30
11. Bimbingan apa saja yang diberikan untuk korban ?
12. Bagaimana advokasi dilakukan ?
13. Apa yang menjadi faktor penghambat dalam proses pendampingan
terhadap korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga ? 14.
Apa kekurangan di dalam shelter ? 15.
Apa yang menjadi faktor pendukung dalam proses pendampingan terhadap korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga ?
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu pendekatan yang informasinya atau data-data yang terkumpul, terbentuk atau
tersusun dari kata-kata dan gambar, bukan angka-angka. Menurut Lexy J. Moleong 2005: 11 mengatakan bahwa data tersebut mungkin berasal dari
naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, arsip dan dokumen resmi lainnya
Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, karena permasalahan yang akan dibahas tidak berdasarkan angka-angka tetapi berupa
kata-kata. Kata-kata tersebut dapat berasal dari hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi yang diungkapkan dengan kalimat. Dalam penelitian
ini peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan tentang bagaimana dampak pelaksanaan program pendampingan terhadap korban KDRT.
B. Penentuan Subyek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 90 menerangkan bahwa subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral karena pada subyek
penelitian itulah data tentang variable yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Selanjutnya Suharsimi Arikunto 2005: 91 mengatakan semakin
banyak subyek yang ada dalam penelitian maka kesimpulan yang diambil akan semakin mantap.
32
Seorang peneliti memiliki beberapa keterbatasan antara lain dana, waktu, maupun tenaga, oleh karena keterbatasan tersebut akhirnya seorang peneliti
akan membatasi banyaknya sampel. Oleh karena keterbatasan tersebut maka seorang peneliti harus mampu memilih subjek yang benar-benar dapat
mewakili populasi yang dimaksud. Subjek sasaran dalam penelitian ini adalah 1 pengelola, 2 tim
P2TP2A, 3 korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang memperoleh
pendampingan di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Semarang. Obyek dalam penelitian ini adalah mekanisme
pelaksanaan pendampingan, hasil pendampingan terhadap aspek psikologis korban serta faktor penghambat dan pendukung.
Pengambilan subyek dalam penelitian kualitatif yang terpenting adalah bagaimana subyek merupakan informan kunci yang sarat informasi terhadap
fokus penelitian Burhan Bungin: 2001: 33, subyek yang dimaksud adalah mereka yang terlibat dalam proses pelaksanaan program pendampingan.
Teknik sampling yang akan diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini berorientasi kepada pemilihan sampel di
mana populasi dan tujuan yang spesifik dari penelitian telah diketahui oleh peneliti sejak awal Nurul Zuriah, 2005: 141, sehingga pemillihan sampel
dilakukan dengan sengaja tanpa acak. Menurut Burhan Bungin 2001, 53 jika dalam proses pengumpulan data
sudah tidak lagi ditemukan informasi yang bervariasi, maka proses pengumpulan informasi telah cukup dan selesai. Dari beberapa teori tersebut