Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

44 kedua dan ketiga dengan 6 kali pertemuan. Perlakuan yang dilakukan dengan menggunakan media permainan playdough dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan, yang meliputi mengurutkan lambang bilangan 1-5, menyebutkan secara urut lambang bilangan 1-5, menyebutkan lambang bilangan 1-5 dengan diacak, dan menunjukkan lambang bilangan yang diinstruksikan guru. Pemilihan media permainan playdough ini dikarenakan media ini cukup menarik karena anak dapat belajar sambil bermain yang menyenangkan dan menuntut anak untuk aktif. Dengan media ini anak dapat membuat sendiri berbagai lambang bilangan atau bentuk dengan menggunakan alat cetak atau sesuai kreasi anak. Pertama anak dibimbing terlebih dahulu membuat lambang bilangan 1-5 dengan media permainan playdough menggunakan alat cetak angka, selanjutnya anak dibimbing mengurutkan bilangan 1-5 dengan mengurutkan media playdough lambang bilangan 1-5 yang tadi telah dibuat anak, setelah itu anak dibimbing untuk menyebutkan lambang bilangan secara urut dari 1-5 dan meyebutkan lambang bilangan dengan acak dari 1-5. Kemudian anak diminta untuk menunjukkan lambang bilangan yang diinstruksikan guru. Dengan menggunakan media permainan playdough tersebut, diharapkan siswa lebih mudah dalam mengenal lambang bilangan. 3. Tahap Akhir Pada tahap ini merupakan tahap lanjut sesudah dilakukan perlakuan atau intervensi. Tahap akhir ini disebut sebagai fase baseline-2. 45 Fase baseline-2 merupakan pengulangan dari fase baseline-1 yang dimaksud sebagai evaluasi setelah dilakukannya intervensi peningkatan kemampuan siswa dalam mengenal lambang bilangan. Dalam hal ini, perlakuan yang digunakan dengan menerapkan media permainan playdough untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan. Kegiatan pada fase baseline-2 ini, akan dapat diketahui keefektifan media gambar dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan dengan membandingkan hasil kegiatan dari baseline-1.

K. Analisis Data

Analisis data menurut Suharsimi Arikunto 2006: 10, analisis data dterdiri dari dua jenis yaitu, analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Bentuk data yang diinginkan harus sesuai dengan jenis data. Apabila data yang ada berupa kuantitatif atau angka maka analisis data yang digunakan berupa kuantitatif, apabila data berupa kualitatif maka analisis data yang digunakan berupa kualitatif, tetapi bisa juga kedua-duanya. Dalam penelitian eksperimen, analisis data pada umumnya menggunakan teknik statistik inferensial sedangkan pada penelitian eksperimen dengan subjek tunggal menggunakan statistik deskriptif yang sederhana Juang Sunanto, Takeuchi, Nakata, 2006: 65. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik deskriptif. Data hasil tes kemampuan mengenal lambang bilangan yang telah dikumpulkan dilaporkan dalam bentuk skor, setelah itu diolah dengan statistik menggunakan persentase untuk mengetahui keberhasilan siswa. Untuk melihat secara jelas 46 perubahan dari fase baseline-1 dan baseline-2 data dianalisis dengan menggunakan grafik dan diambil kesimpulan secara deskriptif. Sedangkan data hasil observasi kemampuan mengenal lambang bilangan dianalisis secara deskriptif. Untuk melihat perbandingan hasil data baseline-1, intervensi, dan baeline-2 dalam kemampuan mengenal lambnag bilangan pada anak autis, maka komponen yang harus dianalisis menurut Juang Sunanto, Takeuchi dan Nakata 2006: 68, yaitu: 1. Analisis dalam Kondisi a. Panjang Kondisi Banyaknya data dalam suatu kodisi juga menggambarkan banyaknya sesi yang dilakukan pada kondisi tersebut. Panjang kondisi atau banyaknya baseline tidak ada ketentuan yang pasti, namun data dalam kondisi baseline dikumpulkan sampai data menunjukkan stabilitas dan arah yang jelas. b. Kecenderungan Arah Kecendrungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam kondisi dimana banyaknya data yang berada dia atas dan dibawah garis tersebut sama banyak. Untuk membuat garis ini, ada dua metode, yaitu metode tangan bebas freehand dan metode belah tangan. Metode tangan bebas yaitu membuat garis secara langsung pada kondisi sedemikian rupa, sehingga membelah data sama banyak yang terletak diatas dan dibawah garis tersebut, sedangkan metode belah 47 tangan yaitu membuat garis lurus yang membelah data dalam suatu kondisi berdasarkan median. b. Tingkat stabilitas Tingkat kestabilan data ini dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada dalam rentang 50 diatas dan dibawah mean. Jika sebanyak 50 atau lebih data berada dalam rentang 50 di atas dan dibawah mean, maka data tersebut dapat dikatakan stabil. c. Tingkat Perubahan Tingkat perubahan menunjukkan besarnyaperubahan antara dua data. Tingkat perubahan datadalam suatu kondisi merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir. Sedangkan tingkat perubahan data antar kondisi ditunjukkan dengan selisih antara data terakhir pada kondisi pertama dengan data pertama pada kondisi berikutnya. d. Jejak Data Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data yang lain dalam suatu kondisi. Perubahan dari satu data ke data lain kemungkinan dapat menaik, menurun dan mendatar. e. Rentang Rentang dalam sekelompok data pada suatu kondisi merupakan jarak antara data pertama dengan data terakhir. Rentang ini memberikan informasi sebagaimana yang diberikan pada analisis tentang tingkat perubahan level change.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF

2 12 69

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DAN LAMBANG BILANGAN 1-10 MELALUI PERMAINAN PLAYDOUGH DARI BAHAN ALAM DI PAUD SIGER EMAS BATUPUTU BANDAR LAMPUNG

1 12 72

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN DENGAN BERMAIN KARTU BILANGAN PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Dengan Bermain Kartu Bilangan Pada Anak Kelompok B1 TKIT Al-Uswah Delanggu, Klaten Tahun Pelajaran 2012

0 1 12

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK.

0 1 59

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN RAMP BOWLING.

3 11 41

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BALOK-BALOK ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK CEREBRAL PALSY KELAS 1 SLB-D1 YPAC SURAKARTA.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN EDUKATIF “PANCING ANGKA” PADA ANAK AUTIS KELAS VII DI SLB AUTISMA DIAN AMANAH.

1 4 190

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN RABA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

2 37 137

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan dengan Media Playdough pada Kelompok A TK Pelangi Nusantara Ambarawa

0 0 13