xxvi maka :
n =
. , ²
n =
,
n = 81,2 n= 81 petani
3.2.2 Lembaga Pemasaran
Pengambilan sampel pedagang pengumpul desa dilakukan dengan metode accidental sampling
yaitu diambil dari pedagang yang kebetulan ditemukan didaerah penelitian. Sampel pedagang pengumpul desa terdiri dari 3 pedagang
pengumpul desa, 2 pedagang besar kecamatan dan 1 eksportir. Sampel diperoleh dari penelusuran yaitu mengikuti saluran pemasaran berdasarkan informasi petani
sampel.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani kakao dengan metode wawancara dan
menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai lembaga, instansi dan dinas
yang terkait dengan penelitian ini, seperti: Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Kantor Kecamatan Tigalingga,
dan Kantor Kepala Desa Lau Sireme, Desa Lau Bagot, Desa Sukandebi .
Universitas Sumatera Utara
xxvii 3.3
Metode Analisis Data
Untuk masalah 1, dianalisis dengan menggunakan analisis uji beda rata-rata independent sampel test. Data yang dianalisis beda rata-ratanya adalah masing-
masing saluran pemasaran dengan efisiensi masing-masing saluran tersebut. Data diolah dengan menggunakan program SPSS. Hasil dan kesimpulan dari analisis
data dapat diketahui dengan kriteria sebagai berikut : Pengujian hipotesis
t = x
1
-x
2
√ n
1
-1s
1 2
+ n
2
-1s
2 2
keterangan : X
1
= rata-rata efisiensi saluran pemasaran ke 1 X
2
= rata-rata efisiensi saluran pemasaran ke 2 n
1
= jumlah sampel saluran pemasaran ke 1 n
2
= jumlah sampel saluran pemasaran ke 2 S
1 2
= varians dari saluran pemasaran ke 1 S
2 2
= varians dari saluran pemasaran ke 2 kriteria uji:
jika t hitung t table atau sig 0.05 ,maka Ho diterima dan H
1
ditolak jika t hitung t table atau sig 0.05 ,maka Ho ditolak dan H
1
diterima Ho
: tidak ada hubungan yang signifikan antara saluran pemasaran yang digunakan dengan tingkat efisiensi saluran pemasaran tersebut
H
1
: ada hubungan yang signifikan antara saluran pemasaran yang digunakan dengan tingkat efisiensi saluran pemasaran tersebut.
Universitas Sumatera Utara
xxviii Menganalisis saluran pemasaran yang didaerah penelitian dilakukan dengan
metode deskriptif berdasarkan survey didaerah penelitian. Menghitung tingkat efisiensi pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran menggunakan rumus
efisiensi yaitu: Ep =
x 100 Keterangan :
Ep = efisiensi pemasaran Selain nilai Ep, suatu sistem pemasaran dikatakan sudah efisien apabila memenuhi
kriteria efisiensi sebagai berikut : 1.
Apabila persentase perbedaan harga yang dibayar konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi
2. Mampu mendistribusikan pembagian keuntungan yang adil diantara para
pelaku-pelaku pemasaran 3.
Apabila biaya-biaya pemasaran dapat ditekan seminim mungkin 4.
Apabila tersedia fasilitas fisik yang memadai yang dapat menjamin kelancaran arus barang
5. Ada kompetisi yang sehat
Soekartawi, 1989. Kemudian menghitung besarnya
margin pemasaran, bagian harga yang diterima share margin
, sebaran harga price spread dan besar biaya pemasaran pada
masing-masing lembaga pemasaran kakao di daerah penelitian.
Margin pemasaran dihitung dengan menggunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
xxix Mji = Psi – Pbi
atau Mji = Bti + I
keterangan : Mji
= Marjin pada lembaga pemasaran tingkat ke-i Psi
= Harga jual pada lembaga pemasaran pada lembaga tingkat ke-i Pbi
= Harga beli lembaga pemasaran tingkat ke-i Bti
= Biaya pemasaran tingkat ke-i I
= Keuntungan pemasaran tingkat ke-i Bagian harga yang diterima share margin dihitung dengan menggunakan rumus:
Sm
=
x 100
Keterangan : Sm = Share margin dalam persen
Pp = Harga yang diterima produsen atau pedagang Pk = Harga beli konsumen
Price spread diperoleh dengan mengelompokkan biaya-biaya pemasaran menurut
komponen biaya yang sama. Untuk menghitung biaya pemasaran, dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan selama melakukan fungsi-
fungsi pemasaran. Masalah 2, menghitung tingkat efisiensi pemasaran bila petani menjual langsung
kepada pedagang atau pedagang membeli langsung ke lahan usahatani pada masing-masing saluran pemasaran digunakan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
xxx Ep =
x 100 Keterangan:
JL = Keuntungan lembaga tata niaga
Jp = Keuntungan Produsen
Ot = Ongkos tata niaga
Op = Ongkos pemasaran oleh produsen
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional