xxi yang dibayarkan konsumen akhir kepada semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan produksi dan tataniaga barang tersebut Mubyarto, 1994.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kakao merupakan komoditi perkebunan yang dalam proses penyampaian dari produsen ke konsumen akhirnya tidak dapat bertemu secara langsung. Kegiatan
pemasarannya memerlukan lembaga-lembaga pemasaran meliputi dari produsen, pedagang pengumpul di desa, pedagang pengumpul kecamatankabupaten
kemudian ke eksportir. Masing-masing pedagang perantara melakukan kegiatan- kegiatan pemasaran atau fungsi pemasaran untuk menyampaikan biji kakao kering
dari petani hingga ke konsumen akhir. Fungsi pemasaran tersebut antara lain pembelian, penjualan, transportasi, pengepakan, penyimpanan, pembiayaan,
pengolahan, dan pengambilan resiko. Pelaksanaan kegiatan fungsi pemasaran oleh lembaga-lembaga pemasaran
menyebabkan terbentuknya biaya pemasaran. Besarnya biaya pemasaran menentukan tingkat harga yang diterima produsen dan lembaga pemasaran Biaya
pemasaran menghasilkan adanya perbedaan harga antara petani dengan harga di tingkat konsumen akhir yang disebut dengan margin pemasaran. Tinggi
rendahnya marjin pemasaran akan mempengaruhi efisiensi pemasaran. Dari biaya pemasaran dan harga jual didapatkan marjin keuntungan yang merupakan
pengukuran untuk efisiensi pemasaran. Jumlah lembaga pemasaran yang berperan dalam pemasaran biji kakao mempengaruhi tingkat efisiensi pemasaran.
Memperkecil biaya pemasaran suatu produk dapat diartikan menaikkan bagian
yang diterima produsen dari harga yang dibayarkan konsumen. Memperbesar
Universitas Sumatera Utara
xxii pengeluaran konsumen adalah salah satu cara. Hasil pertanian biasanya berupa
produk makanan, dengan melakukan pengelolaan yaitu menghasilkan produk- produk olahan yang lebih inovatif dan berkembang diharapkan member nilai guna
yang akan dibayar lebih oleh konsumen akhir. Margin pemasaran adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan perbedaan harga yang dibayar kepada
penjual pertama dan harga yang dibayar oleh pembeli terakhir. Prospek pemasaran biji kakao di kabupaten Dairi sangat baik. Hal ini tampak dari
peningkatan luas areal penanaman komoditi kakao yang senantiasa meningkat setiap tahunnya yang diikuti peningkatan produksi. Semakin baik saluran
pemasaran akan menimbulkan kelancaran arus barang yang membantu meningkatkan efisiensi pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
xxiii Secara skematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan :
= Menyatakan hubungan
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Analisis Pemasaran Kakao 1.4
Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan saluran pemasaran Kakao dengan tingkat efisiensi pemasaran di daerah penelitian
2. Ada perbedaan tingkat efisiensi pemasaran kakao pada masing-masing saluran
pemasaran di daerah penelitian. Petani
Pedagang Pengumpul desa
Pedagang Pengumpul kecamatan
Saluran Pemasaran
Efisiensi Pemasaran
Pedagang besar di propinsieksportir
Universitas Sumatera Utara
xxiv
BAB III METODE PENELITIAN