Hubungan antara Penguasaan Mata Pelajaran Penunjang X

Sementara itu, sumbangan efektif dari motivasi belajar dan penguasaan mata pelajaran penunjang secara bersama-sama terhadap kompetensi membuat busana wanita I sebesar 31,4 . Hal ini dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan penguasaan mata pelajaran penunjang dapat menjadi faktor pendukung dalam pencapaian kompetensi membuat busana wanita I. Selanjutnya, dapat disimpulkan bahwa siswa yang senantiasa berlatih dan belajar mata pelajaran penunjang membuat busana secara terus-menerus akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menguasai mata pelajaran penunjang tersebut. Penguasaan mata pelajaran penunjang ini dapat tumbuh karena adanya minat siswa untuk belajar, sedangkan minat siswa untuk belajar dapat menjadi dasar timbulnya motivasi belajar. Dengan demikian, skor motivasi belajar dan penguasaan mata pelajaran penunjang signifikan untuk memprediksi tingkat kompetensi membuat busana wanita I SMK Negeri. Hal tersebut menunjukkan pentingnya motivasi belajar dan penguasaan mata pelajaran penunjang terhadap kompetensi membuat busana wanita I siswa SMKN 1 Pengasih Kulonprogo.

2. Hubungan antara Motivasi Belajar X

1 dengan Kompetensi Membuat Busana Wanita I Y Dari hasil analisis korelasi parsial tersebut diperoleh koefisien korelasi antarvariabel X 1 dan Y dengan mengontrol X 2 yaitu ry 1-2 sebesar 0,482 dengan N = 32 serta p = 0,000 dan nilai koefisien tabel sebesar 0,349. Jadi, hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan kompetensi membuat busana wanita I siswa SMKN 1 Pengasih Kulonprogo” adalah signifikan. Dalam hasil penelitian ini diketahui bahwa motivasi belajar siswa di SMK Negeri 1 Pengasih DIY sebagian besar tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini dapat diketahui berdasarkan jumlah skor yang berada pada kategori tinggi sebesar 59,4 , skor berkisar antara 105 - 129 dari skor terendah 92 dan skor tertinggi 129. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan adanya hubungan antara motivasi belajar terhadap kompetensi membuat busana wanita I siswa SMKN 1 Pengasih Kulonprogo. Dengan demikian, variabel motivasi belajar dapat menentukan kompetensi membuat busana wanita I. Hal ini disebabkan oleh minat yang mengandung pengertian sebagai kecenderungan yang ada pada siswa terhadap suatu bentuk aktivitas yang menarik sehingga siswa berhubungan secara aktif terhadap aktivitas tersebut. Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya dapat dikatakan bahwa motivasi belajar erat hubungannya dengan minat, itu berarti minat siswa