Deskripsi Data Hasil Baseline-2 A2
66
kecenderungan arah dengan menggunakan metode belah dua splide middle dengan cara :
1 Membagi data pada fase baseline atau intervensi menjadi dua
bagian. 2
Bagian kiri dan kanan juga dibagi menjadi dua bagian. 3
Menentukan posisi median dari masing˗masing belahan. 4
Menarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu antara garis belahan kanan dan kiri dengan median dari
masing˗masing belahan. Untuk melihat kecenderungan arah garis apakah naik, turun
atau datar pada kondisi baseline-1 A1, intervensi B, dan baseline-2 A2 dapat dilihat dalam tampilan grafik berikut ini
Gambar 6. Estimasi Kecenderungan Arah Berdasarkan grafik estimasi kecenderungan arah diatas dapat
diketahui bagaimana arah kecenderungan perkembangan kemampuan
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
sesi 1
sesi 2
sesi 3
sesi 4
sesi 5
sesi 6
sesi 7
sesi 8
sesi 9
sesi 10
sesi 11
sesi 12
P er
sent a
se K
em a
m pu
a n
M eng
ena l
la m
ba ng
bil a
ng a
n
Perkembangan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
baseline 1 intervensi
baseline 2
67
mengenal bilangan pada setiap fase, hasilnya dapat dilihat bahwa kecenderungan arah pada semua fase adalah meningkat. Hasil estimasi
kecenderungan arah dibawah ini: Tabel 8. Estimasi Kecenderungan Arah
Kondisi A1
B A2
Estimasi Kecenderungan
Arah
+ +
+
c. Tingkat Stabilitas
Tingkat stabilitas menentukan homogenitas data dalam suatu kondisi. Menentukan tingkat stabilitas kemampuan subjek dalam
kondisi baik baseline maupun intervensi, dalam hal ini menggunakan kriteria stabilitas 15 dari nilai tertinggi.
Tabel 9. Data Kecenderungan Stabilitas Kondisi
A1 B
A2 Kecenderungan
Stabilitas Stabil
100
Stabil
100
Stabil
100
Setelah penghitungan
kecenderungan stabilitas
dengan menggunakan rumus diatas selesai dilakukan, maka hasil pada baseline-
1 100 atau dapat dikatakan kecenderungan stabilitasnya stabil sehingga dapat dilanjutkan ke fase intervensi. Fase intervensi B dapat
dikatakan stabil karena kecenderungan stabilitasnya stabil yaitu
68
diperoleh persentase sebesar 100 artinya rentang data cenderung kecil dan tingkat variasinya rendah.
d. Kecenderungan Jejak
Menentukan kecenderungan jejak data sama halnya dengan menentukan kecenderungan arah, sehingga hasil pada kecenderungan
arah dapat digunakan pada kcenderungan jejak data. Hasilnya dpat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10. Kecenderungan Jejak Kondisi
A1 B
A2 Estimasi
Kecenderungan Arah
+ +
+
e. Level Stabilitas dan Rentang
Level Stabilitas dan rentang dapat diketahui melalui perhitungan yang telah dilakukan diatas, pada fase baseline-1 A1 yang
menunjukkan datanya stabil dengan rentang antara 41,9-35,6. Fase intervensi B datanya stabil dengan rentang datanya antara 89,7-
104,7. Sementara pada baseline-2 A2 rentang datanya berkisar antara 70,8-85,8 yang berarti datanya juga stabil. Hasilnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 11. Data Level Stabilitas dan Rentang
Kondisi A1
B A2
Level Stabilitas dan Rentang
Stabil 41,9-35,6
Stabil 89,7-104,7.
Stabil 70,8-85,8
69
f. Level Perubahan
Menentukan level perubahan dengan cara menandai data pertama dan terakhir di setiap fase. Selanjutnya hitung selisih antara kedua data
tersebut kemudian tentukan arahnya menaik atau menurun dan berikan tanda + jika membaik dan - bila memburuk serta = jika tida ada
perubahan. Tabel 12. Data Level Perubahan
Kondisi A1
B A2
Level Perubahan 41,6 - 33,3 +8,3
100 - 58,3
+ 41,7
100 - 91,6
+8,4
Tabel 13. Data Rangkuman Analisis Visual Dalam Kondisi Kondisi