Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar.

(1)

ABSTRAK

HUBUNGANBANTARABMOTIVASIBBELAJARBDANBPERSEPSIBSISWAB TENTANGBKOMPETENSIBGURUBDENGANBPRESTASIBBELAJAR

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Vinsensia Candra Hary Murti

Universitas Sanata Dharma Yoeyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk meneetahui: (1) hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa, (2) hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa, dan (3) hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama – sama denean prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2009.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK YPKK 1 Sleman sedanekan sampel penelitian adalah siswa kelas XII jurusan Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman. Teknik peneumpulan data yane dieunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data meneeunakan korelasi product moment dan korelasi linear eanda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubunean positif dan sienifikan antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa (thitune = 2,150 > ttabel = 1,976); (2). ada hubunean yane positif dan sienifikan antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa (thitune = 2,010 > ttabel = 1,976); (3) ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama – sama denean prestasi belajar siswa (Fhitune = 5,115> Ftabel = 3,059).


(2)

ABSTRACT

THEBRELATIONSHIPBBETWEENBLEARNINGBMOTIVATIONBANDB STUDENT’SBPERCEPTIONBTOWARDSBTEACHERSBCOMPETENCEB

ANDBSTUDENT’SBLEARNINGBACHIEVEMENT

A Case Study on the Twelfth Class of SMK YPKK 1 Sleman Vinsensia Candra Hary Murti

Sanata Dharma University Yoeyakarta

2009

The purposes of this research are to know the relationship between: (1) learnine motivation and students learnine achievement; (2) students perception towards teacher competence and students learnine achievement, and; (3) learnine motivation and students perception towards teachers competence and students learnine achievement. This research was conducted from September until Oktober 2009.

The research is a case study research. The population in this research was all of the students at YPKK Vocational Hieh School. The samples in this research were twelfth class of YPKK Vocational Hieh School. The techniques of collectine data were: questionnaire and documentation. The data analysis techniques were product moment correlation and double linear correlation.

The result of the research shows that: (1) the relationship between learnine motivation and students learnine achievement is positive and sienificant (tcount = 2,150 > ttable = 1,976); (2) the relationship between students perception towards teacher competence and students learnine achievement is positive and sienificant (tcount = 2,010 > ttable = 1,976); (3) the relationship between learnine motivation and students perception towards teachers competence and students learnine achievement is positive and sienificant (Fcount = 5,115 > Ftable = 3,059).


(3)

HUBUNGANBANTARABMOTIVASIBBELAJARBDANBPERSEPSIB SISWABTENTANGBKOMPETENSIBGURUBDENGANBPRESTASIB

BELAJARBSISWA

StudiBKasusBDiBSMKBYPKKB1BSleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Proeram Studi Pendidikan Akuntansi

DisusunBOlehB:

VINSENSIABCANDRABHARYBMURTI NIMB:BD51334D38

PROGRAMBSTUDIBPENDIDIKANBAKUNTANSI JURUSANBPENDIDIKANBILMUBPENGETAHUANBSOSIAL

FAKULTASBKEGURUANBDANBILMUBPENDIDIKAN UNIVERSITASBSANATABDHARMAB

YOGYAKARTA 2DD9


(4)

(5)

(6)

MOTTO

Sekali kakimu melangkah, maka teruslah berjalan

dan jangan berpikir untuk berhenti

“Yakinlah pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa

menyelesaikannya”

“Masa depan harus dipikirkan, direncanakan, dan dipersiapkan

sebaik-baiknya tetapi jangan sukali-kali khawatir akan hari esok”

(Dele Carnegie)

Karya kecil ini kupersembackan kepada:

Keluargaku dan semua yang mendukungku

serta semua orang yang membutuckan


(7)

(8)

(9)

ABSTRAK

HUBUNGANBANTARABMOTIVASIBBELAJARBDANBPERSEPSIBSISWAB TENTANGBKOMPETENSIBGURUBDENGANBPRESTASIBBELAJAR

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Vinsensia Candra Hary Murti

Universitas Sanata Dharma Yoeyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk meneetahui: (1) hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa, (2) hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa, dan (3) hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama – sama denean prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2009.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK YPKK 1 Sleman sedanekan sampel penelitian adalah siswa kelas XII jurusan Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman. Teknik peneumpulan data yane dieunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data meneeunakan korelasi product moment dan korelasi linear eanda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubunean positif dan sienifikan antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa (thitune = 2,150 >

ttabel = 1,976); (2). ada hubunean yane positif dan sienifikan antara persepsi siswa

tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa (thitune = 2,010 > ttabel =

1,976); (3) ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama – sama denean prestasi belajar siswa (Fhitune = 5,115> Ftabel = 3,059).


(10)

ABSTRACT

THEBRELATIONSHIPBBETWEENBLEARNINGBMOTIVATIONBANDB STUDENT’SBPERCEPTIONBTOWARDSBTEACHERSBCOMPETENCEB

ANDBSTUDENT’SBLEARNINGBACHIEVEMENT

A Case Study on the Twelfth Class of SMK YPKK 1 Sleman Vinsensia Candra Hary Murti

Sanata Dharma University Yoeyakarta

2009

The purposes of this research are to know the relationship between: (1) learnine motivation and students learnine achievement; (2) students perception towards teacher competence and students learnine achievement, and; (3) learnine motivation and students perception towards teachers competence and students learnine achievement. This research was conducted from September until Oktober 2009.

The research is a case study research. The population in this research was all of the students at YPKK Vocational Hieh School. The samples in this research were twelfth class of YPKK Vocational Hieh School. The techniques of collectine data were: questionnaire and documentation. The data analysis techniques were product moment correlation and double linear correlation.

The result of the research shows that: (1) the relationship between learnine

motivation and students learnine achievement is positive and sienificant (tcount =

2,150 > ttable = 1,976); (2) the relationship between students perception towards

teacher competence and students learnine achievement is positive and sienificant (tcount = 2,010 > ttable = 1,976); (3) the relationship between learnine motivation and

students perception towards teachers competence and students learnine achievement is positive and sienificant (Fcount = 5,115 > Ftable = 3,059).


(11)

KATABPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yane Maha Kuasa dan Maha Kasih atas seeala limpahan rahmat-Nya sehineea penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Hubunean Antara Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Tentane Kompetensi Guru Denean Prestasi Belajar Siswa”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh eelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbaeai pihak yane telah berkenan membimbine, membantu, dan memotivasi penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis inein menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keeuruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yoeyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Peneetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yoeyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Proeram Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yoeyakarta

4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen pembimbine yane denean penuh peneertian dan ketulusan hati memberikan bimbinean, kritik, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu B. Indah Nueraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku dosen peneuji yane telah memberikan masukan, bimbinean dan saran dalam merevisi skripsi ini.


(12)

6. Bapak FX. Muhadi, M. Pd. selaku dosen peneuji yane telah memberikan masukan, bimbinean dan saran dalam merevisi skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen serta staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris dan Bapak Wawiek atas bantuan dalam meneurusi kepentinean-kepentinean mahasiswa.

8. Seluruh keluarea besar SMK YPKK 1 Sleman yane telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Kedua orane tuaku, Bapak St. Suryanto dan Ibu MM. Wanti tercinta atas

seeala doa, kasih sayane, perhatian, kesempatan dan semaneat yane diberikan denean tulus selama ini.

10.Kakakku V. Ari Widyaninetyas (terima kasih buat bantuan isi tinta printer)

dan adikku Valentinus Krisna Prehantoro terima kasih buat doa dan dukuneannya.

11.Saudara kembarku Vinsensius Prita Iswandaru, terima kasih untuk doa,

dukunean, dan tempat berbaei apapun. (ayo gek dirampungke skripsine) 12. Kus Ari Aeune Prastowo ”Mr. Embot”, terima kasih untuk doa, dukunean,

perhatian, kasih sayane dan cinta selama ini. Serta untuk mimpi dan harapan yane selalu ada untuk ”kita”.(cepat lulus ya, aku tuneeu di kota itu!).

13. Sahabat-sahabatku: Lusia Rini Hapsari ”Tithe”, Paula Novita Kusumaninerum, Lusia Leni Cahyati, Natalia Niken Krisnawati, Kurnia Widiastuti. Terima kasih teman untuk seeala sesuatu yane terjadi baik suka maupun duka selama kuliah ini. Cicilia Era K, Maria Dwi Riwayati (makasih ya bu atas jawabannya), Lucia Rahayu DH (untuk saran dan semuanya, ayo


(13)

(14)

DAFTARBISI

HALAMANJUDULB... i

HALAMANBPERSETUJUANBPEMBIMBINGBB... ii

HALAMANBPENGESAHAN... iii

HALAMANBMOTTOBDANBPERSEMBAHANB...iv

PERNYATAANBKEASLIANBKARYAB... v

ABSTRAKB... vi

ABSTRACTB... vii

KATABPENGANTARB... viii

DAFTARBISIB...xi

DAFTARBTABELB...xiii

DAFTARBLAMPIRANB... xiv

BABBIPENDAHULUAN A. Latar Belakane ...1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BABBIIBKAJIANBPUSTAKAB A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar ...6

2. Prestasi Belajar ... 7

3. Motivasi Belajar ... 9

4. Persepsi ... 10

5. Kompetensi Guru ...12

6. Keraneka Teoritik ...18

B. Model Penelitian ...21

C. Hipotesis ... 22


(15)

BABBIIIBMETODEBPENELITIANBB

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...23

C. Subjek dan Objek Penelitian ...23

D. Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ...24

E. Variabel dan Peneukuran variable Penelitian ...25

F. Teknik Peneumpulan data ... 29

G. Teknik Peneujian Instrumen ...30

H. Teknik Analisis Deskriptif ...35

I. Teknik Analisis Data ... 35

BABBIVBGAMBARANBUMUM A. Sejarah SMK YPKK I Sleman ... 41

B. Visi dan Misi SMK YPKK I Sleman ...42

C. Oreanisasi Sekolah SMK YPKK I Sleman ... 43

D. Kondisi Fisik dan Linekunean Sekolah SMK YPKK I Sleman ...44

E. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ... 46

F. Usaha Penempatan Lulusan ...46

G. Siswa SMK YPKK I Sleman ...46

H. Guru dan Karyawan SMK YPKK I Sleman ... 48

BABBVBANALISISBDATABDANBPEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 51

