonomi pariwisata boleh-boleh saja, tetapi hal itu tidak lagi berlaku
ketika persaingan meningkat pada waktu krisis ekonomi, dan ketika orang sudah menyadari bahwa, kecuali bila mutu pengalaman wisata
dan mutu lingkungan daerah tujuan wisata dapat dipertahankan, masa depan seluruh industri pariwisata terancam.”
Pernyataan Travis ini menekankan pada penjagaan lingkungan sekitar objek wisata maupun yang objek wisata berbasis alam itu sendiri, dengan
terganggunya lingkungan objek wisata maka hal tersebut dapat mengancam keberlangsungan objek wisata dan masyarakat sekitarnya.
43
BAB IV ANALISIS DAMPAK WISATA
Fenomena wisata dan objek wisata semakin berkembang dengan didukung oleh perkembangan zaman dan teknologi serta semakin mendorong manusia
untuk melakukan perjalanan dari suatu objek ke objek yang lain. Dalam antropologi, kajian wisata disebut dengan antropologi pariwisata dengan fokus
terletak pada pemahaman mengenai pariwisata dalam sudut pandang sosial dan budaya antropologi hal ini sangat penting untuk mendudukkan pengertian dan
membangun suatu pengetahuan terhadap pariwisata. Proses pendeskripsian dalam bab ini dimulai dengan pendeksripsian
mengenai hubungan antara pariwisata dan antropologi dan konsep antropologi pariwisata, hal ini untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai
kegiatan wisata Pantai Bokek dari sudut pandang antropologi. Proses pendeksripsian lebih lanjut mengenai dampak yang ditimbulkan dari adanya
lokasi wisata Pantai Bokek menjadi fokus perhatian dalam pendeskripsian ini.
4.1. Pariwisata dan Antropologi
Pengertian mengenai pariwisata dan antropologi adalah dua hal yang berbeda, namun dalam konteks ini kedua hal tersebut akan dijelaskan sebagai
suatu landasan fundamental dalam penelitian ini, pariwisata adalah salah satu upaya untuk menyajikan suatu sejarah agar lebih menarik adalah dengan
mengemasnya sebagai salah satu unsur dari perilaku pariwisata.