7. Pengaruh Konvergensi IFRS terhadap Audit Delay
Hasil hipotesis ketujuh menunjukkan bahwa konvergensi IFRS berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Setelah dilakukan
perhitungan dengan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 13.0, koefisien regresi konvergensi IFRS menunjukkan
nilai sebesar 12,727 dan nilai signifikansi sebesar 0,025 lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa variabel konvergensi IFRS memiliki pengaruh
signifikan terhadap audit delay. Konvergensi IFRS berpengaruh terhadap audit delay dikarenakan
adanya konvergensi ke IFRS ini diduga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi lamanya proses penyelesaian audit karena mengharuskan
auditor untuk menyesuaikan atau beradaptasi dengan standar-standar yang telah berubah. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Kurnia
2013:2 yang menyatakan bahwa konvergensi IFRS berpengaruh secara positif terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan, bahwa laporan keuangan
yang semakin kompleks setelah konvergensi IFRS akan berpengaruh terhadap semakin tingginya audit delay.
8. Pengaruh Pos-pos Luar Biasa, labaRugi, Kompleksitas Operasi
Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Opini Audit, Reputasi Auditor, dan Konvergensi IFRS Secara Simultan terhadap
Audit Delay
Hasil hipotesis kedelapan menyatakan bahwa Pos-pos Luar Biasa, labaRugi, Kompleksitas Operasi Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Opini
Audit, Reputasi Auditor, dan Konvergensi IFRS berpengaruh secara
simultan terhadap audit delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2013. Setelah dilakukan perhitungan
dengan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 17.0 diperoleh nilai koefisien regresi X
1
sebesar 4,109, nilai koefisien regresi X
2
sebesar 12,206, nilai koefisien regresi X
3
sebesar 10,012, nilai koefisien regresi X
4
sebesar -2,001, nilai koefisien regresi X
5
sebesar 10,192, nilai koefisien regresi X
6
sebesar -1,047, nilai koefisien regresi X
7
sebesar 11,836 dan nilai konstanta sebesar 33,375, persamaan garis regresi berganda sebagai berikut. Y = 33,375+4,109X1+12,206X2+10,012X3-
2,001 X4+ 10,192X5 - 1,047 X6+ 11,836 X7. Hasil Uji F menunjukkan F-
hitung
F-
tabel
, yang mana F-
hitung =
6,269F-
tabel =
2,26 dengan nilai signifikansinya 0,000Level of Significant = 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa pos-pos luar biasa, labarugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan, opini audit, reputasi auditor, dan
konvergensi IFRS berpengaruh secara simultan terhadap audit delay pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2013.
Koefisien determinasi R
2
sebesar 0,431 atau 43,1 berarti bahwa pos- pos luar biasa, labarugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran
perusahaan, opini audit, reputasi auditor, dan konvergensi IFRS secara bersama-sama dapat menentukan besarnya perubahan audit delay pada
perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2013 sebesar 43,1. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Oviek Dewi 2012 hasil penelitian multivariate