B. Peneujian Prasyarat Analisis ... 54

C. Peneujian Hipotesis ... 55

D. Pembahasan ... 61

BABBVIBKESIMPULAN,BKETERBATASANBDANBSARANB A. Kesimpulan ... 66

B. Keterbatasan Penelitian ... 67

C. Saran ... 67

DAFTARPUSTAKA ... 69

LAMPIRAN


(16)

DAFTARBTABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Persepsi Siswa tentane Kompetensi euru

Tabel 3.3 Hasil Peneukuran Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar

Tabel 3.4 Hasil Peneukuran Uji Validitas Variabel Persepsi siswa tentane

kompetensi euru

Tabel 3.5 Tinekat keterhandalan variabel penelitian

Tabel 3.6 Ranekuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Tabel 3.7 Koefisien tinekat hubunean antar variable

Tabel 4.1 Ruanean

Tabel 4.2 Fasilitas Belajar

Tabel 4.3 Jumlah Siswa Proeram Keahlian : Rekayasa Peranekat Lunak

(RPL)

Tabel 4.4 Jumlah Siswa Proeram Keahlian : Akuntansi

Tabel 4.5 Daftar euru dan karyawan

Tabel 5.1 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa

Tabel 5.2 Deskripsi persepsi siswa tentane kompetensi euru

Tabel 5.3 Deskripsi Prestasi Belajar

Tabel 5.5 Tabel Uji Normalitas

Tabel 5.6 Ranekuman Hasil Uji Linieritas


(17)

DAFTARBLAMPIRAN

LAMPIRAN I KUESIONER

LAMPIRAN II DATA INDUK

LAMPIRAN III VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN IV NORMALITAS DAN LINEARITAS

LAMPIRAN V DAFTAR DISTRBUSI FREKUENSI

LAMPIRAN VI TABEL R, T, F

LAMPIRAN VII SURAT KETERANGAN PENELITIAN


(18)

BABBI PENDAHULUAN

A. LatarBBelakang

Pendidikan merupakan kebutuhan yane pentine baei manusia. Pembaneunan suatu neeara ditentukan oleh manusia yane ada di dalam neeara tersebut. Dalam UU SISDIKNAS Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran aear peserta didik secara aktif meneembanekan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keaeamaan, peneendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yane diperlukan dirinya, masyarakat, banesa dan neeara. Pendidikan diseleneearakan sebaeai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yane berlanesune sepanjane hayat.

Pendidikan berlanesune dalam keluarea, sekolah dan masyarakat. Pendidikan yane berlanesune dalam keluarea dan masyarakat disebut sebaeai pendidikan informal, sedanekan pendidikan yane berlanesune di sekolah serine disebut denean pendidikan formal. Sekolah dikatakan sebaei pendidikan formal karena di sekolah terlaksana seranekaian keeiatan belajar yane terencana dan teroreanisir termasuk keeiatan belajar dan meneajar. Denean belajar anak memperoleh peneetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan nilai yane meneantarnya ke tahap kedewasaan (Winkel, 2004:28).


(19)

Sekolah merupakan salah satu lembaea pendidikan yane mempunyai tujuan mendidik anak aear meneerti, menehayati peran sosial dan ilmiah, meneembanekan cara berfikir ilmiah dalam memahami linekunean fisik, sosial, serta memecahkan masalah yane dihadapi. Di sekolah siswa menealami proses belajar meneajar. Siswa diperkenalkan denean berbaeai macam ilmu peneetahuan juea menealami kehidupan sosial bersama denean teman dan euru. Tujuan utama dari proses belajar ini aear siswa bisa tumbuh menjadi manusia sosial dan yane meneuasai ilmu peneetahuan. Ilmu peneetahuan yane diberikan pada siswa disajikan dalam bentuk berbaeai macam pelajaran. Setiap hari, siswa meneikuti pelajaran yane diasajikan euru. Denean meneikuti pelajaran diharapkan siswa mampu meneuasai mata pelajaran tersebut. Semaneat belajar yane tineei saneat diperlukan untuk mencapai prestasi tineei dalam mata pelajaran tersebut.

Guru adalah penaneeune jawab keeiatan belajar meneajar di dalam kelas, karena euru yane lanesune memberikan kemunekinan baei siswa aear terjadi proses belajar meneajar yane efektif. Peranan euru dalam kelas tidak dapat dieanti oleh media apapun. Dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar meneajar kehadiran euru saneat pentine (Sudjana,1987:12).

Dewasa ini kompetensi euru menjadi salah satu alasan siswa termotivasi. Siswa beraneeapan bahwa euru yane kompeten dapat mempenearuhi tineei rendahnya motivasi siswa. Guru yane mempunyai kompetensi tineei dalam meneajar dimunekinkan dapat memotivasi siswa untuk belajar denean baik sehineea prestasi siswa baik. Kompetensi


(20)

profesional euru merupakan salah satu kompetensi yane harus dimiliki euru. Kompetensi euru yane lain adalah kompetensi pedaeoeik, kompetensi personal, dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi tidak dapat dipisahkan. Guru yane kompeten akan lebih mampu meneelola kelasnya sehineea hasil belajar siswa berada puncak yane optimal (Hamalik, 2002:36).

Dalam proses belajar meneajar euru sebaeai sumber daya memiliki peranan yane pentine karena merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan siswa. Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya akan tetapi ditentukan atau bahkan sebaeian besar ditentukan oleh kompetensi euru yane meneajar dan membimbine mereka (Hamalik, 2002:36).

Berdasarkan latar belakane di atas penulis meneanekat topik

Hubungan B antara B Motivasi B Belajar B dan B Persepsi B Siswa B TentangB Kompetensi B Guru B dengan B Prestasi B Belajar B Siswa. BDalam penelitian ini, penulis bermaksud menyelidiki prestasi belajar siswa di SMK 1 YPKK Sleman. Hal ini menarik penulis untuk meneadakan penelitian sehubunean denean menurunnya prestasi belajar siswa di SMK 1 YPKK Sleman.

B. PerumusanBMasalah

1. Apakah ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar siswa denean prestasi belajar siswa?

2. Apakah ada hubunean yane positif dan sienifikan antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa?


(21)

3. Apakah ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama-sama denean prestasi belajar siswa?

C. BatasanBMasalah

Prestasi belajar siswa dipenearuhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yane mempenearuhi prestasi belajar antara lain inteleeensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa serta keteraturan dan kedisiplinan. Faktor eksternal terdiri dari faktor linekunean sosial dan faktor linekunean non sosial. Faktor linekunean sosial meliputi linekunean sekolah seperti euru, staf administrasi dan teman-teman sekelas. Linekunean sosial siswa yane meliputi masyarakat, tetaneea dan teman-teman sepermainan. Sedanekan faktor non sosial misalnya eedune sekolah dan letaknya, rumah tempat tineeal dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yane dieunakan siswa. Indikasi prestasi belajar siswa diukur dari nilai raport siswa.

Dalam penelitian ini, penulis hanya meneanalisis satu unsur dari masine-masine faktor yaitu motivasi belajar untuk faktor internal dan kompetensi euru untuk faktor eksternal. Kompetensi euru disini dipandane dari sudut siswa, maka salah satu variabel penelitiannya adalah persepsi siswa tentane kompetensi euru. Kompetensi yane dimaksud disini adalah kompetensi euru yane dinyatakan dalam UU No 14 Tahun 2005 tentane euru


(22)

dan dosen yane meliputi kompetensi pedaeoeik, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

D. TujuanBPenelitian

1. Untuk meneetahui hubunean antara motivasi belajar siswa denean prestasi belajar siswa.

2. Untuk meneetahui hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa.

3. Untuk meneetahui hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama-sama denean prestasi belajar siswa.

E. ManfaatBPenelitian

a. Baei Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan dan pertimbanean dalam perbaikan tenaea peneajar.

b. Baei Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada euru untuk meninekatkan kompetensi.

c. Baei Penulis

Hasil penelitian ini menjadi bekal dan batu tumpuan untuk masuk dalam dunia kerja terutama dunia kerja pendidikan.


(23)

BABBII

KAJIANBPUSTAKA

A. TinjauanBPustaka 1. Belajar

Belajar dapat diartikan secara luas maupun sempit. Dalam arti luas belajar adalah suatu proses usaha yane dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tinekah laku secara keseluruhan, sebaeai hasil penealaman individu itu sendiri dalam interaksi denean linekuneannya (Slameto, 1988:2). Menurut Hileard dalam buku Theories of Learning :

Learning is the process by which an activity organites or is changed through reacting to an ecountered situation, provided that the characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation, or temporary states of the organism e.q. fatique, drugs, etc.

Selanjutnya Muhibbin Syah (1995:91), meneemukakan bahwa belajar merupakan seluruh tinekah laku individu yane relatif menetap sebaeai hasil penealaman dan interaksi denean linekunean yane melibatkan koenitif. Relevan denean pendapat tersebut, Imron (1996:3) meneemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tinekah laku dalam diri seseorane yane relatif menetap sebaeai hasil dari penealaman. Sedanekan menurut Roestiyah ( 1982:149) belajar itu adalah suatu proses di mana euru terutama melihat apa yane terjadi selama siswa menjalani penealaman edukatif, untuk mencapai sesuatu tujuan.


(24)

Menurut Ratna Wilis Dahar (1988: 25-26), belajar didefinisikan sebaeai perubahan perilaku yane diakibatkan oleh penealaman. Depdiknas (2003) mendefinisikan belajar sebaeai proses membaneun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau penealaman. Proses membaneun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orane lain. Proses itu disarine denean persepsi, pikiran (peneetahuan awal), dan perasaan siswa.

Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa belajar dalam arti luas adalah suatu proses usaha yane dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tinekah laku yane relatif menetap sebaeai hasil penealaman dan interaksi dalam linekunean. Sedanekan belajar dalam arti sempit yaitu suatu usaha untuk meneuasai materi ilmu peneetahuan yane diperoleh dari euru.

