Analisa Univariat Analisis Bivariat

rata-rata usia pasien antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, dengan hasil tercantum pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Analisis Usia Pasien Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok KontrolDi RSJD Pemprovsu tahun 2014 n=16 Variabel Jenis N Mean SD Min-Maks P-value Kelompok Usia pasien Kontrol 8 33.25 9.130 21-50 0,627 Intervensi 8 33.75 10068 22-50 Total 16 33.50 9.288 21-50 Berdasarkan tabel 5.1 diketahui rata-rata usia pasien secara keseluruan berumur 33.50 tahun dengan usia termuda 21 tahun dan tertua 50 tahun. Sedangkan rata-rata usia pasien pada kelompok intervensi berumur 33.75 tahun, sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata berumur 33.25 tahun. Berdasarkan hasil uji statistik disimpulkan rata-rata usia pasien tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol atau dengan kata lain rata-rata usia pasien pada kelompok homogen P-value = 0,627 ; α ≤ 0,05.

1.1.2 Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin, Status Perkawinan,

Pendidikan, Pekerjaan, Terapi Medik, Lama Rawat Dan Lama Sakit Antara Kelompok Intervensi Dengan Kelompok Kontrol Distribusi rata-rata jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, terapi medis, lama rawat dan lama sakit dianalisis dalam bentuk proporsi. Sedangkan kesetaraan jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, terapi medis, lama rawat, lama sakit pasien antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dianalisis dengan hasil tercantum pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Distribusi Jenis Kelamin, Status Perkawinan, Pendidikan, Pekerjaan, Terapi Medis, Lama rawat, Lama Sakit Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Di RSJD Pemprovsu Tahun 2014 n=16 Karakteristik Kelompok Kelompok Jumlah P-value Kontrol n=8 Intervensi n=8 n=16 N N N 1. Jenis kelamin a. laki-laki 3 37.5 5 62.5 8 5.0 1.000 b. perempuan 5 62.5 3 37.5 8 50.0 2. Perkawinan a. Kawin 4 50.0 5 62.5 9 56.2 0.506 b. Tidak Kawin 4 50.0 3 37.5 7 43.8 3. Pendidikan a. Rendah 2 25.0 3 37.5 5 31.2 0.334 b. Tinggi 6 75.0 5 62.5 11 68.8 4. Pekerjaan a. Bekerja 5 62.5 5 62.5 11 68.8 0.334 b. Tidak bekerja 3 37.5 3 37.5 5 31.2 5. Lama Rawat a. ≤ 1 bulan 3 37.5 4 50.0 7 43.8 0.506 b. 1 bulan 5 62.5 4 50.0 9 56.2 6. Lama Sakit a. ≤ 1 tahun 6 75.0 4 57.1 11 68.8 0.334 b. 1 tahun 2 25.0 3 42.9 5 31.2 7. Terapi medik a. Tipikal 8 100 8 100 16 100 - b. Atipikal 0 0 Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa jenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang 50.0 dan perempuan sebanyak 8 orang 50.0. Berdasarkan status perkawinan, kawin sebanyak 9 orang 56.2 dan belum kawin sebanyak 7 orang 43.8. Berdasarkan pendidikan, responden dengan pendidikan rendah sebanyak 5 orang 31.2 responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 11 orang 68.8. Berdasarka pekerjaan, responden yang bekerja sebanyak 11 orang 68.8 responden yang tidak bekerja sebanyak 5 orang 31.2. Berdasarkan lama rawat, 7 orang 43.8 dirawat kurang dari atau sama dengan 1 bulan dan 9 orang 56.2 dirawat lebih dari satu bulan. Berdasarkan lama sakit, sebanyak 11 orang 68.8 mengatakan mengalami halusinasi pendengaran selama kurang dari atau sama dengan satu tahun dan sebanyak 5 orang 31.2 mengatakan mengalami halusinasi pendengaran selama lebih dari satu tahun, seluruh pasien mengatakan bahwa terapik medik yang dijalani merupakan terapi tipikal sebanyak 16 orang 100.

1.2 Tanda Dan Gejala Halusinasi Pendengaran

Pada bagian ini akan diuraikan distribusi rata-rata tanda dan gejala halusinasi pendengaran klien sebelum terapi musik, kesetaraan antara kelompok dan perbedaan tanda dan gejala halusinasi sebelum dan sesudah terapi musik antara kedua kelompok., selisih perbedaan tanda dan gejala halusinasi sebelum dan sesudah pada kedua kelompok. 1.2.1 Tanda Dan Gejala Halusinasi Pendengaran Sebelum Dilakukan Terapi Musik Antara Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol Distribusi rata-rata nilai tanda dan gejala halusinasi klien sebelum intervensi dianalisis menggunakan mean, standar deviasi, nilai minimal-maksimal. Sedangkan hasil kesetaraan antara kedua kelompokdicantumkan pada tabel 5.3.

Dokumen yang terkait

Gambaran Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Pasien Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah PEMPROVSU

17 174 86

Efektivitas Terapi Gerak terhadap Perubahan tingkat Kecemasan pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa daerah Surakarta

0 10 8

GAMBARAN STATUS MENTAL PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Gambaran Status Mental Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Soedjarwadi Klaten.

0 3 19

RESPON FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS SAAT TERJADI HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA Respon Fisiologis Dan Psikologis Saat Terjadi Halusinasi Dengar Pada Pasien Skizofrenia Paranoid Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Soedjarwadi Klaten.

0 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Kemampuan Mengontrol Marah Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 5

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 2 10

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA.

0 1 8

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 66

Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tanda Dan Gejala Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu

0 2 39

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Skizofrenia 2.1.1 Pengertian - Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tanda Dan Gejala Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu

0 1 31