jasa boga berada pada kategori tinggi, sedangkan hasil nilai PUJB siswa berada pada nilai 80 dengan frekuensi 56 atau 24,3 dan nilai terendah pada nilai 72
dengan frekuensi 1 atau 0,4, dari nilai PUJB siswa dapat disimpulkan bahwa hasil nilai PUJB siswa berada pada kategori sedang. Pada variabel motivasi
berwirausaha terdapat pada interval 81-95 dengan frekuensi 143 atau 63, dengan demikian motivasi berwirausaha siswa pada pembelajaran praktik pengolahan
usaha jasa boga dalam penelitian berupa data angket termasuk dalam kategori sedang, terdapat hubungan antara pembelajaran praktik pengolahan usaha jasa
boga dengan motivasi berwirausaha siswa SMK Negeri Keahlian Tata Boga di DIY, dari hasil perhitungan diperoleh b = 1,223 bertanda positif, ini berarti setiap
kali variabel X bertambah satu, maka rata-rata variabel Y bertambah 1,223.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengetahuan Kewirausahaan Siswa Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 3 Wonosari
Pengetahuan merupakan hasil tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap proses perencanaan, pengoranisasian, pengoperasian,
dan pengambilan resiko dari suatu usaha sebagai profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dari pendidikan formal
dan praktik. Dalam hal ini adalah pengetahuan tentang kewirausahaan siswa kelas XII Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 3 Wonosari, memiliki
mata pelajaran kewirausahaan. Mata pelajaran kewirausahaan merupakan pelajaran adaptif yang
berupa teori yang terdapat pada setiap Sekolah Menengah Kejuruan kelas X,
XI, XII. Yang mempunyai tujuan mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakat,
menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakatnya, memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya, mampu merencanakan sekaligus mengelola
usaha kecilmikro dalam bidangnya. Demi
tercapainya kompetensi
siswa pada
mata pelajaran
kewirausahaan, siswa Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 3 Wonosari akan terus diberikan teori tentang pengetahuan kewirausahaan disekolah,
dengan diimbangi dengan beberapa ketrampilan dalam bidang boga dan praktik industri, sehingga setelah lulus akan memperoleh bekal ilmu pengetahuan
kewirausahaan dan ketrampilan serta pengalaman dalam bidang boga. 2. Self
–Efficacy Siswa Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 3 Wonosari Efikasi diri merupakan rasa percaya diri yang dimiliki seseorang bahwa
dirinya mampu untuk menyelesaikan tugas dengan efektif dan efisien dan berkeyakinan tugas tersebut menghasilkan dampak yang diharapkan. Efikasi
diri diperoleh, ditingkatkan, atau berkurang melalui salah satu atau kombinasi dari empat sumber yaitu pengalaman menguasai sesuatu, modeling sosial,
persuasi sosial, kondisi fisik dan emosional. Pengetahuan dan efikasi diri telah mempengaruhi siswa, terutama siswa
Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 3 Wonosari sehingga mendorong
perilaku siswa yang menghasilkan pencapaian yaitu motivasi untuk
berwirausaha
3. Pengetahuan Kewirausahaan Dan Self –Efficacy Terhadap Motivasi
Berwirausaha Siswa Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 3 Wonosari. Siswa disekolah terutama siswa di SMK Negeri 3 Wonosri dituntut
untuk memiliki berbagai faktor-faktor kognitif. Dalam proses belajar mengajar faktor kognitiflah yang berperan penting. Dalam teori kognitif sosial, faktor-
faktor internal maupun eksternal dianggap penting. Peristiwa di lingkungan sekolah di SMK Negeri 3 Wonosari, faktor-
faktor personal siswa Program Keahlian Jasa Boga di SMK Negeri 3 Wonosari, dan perilaku dilihat saling berinteraksi dalam proses belajar. Faktor-faktor
personal selain dari keyakinan atau self-efficacy, ekspektasi dan sikap juga didapat dari pengetahuan, lingkungan fisik dan sosial dapat berupa sumber
daya, konsekuensi tindakan, orang lain dan setting fisik yang semuanya saling mempengaruhi.
Guru mata pelajaran kewirausahaan dan umpan balik untuk siswa dapat mempengaruhi faktor-faktor personal siswa, untuk memperoleh
pengetahuan tentang mata pelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas seperti mengerjakan soal, presentasi dan praktik berwirausaha yang diberikan oleh
guru sehingga pengaruh faktor-faktor sosial seperti terjun langsung ke masyarakat atau bertemu langsung dengan teman beda sekolah dan faktor-
faktor personal seperti percaya diri mendorong perilaku siswa yang menghasilkan
pencapaian seperti
usaha atau
motivasi untuk