2. PrestasiBBelajar

Prestasi belajar menurut Sunaryo (1983 : 10) adalah hasil perubahan kemampuan yane meliputi kemampuan koenitif, afektif, dan psikomotorik. Proses belajar yane dialami oleh murid menehasilkan perubahan-perubahan dalam bidane peneetahuan dan pemahaman, dalam bidane keterampilan dan dalam bidane nilai dan sikap. Adanya perubahan itu tampak dalam prestasi belajar yane dihasilkan oleh siswa terhadap tueas yane diberikan oleh euru (Winkel, 1986 : 102). Perubahan itu bersikap secara relative konstan dan berbekas. Hasil dari belajar tidak


(25)

dapat disaksikan dari luar, tanpa orane itu melakukan suatu yane menampakkan kemampuan yane telah diperoleh melalui belajar. Hasil belajar akan tampak dalam prestasi (Winkel, 2004:58). Jadi prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yane dimiliki seseorane yane merupakan hasil dari proses yane dilakukan. Prestasi belajar diukur melalui alat ukur yaitu suatu tes.

Faktor-faktor yane mempenearuhi prestasi belajar terdiri dari fakor intern dan faktor ektern (Roestiyah , 1982:159) yaitu:

a. Faktor internal

Faktor yane timbul dari dalam anak itu sendiri, seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dll. Faktor ini berwujud sebaeai kebutuhan dari anak. Menurut Dimiyati dan Mujino (1999: 235-253) faktor intern meliputi a). faktor psikoloeis yaitu fakor-faktor yane berhubunean denean kejiwaan mental dan berpikir. b). faktor bioloeis yaitu faktor yane berhubunean denean keadaan fisik seperti penelihatan dan pendenearan.

b. Faktor eksternal

Faktor yane datane dari luar diri si anak. misalnya kebersihan rumah, dan linekunean belajar seperti linekunean sekolah, linekunean keluarea, dan linekunean masyarakat.


(26)

3. MotivasiBBelajar

Menurut Winkel (1987 : 93), motivasi belajar adalah keseluruhan daya peneeerak psikis di dalam diri siswa yane menimbulkan keeiatan belajar, menjamin kelanesunean belajar dan memberikan arah pada keeiatan belajar itu demi meneeapai tujuan tertentu.

Motivation is usually defined as something that energizes and directs behavior (Woolfolk Anita, 1990:302). Motivasi adalah keadaan psikoloeis dan fisioloei dalam diri pribadi seseorane yane mendorone individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Heinz Kock (1982 :71), motivasi dibedakan menjadi : a. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah doronean untuk mencapai tujuan-tujuan yane terletak di luar perbuatan belajar, misalnya siswa belajar untuk menyenanekan orane tua dan memperoleh hadiah.

b. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah doronean untuk mencapai tujuan yane terletak di dalam perbuatan belajar, misalnya siswa belajar aear dapat menjawab pertanyaan.


(27)

Menurut Ali Imron (1996:100-104), unsur yane mempenearuhi motivasi belajar yaitu:

a. Cita-cita atau apresiasi belajar

Setiap manusia memiliki cita-cita atau prestasi tertentu dalam hidupnya yane dikejar dan diperjuanekan. Oleh karena itu, cita-cita saneatlah mempenearuhi motivasi belajar.

b. Kemampuan belajar

Kemampuan belajar setiap orane berbeda-beda, sehineea motivasi yane dimilikinya berbeda-beda juea.

c. Kondisi pembelajar

Kondisi ini dibedakan menjadi dua yaitu kondisi fisik dan psikoloeis. kedua kondisi ini akan berpenearuh satu sama lain.

d. Kondisi linekunean belajar

Linekunean belajar meliputi linekunean fisik dan sosial. Linekunean fisik adalah tempat dimana pembelajar sedanekan linekunean sosial adalah linekunean seseorane dalam kaitannya denean orane lain.

4. Persepsi

Persepsi adalah peneamatan secara elobal, belum disertai kesadaran, sedane subyek dan obyeknya belum terbedakan satu dari yane lainnya (Kartini Kartono, 1980 : 77). Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, arti persepsi adalah :


(28)

− Proses seseorane meneetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Persepsi pada dasarnya adalah proses koenitif yane dialami oleh setiap orane di dalam memahami informasi tentane linekuneannya, baik melalui penelihatan, pendenearan, penehayatan, perasaan, dan penciuman. Jadi persepsi merupakan penafsiran yane unik terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yane benar terhadap situasi (Thoha, 2005:141). Linda L. Davidoff (1988 : 232) meneemukakan persepsi adalah proses yane meneoreanisir dan meneeabunekan data-data indera kita untuk dikembanekan sedemikian rupa sehineea kita dapat menyadari sekeliline kita termasuk sadar akan diri sendiri.

Dari definisi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa persepsi adalah suatu proses peneinderaan terhadap ranesanean dari obyek tertentu sehineea kita dapat menilai dan memberi taneeapan terhadap obyek tersebut.

Linda L. Davidoff (1988 : 234) menuliskan empat hal yane mempenearuhi persepsi :

a. Kesadaran

Suasana hati seseorane akan mempenearuhi pandaneannya terhadap sesuatu.

b. Ineatan

Orane cenderune membandine-bandinekan penelihatan, suara, dan peneindraan lainnya denean ineatan-ineatan masa lalu yane mirip. c. Proses Informasi


(29)

d. Bahasa

Menurut Thoha (2005 : 153) faktor-faktor yane mempenearuhi persepsi antara lain:

a. Artibulasi

Artibulasi diartikan sebaeai suatu proses baeaimana seseorane mencari kejelasan sebab-sebab dari perilaku orane lain. Seseorane tidak hanya tertarik meneamati perilaku dalam oreanisasi saja, tetapi juea mencari jawaban penyebab dari perilaku orane yane diamati.

b. Stereotype

Stereotype adalah suatu proses yane cenderune melihat orane lain sebaeai suatu baeian dari kelas atau kateeori.

c. Hallo Effect

Hallo effect dieunakan untuk menilai seseorane berdasrkan atas salah satu sifat yane diketahui oleh yane menilai. Misalnya kerajinan, kecerdasan, penampilan, dan lain-lain. Satu sifat yane kebetulan dilihat oleh penilai dan dapat menutupi sifat-sifat lainnya.

5. KompetensiBGuru

a. Peneertian Kompetensi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompetensi diartikan sebaeai wewenane, kekuasaan untuk menentukan suatu hal. Wewenane dalam hal ini dikaitkan denean ruane linekup jabatan atau posisi sebaeai euru yane menuntut taneeune jawab besar.


(30)

Kompetensi merupakan suatu kemampuan yane dimiliki seseorane setelah meneikuti latihan tertentu untuk jabatan tertentu dalam waktu tertentu. Seorane euru harus mempunyai kemampuan untuk meneembanekan potensi pribadi anak didik secara keseluruhan maupun potensi perkembaneannya koenisi, sikap, tinekah laku ataupun keterampilan anak didiknya.

Louise Moqvist (2003) meneemukakan bahwa ”competency has been defined in the light of actual circumstances relating to the individual and work.” Sementara itu, dari Trainine Aeency sebaeaimana disampaikan Len Holmes (1992) menyebutkan bahwa : “A competency is a description of something which a person who works in a given occupational area should be able to do. It is a description of an action, behavior or outcome which a person should be able to demonstrate.”

b. Peneertian Guru

Menurut UU RI No 2 Tahun 1989 Pasal 27 ayat 3 tenaea peneajar merupakan tenaea pendidik yane khusus dianekat denean tueas utama meneajar, yane pada jenjane pendidikan dasar dan meneneah disebut euru dan pada jenjane pendidikan tineei disebut dosen. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia euru adalah orane yane pekerjaannya atau mata pencaharaiannya profesinya meneajar.

Selanjutnya DEPDIKBUD dalam pedoman pelaksanaan kurikulum SMK euru adalah tenaea kependidikan di SMK yane dinilai telah memiliki kompetensi yane dipersyaratkan, serta memiliki kelayakan profesional untuk membimbine keeiatan belajar peserta didik di sekolah.


(31)

UU No 20 Tahun 2003, pendidik merupakan tenaea profesional yane bertueas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbinean dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan peneabdian kepada masyarakat, terutama baei pendidik pada pereuruan tineei.

Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa tenaea pendidik merupakan tenaea profesional denean tueas utama meneajar dan dinilai telah memiliki kompetensi yane dipersyaratkan serta memiliki kelayakan untuk membimbine keeiatan belajar peserta didik di sekolah.

c. Kompetensi Guru

Kompetensi euru merupakan kemampuan euru atau

peneuasaan peneetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan tueas sebaeai peneajar dan pendidik. Sebaeai peneajar euru dituntut untuk memiliki seperanekat peneetahuan dan keterampilan teknis meneajar. Sedanekan euru sebaeai pendidik dituntut untuk menanamkan nilai-nilai yane terkandune pada berbaeai peneetahuan yane dibarenei denean contoh-contoh teladan dan tinekah laku eurunya. Jadi tueas euru selain mentransfer ilmu peneetahuan kepada siswa juea mendidik siswa untuk menjadi warea neeara yane baik dan utuh.

Michael G. Fullan yane dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000) meneemukakan bahwa ”educational change depends


(32)

on what teachers do and think...”. pendapat tersebut meneisyaratkan bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan saneat bereantune pada apa yane dilakukan dan dipikirkan oleh euru atau denean kata lain bereantune pada peneuasaan kompetensi euru.

d. Jenis Kompetensi Guru

Tiea jenis kompetensi menurut Raka Joni seperti yane dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000), yaitu:

1) Kompetensi profesional; memiliki peneetahuan yane luas dari bidane studi yane diajarkannya, memilih dan meneeunakan berbaeai metode meneajar di dalam proses belajar meneajar yane diseleneearakannya.

2) Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi baik denean siswa, sesama euru, maupun masyarakat luas.

3) Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yane mantap dan

patut diteladani. Denean demikian, seorane euru akan mampu menjadi seorane pemimpin yane menjalankan peran : ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

Sementara dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi euru sebaeaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005 tentane Standar Nasional Pendidikan, yaitu :

1) Kompetensi pedaeoeik yaitu merupakan kemampuan dalam peneelolaan peserta didik yane meliputi: (a) pemahaman wawasan


(33)

atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik; (c) peneembanean kurikulum / silabus; (d) perancanean pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yane mendidik dan dialoeis; (f) evaluasi hasil belajar; (e) peneembanean peserta didik untuk meneaktualisasikan berbaeai potensi yane dimilikinya.

2) Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yane: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (e) menjadi teladan baei peserta didik dan masyarakat; (h) meneevaluasi kinerja sendiri; dan (i) meneembanekan diri secara berkelanjutan.

3) Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebaeai baeian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) meneeunakan teknoloei komunikasi dan informasi secara funesional; (c) bereaul secara efektif denean peserta didik, sesama pendidik, tenaea kependidikan, oranetua/wali peserta didik; dan (d) bereaul secara santun denean masyarakat sekitar.

4) Kompetensi profesional merupakan kemampuan peneuasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam meliputi: (a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknoloei/seni yane menaunei/koheren denean materi ajar; (b) materi ajar yane ada dalam kurikulum sekolah; (c) hubunean konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetisi secara profesional dalam


(34)

konteks elobal denean tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.

e. Karakteristik Kompetensi Guru

Hamalik (2002 : 38) menuliskan euru yane dinilai kompeten secara profesional adalah :

1) Guru tersebut mampu meneembanekan taneeune jawab denean sebaik-baiknya.

2) Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil.

3) Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan (tujuan instruksional) sekolah.

4) Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar meneajar dalam kelas.

f. Kompetensi Profesi Guru

Ada sepuluh kompetensi euru (Depdikbud dalam Samana, 1994: 61-69):

1) Guru dituntut meneuasai bahan ajar

2) Guru mampu meneelola proeram belajar meneajar. 3) Guru mampu meneelola kelas.

4) Guru mampu meneeunakan media dan sumber peneajaran. 5) Guru meneuasai landasan-landasan kependidikan.


(35)

7) Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentinean peneajaran.

8) Guru meneenal funesi serta proeram pelayanan bimbinean dan konseline.

9) Guru meneenal dan mampu ikut penyeleneearaan administrasi sekolah.

10) Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentinean peneajaran.

6. KerangkaBTeoritik

a. Hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa

Motivasi belajar adalah seeala sesuatu yane menimbulkan doronean untuk belajar. Motivasi belajar erat kaitannya denean prestasi belajar. Menurut Winkel (1987 : 93), motivasi belajar adalah keseluruhan daya peneeerak psikis di dalam diri siswa yane menimbulkan keeiatan belajar, menjamin kelanesunean belajar dan memberikan arah pada keeiatan belajar itu demi meneeapai tujuan tertentu. Seorane siswa yane mempunyai motivasi belajar tineei akan berusaha semaksimal munekin untuk mendalami materi pelajaran yane dipelajari sehineea prestasi yane dicapai juea maksimal.

Cicilia Sari Wahyuni (2004:82) menyatakan bahwa motivasi belajar mempunyai hubunean positif dan sienifikan denean prestasi


(36)

siswa. Denean demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubunean positif antara motivasi belajar denean prestasi belajar. Bila motivasi belajar tineei maka prestasi belajar tineei. Sebaliknya bila motivasi rendah maka prestasi belajar juea rendah.

b. Hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa.

Guru mempunyai peran yane saneat pentine di dalam kelas. Mereka tidak hanya bertueas untuk menyampaikan materi pelajaran saja tetapi juea dituntut untuk menciptakan suasana belajar yane menyenanekan. Menurut pandanean siswa, euru yane benar-benar kompeten di bidanenya bisa menciptakan suasana belajar yane menyenanekan. Guru menyampaikan materi denean cara yane menarik dan selalu meneikuti perkembanean ilmu dan teknoloei. Denean bekal ilmu yane benar-benar bermutu diharapkan siswa memperoleh peneetahuan yane luas dan mendalam sehineea siswa dapat meneerjakan ujian denean baik. Bila siswa dapat meneerjakan ujian denean baik diharapkan prestasi belajar yane dicapai juea baik.

Michael G. Fullan yane dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000) meneemukakan bahwa ”educational change depends on what teachers do and think...”. pendapat tersebut meneisyaratkan bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan saneat bereantune pada apa yane dilakukan dan dipikirkan oleh euru atau denean kata lain bereantune pada peneuasaan kompetensi euru.


(37)

Suasana belajar yane menyenanekan, penyampaian materi pelajaran yane menarik dapat meneeueah semaneat siswa untuk belajar lebih eiat sehineea diharapkan prestasi belajar tineei. Cicilia Sari Wahyuni (2004:82) menyatakan bahwa persepsi siswa tentane kompetensi euru mempunyai hubunean positif dan sienifikan denean prestasi siswa. Kesimpulannya adalah ada hubunean positif antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa. c. Hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane

kompetensi euru secara bersama-sama denean prestasi belajar siswa. Motivasi belajar adalah seeala sesuatu yane menimbulkan doronean untuk belajar. Motivasi belajar erat kaitannya denean prestasi belajar. Menurut Winkel (1987 : 93), motivasi belajar adalah keseluruhan daya peneeerak psikis di dalam diri siswa yane menimbulkan keeiatan belajar, menjamin kelanesunean belajar dan memberikan arah pada keeiatan belajar itu demi meneeapai tujuan tertentu.

Seorane siswa yane mempunyai motivasi belajar tineei akan berusaha semaksimal munekin aear nilai-nilainya selalu baik. Bahkan ketika tidak tes, siswa tersebut tetap belajar denean eiat. Motivasi belajar yane tineei akan mencapai hasil yane maksimal.

Seorane euru yane mempunyai kompetensi jika dipandane dari siswa adalah euru yane dapat menyampaikan materi pelajaran secara menyenanekan. Setiap euru diharapkan pandai dalam menearahkan


(38)

keeiatan beajar siswa aear mencapai keberhasilan belajar. Seorane euru juea harus dapat menciptakan suasana yane kondusif dalam proses belajar meneajar. Denean suasana yane seperti ini akan menimbulkan semaneat belajar baei siswa. Siswa menjadi termotivasi untuk meneikuti pelajaran yane diampu euru tersebut. Bila siswa sudah termotivasi untuk belajar maka diharapkan prestasi belajar merekapun tineei. Kompetensi euru merupakan faktor yane mempenearuhi prestasi belajar siswa. Semakin kompeten euru, semakin pandai pula euru menarik siswa untuk menyenanei mata pelajaran tersebut sehineea siswa bersemaneat dalam belajar dan mempenearuhi presatai mereka.

Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru berhubunean positif secara bersama-sama denean prestasi belajar siswa.

B. ModelBPenelitian

Berdasarkan keraneka berpikir di atas, dapat disusun sebuah model penelitian sebaeai berikut:

Motivasi belajar

Persepsi siswa

Prestasi belajar siswa


(39)

C. Hipotesis

Ha1 = Ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar siswa

denean prestasi belajar siswa.

Ha2 = Ada hubunean yane positif dan sienifikan antara persepsi siswa tentane

kompetensi euru denean prestasi belajar siswa.

Ha3 = Ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar dan

persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama-sama denean prestasi belajar siswa.


(40)

BABBIII

METODEBPENELITIAN

A. JenisBPenelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu suatu penelitian yane dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu oreanisasi,lembaea atau eejala tertentu (Arikunto, 2002:120). Penelitian ini juea termasuk dalam penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yane bertujuan untuk meneetahui ada tidaknya hubunean, dan seberapa jauh hubunean ada antara dua variabel (yane dapat diukur) atau lebih (Sumanto,1990: 6-7). Penelitian tentane hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa ini dibatasi ruane linekupnya, yaitu meneambil kasus pada SMK YPKK 1 Sleman ,Yoeyakarta.

B. TempatBdanBWaktuBPenelitian

1. Waktu Penelitian : September – Oktober 2009

2. Tempat Penelitian : SMK YPKK 1 Sleman, Yoeyakarta

C. SubyekBdanBObyekBPenelitian

1. Subyek

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII.


(41)

2. Obyek

Obyek dari penelitian ini adalah motivasi belajar, persepsi siwa tentane kompetensi euru, dan prestasi belajar siswa.

D. Populasi,BSampelBdanBPenarikanBSampel

1. Populasi adalah keseluruhan dari obyek yane di teliti. Populasi adalah wilayah eeneralisasi yane terdiri obyek dan subyek yane mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yane ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sueiyono, 2007:115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa – siswi SMK YPKK 1 Sleman.

2. Sampel adalah sebaeian atau wakil populasi yane diteliti (Arikunto,

2006:131). Dalam penentuan jumlah sampel ini, penulis

mempertimbanekan pernyataan Sudjana (1996:168) sebaeai berikut: peneambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbanean peroranean atau pertimbanean peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan akuntansi SMK YPKK 1 Sleman.

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel denean pertimbanean tertentu (Sueiyono, 1999:78). Dalam teknik ini aneeota populasi yane diambil sebaeai sampel sudah ditentukan sesuai denean keperluan penelitian dan meneabaikan peluane aneeota lain dari populasi yane tidak dipilih. Pertimbaneannya


(42)

siswa kelas III sudah beradaptasi denean linekunean sekolahnya dalam waktu yane cukup lama dan mereka sudah dapat menyesuaikan kondisi di linekunean belajar tersebut dalam cara dan strateei belajarnya.

E. VariabelBdanBPengukuranBVariabelBPenelitian

1. Variabel Penelitian

D.R. Sueiyono (1999: 2-3) menyatakan bahwa “variabel merupakan eejala yane menjadi fokus untuk diamati.”

a. Motivasi (X1)

Motivasi adalah doronean untuk mencapai tujuan yane diharapkan. Variabel bebas motivasi belajar dijabarkan ke dalam indikator -indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut ini:

TabelB3.1

OperasionalisasiBVariabel

Variabel Tolok ukur No butir

positif neeatif

Motivasi belajar

1. Kemauan untuk

meneikuti pelajaran

2. Kerelaan untuk

menyediakan waktu

belajar 3. Ketekunan

4. Keineinan untuk

meneuasai materi

1,2 5,6,7

10,11,12,1 3 15,16,17

3,4 8,9

14 18,19


(43)

b. Persepsi siswa tentane kompetensi euru (X2)

Persepsi adalah suatu proses peneinderaan terhadap ranesanean dari obyek tertentu sehineea kita dapat menilai dan memberi taneeapan terhadap obyek tersebut.

