digunakan sebagai modal untuk mengurangi hutang Mas’ud, 2008. Penghematan pajak selain dari pembayaran bunga akibat penggunaan
hutang, juga berasal dari adanya depresiasi dan amortisasi. Non debt tax shield diperoleh dalam bentuk berkurangnya pajak karena adanya
depresiasi aktiva tetap yang dapat digunakan sebagai sumber pendanaan internal perusahaan.
Berdasarkan teori
pecking order,
perusahaan memilih
menggunakan dana internal di urutan pertama sebagai sumber pendanaan. Perusahaan yang memiliki non debt tax shield besar menunjukkan bahwa
memiliki cadangan dana internal yang besar, sehingga memilih untuk mengurangi hutang. Dengan demikian semakin besar aktiva tetap yang
dimiliki sesuai ketentuan undang-undang perpajakan, maka biaya depresiasi semakin besar dan pembayaran pajak semakin kecil. Biaya
depresiasi tersebut secara umum lebih disukai oleh manajemen untuk digunakan sebagai sumber dana internal, terutama ketika biaya tersebut
besar sehingga manajemen dapat menekan penggunaan dana eksternal yang memiliki risiko dan membebani perusahaan. Berdasarkan uraian
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa non debt tax shield berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan.
D. Paradigma Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut sebagai dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis berikut ini digambarkan paradigma penelitian
yang tersaji dalam gambar dibawah ini:
Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan:
: Pengaruh masing-masing variabel secara parsial terhadap Y. Y
: Kebijakan HutangDebt to Equity Ratio. X
1
: Blockholder OwnershipBO. X
2
: Ukuran PerusahaanSize. X
3
: Risiko BisnisRisk. X
4
: Non Debt Tax ShieldNDTS Blockholder Ownership
X
1
Ukuran Perusahaan X
2
Risiko Bisnis X
3
Non Debt Tax Shield X
3
Kebijakan Hutang Y
-
+ -
-
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka disusun beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha
1
: Blockholder ownership berpengaruh negatif terhadap kebijakan
hutang perusahaan. Ha
2
: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang
perusahaan. Ha
3
: Risiko bsinis berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang
perusahaan. Ha
4
: Non debt tax shield berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang
perusahaan.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih. Berdasarkan metodenya penelitian ini merupakan kategori penelitian ex-post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian
tersebut Sugiyono, 2009. Penelitian ini bersifat penelitian kausalitas karena metode penelitian yang digunakan menjelaskan tentang hubungan kausal
antar variabel dan metode penelitian yang digunakan juga menggambarkan hubungan atau pengaruh antar variabel, yaitu variabel bebas X terhadap
variabel terikat Y. Dalam penelitian ini variabel dependen ialah Kebijakan Hutang Perusahaan, sedangkan variabel independennya ialah Blockholder
Ownership, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis dan Non Debt Tax Shield.
B. Definisi Oprasional Variabel Penelitian
Variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen
Variabel dependen
atau variabel
terikat adalah
variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2009. Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah
kebijakan hutang yang diproksikan dengan debt to equity ratio DER
dengan membagi total hutang dengan total ekuitas yang menunjukkan seberapa besar ekuitas yang dibiayai dengan hutang perusahaan. Debt to
equity ratio dapat dirumuskan sebagai berikut Horne, 2005 : ܦܾ݁ݐݐܧݍݑ݅ݐݕܴܽݐ݅ܦܧܴ =
ܶݐ݈ܽܪݑݐܽ݊݃ ܶݐ݈ܽܧ݇ݑ݅ݐܽݏ
2. Variabel IndependenBebas Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau menjadi
sebab perubahan
atau timbulnya
variabel dependen
atau terikat
Sugiyono, 2009. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah:
a. Blockholder ownership Blockholder ownership merupakan salah satu struktur kepemilikan
perusahaan. Blockholder
merupakan pemegang
saham yang
kepemilikannya paling sedikit 5 atas keseluruhan saham perusahaan Thomsen, Pedersen dan Kvist, 2006. Blockholder Ownership
menggambarkan rasio saham yang dimiliki oleh blockholder dan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Wiliandri, 2011 :
ܤ݈݄݈ܿ݇݀݁ݎܱݓ݊݁ݎݏ݄݅ ൌ ݄ܵܽܽ݉ݕ݈ܾ݈݄݈ܽ݊݃݀݅݉݅݅݇݅ܿ݇݀݁ݎ
ܬݑ݈݄݉ܽݏ݄ܽܽ݉ݕܾܽ݊݃݁ݎ݁݀ܽݎ b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang dapat dihitung dari total asset yang dimiliki. Variabel ini diukur
dengan menggunakan rasio nilai logaritma natural dari total asset