Trade Off Theory Balancing Theory

menggunakan pendanaan dengan hutang, mereka beranggapan bahwa hutang mengandung risiko yang tinggi. Selain itu, pada umumnya manajer hanya berkepentingan pada laba perusahaan agar mendapatkan insentif yang besar. Penggunaan hutang dapat berfungsi sebagai mekanisme pengawasan terhadap tindakan manajer dalam mengelola perusahaan. Dengan adanya hutang, manajer harus memastikan bahwa pembayaran hutang dan bunganya dapat terpenuhi, sehingga dapat menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Pendanaan dengan menggunakan hutang memiliki pengaruh bagi perusahaan, karena hutang menimbulkan beban yang bersifat tetap. Apabila perusahaan gagal dalam melakukan pembayaran bunga atas hutang akan mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan kebangkrutan. Meskipun demikian, apabila penggunaan hutang dilakukan secara terus menerus tanpa melihat kebutuhan perusahaan akan menyebabkan kewajiban yang ditanggung oleh perusahaan semakin besar. Pada akhirnya hal tersebut akan berpengaruh terhadap pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham termasuk dividen yang akan dibagikan. Hal ini disebabkan karena kewajiban membayar hutang akan lebih diprioritaskan daripada kewajiban membagi dividen kepada pemegang saham Gianina,2012.

5. Blockholder Ownership

Struktur kepemilikan saham menjabarkan pihak-pihak yang memiliki saham suatu perusahaan, hal ini berarti setiap pihak dapat dikatakan sebagai pemegang kekuasaan atas perusahaan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Menurut Thomsen, Pedersen dan Kvist 2006 Blockholder didefinisikan sebagai pemegang saham yang kepemilikanya paling sedikit 5. Blockholder Ownership adalah perubahan dari pecahan saham yang dimiliki oleh blockholder. Blockholder ownership adalah pemegang saham dimana: a Kepemilikan saham yang jumlahnya lebih dari 5. b Saham dimiliki oleh karyawan, direktur, atau anggota keluarganya. c Saham dimiliki oleh bank. d Saham dimiliki oleh perusahaan lain kecuali perusahaan dalam status digadaikan. e Saham dimiliki oleh seseorang karena adanya tunjangan pensiun. Menurut Putri 2014 blockholder ownership dapat mengurangi konflik keagenan yang terjadi antara pemegang saham dan manajer, karena adanya kepemilikan saham yang terkonsentrasi atau memusat sehingga pemegang saham dapat menggunakan kekuasaanya untuk memberikan kemudahan dalam mengambil keputusan penggunaan hutang untuk melakukan pengawasan manajemen perusahaan.