Keterangan : 1
Kategori tinggi = 105,00
2 Kategori sedang = antara 70,00 sampai 105,00
3 Kategori rendah = 70,00
Adapun distribusi kecenderungan variabel motivasi belajar yang diperoleh termuat dalam tabel berikut ini.
Tabel 6 : Distribusi Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar Interval Frekuensi Persentase Kategori
92 – 104 13
40,6 Sedang
105 – 129 19
59,4 Tinggi
Total 32 100
Tabel tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh skor motivasi belajar tinggi ada 19 siswa 59,4 , 13 siswa 40,6
memperoleh skor sedang, dan tidak terdapat siswa yang memperoleh skor rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa
SMKN 1 Pengasih Kulonprogo tergolong dalam kategori tinggi. Kategori skor motivasi belajar dapat digambarkan dalam bentuk
grafik kategori sebagai berikut.
13 19
Motivasi Belajar
Renda h Seda ng
Tinggi
Gambar 3 : Grafik Kategori Motivasi Belajar Siswa SMKN 1 Pengasih Kulonprogo
2. Penguasaan Mata Pelajaran Penunjang
Data untuk mengungkap penguasaan mata pelajaran penunjang siswa kelas XI SMKN 1 Pengasih Kulonprogo diperoleh dengan
menggunakan dokumentasi nilai rapor siswa pada saat di kelas X yang meliputi nilai rapor membuat pola busana dengan teknik konstruksi dan
nilai rapor teknik menjahit busana yang dijumlah dan dirata-rata. Dari hasil penelitian, data tentang penguasaan mata pelajaran penunjang siswa
dengan skor tertinggi adalah 87 dan skor terendah adalah 72. Hasil penyebaran skor penguasaan mata pelajaran penunjang siswa dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Skor Penguasaan Mata Pelajaran Penunjang Siswa SMKN 1 Pengasih Kulonprogo
No. Interval F 1 72,0 - 74,5 1
3,1 2 74,6 - 77,1 4 12,5
3 77,2 - 79,7 7 21,9 4 79,8 - 82,3 14 43,8
5 82,4 - 84,9 5 15,6 6 85,0 - 87,5 1
3,1 Jumlah
32 100,0
Berdasarkan tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa siswa yang mempunyai skor penguasaan mata pelajaran penunjang pada taraf tinggi
baik 85,0 – 87,5 ada 3,1 , dan siswa yang mempunyai skor pada taraf rendah kurang 72,0 – 74,5 ada 3,1 .
Sementara itu, melalui analisis tendensi sentral diperoleh mean 80,36, median 81, modus 81, dan standar deviasi 2,87. Hasil analisis
tendensi sentral dan hasil penghitungan distribusi frekuensi skor selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
Sementara itu, distribusi frekuensi skor penguasaan mata pelajaran penunjang dapat digambarkan dalam bentuk grafik interval
sebagai berikut.
1 4
7 14
5 1
5 10
15
72-74,5 74,6-77,1
77,2-79,7 79,8-82,3
82,4-84,9 85-87,5
F re
k ue
ns i
Penguasaan Mata Pelajaran Penunjang
Gambar 4 : Grafik Interval Penguasaan Mata Pelajaran Penunjang Siswa SMKN 1 Pengasih Kulonprogo
Untuk mengidentifikasi kecenderungan variabel penguasaan mata pelajaran penunjang digunakan patokan pengukuran kategori
kecenderungan yang dikemukakan oleh Sudijono 2006: 176 yaitu : 1
Kategori tinggi = apabila M + 1 SD
2 Kategori sedang = antara M – 1 SD sampai M + 1 SD
3 Kategori rendah = apabila M – 1 SD
Keterangan : M = Nilai rata-rata ideal yang besarnya diperoleh dari ½ skor
tertinggi + skor terendah SD = Standar deviasi atau simpangan baku
Berdasarkan penghitungan tersebut dapat diketahui kecenderungan penguasaan mata pelajaran penunjang siswa,
penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
Keterangan : 1
Kategori baik = 83,23
2 Kategori cukup
= antara 77,5 sampai 83,23 3
Kategori kurang = 77,5 Adapun distribusi kecenderungan variabel penguasaan mata
pelajaran penunjang yang diperoleh termuat dalam tabel berikut ini.
Tabel 8 : Distribusi Kecenderungan Variabel Penguasaan Mata Pelajaran Penunjang Praktek