Metode Penentuan Daerah Sample

xxiv

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Sample

Daerah penelitian dipilih dengan menggunakan metode ‘purposive sampling’ yaitu dengan menggunakan sampel yang dipercaya memiliki potensi yang terbaik sebagai sentra produksi kakao. Kecamatan Tigalingga di Kabupaten Dairi dipilih sebagai daerah penelitian karena daerah tersebut menunjukkan peningkatan luas lahan pertanaman dan produksi kakao setiap tahunnya. Table 1. Luas lahan Ha dan produksi Ton kakao di Kabupaten Dairi 2006-2010 Kecamatan 2006 2007 2008 2009 2010 L P L P L P L P L P Sidikalang 3 0 0.8 0.4 4 0.8 4 0.8 4 0.8 Sitinjo - - - - - - - - - - Berampu 7 1.2 11 3 13 42 13 4.20 13 4.20 Parbuluan - - - - - - - - - - Sumbul - - - - - - - - - - Silahi sabuan - - - - - - - - - - Silima punga 54 10.8 603 20.8 65 45.5 73 45.5 73 45.5 Lae parira 14 2.40 18 5 20 7.5 21 7.5 21 7.5 Siempat nempu 32 9.10 38 13.9 52 29.4 59 29.4 59 29.4 Siempat N hilir 70 17.5 72 20.8 41 26.6 51 26.6 51 26.6 Siempat N hulu 25 8.85 29 9.43 34 13 36 13 36 13 Tigalingga 52 22.5 58 27 62 30 70 30 70 30 Gunung Sitember 17 9.60 21 11.5 23 13 45 17 45 17 Pegagan hilir 19 5.20 19 5.20 19 5.2 33 9.40 33 9.40 Tanah Pinem 59 21.0 72 37 75 25.5 110 35.5 110 35.5 Sumber : Badan Pusat Statisik, 2011 Ket: L = Luas Lahan Kakao P = Produksi Kakao Universitas Sumatera Utara xxv Kecamatan Tigalingga sebagai salah satu penghasil kakao yang luas areal dan produksinya meningkat setiap tahun. Dengan urutan nomor tiga sebagai kecamatan yang luas areal dan produksi terbaik di Kabupaten Dairi. Ketiga desa yang dipilih karena memiliki potensi tertinggi dalam luas lahan dan produksi kakao. Desa Lau Sireme dengan luas lahan 50,70 Ha produksi 13.60 Ton, Desa Lau Bagot dengan luas lahan 39.10 Ha produksi 12.20 Ton dan Desa Sukandebi dengan luas lahan 30.20 Ha produksi 9.10 Ton Badan Pusat Statistik c , 2011. 3.2 Metode Penentuan Sample 3.2.1 Produsen Petani Dalam kegiatan penelitian yang menjadi sampel adalah petani kakao yang terdapat di Desa Lau Sireme, Desa Lau Bagot dan Desa Sukandebi, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Ketiga sampel desa diambil karena potensi yang baik dalam luas lahan dan produksi kakao. Jumlah kuantitas petani kakaodi Desa Lau Sireme sebanyak 125 Kepala Keluarga KK, 137 KK di desa Lau Bagot dan 170 KK di Desa Sukandebi. Jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini adalah 432 KK. Sampel diambil dengan menggunakan metode Simple Random Sampling yaitu sebanyak 81 petani, dengan rumus Slovin sebagai berikut : n = ² . Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e 2 = kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir Universitas Sumatera Utara xxvi maka : n = . , ² n = , n = 81,2 n= 81 petani

3.2.2 Lembaga Pemasaran

Pengambilan sampel pedagang pengumpul desa dilakukan dengan metode accidental sampling yaitu diambil dari pedagang yang kebetulan ditemukan didaerah penelitian. Sampel pedagang pengumpul desa terdiri dari 3 pedagang pengumpul desa, 2 pedagang besar kecamatan dan 1 eksportir. Sampel diperoleh dari penelusuran yaitu mengikuti saluran pemasaran berdasarkan informasi petani sampel.

3.3 Metode Pengumpulan Data