TabelB3.2

OperasionalisasiBVariabel

Dimensi Indikator No. Pernyataan

Positif Neeatif

Kompetensi Bidane Pedaeoeik

1. Meneuasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Meneuasai teori belajar dan

prinsip-prinsip

pembelajaran yane

mendidik.

3. Meneembanekan

kurikulum yane terkait

denean mata pelajaran/bidane peneembanean yane diampu. 4. Menyeleneearakan pembelajaran yane mendidik.

5. Memanfaatkan teknoloei informasi dan komunikasi

untuk kepentinean

pembelajaran. 6. Memfasilitasi

peneembanean potensi

peserta didik untuk

meneaktualisasikan

berbaeai potensi yane dimiliki.

7. Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun denean peserta didik.

8. Menyeleneearakan

1, 2, 3

6 9,10 11 13 14,15 16 17 18 4, 5 7,8 12


(44)

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

9. Memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi

untuk kepentinean

pembelajaran.

10. Melakukan tindakan

reflektif untuk peninekatan kualitas pembelajaran.

19

Kompetensi Bidane Kepribadian

1. Bertindak sesuai denean norma aeama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

2. Menampilkan diri sebaeai pribadi yane jujur, berakhlak mulia, dan teladan baei peserta didik dan masyarakat.

3. Menampilkan diri sebaeai pribadi yane mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

4. Menunjukkan etos kerja, taneeune jawab yane tineei, rasa baneea menjadi euru, dan rasa percaya diri.

5. Menjunjune tineei kode etik profesi euru.

20,21 22 25 27 28 23 24 26 Kompetensi Bidane Sosial

1. Bersifat inklusif, bertindak objektif, serta tidak

diskriminatif karena

pertimbanean jenis

kelamin, aeam, ras, kondisi fisik, latar belakane keluarea, dan status sosial ekonomi.

2. Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun denean sesama pendidik, tenaea kependidikan, orane tua, dan masyarakat.

29 30


(45)

3. Beradaptasi di tempat bertueas di seluruh wilayah Republik Indonesia yane memiliki keraeaman sosial budaya.

4. Berkomunikasi denean

komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

32

Kompetensi Bidane Profesional

1. Meneuasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yane mendukune mata pelajaran yane diampu.

2. Meneuasai standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidane

peneembanean yane

diampu.

3. Meneembanekan materi

pembelajaran yane diampu secara kreatif. 4. Meneembanekan keprofesionalan secara berkelanjutan denean melakukan tindakan reflektif

5. Memanfaatkan teknoloei informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan meneembanekan diri 33 34 38 39 35 36,37

c. Prestasi belajar adalah sejauh mana anak meneuasai dan memahami materi pelajaran yane ditunjukkan denean adanya nilai yane berhasil dicapai siswa, yane tampak dari nilai rapor kelas XI semester II.


(46)

2. Peneukuran Variabel Penelitian

a. Variabel motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru

Variabel motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru, peneukuran dilakukan denean kuesioner dan meneeunakan skala likert, yane disajikan dalam empat alternatif jawaban yane diberi tanda (X) pada lembar yane telah disediakan yaitu saneat setuju, setuju, tidak setuju, dan saneat tidak setuju.

Bobot yane diberikan untuk alternatif jawaban adalah :

KriteriaBJawaban

Skor PernyataanB

Positif

PernyataanB Negatif

Saneat Setuju ( SS ) 4 1

Setuju ( S ) 3 2

Tidak Setuju ( TS ) 2 3

Saneat Tidak Setuju ( STS ) 1 4

b. Variabel Prestasi Belajar

Variabel prestasi belajar siswa, diukur berdasarkan nilai raport yane dicapai siswa pada kelas XI semester II.

F. TeknikBPengumpulanBData

1. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yane terinci dan lenekap yane harus dijawab responden tentane pribadinya atau hal-hal yane diketahuinya (Masidjo, 1995:70). Kuesioner dalam penelitian ini


(47)

dieunakan untuk meneunekap data tentane motivasi siswa dan persepsi siswa tentane kompetensi euru.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode peneumpulan data meneenai hal-hal atau variabel yane berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebaeainya. Teknik dokumentasi ini dieunakan untuk meneumpulkan data prestasi belajar. Sebaeai pedomannya adalah nilai yane tertera pada legger siswa kelas XII. Nilai tersebut dapat dieunakan sebaeai alat ukur untuk meneetahui prestasi belajar siswa.

G. TeknikBPengujianBInstrumen

Untuk mencapai tinekat objektivitas hasil yane tineei, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Peneetahuan tentane validitas dan reliabilitas alat ukur akan menceeah peneambilan kesimpulan penelitian yane keliru dan menceeah pemberian eambaran yane jauh berbeda dari keadaan yane sebenarnya. Peneujian instrumen penelitian dilakukan di SMK Sanjaya Pakem kelas XII Akuntansi yane berjumlah 30 siswa.

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat peneukur itu meneukur apa yane inein diukur. Peneujian validitas dilakukan denean berdasarkan uji korelasi product moment dari Karl Pearson denean rumus (Arikunto, 2000:225):


(48)

rxy =

(

)(

)

(

)

{

2 2

}

{

2

(

)

2

}

Y Y N X X N Y X XY N

− − − Keteranean:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Y = total item

X = total dari setiap item

N = total responden

Koefisien korelasi yane diperoleh dari hasil perhitunean menunjukkan tineei rendahnya tinekat validitas instrumen yane diukur. Selanjutnya nilai koefisien korelasi ini dibandinekan denean nilai r

korelasi Product Moment pada tabel denean dk = n-2. Jika nilai rhitung lebih

besar dari pada nilai rtabel, maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan

valid, dan beeitu pula sebaliknya.

Dari hasil peneujian instrumen penelitian diketahui bahwa n = 30

dan taraf sienifikansi (alpha) adalah 0,05 atau 5 % sehineea rtabel dari 0,05

; 30 adalah 0,361. Hasil peneukuran validitas untuk variabel motivasi belajar diperoleh hasil sebaeai berikut:

TabelB3.3

HasilBPengukuranBUjiBValiditas VariabelBMotivasiBBelajar

No. Soal r tabel r hitune Keteranean

Soal 1 0,361 0,610 Valid

Soal 2 0,361 0,331 Tidak valid

Soal 3 0,361 0,678 Valid

Soal 4 0,361 0,609 Valid

Soal 5 0,361 0,610 Valid

Soal 6 0,361 0,612 Valid


(49)

Soal 8 0,361 0,283 Tidak valid

Soal 9 0,361 0,445 Valid

Soal 10 0,361 0,417 Valid

Soal 11 0,361 0,514 Valid

Soal 12 0,361 0,581 Valid

Soal 13 0,361 0,330 Tidak valid

Soal 14 0,361 0,428 Valid

Soal 15 0,361 0,421 Valid

Soal 16 0,361 0,521 Valid

Soal 17 0,361 0,674 Valid

Soal 18 0,361 0,521 Valid

Soal 19 0,361 0,578 Valid

Dari hasil peneukuran 19 item soal, dapat diketahui bahwa ada 15 item soal valid karena r hitune lebih besar dari r tabel dan ada 4 item soal tidak valid. Item-item soal yane tidak valid dibuane, sehineea pada variabel motivasi belajar yane dieunakan untuk penelitian sesuneeuhnya ada 15 item soal.

Hasil peneukuran validitas untuk variabel linekunean diperoleh hasil sebaeai berikut:

TabelB3.4

HasilBPengukuranBUjiBValiditas

VariabelBPersepsiBsiswaBtentangBkompetensiBguru

No. Soal r tabel r hitune Keteranean

Soal 1 0,361 0,508 Valid

Soal 2 0,361 0,537 Valid

Soal 3 0,361 0,371 Valid

Soal 4 0,361 0,372 Valid

Soal 5 0,361 0,538 Valid

Soal 6 0,361 0,324 Tidak valid

Soal 7 0,361 0,832 Valid

Soal 8 0,361 0,378 Valid

Soal 9 0,361 0,244 Tidak valid

Soal 10 0,361 0,521 Valid

Soal 11 0,361 0,316 Tidak valid


(50)

Soal 13 0,361 0,529 Valid

Soal 14 0,361 0,521 Valid

Soal 15 0,361 0,585 Valid

Soal 16 0,361 0,465 Valid

Soal 17 0,361 0,660 Valid

Soal 18 0,361 0,440 Valid

Soal 19 0,361 0,403 Valid

Soal 20 0,361 0,708 Valid

Soal 21 0,361 0,750 Valid

Soal 22 0,361 0,661 Valid

Soal 23 0,361 0,622 Valid

Soal 24 0,361 0,654 Valid

Soal 25 0,361 0,622 Valid

Soal 26 0,361 0,309 Tidak valid

Soal 27 0,361 0,687 Valid

Soal 28 0,361 0,773 Valid

Soal 29 0,361 0,456 Valid

Soal 30 0,361 0,284 Tidak valid

Soal 31 0,361 0,719 Valid

Soal 32 0,361 0,447 Valid

Soal 33 0,361 0,776 Valid

Soal 34 0,361 0,704 Valid

Soal 35 0,361 0,703 Valid

Soal 36 0,361 0,772 Valid

Soal 37 0,361 0,508 Valid

Soal 38 0,361 0,507 Valid

Soal 39 0,361 0,460 Valid

Dari hasil peneukuran 39 item soal, dapat diketahui bahwa ada 34 item soal valid karena r hitune lebih besar dari r tabel dan ada 5 item soal tidak valid. Item-item soal yane tidak valid dibuane, sehineea pada variabel persepsi siswa tentane kompetensi euru yane dieunakan untuk penelitian sesuneeuhnya ada 34 item soal.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yane menunjukkan sejauh mana suatu alat peneukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mampu memberikan hasil yane tetap


(51)

meskipun dieunakan kapanpun. Untuk meneetahui koefisien reliabilitas instrumen, maka dieunakan rumus Alpha (Arikunto, 2000:236):

( )

          ∑ − − = 2 t σ 2 b σ 1 1 k k 11 r Dimana :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ σ2b = jumlah varian butir

2 t

σ = varian total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai koefisien Cronbach Alpha > 0, 60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2002:42). Jadi jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari pada 0, 60, maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid, dan beeitu pula sebaliknya.

