kesuksesan Bandura, 1982. Persuasi sosial dapat menangkal setback yang dapat menyebabkan seseorang meragukan dirinya dan
mengintrupsi presistensi. Potensi persuasi bergantung pada kredibilitas, dapat dipercaya.
4 Arousal Kondisi fisik dan emosional Tingkat Arousal mempengaruhi efikasi diri, tergantung pada Arousal
itu diinterpretasikan pada saat siswa menghadapi tugas tertentu , apakah siswa merasa cemas dan khawatir menurunkan efikasi atau bergairah
menaikkan efikasi.
3. Motivasi Berwirausaha
a. Motivasi
Individu mempunyai kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut sangat berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. salah satu
kondisi internal tersebut adalah motivasi. Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu yang terdapat dalam diri sesuai dengan keinginannya, yang menyebabkan individu tersebut bertindak sesuatu. Sardiman, 2009:
72. Laura, 2010:64 mendefinisikan motivasi sebagai kekuatan yang menggerakkan seseorang untuk berperilaku, berfikir, dan merasa seperti
yang mereka lakukan. Motivasi merupakan ketrampilan yang sangat berguna untuk meraih kesuksesan didunia kerjausaha, motivasi
merupakan keinginan atau kebutuhan dalam diri seseorang yang menggerakkannya untuk melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginan
tersebut dan motivasi terkait dengan dengan bagaimana seseorang mengelola semangatnya untuk mencapai sukses. I Nyoman Sucipta, 2009:
62. Sejalan dengan pendapat Laura diatas, Mardiyatmo, 2008 : 90
mendefinsikan motivasi sebagai suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan tertentu, oleh karena itu
motivasi seringkali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Faktor pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
perbuatan tertentu adalah kebutuhan dan keinginan orang tersebut. Dari berbagai
pendapat tentang
pengertian motivasi,
penulis dapat
mendefinisikan bahwa motivasi merupakan dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu perbuatan yang dipengaruhi oleh faktor dari luar
yang dikembangkan. Adapun Djaali 2007:101 menyebutkan bahwa motivasi adalah kondisi dimana fisiologis dan psikologis mendorong
manusia untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan hidup atau kebutuhan hidup manusia. Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia
yang mendasari motivasi, Maslow menyatakan bahwa kebutuhan dasar hidup manusia terbagi lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis,
keamanan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri. Maslow dalam Stephend 2002:56 mengemukakan lima tingkat kebutuhan seperti yang akan
dijelaskan di bawah ini :
1. Kebutuhan Fisik Kebutuhan yang harus dipenuhi atau dipuaskan agar tetap hidup,
misalnya adalah kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Maslow berpendapat bahwa jika kebutuhan fisiologis ini mengalami gangguan
atau kekurangan maka kebutuhan-kebutuhan lain menjadi gagal. 2. Kebutuhan akan Rasa Aman
Kebutuhan rasa aman dapat juga disebut dengan keselamatan yang merujuk kepada rasa aman dari setiap ancaman fisik atau kehilangan,
serta merasa terjamin. Misalnya pada saat seseorang telah memenuhi kebutuhan fisiologinya makanan, sandang, pangan dan papan
perhatian diarahkan kepada penyediaan jaminan melalui pengambilan polis asuransi, dan sebagainya. Semua itu sebagai usaha untuk
mepertahankan dan menjaga hidupnya aman dan teratur di kemudian hari.
3. Kebutuhan Sosial Pada saat seseorang telah memuaskan kebutuhan fisiologis dan rasa
aman, kepentingan berikutnya adalah hubungan antarmanusia. Cinta kasih dan kasih sayang yang diperlukan pada tingkat ini, mungkin
disadari melalui hubungan-hubungan antarpribadi yang mendalam, tetapi juga yang dicerminkan dalam kebutuhan untuk menjadi bagian
berbagai kelompok sosial kebutuhan-kebutuhan sosial seperti kebutuhan akan perasaan diterima, oleh orang lain, kebutuhan untuk
dicintai, kebutuhan akan perasaan dihormati, kebutuhan akan perasaan