B. Perumusan Masalah
Berdasakan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah persepsi nilai konsumen yang
terdiri dari keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas, pengenalan, dan persepsi risiko berpengaruh terhadap perilaku pembelian private
label Carrefour Plaza Medan Fair?”
C. Kerangka Konseptual
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber : Peter Olson 2005, Harcar, dkk 2006, diolah penulis
Keterlibatan X1 Loyalitas Merek X2
Persepsi Harga X3 Persepsi Kualitas X4
Pengenalan X5 Persepsi Risiko X6
Perilaku Pembelian Private Label Y
Keterlibatan X1 Loyalitas Merek X2
Persepsi Harga X3 Persepsi Kualitas X4
Pengenalan X5 Persepsi Risiko X6
Perilaku Pembelian Private Label Y
Keterlibatan X1 Loyalitas Merek X2
Persepsi Harga X3 Persepsi Kualitas X4
Pengenalan X5 Persepsi Risiko X6
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah :“Persepsi nilai konsumen yang terdiri dari keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas,
pengenalan, dan persepsi risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian private label pada konsumen Carrefour Plaza Medan
Fair”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi nilai konsumen yang terdiri dari keterlibatan, loyalitas merek,
persepsi harga, persepsi kualitas, pengenalan, dan persepsi risiko terhadap perilaku pembelian private label Carrefour Plaza Medan Fair.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini, yaitu : a.
Bagi Penulis Penelitian ini dapat memperluas pengetahuan penulis mengenai
persepsi nilai konsumen terhadap private label dan hal-hal yang mempengaruhi perilaku pembelian private label. Selain itu, penelitian
ini juga menambah keterampilan dan keahlian penulis dalam menggunakan software komputer serta pengetahuan dan nilai tambah
lainnya yang diperoleh dengan diadakannya penelitian ini. b.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi, yang dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan serta perbandingan
dalam melakukan penelitian terhadap objek dan masalah yang sama di masa yang akan datang.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan.
Penelitian ini membahas tentang variabel independent variabel bebas, yaitu persepsi nilai konsumen yang terdiri dari variabel keterlibatan X
1
, loyalitas merek X
2
, persepsi harga X
3
, persepsi kualitas X
4
, pengenalan X
5
, dan persepi risiko X
6
. Variabel dependent variabel terikat, yaitu perilaku pembelian private label Carrefour Plaza Medan
Fair.
2. Defenisi Opersional Variabel
Defenisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel- variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi variabel
memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel.
Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Operasional
Indikator Skala
Pengukuran
Keterlibatan X1
Tingkat hubungan personal yang dimiliki oleh konsumen
terhadap produk, merek, atau objek
1. Pengetahuan dalam
berbelanja Likert
2. Produk yang dibeli penting
3. Produk yang dibeli berarti
4. Daya tarik produk
Loyalitas Merek
X2 Komitmen dari konsumen
untuk menggunakan suatu produk atau merek secara
terus-menerus 5.
Loyalitas terhadap merek Likert
6. Kerelaan mencari merek
favorit Persepsi
Harga X3
Bagaimana informasi mengenai harga dipahami
oleh konsumen dan berguna bagi mereka
7. Value for money produk
private label Carrefour Likert
8. Produk alternatif murah
9. Produk yang baik dibeli
Persepsi Kualitas
X4 Persepsi kualitas mereupakan
penilaian konsumen terhadap keunggulan atau superioritas
produk secara keseluruhan 10.
Persamaan kualitas antar merek
Likert 11.
Perbedaan kualitas antar merek
12. Kualitas produk private
label Carrefour 13.
Variasi kualitas
Pengenalan X5
Keadaan dimana terdapat hubungan yang akrab antar
seseorang dengan sesuatu, misalnya merek, produk atau
jasa 14.
