xxx Ep =
x 100 Keterangan:
JL = Keuntungan lembaga tata niaga
Jp = Keuntungan Produsen
Ot = Ongkos tata niaga
Op = Ongkos pemasaran oleh produsen
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman dalam proses penelitian, maka penulis membuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :
3.5.1. Defenisi
1. Produsen adalah petani yang mengusahakan dan memproduksi tanaman
Kakao sebagai tanaman budidaya. 2.
Biji basah adalah biji Kakao yang masih dilapisi pulp dengan kadar air yang masih cukup tinggi dan belum mengalami proses fermentasi dan pengeringan.
3. Biji kering adalah biji Kakao yang sudah difermentasi dan dan dikeringkan
dengan kadar air ±8. 4.
Pemasaran adalah suatu kegiatan usaha mengalirkan barang dari produsen ke konsumen.
5. Saluran pemasaran adalah seluruh bagian dari pemasaran yang terdiri dari
lembaga-lembaga pemasaran yang berperan dalam penyampaian barang atau jasa dari produsen hingga sampai ke konsumen.
Universitas Sumatera Utara
xxxi 6.
Pedagang Perantara adalah orang atau badan usaha yang terlibat dalam kegiatan pemasaran biji kakao.
7. Pedagang pengumpul desa adalah pedagang yang berdomisili di desa atau di
kecamatan yang membeli biji kering dari petani dan menjualnya ke pedagang besar atau ke eksportir.
8. Pedagang besar adalah pedagang yang berdomisili di kecamatan atau di
kabupaten yang membeli biji Kakao dari beberapa orang pedagang pengumpul desa selanjutnya akan dijual ke eksportir.
9. Eksportir adalah konsumen yang membeli biji Kakao kering dari pedagang
besar. 10.
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dalam usaha menyampaikan biji Kakao dari produsen ke konsumennya.
11. Margin pemasaran adalah selisih antara harga yang diterima oleh produsen
dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. 12.
Price Spread Sebaran Harga adalah semua ongkos yang dikeluarkan dalam kegiatan penyampaian barang dari produsen ke konsumen.
13. Share Margin adalah persentase price spread terhadap harga beli konsumen.
14. Efisiensi pemasaran adalah nisbah antara biaya yang dikeluarkan untuk
memasarkan tiap unit produk dibagi dengan nilai produk yang dipasarkan.
3.5.2 Batasan Operasional
1. Penelitian dilakukan di Desa Lau Sireme, Desa lau Bagot, Desa
Sukandebi, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. 2.
Penelitian dilakukan pada tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
xxxii 3.
Sampel penelitian adalah petani Kakao dan Lembaga pemasaran yaitu orang atau badan yang terlibat dalam proses pemasaran biji kakao di Desa
Lau Sireme, Desa Lau Bagot, Desa Sukandebi, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
xxxiii
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN