Peranan Pendamping Tugas dan Tanggung Jawab Pendamping
28
Pasal 11 Undang-undang nomor 23 tahun 2004 dimana pemerintah bertanggung jawab dalam upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
Pentingnya pemerintah terlibat dalam masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga karena KDRT akan berdampak fatal bagi korban, baik secara fisik,
maupun nonfisik. Apalagi jika kekerasan tersebut dilakukan secara terus menerus dan korban tidak berani melaporkan diri demi menjaga keutuhan
rumah tangga. Melihat situasi yang demikian, diperlukan peran bersama antara
masyarakat dan pemerintah untuk ikut serta dalam menangani atau memberikan solusi yang dapat diterima oleh pelaku dan korban kekerasan
agar lingkaran kekerasan dapat diputus sehingga rumah tangga mereka tetap utuh serta harmonis tanpa ada kekerasan.
Dalam pemberian pelayanan program pendampingan akan dikatakan optimal serta tepat jika program tersebut pada akhirnya memiliki dampak
positif yang dapat dirasakan oleh korban dan pelaku kekerasan dikemudian hari. Keberhasilan dan kegagalan dalam proses pendampingan terhadap
korban kekerasan tidak terlepas dari bagaimana proses tersebut dilakukan dari awal sampai akhir. Adanya beberapa pihak yang berperan dalam upaya
penanganan kekerasan dalam rumah tangga pun memiliki pengaruh jika pihak-pihak tersebut berperan sebagaimana mestinya.
Dengan mengetahui dampak yang dirasakan dengan proses yang dilakukan, diharapkan hal tersebut akan dijadikan acuan jika berdampak
positif, akan tetapi jika dampak tersebut kurang positif bisa menjadi bahan
29
evaluasi dalam pelaksanaan program pendampingan berikutnya agar kedepannya pelaksanaan pendampingan menjadi lebih baik, sehingga rumah
tangga yang terjadi kekerasan di dalamnya, tidak akan berakhir dengan perceraian, akan tetapi akan kembali menjadi keluarga yang harmonis di
mana dalam rumah itulah setiap anggota keluarga merasa nyaman.