Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

61

H. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen bermaksud untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar-benar instrumen yang baik. Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat maka diperlukan alat untuk mengambil data yang dapat dipertanggung jawabkan, yaitu alat ukur yang valid dan realibel. Uji coba instrumen pada penelitian ini langsung dilakukan dengan melibatkan guru yang diambilkan dari populasi yang sama, maka data uji coba selanjutnya dipakai untuk analisis data penelitian. Hal ini bisa disebut dengan teknik uji coba terpakai, artinya pelaksanaan uji coba dilakukan bersamaan dengan • Evaluasi pembelajaran 17, 18, 19, 20 4 2 Profesionalisme guru • Penguasaan bahan ajar 21,22,23,24 4 • Pemahaman karakter siswa 25,26, 27, 28 4 • 29, 30 Penguasaaan pengelolaan kelas 31, 32 4 • 33, 34, 35 Penguasaaan metode pembelajaran 36 4 • Penguasaan evaluasi pembelajaran 37, 38, 39, 40 4 Jumlah butir pertanyaanpernyataan 40 62 pelaksanaan penelitian yang sesungguhnya dan hasilnya langsung digunakan untuk analisis selanjutnya. Hal ini mengacu pada Suharsimi Arikunto dalam Slamet Walijito 1988, yang menyarankan apabila uji coba yang diambil dari populasi sama sedangkan dari pengolahan data diketahui validitas dan relibilitas sudah memenuhi ketentuan, maka tidak ada salahnya jika data tersebut dipakai untuk data penelitian.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Suharsimi Arikunto, 1990: 219. Sebelum kuisioner digunakan sebagai alat ukur, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap kuisioner serta untuk menguji validitas dan reliabilitas dari kuisioner tersebut Keterangan : r xy N = jumlah responden = koefisien korelasi antara x dan y X = skor item nomor tertentu Y = skor total 63 Selanjutnya harga r xy dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5. Apabila r xy r tabel maka instrumen diaktakan valid dan apabila r xy

2. Uji Reliabilitas Instrumen

r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangimereplikasi proses penelitian tersebut, Sugiyono 2006:377. Sedangkan Suharsimi Arikunto 2010: 221 mengatakan reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan besarnya koefisien reliabilitas instrumen tersebut. Kriteria batas minimal reliabilitas yang digunakan dalam evaluasi ini adalah mengacu pada pendapt Djemari Mardapi 1999:3 yaitu minimal 0,7. Dengan demikian batas minimal koefisien reliabilitas adalah 0,7. Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen dengan rumus: Keterangan: r 11 K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal. = reliabilitas instrumen. = jumlah varians butir. = varians total. 64 Butir soal dianalisis menggunakan program SPSS 16.0 kemudian hasilnya dicocokkan dengan menggunakan koefisien yang dikutip dari Suharsimi Arikunto 2002: 245, interpretasi mengenai besarnya koefisien adalah sebagai berikut: Tabel 3. Koefisien reliabilitas No Koefisien Korelasi Kualifikasi 1 Antara 0,801-1,00 Sangat tinggi 2 Antara 0,601-1,800 Tinggi 3 Antara 0,401-1,600 Cukup 4 Antara 0,201-0,400 Rendah 5 Antara 0,00-0,200 Sangat rendah

I. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial. Menurut Sugiyono 2007: 208-209, statistik inferensial adalah ststistik yang berguna untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti ,elalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya. Dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi. Statistik inferensial, sering juga disebut statistik indukatif atau statistik probabilitas, adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profesionalisme Kepala Sekolah Terhadap Pengembangan Kualitas Guru SMK Negeri Se Kota Semarang

0 6 2

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMK BATIK 1 SURAKARTA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 17

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK Batik 1 Surakarta 2013/2014.

0 2 14

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH.

0 0 17

IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIKMENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DAN KEPALA SEKOLAH Pengelolaan Supervisi Akademik di SMP Negeri 4 Pacitan Kabupaten Pacitan.

0 1 15

PENGARUH PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH, PROFESIONALISME GURU DAN SUPERVISI PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI SMP SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 0 7

PENGARUH PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH, PROFESIONALISME GURU DAN SUPERVISI PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DI SMP SEKABUPATEN BOYOLALI.

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, IKLIM KERJA, DAN PROFESIONALISME GURU PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, IKLIM KERJA, DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SMP NEGERI SUB RAYON 02 MUNTILA

0 0 14

Kepala Sekolah 24 Supervisi Akademik dalam Peningkatan Profesionalisme Guru

0 2 128

Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah Model Pengembangan terhadap Profesionalisme Guru Sekolah Menengah Atas Negeri Provinsi Banten

0 1 15