terjadi korelasi di antara variabel independen. Gejala multikololinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Varience Inflation Factor melalui program SPSS
16. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai
VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2008:104.
Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant -5.661
2.543 keterlibatan
.464 .151
.289 .937
1.068 loyalitasmerek
.477 .159
.303 .808
1.237 persepsiharga
.382 .115
.332 .822
1.216 persepsikualitas
.283 .100
.306 .704
1.421 pengenalan
.233 .116
.211 .742
1.348 persepsirisiko
-.171 .098
-.188 .718
1.394 a Dependent Variable: perilakupembelian
Sumber : Pengolahan SPSS 2010 Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas
dan tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.
D. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Keterlibatan X
1
, Loyalitas Merek X
2
, Persepsi Harga X
3
, Persepsi Kualitas X
4
, Pengenalan X
5
, dan Persepsi Risiko X
6
terhadap variabel terikat, yaitu Perilaku Pembelian Y. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis
menggunakan bantuan program software SPSS Statistik Product and Service Solution versi 15.0 dari Tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut:
Tabel 4.16 Variabel EnteredRemoved
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 persepsirisiko,
persepsiharga, loyalitasmerek,
keterlibatan, pengenalan,
persepsikualitas
a
. Enter
Sumber : Pengolahan SPSS 2010 Pada 4.16 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen dimasukkan dalam
analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode enter.
Tabel 4.17 Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-5.661 2.543
-2.227 .030
keterlibatan .464
.151 .289
3.079 .003
loyalitasmerek .477
.159 .303
3.005 .004
persepsiharga .382
.115 .332
3.324 .001
persepsikualitas .283
.100 .306
2.832 .006
pengenalan .233
.116 .211
2.007 .049
persepsirisiko -.171
.098 -.188
-1.755 .084
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.17 Kolom
Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e
Y = -5,661 + 0,464X
1
+ 0,477X
2
+ 0,382X
3
+ 0,283X
4
+ 0,233X
5
- 171X
6
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta a = -5,661. Ini mempunyai arti bahwa jika tidak ada peningkatan
variabel independen maka perilaku pembelian private label Carrefour adalah sebesar -5,661.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0,464. Ini menunjukkan bahwa variabel keterlibatan X
1
berpengaruh positif, atau setiap terjadi peningkatan variabel keterlibatan sebesar satu satuan maka perilaku pembelian private label Carrefour juga
akan mengalami peningkatan sebesar 0,464. c.
Koefisien X
2
b
2
= 0,477. Ini menunjukkan bahwa variabel loyalitas merek
X
2
berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian private label Carrefour, atau setiap terjadi peningkatan variabel loyalitas merek sebesar satu satuan
maka perilaku pembelian private label Carrefour juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,477.
d. Koefisien X
3
b
3
= 0,382. Ini menunjukkan bahwa variabel persepsi harga X
3
berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian private label Carrefour, atau setiap terjadi peningkatan variabel persepsi harga sebesar satu satuan
maka perilaku pembelian private label Carrefour juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,382.
e. Koefisien X
4
b
4
= 0,283. Ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kualitas
X
4
berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian private label Carrefour, atau setiap terjadi peningkatan persepsi kualitas sebesar satu satuan maka
perilaku pembelian private label Carrefour juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,283.
f. Koefisien X
5
b
5
= 0,233. Ini menunjukkan bahwa variabel pengenalan X
5
berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian private label Carrefour, atau setiap terjadi peningkatan variabel pengenalan sebesar satu satuan
maka perilaku pembelian private label Carrefour juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,233.
g. Koefisien X
6
b
6
= -0,171. Ini menunjukkan bahwa variabel persepsi risiko
X
6
berpengaruh secara negatif terhadap perilaku pembelian private label Carrefour. Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan variabel persepsi risiko
sebesar satu satuan maka perilaku pembelian private label Carrefour juga akan mengalami penurunan sebesar 0,171.
E. Pengujian Hipotesis