Sebaeai pedoman untuk menentukan keterhandalan variabel penelitian, dieunakan interpretasi nilai r sebaeai berikut (Suharsimi Arikunto, 1989:167): TabelB3.5 TingkatBketerhandalanBvariabelBpenelitian No Koefisien Alpha Tinekat Keterhandalan

1. 0,800-1,00 Saneat Tineei

2. 0,600-0,799 Tineei

3. 0,400-0,599 Cukup

4 .

0,200-0,399 Rendah


(52)

Uji reliabilitas instrumen dilakukan denean meneeunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan denean proeram SPSS for Windows versi 13.0 denean koefisien r tabel pada n = 30. Hasil peneujian reliabilitas diperoleh hasil sebaeai berikut:

TabelB3.6

RangkumanBHasilBUjiBReliabilitasBInstrumenBPenelitian Variabel NilaiBrB

hitung

NilaiBrB tabel

Status Keterangan

Motivasi belajar 0,878 0,60 Andal Tineei

Persepsi siswa 0,939 0,60 Andal Tineei

H. TeknikBAnalisisBDeskriptif

Peneujian statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan data penelitian tentane hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa. Pendeskripsian data dilakukan berdasarkan PAP II dan dilenekapi denean perhitunean mean, modus, median dan standar deviasinya.

I. TeknikBAnalisisBData

1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas

Untuk meneetahui apakah data masine–masine variabel berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Peneujian normalitas yane dieunakan adalah denean uji Kolmoeorov Smirnov. Uji Kolmoeorov-Smirnov memusatkan perhatian pada


(53)

penyimpanean (deviasi) terbesar. Harea Fo (Xi) – SN terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji Kolmoeorov-Smirnov untuk normalitas sebaeai berikut (Ghozali, 2002:36):

( )

( )

Xi

N

S

Xi

o

F

Max

D

=

Keteranean:

D = Deviasi maksimum

Fo (Xi)= Funesi distribusi frekuensi kumulatif yane ditentukan

SN (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yane diobservasi

Jika nilai asymp. sie < taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan tidak normal. Sedanekan jika nilai asymp. sie > taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk meneetahui apakah masine-masine variabel bebas mempunyai hubunean linier atau tidak denean variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini dieunakan rumus persamaan reeresi denean meneuji sienifikansi nilai F. Adapun rumus yane dieunakan untuk mencari nilai F adalah sebaeai berikut :

e S TC S F 2 2 = Keteranean: 2 ) ( 2 − = k TC JK TC S


(54)

2 ) ( 2 − = k E JK e S Dimana :

F = harea bilanean F untuk earis reeresi

S2TC = varian tuna cocok

S2e = varian kekeliruan

JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok

JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan

Kriteria yane dieunakan yaitu jika nilai F hitune< nilai F tabel maka hubunean antar variabel bebas denean variabel terikat bersifat linier. Dan sebaliknya jika nilai F hitune >nilai F tabel maka hubunean antar variabel bebas denean variabel terikat tidak linier.

2. Peneujian Hipotesis Penelitian

a. Untuk meneuji hipotesis pertama dan kedua dieunakan teknik analisa

korelasi product moment. Ada beberapa lanekah yane harus dilakukan untuk meneuji hipotesis pertama dan kedua :

1) Lanekah pertama adalah mencari koefisien korelasi product

moment:

rxy =

(

)(

)

(

)

{

2 2

}

{

2

(

)

2

}

Y Y N X X N Y X XY N

− − − Dimana

X = motivasi belajar, persepsi siswa tentane kompetensi euru. Y = prestasi belajar


(55)

N = jumlah sampel

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y

2) Lanekah kedua adalah meneuji sienifikasi nilai koefisien korelasi product moment dari hasil perhitunean denean uji t:

t =

2

r 1

2 n r

− −

Dimana:

r = koefisien korelasi sederhana

n = jumlah sampel

Kriteria peneujian adalah sebaeai berikut :

- jika t hit > t tab berarti terdapat hubunean yane sienifikan - jika t hit < t tab berarti tidak terdapat hubunean yane sienifikan

b. Teknik analisis korelasi eanda dieunakan untuk meneetahui hubunean

antara variabel motivasi belajar dan persepsi siwa tentane kompetensi euru secara bersama-sama denean variabel prestasi belajar. Koefisien korelasi antara variabel bebas bersama-sama yaitu : motivasi belajar (X1), persepsi siswa tentane kompetensi euru (X2), denean variabel

terikat yaitu prestasi belajar siswa (Y) dieunakan rumus :

( )

+

= 1 1 22 2 123

y

y x a y x a Rxy


(56)

Dimana:

Ry123 : koefisien korelasi antara variabel Y denean X1, X1

a1 : koefisien variabel bebas X1

a2 : koefisien variabel bebas X2

X1Y : jumlah produk antara X1 dan Y

X2Y : jumlah produk antara X2 dan Y

2

Y : jumlah kuadrat kriterium Y

Untuk meneuji sienifikan atau tidak koefisien korelasi bereanda dieunakan uji F denean derajat kebebasan (df) n-k-1.

F =

(

)

1 k n R 1

k R

2 2

− − −

Dimana:

R = koefisien korelasi eanda

k = banyaknya variabel bebas

n = jumlah sampel

Jika nilai Fhitune < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti

variabel-variabel dalam reeresi tidak bisa dipakai sebaeai informasi terhadap prestasi belajar siswa. Sedanekan jika nilai Fhitune > Ftabel maka

Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel-variabel dalam reeresi bisa dipakai sebaeai informasi terhadap prestasi belajar siswa.


(57)

Terima hipotesis yane menyatakan positif dan sienifikan jika Fhit>F0,05 :

k (n-k-1)

Tolak hipotesis tersebut jika Fhit < F0,05 : k (n-k-1)

Koefisien korelasi yane diperoleh diintepretasikan sebaeai berikut (Sueiyono, 2008:250) :

TabelB3.7

KoefisienBtingkatBhubunganBantarBvariabel

Interval koefisien Tinekat hubunean

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

saneat rendah rendah sedane kuat saneat kuat


(58)

BABBIV

GAMBARANBUMUM

A. SejarahBSMKBYPKKBIBSleman

Pendidikan adalah satu cara meninekatkan kemampuan dari manusia, oleh karenanya pada tahun 1980 muncul ide dari beberapa orane yane dalam bidane pendidikan (Fa. Prayoea, Drs. Salim, FX. Soetarno, Soetopo) untuk menyeleneearakan sebuah lembaea pendidikan khususnya adalah pendidikan kejuruan. Sekolah kejuruan sebaeai pilihan karena denean pertimbanean bahwa neeara Republik Indonesia sedane membaneun sehineea diperlukan tenaea-tenaea kejuruan yane terkait masalah ekonomi. Untuk itu, mereka membaneun Sekolah Meneneah Ekonomi Atas (SMEA).

Berbaeai pemikiran muncul antara lain : kapan, dimana siapa yane diserahkan, baeaimana sebaiknya dan sebaeainya. Maka dipilih suatu tempat di desa Gampine teneah, Ambarketawane Gampine, Sleman, Yoeyakarta yane terletak di pineeir jalan antara Yoeyakarta-Wates km 4.5, tepatnya di rumah Bapak almarhum Soebarjan (mantan euru SPG 2) Jetis Yoeyakarta dan disekitar lokasi tersebut belum ada SMEA namun tinekatan SMTA yane sudah ada. Oleh karena belum ada modal yane cukup maka denean meneandalkan tekad dan itikat yane baik disewalah sebuah rumah milik penduduk dan berdirilah Sekolah Meneeah Ekonomi Atas (SMEA) denean nama SMEA PEMBANGUNAN.

42 41


(59)

Pada bulan Juni 1980 mulailah dilaksanakan aktivitas publikasi, penyebaran brosur atau informasi siswa dan pendaftaran siswa baru yane pada waktu itu secara teknis ditaneani oleh Bapak Suripto (almarhum) yane dikordinasi oleh FX. Soetarno dan Soetopo sedanekan Salim dan Fa. Prayoeo adalah meneelola urusan kanwil, Depdiknas Propinsi Daerah Istimewa Yoeyakarta. Oleh karena sebuah lembaea pendidikan harus ditopane adanya sebuah yayasan, maka denean Akta Notaris dari R. Daliso Rudianata, SH denean nomor : 75 taneeal 25 Aeustus 1980, berdirilah sebuah Yayasan yaitu : YAYASAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN KETRAMPILAN (YPKK). Pada tahun 1980 dimulai keeiatan belajar meneajar meskipun denean keterbatasan baik dari fasilitas maupun ketenaeaan. Seirine berjalannya waktu pada taneeal 17 Februari 1981 dikeluarkan izin dari Kanwil Depdikbud Propinsi DIY denean nomor : 012/112.1/1981 yane menyatakan persetujuan berdirinya sekolah SMEA YPKK Ambarketawane.

B. VisiBdanBMisiBSMKBYPKKBIBSLEMAN

1. Visi

Menehasilkan tamatan yane berkualitas sesuai denean tuntutan kebutuhan masyarakat daerah nasional dan internasional


(60)

Misi

a. Melaksanakan proses diklat secara efektif denean didasari perkembanean teknoloei dan manajemen sekolah yane baik.

b. Meneembanekan akhlak yane berlandasan iman dan taqwa

c. Menumbuhkankembanekan jiwa kewiraswastaan secara intensif kepada seluruh warea sekolah

d. Peninekatan unit produksi dan kerjasama denean dunia industri / usaha serta meneembanekan riset dan tekhnoloei.

C. OrganisasiBSekolahBSMKBYPKKBIBSleman

Struktur oreanisasi sekolah SMK YPKK I Sleman dibaei menjadi beberapa unit, meliputi :

1. Struktur oreanisasi SMK YPKK I Sleman secara keseluruhan.

2. Struktur oreanisasi Wakil Kepala Sekolah (WKS) I

3. Struktur oreanisasi Wakil Kepala Sekolah (WKS) II

4. Struktur oreanisasi Wakil Kepala Sekolah (WKS) III

5. Struktur oreanisasi BP/BK

6. Struktur oreanisasi Tata Usaha (TU)

7. Struktur oreanisasi Bursa Kerja Khusus (BKK).


(61)

9. Struktur oreanisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

10. Struktur oreanisasi Perpustakaan.

11. Struktur oreanisasi Koperasi siswa.

12. Struktur oreanisasi TPUKS

D. KondisiBFisikBdanBLingkunganBSekolahBSMKBYPKKBIBSleman

1. Letak SMK YPKK I Sleman

Letak SMK YPKK I Sleman berada di jalan Sayanean 5 Mejine Wetan Ambarketawane Gampine.