Banyaknya jenis produk private label Carrefour yang
dibeli Likert
15. Pengetahuan mengenai
produk private label Carrefour yang tersedia
Persepsi Risiko X6
Konsekuensi negatif yang konsumen ingin hindari
ketika membeli atau menggunakan produk
16. Risiko pembelian produk
private label Carrefour dari segi biaya
Likert 17.
Pentingnya risiko finansial yang berhubungan dengan
pembelian produk private label Carrefour
18. Risiko pembelian produk
private label Carrefour dari segi kualitas
Perilaku Pembelian
private label Y
Proses pengambilan keputusan dan tindakan
seseorang dalam pembelian dan penggunaan produk
19. Rekomendasi produk
private label Carrefour
Skala Likert 20.
Keinginan untuk membeli produk private label
Carrefour 21.
Niat untuk kembali membeli produk private label
Carrefour Sumber : Peter Olson 2005, Tjiptono 2005, diolah penulis
3. Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur
diajabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang
dapat berupa pernyataan atau pertanyaan Sugiyono, 2007:86 Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut :
Table 1.3. Instrumen Skala Likert
No Pernyataan
Skor 1
Sangat Setuju 5
2 Setuju
4 3
Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju
2 5
Sangat Tidak Setuju 1
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Carrefour Plaza Medan Fair, Jln. Gatot Subroto No. 30 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan November 2010
sampai dengan Februari 2011.
5. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2007: 115. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pembeli produk private label Carrefour, Plaza Medan Fair, Medan. b.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi Sugiyono, 2007:116. Penarikan sampel yang digunakan adalah metode purposive random sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan dengan pertimbangan karakter dan ciri-ciri yang ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel Sugiyono,
2007:78. Pemilihan sampel dilakukan dengan melihat siapa saja pembeli private label yang kebetulan ditemui dan sudah pernah
melakukan pembelian minimal 2 kali dan responden minimal berusia 20 tahun. Karena jumlah pembeli private label tidak diketahui maka
untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Supramono, 2003:62 :
Keterangan : n = Jumlah sampel
Zα = Nilai Standart normal yang besarnya tergantung kepada α
Bila α = 0,05 Z = 1,96
Bila α = 0,10 Z = 1,65
p = Estimasi proporsi populasi
q = 1 – p
d = penyimpangan yang ditolerir
Untuk memperoleh N jumlah sampel yang besar dan nilai p belum diketahui maka dapat digunakan p = 0,5 dengan demikian, jumlah
sampel yang mewakili populasi adalah :
69 orang
6. Teknik Pengumpulan Data
a. Daftar Pertanyaan questionnaire
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
b. Wawancara interview
Wawancara dilakukan langsung kepada responden yang membeli produk private label di lokasi penelitian.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal, majalah dan situs
internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
7. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dengan cara memberikan daftar pertanyaan dan wawancara.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu dimensi
atau indikator dikatakan valid apabila indikator tersebut mampu mencapai tujuan pengukuran dari konstruk amatan dengan tepat
Yamin dan Kurniawan, 2009:282. Bila koefisien korelasi r lebih besar dari r
tabel
0,361, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid Yamin dan Kurniawan, 2009:284. Kriteria dalam validitas suatu
kuesioner adalah sebagai berikut : Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut valid. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut tidak valid. b.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dapat di pakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama
dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel Situmorang, dkk, 2008:37. Menurut
Ghozali 2005, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nila Cronbach Alpha 0,60. Pengujian reliabilitas
dilakukan dengan criteria sebagai berikut : Jika r
alpha
r
tabel
, maka kuesioner reliabel Jika r
alpha
r
tabel
, maka kuesioner tidak reliable Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan di
Carrefour Citra Garden Medan dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.
