5. Pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay
Hasil hipotesis kelima menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Setelah dilakukan
perhitungan dengan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 13.0, koefisien regresi opini audit menunjukkan nilai
sebesar 16,305 dan nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa variabel opini audit memiliki pengaruh signifikan
terhadap audit delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hasil penelitian
Robert H. Ashton 1987:284, Reni Yendrawati 2008:73, Yusralaini 2010:14 dan Shinta Altia 2012:9, opini audit berpengaruh positif
terhadap audit delay yang artinya bahwa audit delay yang relatif lama pada perusahaan yang menerima qualified opinion. Pada perusahaan yang
menerima jenis pendapat qualified opinion akan menunjukan audit delay yang relatif lama, karena proses pemberian opini audit melibatkan
negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang lebih senior atau staf teknis lainnya dan perluasan lingkup audit. Sedangkan pada
perusahaan yang menerima unqualified Opinion, cenderung lebih pendek audit delay nya, dimana opini unqualified Opinion dianggap sebagai berita
baik, sehingga perusahaan tidak akan menunda publikasi laporan keuangannya.
6. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Audit Delay
Hasil hipotesis keenam menunjukkan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Setelah dilakukan
perhitungan dengan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 13.0, koefisien regresi reputasi auditor menunjukkan nilai
sebesar -2,167 dan nilai signifikansi sebesar 0,645 lebih besar dari 0,05 hal ini berarti bahwa variabel reputasi auditor tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap audit delay. Reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay hal ini
dikarenakan rata-rata reputasi para auditor perusahaan pertambangan dalam penelitian ini diaudit oleh KAP yang tergabung dalam KAP The big
four atau berafiliasi dengan Ernest Young, Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, dan Pricewaterhouse Coopers seperti KAP Osman Bing Satrio,
KAP Shidarta, dan KAP Haryanto Sahari. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ni Wayan 2012:11 bahwa reputasi auditor tidak
berpengaruh terhadap audit delay hal ini dikarenakan bahwa seiring dengan persaingan yang semakin ketat semua KAP baik yang berafiliasi
dengan The Big Four maupun tidak berafiliasi dengan The Big Four tentunya akan berusaha untuk menunjukan profesionalisme yang tinggi.
Dengan demikian, reputasi auditor tidak hanya bisa didasarkan pada nama besar KAP saja, namun juga pada kualitas audit yang dihasilkan oleh
KAP tersebut.