45
C. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian adalah individu, tempat, atau peristiwa yang menjadi subyek penelitian. Subyek penelitian diperlukan sebagai pemberi
keterangan mengenai informasi-informasi atau data-data yang menjadi sasaran penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup
rumit.Peneliti diposisikan sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data dan sekaligus peneliti menjadi pelapor hasil penelitian.
Instrument penelitian yang dimaksudkan di sini sebagai pedoman dalam proese pengumpulan data, dilakukan dengan membuat kisi
–kisi pedoman observasi, wawancara, dan kajian dokumentasi. Adapun kisi
–kisi pedoman observasi, wawancara, dan kajian dokumentasi yaitu sebagai berikut:
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan dengan baik di lapangan sesuai dengan tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini yang diamati antara lain : a.
Keadaan umum SMPN 1 Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.
b. Interaksi Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Warga Sekolah yang
lain. c.
Sikap dan perilaku Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa saat di lingkungan Sekolah.
46 d.
Kelengkapan sarana dan prasarana Sekolah. 2.
Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan wawancara. Wawancara dilakukan guna mengetahui implementasi
kebijakan sekolah tentang kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMPN 1 Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Kisi
–kisi pedoman wawancara ditujukan kepada Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa
yang meliputi : a.
Dasar hukum kebijakan sekolah dalam pelaksanaan program kegiatan ekstrakurikuler olahraga di sekolah.
b. Organisasi pelaksana kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
c. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
d. Asesmen kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
e. Sarana prasarana kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
f. SDM kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
g. Faktor-faktor yang mendukung dalam pelaksanaan kebijakan
kegiatan ekstrakurikuler olahraga. h.
Faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan kebijakan kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
i. Upaya untuk mengatasi faktor penghambat dalam pelaksanaan
kebijakan kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
3. Pedoman Kajian Dokumentasi
Pedoman kajian dokumen digunakan agar peneliti dapat melakukan kajian dokumen sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini yang
47 dikaji berupa buku dan arsip untuk memperoleh data mengenai kebijakan
sekolah tentang kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMPN 1 Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Pedoman
kajian dokumenter sebut meliputi : a.
Buku 1
Pengertian Kebijakan Pendidikan. 2
Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler. 3
Pengertian Olahraga. 4
Praktek Kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Pertama. b.
Arsip 1
Data profil Sekolah. 2
Visi dan Misi Sekolah. 3
Kebijakan sekolah terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler olahraga.
c. Program dan Peraturan Sekolah
1 Program-progam
ekstrakurikuler olahraga
di SMPN
1 Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.
2 Pelaksanaan kebijakan sekolah tentang kegiatan ekstrakurikuler
olahraga di SMPN 1 Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan dalam kebijakan yang tertulis ataupun tidak.
E. Teknik Pengumpulan Data
Mengumpulkan data merupakan pekerjaan penting dalam penelitian, ada beberapa macam metode pengumpulan data yang digunakan dalam suatu
48 penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi pengamatan, interview wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi Pengamatan
Observasi atau pengamatan adalah suatu usaha untuk mendapatkan
gambaran suatu
peristiwa secara
kasar. Peneliti
menggunakan metode pengamatan partisipatif dalam penelitian ini. Pengamatan partisipatif merupakan metode pengumpulan data dengan
pengamatan dan pencatatan langsung tehadap objek, gejala atau tertentu. Pengamatan dalam hal ini menggunakan semua indra, tidak hanya indra
visual saja. Sedangkan partisipasi menunjukkan bahwa peneliti ikut terlibat atau melibatkan diri dalam obyek atau kegiatan yang sedang
diteliti.
2. Wawancara
Dalam pelaksanaan pengumpulan data dilapangan, penelitian ini menggunakan metode wawancara terpimpin atau terstruktur. Menurut
Moleong 2006: 190, wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanyajawab dan tatap mukadengan
menggunakan alat yang disebut panduan wawancara Moh. Natsir, 1988: 234.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data berupa kata-kata yang tidak terungkap dalam observasi. Dengan
metode wawancara akan diperoleh data mengenai kebijakan sekolah
49 tentang kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMPN 1 Kebonagung,
Kecamatan Kebonagung, Kabupaten, Pacitan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian kualitatif merupakan alat pengumpul data yang mendukung data utama. Dokumentasi dalam
penelitian ini diperlukan untuk memperkuat data yang diperoleh dari lapangan, yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui peninggalan
tertulis seperti arsip, buku tentang pendapat, teori dan hukum. Dokumentasi dilakukan untuk mendukung kelengkapan data dari hasil
pengamatan dan hasil dari wawancara.
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis dengan teknikanalis data deskriptif kualitatif, artinya data-data yang diperoleh dalam
penelitian ini dilaporkan apa adanya kemudian diambil kesimpulan. Proses analisis data cenderung menggunakan model analisis
interaktifdari Milles dan Huberman yang terdiri dari komponen pengumpulan data atau deskripsi data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan Sutopo, 1988: 34.
1. Display Data
Data yang diperoleh di lapangan berupa uraian deskriptif yang panjang dan sukar dipahami disajikan secara sederhana, lengkap, jelas, dan singkat
tapi kebutuhannya terjamin untuk memudahkan peneliti dalam memahami gambaran dan hubungannya terhadapa aspek-aspek yang diteliti.Data hasil
50 observasi, wawancara dan dokumentasi didisplay agar mudah dibaca dan
dianalisis.
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh di lapangan disajikan dalam laporan secara sistematik yang mudah dibaca atau dipahami baik sebagai keseluruhan
maupun bagian-bagiannya dalam kontek sebagai satu kesatuan yang pokok sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas.Laporan tersebut
dirangkum, dipilah –pilah hal yang pokok, difokuskan pada hal–hal penting
untuk dicari polanya.Data yang tidak relevan disingkirkan dan data yang relevan disusun sebagai persiapan analisis data.
3. Penarikan Kesimpulan
Tahapan dimana peneliti harus memaknai data yang terkumpul kemudian dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami
dengan mengacu pada masalah yang diteliti. Data tersebut dibandingkan dan dihubungkan dengan yang lainnya, sehingga mudah ditarik
kesimpulan sebagai jawaban dari setiap permasalahan yang ada.
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul tahapan selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap keabsahan data dengan menggunakan
teknik trianggulasi data. Tujuan dari trianggulasi data ini adalah untuk mengetahui sejauh mana temuan
–temuan lapangan benar-benar representatif. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi dengan sumber.
Menurut Moleong 2000: 178, teknik trianggulasi sumber data adalah peneliti mengutamakan,
cross-recheck
antarsum berinformasi satu dengan
51 lainnya. Proses triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
membandingkan data dari berbagai sumber data, yaitu data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan demikian tujuan akhir dari triangulasi
adalah dapat membandingkan informasi tepat dan akurat, yang diperoleh dari beberapa pihak agar data benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SMP N 1 Kebonagung
SMP Negeri 1 Kebonagung berdiri tanggal 1 Juli 1982, sesuai dengan SK Menteri Pendidikan Nasional No. 029901982 tanggal 9 Oktober
1982.SMP Negeri 1 Kebonagung terletak di Jl. Raya Kebonagung, Desa Purwoasri, Kec. Kebonagung, Kab. Pacitan atau sekiar 5 km dari ibukota
Pacitan.
Sumber: http:smpn1kebonagung.blogspot.co.id
Gambar 4.1 Peta Lokasi SMP N 1 Kebonagung
1. Visi dan Misi SMP N 1 Kebonagung
Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Kebonagung merupakan tempat untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar atau layanan
pendidikan yang berwawasan mutu dan keunggulan baik itu dalam penyelenggaraan kegiatan akademik maupun ekstrakurikulernya dalam
rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia
SMPN 1 Kebonagung