9. Teknik Analisi Data
a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menafsirkan data-data dan keterangan yang diperoleh dengan cara
mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang
diteliti. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
b. Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak
bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :
1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang
baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Kolmogrov Smirnov, dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asym. Sig. 2 tailed diatas nilai signifikan 5 artinya
variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008:62 2
Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi
terdapat ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual suatu
pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas, jika berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-masing variabel
independent terhadap nilai absolute residunya e, jika t
hitung
≤ t
tabel
α =5 maka tidak ada unsure heteroskedastisitas. 3
Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antar variabel independent. Adanya
multikolinieritas dapat dilihat dari Tolerance Value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1
dan batas VIF adalah 5, dimana : Jika Tolerance Value 0,1 atau VIF 5 = terjadi multikolinieritas
Jika Tolerance Value 0,1 atau VIF 5 = tidak terjadi multikolinieritas Situmorang, dkk, 2008:161.
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dari variabel independent, yaitu keterlibatan X
1
, loyalitas merek X
2
, persepsi harga X
3
, persepsi kualitas X
4
, pengenalan X
5
, dan persepsi risiko X
6
serta variabel independent, yaitu perilaku pembelian Y. Data diolah dengan menggunakan bantuan program
software SPSS versi 16 for windows. Model persamaan yang digunakan adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5 +
b
6
X
6 +
e Dimana :
Y = Perilaku Pembelian
a = Konstanta
b
1-6
= Koefisien Regresi X
1
= Keterlibatan X
2
= Loyalitas Merek X
3
= Persepsi Harga X
4
= Persepsi Kualitas X
5
= Pengenalan X
6
= Persepsi Risiko e
= Standar Error d.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilkukan dengan menggunakan uji statistik sebagai berikut :
1 Uji signifikan serentaksimultan Uji F
Uji F uji serentak dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel independent mempunyai pengeruh yang positif
dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah :
H : b
i
= 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.
H : b
i
≠ 0 Artinya secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
dari variabel independent terhadap variabel dependent. Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
dengan tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1.
Kriteria pengambilan keputusan yaitu : H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H0 ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2
Uji Signifikan Parsial Uji-t Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh
variabel independent X terhadap variabel dependent Y. Kriteria pengujiannya, yaitu :
H : bi = 0 tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
variabel independent dan variabel dependent. H
a
: b
i
≠ 0 ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel independent dan variabel dependent.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
dengan tingkat kesalahan α = 5 dan df = n-k. kriteria pengambilan
keputusannya, yaitu : H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 3
Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R
2
, dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel
terikat. Dengan kata lain, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari variabel independent, yaitu
keterlibatan X
1
, loyalist merek X
2
, persepsi harga X
3
, persepsi kualitas X
4
pengenalan X
5
, persepsi risiko X
6
terhadap perilaku pembelian private label Y. Koefisien determinasi R2
berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu 0 ≤ R2 ≤ 1. Bila
determinasi R2 semakin kecil mendekati nol maka pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent semakin kecil.
Sebaliknya jika R
2
mendekati 1, maka pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel dependent. Hal ini
berarti model yang digunakan semakin baik untuk menerangkan
pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent.
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Agustina 2009 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Nilai Konsumen Terhadap Perilaku Pembelian Private Label” pada Giant
Hypermarket Poins Square Lebak Bulus yang bertujun untuk mengetahui pengaruh persepsi nilai konsumen terhadap perilaku pembelian private label.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan, persepsi harga, pengenalan, dan persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian private
label. Sementara itu, loyalitas merek dan persepsi kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian private label.
B. Perilaku Konsumen
Menurut Hasan 2008:129, “Perilaku Konsumen merupakan respon psikologis yang kompleks, yang muncul dalam bentuk perilaku tindakan yang
khas secara perorangan yang langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan produk, serta menentukan proses pengambilan keputusan dalam
melakukan pembelian produk, termasuk dalam melakukan pembelian ulang. Menurut Setiadi 2003:3, “Perilaku Konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan
ini.
Menurut Kotler, dan Susanto 2000:223, “perilaku Konsumen dapat dipahami sebagai rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke dalam
kesadaran pembeli. Karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli menghasilkan keputusan pembelian tertentu. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, social, kepribadian, dan kejiwaan.
C. Private Label