pada interval 57,8 – 60,0 dengan frekuensi absolut sebesar 16 dan
frekuensi relatif 26,67.
a. Distribusi Kecenderungan Pengetahuan Kewirausahaan
Tabel 19. Distribusi Kecenderungan Pengetahuan Kewirausahaan
Interval Kategori
F f relatif
≥ 66,67 Tinggi
22 36,7
20,00 ≤ 66,67 Sedang
38 63,3
≤ 33,33 Rendah
Berdasarkan Tabel 19 distribusi kecenderungan pengetahuan kewirausahaan interval kelas perolehan dan diagram 5 kategori dapat
dinyatakan siswa yang menyatakan pengetahuan kewirausahaannya dalam kategori tinggi ada 22 siswa 36,7, siswa yang menyatakan
pengetahuan kewirausahaanya dalam kategori sedang ada 38 siswa 63,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
kewirausahaan siswaJurusan Jasa Boga Di SMKN 3 Wonosari termasuk dalam kategori sedang yaitu ada 38 siswa 63,3.
b. Distribusi Kecenderungan Self Efficacy
Tabel 20. Distribusi Kecenderungan Self Efficacy
Interval Kategori
F f relatif
≥ 30,00 Tinggi
55 91,7
20,00 ≤ 30,00 Sedang
5 8,3
20,00 Rendah
Berdasarkan Tabel 20 distribusi kecenderungan self efficacy interval kelas perolehan dan diagram 6 kategori dapat dinyatakan siswa
yang menyatakan self efficacynya dalam kategori tinggi ada 55 siswa 91,7, siswa yang menyatakan self efficacynya dalam kategori sedang
ada 5 siswa 8,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa self efficacy yang dimiliki siswa Jurusan Jasa Boga Di SMKN 3 Wonosari
termasuk dalam kateogri tinggi yaitu ada 55 siswa 91,7.
c. Distribusi Kecenderungan Motivasi Berwirausaha
Tabel 21. Distribusi Kecenderungan Motivasi Berwirausaha
Interval Kategori
F f relatif
≥ 45,00 Tinggi
51 98,3
30,00 ≤ 45,00 Sedang
1 1,7
30,00 Rendah
Berdasarkan Tabel 21 distribusi kecenderungan motivasi berwirausaha interval kelas perolehan dan diagram 7 kateogri dapat
dinyatakan siswa yang menyatakan motivasi berwirausahanya dalam kategori tinggi ada 51 siswa 98,3, siswa yang menyatakan motivasi
berwirausahanya dalam kategori sedang ada 1 siswa 1,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi berwirausaha yang dimiliki
siswa Jurusan Jasa Boga Di SMKN 3 Wonosari termasuk dalam kateogri tinggi yaitu ada 51 siswa 98,3.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara suatu permasalahan, seperti dua variabel atau lebih. Kebenaran hipotesis perlu diuji secara
empiris agar data yang telah dikumpulkan dapat menjawab atau menolak hipotesis yang telah diajukan. Seperti telah dijelaskan di muka bahwa
terdapat tiga hipotesis dalam penelitian ini. Pengujian mengunakan analisis regresi, dan koefisien determinan.
a. Pengujian Hipotesis Pertama
Uji hipotesis pertama dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi. Dari uji regresi, dapat diketahui
hipotesis diterima jika signifikansinya 0,05 dan t hitung t tabel, serta koefisien beta atau regresi memiliki arah positif, hipotesis ditolak
jika signifikansinya 0,05 dan t hitung t tabel, serta beta atau regresi memiliki arah negatif. Dibawah ini disajikan hasil dari uji regresi,
sebagai berikut : Tabel 22. Hasil Uji Regresi Pengetahuan Kewirausaha
Model Unstandardized
Coefficients Unstandardized
Coefficients t
hitung t
tabel Sig
B Beta
1 Constant
Pengetahuan kewirausahaan
39,753
0,229 0,703
7,536 2,000
0,000