Non Debt Tax Shield

2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aktiva. Perusahaan besar lebih mudah memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikan jaminan lebih besar. Perusahaan yang besar juga memiliki penghasilan kena pajak yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. Oleh karena itu, perusahaan besar sebaiknya beroperasi pada tingkat hutang yang tinggi untuk penghematan pajak. Hal ini sesuai dengan trade off theory yang menjelaskan bahwa perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibanding perusahaan yang membayar pajak rendah karena penggunaan hutang dapat memberikan manfaat penghematan pajak Atmaja, 2008. Selain itu, penggunaan hutang yang tepat dapat membuat perusahaan mencapai struktur modal yang optimal karena dapat meminimumkan biaya penggunaan modal rata-rata. Oleh sebab itu, sebaiknya semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin besar pula hutang yang dibutuhkan untuk melakukan penghematan pajak. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang perusahaan. 3. Pengaruh risiko bisnis terhadap kebijakan hutang. Aktivitas yang dilakukan perusahaan tidak dapat dipisahkan dari adanya risiko. Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya akibat buruk atau kerugian yang tidak diinginkan. Menurut Yeniatie dan Destriana 2010, risiko bisnis adalah adanya ketidakpastian atas proyeksi pendapatan di masa mendatang jika perusahaan tidak mengggunakan hutang. Perusahaan yang memiliki risiko bisnis tinggi kemungkinan tidak akan menggunakan hutang dalam jumlah yang besar karena menghindari terjadinya kemungkinan buruk berkaitan dengan kesulitan dalam pengembalian hutang. Hal ini sesuai dengan trade off theory yang menjelaskan bahwa perusahaan dengan risiko bisnis yang tinggi sebaiknya menggunakan hutang yang lebih kecil dibanding perusahaan yang memiliki risiko bisnis rendah. Hal ini dikarenakan penggunaan hutang yang semakin besar akan meningkatkan beban bunga, sehingga akan semakin mempersulit keuangan perusahaan Atmaja, 2008. Jadi dapat disimpulkan bahwa perusahaan dengan risiko bisnis tinggi sebaiknya menggunakan hutang lebih kecil dibanding perusahaan yang memiliki risiko bisnis rendah. Hal ini disebabkan karena semakin besar risiko bisnis, penggunaan hutang yang besar akan mempersulit perusahaan dalam mengembalikan hutang mereka. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan. 4. Pengaruh non debt tax shield terhadap kebijakan hutang. Perusahaan dapat memperoleh keuntungan pajak selain dari bunga pinjaman yaitu non debt tax shield. Non debt tax shield merupakan besarnya biaya non kas yang menyebabkan penghematan pajak dan