b. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Peserta didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana
perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Peserta didik akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan
sesuatu yang dicari. Sesuatu yang dicari itu merupakan tujuan belajar yang ingin dicapai. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang
memberikan motivasi kepada peserta didik dalam belajar. Dengan tekun dan penuh konsentrasi peserta didik belajar agar tujuannya mencari
sesuatu yang ingin diketahuidimengerti itu cepat tercapai.
b. Motivasi Berwirausaha
Motivasi berwirausaha adalah dorongan seseorang untuk melakukan usaha yang harapannya akan memperoleh hasil yang
memuaskan. Motivasi berwirausaha merupakan dorongan seseorang yang dilandasi pada kebutuhannya dalam membuka suatu lapangan pekerjaan
atau pekerjaan yang mandiri. Motivasi seseorang untuk membangun atau menjalankan usaha ini mempunyai beberapa dorongan yang pertama,
dapat diperoleh dari dorongan fisiologis, karena seseorang pasti membutuhkan sandang, pangan dan papan dalam kehidupannya, yang
kedua didorong oleh kebutuhan akan rasa aman, karena setelah seseorang merasa puas dengan kebutuhan fisiologisnya, seseorang tersebut ingin
merasa aman, yang ketiga dorongan akan kebutuhan sosial, yang berkaitan dengan dorongan untuk menjalin kerjasama atau kemitraan antar manusia
dengan baik. Yang terakhir adalah dorongan untuk dihargai atau
memperoleh suatu
penghargaan, dorongan
seseorang untuk
mengaktualisasikan diri dengan mencari potensi yang dimilikinya dan merealisasikannya kedalam usaha.
4. Program Keahlian Jasa Boga
SMKN 3 Wonosari merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang mempunyai Program Keahlian di Bidangan Jasa Boga. Program Keahlian
Jasa Boga ini memiliki tujuan membekali pada peserta didik dengan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap agar kompeten dalam menerapkan
keselamatan, kesehatan kerja K3 dan hygine sanitasi, melakukan komunikasi dalam pelayanan jasa, melakukan persiapan pengolahan,
mengolah makanan continental, mengolah makanan Indonesia, melayani makan dan minum, melakukan perencanaan hidangan haian untuk
meningkatkan kesehatan, melakukan pengolahan makanan untuk kesempatan khusus, melakukan pengolahan usahan jasa boga Melakukan pengelolaan
usaha jasa boga. Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran dituangkan dalam teori dan praktik sehingga akan menghasilkan
siswa yang kreatif dan menjadi manusia yang dapat menciptakan produk inovasi baru.
5. Berwirausaha Di Bidang Jasa Boga
Makanan adalah salah satu kebutuhan nomor satu manusia. Kebutuhan akan makanan terus terjadi dan meningkat seiring dengan
perkembangan IPTEKS. Selain jumlahnya, jenis dan inovasi makananpun terus meningkat. Oleh sebab itu, usaha di bidang boga merupakan usaha yang
menjanjikan. Jenis usaha dibidang boga bermacam-macam, diantaranya adalah restaurant, cafe, hotel, catering, bakery, dan lain sebagainya. Variasi
dan inovasi makanan akan menghasilkan kreasi yang menarik sehingga selain memperoleh keuntungan juga akan menjadi kreativitas yang mengglobal.
Dalam rangka memberikan pengetahuan dan praktik boga yang mendalam, siswa di Sekolah Menengah Kejuruan dibekali dengan berbagai
macam ketrampilan yang diharapakn setelah menyelesaikan pendidikannya mampu untuk berwirausaha. Salah satu bentuk pengetahuan dan praktik yang
mendalam itu adalah pengetahuan tentang kewirausahaan dan praktik yang berkaitan dengan boga, seperti praktik tentang makanan Indonesia,
kontinental, patiseri, dan lain sebagainya. Melalui pengetahuan dan praktik ini diharapkan siswa memiliki keinginan untuk berwirausaha dibidang boga.
Dalam konteks wirausaha dibidang boga, pada dasarnya tidak ada perbedaan dengan wirausaha dibidang lain, dalam artian merujuk pada konsep
wirausaha. Perbedaan dengan bidang usaha lain adalah terkait dengan produksi, pemasaran, dan harga. Peluang usaha dibidang boga senantiasa
terbuka lebar, mengingat kebutuhan akan makanan meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan IPTEKS.
B. Penelitian yang Relevan
Rosma Arum Kumalasari 2010, melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kewirausahaan Dengan Minat Siswa
SMK Al-Hidayah Karangmojo Gunungkidul Dalam Berwirausaha Di Bidang Busana”. Anggota populasi digunakan untuk penelitian sebanyak 30 siswa. Hasil