10 Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
supervisi pendidikan merupakan aktivitas pembinaan yang dilakukan oleh atasan dalam hal ini kepala sekolah dalam rangka meningkatkan
performansi atau kemampuan guru dalam menjalankan tugas mengajarnya sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran agar
lebih efektif. Pelaksanaan supervisi tidak hanya menilai penampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran melainkan esensinya yaitu bagaimana
membina guru untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya yang berdampak pada peningkatan kualitas proses pembelajaran.
2. Tujuan Supervisi Pendidikan
Menurut Made Pidarta 1999: 22, “jika dipandang dari apa yang ingin dicapai maka hal itu merupakan tujuan supervisi”. Jadi tujuan supervisi
menunjuk pada apa yang ingin dicapai dari suatu kegiatan. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Tujuan akhir adalah untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan
para siswa yang bersifat total, dengan demikian sekaligus akan memperbaiki masyarakat.
b. Membantu kepala sekolah dalam menyesuaikan program pendidikan dari
waktu ke waktu secara kontinyu. c.
Tujuan dekat adalah bekerja sama mengembangkan proses belajar mengajar yang tepat.
11 d.
Tujuan perantara adalah mendidik para siswa dengan baik atau menegakkan disipin bekerja yang manusiawi.
Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru 1982: 23, “mengemukakan tentang tujuan supervisi yaitu untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik”. Usaha ke arah perbaikan proses pembelajaran ditujukan kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu
pembentukan anak secara maksimal. Lebih lanjut tujuan supervisi tersebut kemudian diperjelas dengan tinjauan yang lebih spesifik yang dikemukakan
oleh Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru 1982: 24, “tujuan supervisi pendidikan adalah memberi bantuan kepada guru dalam melaksanakan
tanggungjawabnya”. Tanggung
jawab seorang guru adalah menyelenggarakan proses pembelajaran di kelas. sehingga menurut
pendapat ini, tujuan dari supervisi adalah untuk membantu para guru dalam proses pembelajaran tersebut seperti bantuan dalam memahami tujuan
pendidikan, bantuan dalam menggunakan sumber-sumber pengelolaan belajar, bantuan dalam menggunakan metode dan alat pelajaran, bantuan
dalam menilai hasil proses pembelajaran, bantuan dalam memahami karakteristik siswa, serta bantuan dalam mengembang-kan dan
meningkatkan pertumbuhan guru. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan supervisi
adalah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar menjadi lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dapat dilakukan dengan
membina para guru melalui pemberian layanan dan bantuan dalam