2. Luas area SMK YPKK I Sleman

Luas area SMK YPKK I Sleman : luas tanah 3862 m2, luas baneunan

1.709,5 m2, luas halaman upacara 1.227 m2, dan lain-lain.

3. Kondisi Gedune dan Ruanean

Bentuk SMK YPKK I Sleman beraturan dan sebaeian eedunenya bertinekat. Kondisi baneunan tereolone permanen. Semua baneunan bertembok (kokoh) dan berlantai ubin. Sirkulasi udara cukup baik dan terdapat banyak jendela sehineea cahaya cukup mendukune proses belajar meneajar. Di sekolah ini terdapat 19 ruane yaitu:


(62)

TabelB4.1 BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB BBRuangan

No. Keterangan

1. Ruane kepala sekolah

2. Ruane euru

3. Ruane TU

4. Ruane BP

5. Ruane UKS

6. Ruane perpustakaan

7. Ruane koperasi

8. Ruane alat-alat olaharaea

9. Ruane eedune

10. Ruane meneetik

11. Ruane laboratorium komputer

12. Ruane laboratorium internet

13. Ruane laboratorium bahasa

14. Ruane praktek kesenian

15. Ruane kamar mandi (WC)

16. Ruane kantin

17. Ruane piket

18. Ruane masjid

19. Ruane OSIS

4. Halaman Gedune dan Pekaranean

Halaman sekolah SMK YPKK I Sleman terdiri dari dua baeian yaitu halaman yane terletak di sampine sekolah yane dipereunakan untuk lapanean basket dan lapanean volley yane mana biasanya lapanean tersebut dieunakan untuk upacara bendera.


(63)

E. FasilitasBPendidikanBdanBLatihan

Fasilitas belajar yane ada di sekolah SMK YPKK I Sleman antara lain:

TabelB4.2

BFasilitasBBelajar No. Keterangan

1. Papan tulis

2. Meja Belajar

3. Kalender Pendidikan

4. Jadwal pelajaran

5. Jadwal piket siswa

6. Papan poin pelaneearan

7. Sumber belajar

8. Media penunjane

F. UsahaBPenempatanBLulusan

Tidak semua siswa-siswi SMK YPKK I Sleman akan melanjutkan ke pereuruan tineei, namun juea ada yane lanesune bekerja. Adapun usaha-usaha yane dilakukan SMK YPKK I Sleman untuk menempatkan lulusan adalah melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) dan bekerja sama denean PT Tunas Indo Swasta.

G. SiswaBSMKBYPKKBIBSleman

Siswa merupakan orane-orane yane menempuh pendidikan belajar dalam berbaeai tinekatan kelas, khususnya di SMK YPKK 1 Sleman


(64)

rekapitulasi data siswa meliputi jumlah siswa laki-laki dan perempuan tiap kelas, dan wali kelas tahun ajaran 2009/2010 di SMK YPKK 1 Sleman sebaeai berikut :

TabelB4.3

ProgramBKeahlianB:BRekayasaBPerangkatBLunakB(RPL)

No. Kelas LK PR JM

L

ISL KT

L

KR S

Wali Kelas

1. X-TI 1 14 16 30 22 4 4 Yossefin Supratmi, S.Pd

2. X-T1 2 12 20 32 32 - - Moch. Mashari, S.Kom

3. XI 5 30 35 30 3 2 Sambas M Dewanto

4. XII 7 21 26 1 1 Hera Erwanti, ST

JML 38 87 125 110 8 7

TabelB4.4

ProgramBKeahlianB:BAkuntansi

No. Kelas LK PR JM

L

ISL KT

L

KR S

Wali Kelas

1. X-Ak1 2 30 32 27 3 2 Dra. Yuri Kertanti

2. X-Ak2 3 29 32 32 - - Sieit Widiastat, S.Pd, Si

3. X-Ak3 3 29 32 32 - - Drs.D. Daryadi

4. XI-Ak1 3 32 35 31 - 4 Drs. Aeus Suharmanto

5. XI-Ak2 2 30 32 32 - - Sri Hartini, S.Pd

6. XI-Ak3 3 30 33 34 - - Drs. Sukamto

7. XII-Ak1 2 26 28 28 - - Dra.V.Satya Rini

8. XII-Ak2 2 30 32 32 - - Dra.Sri Puji Astuti

9. XII-Ak3 4 24 28 15 3 10 Dra.Ch. Sumaryani

10. XII-Ak4 3 28 31 31 - - Aeus Purwanto, S.Pd

11. XII-Ak5 3 25 28 28 - - Dra.Suwarni


(65)

GuruBdanBKaryawanBSMKBYPKKBIBsleman

Daftar pembaeian tueas meneajar euru SMK YPKK 1 Sleman pada semester easal tahun 2009 / 2010 sebaeai berikut :

TabelB4.5

DaftarBguruBdanBkaryawan

No. Nama Kode Status Jabatan / Mata Pelajaran

1. Drs.Djoko Purwanto A Gty Kepala Sekolah

2. Drs.Tumidi B Gty Kewirausahaan/Entrephreneur

3. Drs.D.Daryadi C Gty Akuntansi/Modal,Anes,PAM

4. Drs.Aeustinus

Suharmanto D Gty

Akuntansi/D14

5. Dra.Chressensia

Sumaryani E Gty

Akuntansi/HP,Prod,PAM

6. Drs.Hajar Murwanto F Gty Ekonomi/Entrephreneur

7. Dra.Suwarni G Gty Akuntansi/Jurnal,BB,PAM

8. Dra.Zitta Susilowati H Gty Bahasa Indonesia

9. Drs.Tukidjan HS I Gtt Akuntansi/D1-2

10. Dra.Sri Puji Astuti J Dpk Kewirausahaan,Dsr.Kejuruan

11. Drs.Sukamto K Dpk Pend jasmani,IPA

12. Drs.Heri Kunarto L Dpk Bahasa Indonesia

13. Dra.Yuri Kertanti M Dpk Kaproe akuntansi/Akuntansi

14. Dra.Siti Rumini N Dpk Wks

I/Akuntansi/D11,13,PAM

15. Drs.Dalduri O Dpk KKPI

16. Dra. Dwi Murti P Dpk BK

17. Sunarti, S.Pd Q Dpk Wks II/Akuntansi/PAI-1,D5,8

18. Sudarmaji,S.Pd R Dpk PKn

19. MM.Murwani,S.Pd S Dpk Wks III/Bahasa ineeris

20. Aeus Purwanto,S.Pd T Dpk Bahasa Ineeris

21. Yoseffin Supratmi,S.Pd U Dpk Bahasa Ineeris


(66)

23. Dra.Siti Aminah,MA W Dpk Pend.Aeama Islam

24. Dra.Valentina Satyarini X Dpk Matematika

25. Sueiyanto Y Dpk Pend.Jasmani,IPA

26. Sakiman, BA Z Gtt Bahasa Indonesia

27. Dra.Uswantun

Khasanah AA Gtt

IPS

28. Garearina Sardina,STh AB Gtt Pend Aeama Kristen

29. Sambas M Dewanto AC Gtt Peripheral,OOP,Basis Data

30. Drs.Suwando AA Gtt Pend.Jasmani,IPA

31. B.retno Dewi AB Gtt Pend.Aeama Katolik

32. Dra.Peni Khadiyanti AC Gtt Mulok/Meneetik

33. Kabul Wijana,BA AD Gtt Mulok/Bahasa Jawa

34. Catur Nueroho, SH AE Gtt Webstatis,VB NET

35. Sieit Widiastata,S.Pd.Si AF Gtt Matematika

36. Hera Erwanti,ST AG Gtt Elektronik Dasar

37. Drs.Ponjino AH Gtt PKn,BK

38. L.Supiyanto,BSc AI Gtt Matematika

39. M.Mashari,S.Kom AJ Gtt Dinm,XML,Teori kej

40. Nyudi Dwijo Susilo,

S.Pd AK Gtt

Seni Budaya

41. Wahyu Cahyo S,S.Kom AL Gtt SQL Lanj,APL,Java

42. Dra.Sutarti AM Gtt IPS

43. Endah Cahyarini,S.Pd AN Dpk Bahasa Indonesia

44. Rita Adininerum AO PNSj* BK


(67)

BABBV

ANALISISBDATABDANBPEMBAHASAN

A. DeskripsiBData

Pada bab ini akan disajikan deskripsi data tentane motivasi belajar, persepsi siswa tentane kompetensi euru, dan prestasi belajar. Deskripsi data ini dinyatakan dalam bentuk daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk masine-masine variabel denean berdasar pada Penilaian Acuan Patokan (PAP II) sebaeai berikut :

1. MotivasiBBelajarBSiswaB

Data yane diperoleh untuk variabel motivasi belajar siswa diketahui skor tertineei yane dicapai sebesar 60 dan skor terendah sebesar

15,denean mean sebesar 48,16; median 47,69; modus 48,11; dan standard

deviation sebesar 17,35. Hasil selenekapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

TabelB5.1

DeskripsiBMotivasiBBelajarBSiswa

No Skor Frekuensi Persentase Kateeori

1 51 – 60 43 29,45% Saneat Baik

2 45 – 50 77 52,74% Baik

3 40 – 44 24 16,44% Cukup Baik

4 36 – 39 2 1,37% Tidak Baik

5 15 – 35 0 0,00% Saneat Tidak Baik

Jumlah 146 100%

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar siswa

yane terkateeorikan saneat baik ada sebanyak 43 orane atau 29,45%, kateeori baik ada sebanyak 77 orane atau 52,74%, untuk kateeori cukup baik ada sebanyak 24 atau 16,44%, kateeori tidak baik ada sebanyak 2


(68)

atau 1,37%, dan kateeori saneat tidak baik ada sebanyak 0 orane atau 0%. Hal ini menunjukan bahwa motivasi belajar sebaeian besar siswa SMK YPKK 1 Sleman kelas XII dalam kateeori baik.

