Dasar Hukum Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

78 Demikian juga dikemukakan oleh Kepala sekolah SUP bahwa : “...kegiatan esktrakurikuler yang ada di SMPN 1 Kebonagung pada saat ulangan dan ujian kita hentikan sementara. Harapannya siswa akan lebih konsentrasi belajar. Biasanya nanti diganti pada hari lain setelah ulangan dan ujian, agar jumlah jamnya tetap terpenuhi. Atau juga kita ganti dengan classmeeting setelah ujian selesai. Ini juga untuk mamotivasi siswa lebih giat berlatih olahraga...” Wawancara, 11032016 Dengan demikian maka dapat diketahui nenerapa faktor penghambat yang ada dalam kegiatan estrakurikuler yang ada di SMP Negeri 1 Kebonagung, antara lain: jarak rumah beberapa siswa yang jauh, faktor cuaca hujan, dan benturan dengan ulangan dan ujian.

C. Pembahasan

1. Dasar Hukum Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Olahraga di SMP Negeri 1Kebonagung Dasar hukum pelaksanaan kegiatan eskstrakurikuler yang dikembangkan sesuai dengan visi SMP Negeri 1 Kebonagung mengacu pada Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. 79 Sangat jelas bahwa UU No 20 Tahun 2003 tersebut menyebutkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik. Sehingga penyelenggaraan kegiatan esktrakurikuler yang dilakukani di SMP N 1 Kebonagung memiliki dasar hukum yang sangat kuat.Orientasinya juga sangat jelas, yaitu pengembangan peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam UU No 20 Tahun 2003. Acuan lain yang digunakan sebagai dasar hukum pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 53 ayat 2 butir a dan pada Pasal 79 ayat 2 butir b menyatakan bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler termasuk di dalam rencana kerja tahunan satuan pendidikan, dan Kegiatan Ekstrakurikuler perlu dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan. Hal ini mempertegas bahwa implementasi kebijakan kegiatan ekstrakurikuler dirumuskan dalam rencana tahunan yang disusun oleh sekolah. Apa yang dilakukan di SMP N 1 Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan telah sesuai dengan PP tersebut. Sekolah telah membuat rencana kegiatan esktrakurikuler setiap tahun pada saat perencanaan kegiatan tahunan. Keunggulan kegiatan ekstrakurikuler adalah mendukung kegiatan kokurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler memiliki keunggulan dapat menemukan dan mengembangkan potensi peserta didik, 80 serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain. Disamping itu Kegiatan Ekstrakurikuler dapat memfasilitasi bakat, minat, dan kreativitas peserta didik yang berbeda-beda. Selain itu, pelaksanaan kegiatan eskstrakurikuler yang dikembangkan sesuai dengan visi SMP Negeri 1 Kebonagung yaitu “Unggul dalam Mutu, Santun dalam Laku, Aktif, Kreatif, dan Inovatif, Bedasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dalam indikator yang disusun pada huruf d adalah unggul dalam olahraga. Implementasinya diwujudkan dalam program jangka menengah antara lain: Pembuatan lapangan basket dan program jangka pendek adalah Peningkatan kegiatan ektrakurikuler. Terkaitr dengan sarana prasarana kegiatan esktrakurikuler, SMP Negeri 1 Kebonagung telah memiliki lapangan olahraga yang memadai, meliputi lapangan sepak bola, lapangan bola voli dan lapangan basket. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang dilakukan di SMP 1 Kebonagung merupakan implementasi dari kebijakan pendidikan, sebagaimana dikemukakan oleh La Ode Supardi 2008: 20, bahwa bahwa pada dasarnya kebijakan pendidikan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan di masyarakat dan mampu mewujudkan manusia- manusia yang dapat membangun dirinya sendiri dan memberikan konstribusi bagi kepentingan masyarakat umum dan kebijakan pendidikan seyogyanya dapat menumbuh kembangkan sumberdaya manusia secara menyeluruh, terpadu pada berbagai bidang. 81 Juga sejalan dengan pendapat H. A. R. Tilaar Riant Nugroho 2008: 140, bahwa kebijakan pendidikan merupakan keseluruhan keseluruhan dari proses dan hasil perumusan langkah-langkah strategis pendidikan yang dijabarkan dari visi, misi pendidikan dalam rangka untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu tertentu. Dengan demikian maka implementasi kegiatan ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Kebonagung yang merupakan manifestasi dari visi, misi dan dimplemetasikan dalam program jangka pendek merupakan implementasi yang sesuai dari kebijakan pendidikan. Kegiatan eskstrakurikuler yang dikembangkan sesuai dengan visi SMP Negeri 1 Kebonagung dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 53 ayat 2 butir a dan pada Pasal 79 ayat 2 butir b menyatakan bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler termasuk di dalam rencana kerja tahunan satuan pendidikan, dan Kegiatan Ekstrakurikuler perlu dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuter yang dilakanakan di SMP 1 Kebonagung dilakanakan di luar jam pelajaran, yaitu dilaksanakan sore hari sesuai jadwal. Pelaksanaan ini sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Moh Uzer dan Lilis Setiawati 1993: 22, bahwa ekstrakurikuler 82 merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah dengan maksud lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi. Juga pendapat Sahertian 1987: 83, yang menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa termasuk pada waktu libur yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Termasuk diperkuat oleh pendapat Yuda M. Saputra 1995: 5, bahwa ekstrakurikuler dimasudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh kelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, berbagai keterampilan dan kepramukaan diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran sekolah. Dalam proses perencanaan kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang ada di SMP Negeri 1 Kebonagung telah melibatkan semua unsur stakeholder sekolah, antara lain: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru, pengurus komite sekolah, koordinator ektrakurikuler dan perwakilan dari OSIS. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan melalui rapat koordinasi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler. Proses perencanaan yang dilakukan telah tepat karena melibatkan semua unsur stakeholder sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Isjoni 83 2006: 42 bahwa kepala sekolah yang mampu melibatkan guru dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan akan dapat menghasilkan keputusan yang lebih berkualitas, sehingga dapat memberi pengaruh yang sangat positif terhadap berbagai pemecahan suatu masalah. Pengelolaan kegiatan esktrakurikuler olahraga di SMP Negeri 1 Kebonagung dilaksanakan oleh Tim, dengan Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan, dan dalam pelaksanaannya dikoordinasi oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Masing- masing jenis ekstrakurikuler memiliki koordinator.Koordinator ekstrakurikuler olahraga mengkoordinasikan kegiatan esktra kurikuler sepakbola, bola voli dan basket. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa pelaksanakan kegiatan esktrakurikuler olahraga di SMP Negeri 1 Kebonagung ditangani oleh Tim. Hal ini mempermudah dalam melakukan perencanaan, pelksanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi. Olahraga merupakan esktrakurikuler pilihan, artinya siswa memilih jenis ekstra yang menjadi minatnya. Mengenai jenis oleh raga yang dipilih dalam kegiatan eksrakurikuler berdasarkan minat siswa. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler olahraga, disusun oleh guru koordinator kegiatan, dengan mempertimbangkan situasi dan konsisi. Jadwal sebelum diumumkan juga dikoordinasikan dengan koordinator ekatra lain agar tidak tumpang tindih. Dengan demikian maka penyusunan jadwal ini sesuai dengan SK Dirjen Dikdasmen Nomor 226CKepO1992 yang dikutip oleh Nasichin 1997: 4, ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang dapat 84 menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

2. Perencanaan Kegiatan Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga di SMP