Jika dU d-hitung 4 – dU, Ho diterima, berarti tidak terjadi
autokorelasi Jika dL d-hitung dU atau 4-dU d-hitung 4-dL, maka tidak dapat
disimpulkan ada tidaknya autokoelasi. - Hasil Uji
Dari hasil regresi diperoleh nilai D-W
statistik
sebesar 1,888. Dengan n = 66, k = 7, dan taraf nyata α 5 , maka nilai dL = 1,370, dU =
1,843, sehingga 4-dU = 4-1,843 = 2,157 dan 4-dL = 4-1,370 = 2,63. Tabel 18. Hasil Uji Autokorelasi
Tingkat Autokorelasi DW Jenis Autokorelasi
4 -DW.L DW 4 4 -DW.U DW 4
–DW.L 1,843 1,888 2,157
DW.L DW DW.U 0 DW DW. L
Ada Autokorelasi negatif Tanpa kesimpulan
Tidak Ada Autokorelasi Tanpa Kesimpulan
Ada Autokorelasi positif
Sumber: Lampiran Hasil Olah Data Durbin Watson, 2014. Ternyata nilai D-W
statistik
sebesar 1,888 berada di daerah penerimaan Ho. Hal ini berarti model yang diestimasi tidak terjadi
autokorelasi.
D. Pengujian Hipotesis
Analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh dari variabel pos-pos luar biasa, labarugi, kompleksitas operasi perusahaan, ukuran perusahaan, opini audit, reputasi auditor, dan konvergensi
IFRS terhadap audit delay secara parsial menggunakan analisis regresi
sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan menggunakan analisis regresi berganda.
1. Pengujian Analisis Regresi Sederhana
Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
a. Pengujian Hipotesis Pertama Tabel 19. Hasil Analisis Regresi Sederhana Pos-pos Luar Biasa
terhadap Audit Delay
Variabel Koefisien
Regresi Standart
Error t-
statistik Sig.
ket Konstanta
69,333 2,241
30,940 0,000
X
1
15,000 5,255
2,854 0,042
H
1
Diterima
r : 0,336
r
2
: 0,113 Adj. r
2
: 0,099 N
: 66
Sumber: Hasil Olah Data Regresi Linier Sederhana, 2014
Berdasarkan tabel di atas hasil analisis regresi sederhana diperoleh nilai koefisien korelasi r
x1y
sebesar 0,336 dan nilai koefisien determinasi r
2 x1y
sebesar 0,113, dapat diartikan pula besarnya pengaruh pos-pos luar biasa terhadap audit delay yaitu 11,3.
Besarnya nilai koefisien regresi X
1
15,000, bilangan konstantanya 69,333, t
hitung
=2,854t
tabel
=1,671 dengan tingkat signifikansi 0,042
Level of Significant 5, artinya Ha diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa pos-pos luar biasa berpengaruh terhadap audit delay.
Berdasarkan angka tersebut dapat disusun persamaan garis regresi satu prediktor sebagai berikut: Y = 69,333 + 15,000X
1.
Artinya jika apabila