2. PersepsiBSiswaBtentangBKompetensiBGuru

Data penelitian variabel persepsi siswa tentane kompetensi euru menunjukkan bahwa skor tertineei yane dicapai sebesar 136 dan skor

terendah 34. Hasil perhitunean mean sebesar 102,97; median sebesar

103,47; modus 104,01; dan standar deviasi sebesar 50,68. Hasil

selenekapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

TabelB5.2

DeskripsiBpersepsiBsiswaBtentangBkompetensiBguruB

No Skor Frekuensi Persentase Kateeori

1 117 – 136 43 29,45% Saneat Baik

2 101 – 116 65 44,52% Baik

3 91 – 100 32 21,92% Cukup Baik

4 81 – 90 4 2,74% Tidak Baik

5 34 – 80 2 1,37% Saneat Tidak Baik

Jumlah 136 100%

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa persepsi siswa tentane kompetensi

euruyane terkateeorikan saneat baik sebanyak 43 orane atau 29,45%, terkateeorikan baik sebanyak 65 orane atau 44,52%, terkateeorikan cukup sebanyak 32 orane atau 21,92%, terkateeorikan tidak baik sebanyak 4 orane atau 2,74%, dan terkateeorikan saneat tidak baik sebanyak 2 orane atau 1,37%. Hal ini menunjukan bahwa persepsi siswa tentane kompetensi euru SMK YPKK 1 Sleman kelas XII dalam kateeori baik.


(69)

3. PrestasiBBelajar

Data penelitian variabel prestasi belajar menunjukkan skor

tertineei yane dicapai sebesar 100 dan skor terendah 0. Hasil perhitunean

mean sebesar 76,31; median sebesar 76,20; modus 74,86; dan standar deviasi sebesar 10,67. Hasil selenekapnya dapat dilihat pada lampiran 5.

TabelB5.3

DeskripsiBPrestasiBBelajar

No Skor Frekuensi Persentase Kateeori

1 81 – 100 22 15,07% Saneat Tineei

2 66 – 80 124 84,93% Tineei

3 56 – 65 0 0% Cukup

4 46 – 55 0 0% Rendah

5 < 46 0 0% Saneat Rendah

Jumlah 146 100%

Tabel 5.3menunjukkan bahwa prestasi belajar yane terkateeorikan

saneat tineei sebanyak 22 orane atau 15,07%, terkateeorikan tineei sebanyak 124 orane atau 84,93%, terkateeorikan cukup sebanyak 0 orane atau 0%, terkateeorikan rendah sebanyak 0 orane atau 0%, dan

terkateeorikan saneat rendah sebanyak 0 orane atau 0%. Hal ini

menunjukan bahwa prestasi belajar sebaeian besar siswa SMK YPKK 1 Sleman kelas XII dalam kateeori tineei.

B. PengujianBPrasyaratBAnalisis 1. UjiBNormalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini meneeunakan rumus Kolmoeorov-Smirnov, denean bantuan komputer proeram SPSS 13 (lampiran 4). Ranekuman dari uji normalitas dapat dilihat sebaeai berikut;


(70)

TabelB5.5 TabelBUjiBNormalitas

Variabel Probabilitas α Kesimpulan

Motivasi belajar 0,079 0,05 Normal

Persepsi siswa tentane

kompetensi euru 0,162 0,05 Normal

Prestasi belajar 0,127 0,05 Normal

Hasil peneujian Kolmoeorov-Smirnov untuk variabel status motivasi belajar (X1) diperoleh nilai probabilitas

( )

ρ 0,079. Nilai

probabilitas hitune = 0,079 > α = 0,05 berarti distribusi data variabel

motivasi belajar (X1) normal. Hasil peneujian Kolmoeorov-Smirnov untuk

variabel persepsi siswa tentane kompetensi euru (X2) diperoleh nilai

probabilitas

( )

ρ 0,162. Nilai probabilitas hitune = 0,162 > α = 0,05

berarti distribusi data variabel persepsi siswa tentane kompetensi euru(X2)

normal. Hasil peneujian Kolmoeorov-Smirnov untuk variabel prestasi belajar (X3) diperoleh nilai probabilitas

( )

ρ 0,127. Nilai probabilitas

hitune = 0,127 > α = 0,05 berarti distribusi data variabel prestasi belajar (X3) normal. Denean demikian dapat disimpulkan bahwa data tentane

variabel motivasi belajar, persepsi siswa tentane kompetensi euru, dan prestasi belajar pada studi kasus siswa kelas XII SMK YPKK 1 Sleman berdistribusi normal.

2. UjiBLinieritas

Uji linieritas dalam penelitian ini meneeunakan proeram SPSS 13. Kriteria peneambilan kesimpulan adalah sebaeai berikut: apabila nilai


(71)

Fhitung < Ftabel, maka distribusi data dikatakan linier dan demikian juea

sebaliknya.

TabelB5.6

RangkumanBHasilBUjiBLinieritas

Variabel Bebas Variabel

Terikat

Pembilane

/ Penyebut FHitune FTabel Kesimpulan

Motivasi belajar Prestasi

belajar 18 /126 0,560 1,69 Linier

Persepsi siswa tentane

kompetensi euru

Prestasi

belajar 24 /120 1,530 1,61 linier

Dari tabel di atas disimpulkan sebaeai berikut :

a. Uji linieritas untuk hubunean motivasi belajar dan prestasi belajar diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,560 sedanekan nilai Ftabel denean derajat

kebebasan (db) pembilane 18 dan derajat kebebasan penyebut 126. Pada taraf sienifikan 5% diperoleh nilai F sebesar 1,69. Denean demikian disimpulkan bahwa hubunean antara motivasi belajar denean

prestasi belajar adalah linier(lampiran 4).

b. Uji linieritas untuk hubunean persepsi siswa tentane kompetensi euru

dan prestasi belajar diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,530 sedanekan nilai

Ftabel denean derajat kebebasan (db) pembilane 24 dan derajat

kebebasan penyebut 120. Pada taraf sienifikan 5% diperoleh nilai F sebesar 1,61. Denean demikian disimpulkan bahwa hubunean antara persepsi siswa tentane euru denean prestasi belajar adalah linier (lampiran 4).


(72)

C. PengujianBHipotesis

Dalam penelitian ini terdapat tiea hipotesis yane akan diuji. Peneujian hipotesis pertama dan kedua meneeunakan rumus korelasi product moment. Sedanekan untuk meneuji hipotesis keempat dieunakan analisis korelasi eanda tiea variabel bebas

1. Hubunean antara motivasi belajar denean pretasi belajar

a. Rumusan Hipotesis

Ho = tidak ada hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar.

Ha = ada hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar

b. Peneujian Hipotesis

Hasil peneujian hipotesis pertama pada lampiran 4,

menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara motivasi belajar denean prestasi belajar adalah 0,201. Bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kateeori sedane atau cukup, yaitu pada ranee 0,20 – 0,399. Aneka tersebut menunjukkan ada hubunean yane positif yaitu semakin tineei motivasi belajar, maka prestasi belajar juea semakin tineei dan sebaliknya.

Hipotesis diterima jika rhitune>rtabel. Perhitunean rtabel denean cara

interpolasi berikut ini: rtabel (interpolasi)

N1 = A = 125 α1 = A’ = 0,176


(73)

N3 = C = 146 α3 = C’ = . . . . . ' ' ' ' A B A C A B A C − − = − − 176 , 0 159 , 0 176 , 0 125 150 125 146 − − = − − C 017 , 0 176 , 0 ' 25 21 − − = C

0,84 x -0,017 = C’ – 0,176 -0,01428 = C’ – 0,176 C’ = 0,162

Diketahui rtabel pada dk 144 (146-2) dari hasil interpolasi sebesar

0,162 (Sueiyono,2007:524). Karena rhitune>rtabel yaitu 0,201>0,162,

maka hipotesis I yane menyatakan ada hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar diterima dan arah hubunean tersebut positif.

Selanjutnya dilakukan peneujian sienifikansi denean tinekat sienifikansi 5%. Dasar peneambilan keputusannya adalah jika thitung>ttabel atau jika nilai probabilitas <0,05. Sesuai denean tabel pada

lampiran 4 diperoleh thitung sebesar 2,150 dan harea ttabel untuk dk 144

(146-2) pada taraf sienifikansi 5% sebesar 1,976. Apabila

dibandinekan denean ttabel maka diperoleh hasil 2,150>1,976, atau jika

aneka probabilitas dibandinekan, maka 0,03<0,05, sehineea hipotesis yane menyatakan ada hubunean positif (searah) antara motivasi belajar denean prestasi belajar sienifikan. Hal ini berarti koefisien yane


(74)

diperoleh dapat dieeneralisasikan pada populasi siswa SMK YPKK 1 Sleman.

2. Hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi

belajar.

a. Rumusan Hipotesis

Ho = tidak ada hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi

euru denean prestasi belajar.

Ha = ada hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru

denean prestasi belajar. b. Peneujian Hipotesis

Hasil peneujian hipotesis kedua pada lampiran 4,menunjukkan

bahwa koefisien korelasi antara persepsi siswa tentane kompetensi

eurubelajar denean prestasi belajar adalah 0,191. Bila diinterpretasikan

dalam tabel interpretasi nilai r maka akan terletak pada kateeori rendah, yaitu pada ranee 0,00 – 0,199. Aneka tersebut menunjukkan ada hubunean positif antara persepsi siswa tentane kompetensi euru dan prestasi belajar. Hal ini berarti semakin baik persepsi siswa tentane kompetensi euru, maka prestasi belajar juea semakin tineei dan sebaliknya.

Hipotesis diterima jika rhitune>rtabel.. Diketahui rtabel pada dk 144

(146-2) dari hasil interpolasi sebesar 0,162 (Sueiyono,2007:524). Karena rhitune>rtabel yaitu 0,191>0,162, maka hipotesis II yane


(1)

LAMPIRANBVII

SURATBKETERANGANBPENELITIAN

123


(2)

124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

125 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

126 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

127 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

128 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI