Kesimpulan Tinjauan Hukum terhadap Pembatalan Paten bagi Pemegang Lisensi menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari seluruh uraian di atas dapat dilihat bahwa apabila paten tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan undang-undang, maka paten tersebut batal atau dapat dibatalkan. Pembatalan tersebut dapat dilakukan dengan alasan-alasan sebagai berikut : 1. Pembatalan demi hukum 2. Pembatalan paten atas permintaan pemegang paten 3. Pembatalan paten karena gugatan Di dalam Undang-Undang disebutkan secara tersirat atau dapat kita lihat dalam Pasal 7 dan Pasal 88 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001, dimana didalamnya tidak disebutkan secara keseluruhan tentang diberikannya pembatalan paten. Di dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 disebutkan bahwa paten tidak diberikan untuk Invensi tentang : a proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan; b metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan danatau pembedahan yang diterapkan terhadap manusia danatau hewan; c teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika; atau d i. semua makhluk hidup, kecuali jasad renik; ii. proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses non-biologis atau proses mikrobiologis. Universitas Sumatera Utara Sedangkan dalam Pasal 88 disebutkan bahwa paten dapat dibatalkan apabila pemegang paten tidak memenuhi kewajiban membayar biaya tahunan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001. 2. Pembatalan paten menghapuskan segala akibat hukum yang berkaitan dengan paten dan hal-hal lain yang berasal dari paten tersebut Pasal 95 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001. Kecuali jika ditentukan lain dalam Putusan Pengadilan Niaga, Paten batal untuk seluruh atau sebagian sejak tanggal putusan pembatalan tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap Pasal 96 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001. 3. Bentuk perlindungan yang diberikan undang-undang kepada pemegang lisensi adalah Pemegang Penerima lisensi tidak wajib meneruskan pembayaran royalti yang seharusnya masih wajib dilakukan kepada pemegang Paten yang patennya dibatalkan, tetapi mengalihkan pembayaran royalti untuk sisa jangka waktu lisensi yang dimilikinya kepada Pemegang Paten yang berhak. Dalam hal pemegang paten sudah menerima sekaligus royalti dari Pemegang Penerima Lisensi. Pemegang paten tersebut wajib megembalikan jumlah royalti yang sesuai dengan sisa jangka waktu penggunaan lisensi kepada Pemegang paten yang berhak.

B. Saran