Penyebab Diare Faktor-Faktor yang mempengaruhi Terjadinya Diare

Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai tampak yaitu berat badan turun, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung pada bayi, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.

2.2.1. Penyebab Diare

Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare, yaitu: 1 Faktor infeksi a. Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi enteral meliputi sebagai berikut: - Infeksi bakteri : Vibrio, E.Coli, Salmonela, Shigella, Campylobacter, Yersinia, dan Aeromonas. - Infeksi Virus : Enterovirus Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis Adeno virus, Rotavirus, dan lain-lain. - Infeksi parasit : Cacing Ascaris, trichuris, Oxyuris, Strongyloides, protozoaEntamoeba histolitics, Giardia lamblia, Trichomona hominis, Jamur Candida albicans. b. Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti : otitis media akut OMA, tonsilitastonsilofaringitis, bonkoppneumonia, dan ensefasilitis. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah dua tahun. Universitas Sumatera Utara 2 Faktor Malabsorbsi - Malabsorbsi karbohidrat: disakarida intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa, monosakarida intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering intoleransi laktosa. - Malabsorbsi lemak - Malabsorbsi protein 3 Faktor makanan Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah sayuran dan kurang matang. 4 Faktor psikologis Rasa takut dan cemas, jarang tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar Ngastiyah, 1997

2.2.2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Terjadinya Diare

Dalam bukunya Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare dalam Repelita IV Ditjen PPM PLP Depkes RI , menjelaskan bahwa masih tingginya angka kesakitan dan kematian karena diare disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kesehatan lingkungan yang belum memadai, keadaan gizi, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat yang secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi keadaan penyakit diare. Universitas Sumatera Utara 1. Faktor Kesehatan Lingkungan Suharyono dalam bukunya diare akut klinik dan laboratorium tahun 1991, menjelaskan bahwa faktor lingkungan mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi terjadinya penyakit diare. Penyakit diare adalah hasil interaksi antara penyebab penyakit agent, tuan rumah host dan lingkungan environment. Kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan masalah utama dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang meliputi : a. Kurangnya tempat pembuangan kotoran yang sehat. c. Keadaan rumah yang pada umumnya tidak sehat d. Usaha higiene dan sanitasi makanan yang belum menyeluruh. e. Banyak faktor penyakit. g. Belum ditanganinya higiene dan sanitasi industri secara mantap. h. Kurangnya usaha pengawasan dan pencegahan terhadap pencemar lingkungan. i. Pembuangan limbah di daerah pemukiman yang kurang baik. 2. Faktor Gizi Sunoto 2001 menjelaskan bahwa interaksi diare dan gizi kurang merupakan “Lingkaran Setan” diare menyebabkan gizi kurang dan gizi kurang memperberat terjadinya diare. Oleh karena itu, pengobatan dengan makanan misalnya makanan yang tepat dan cukup merupakan komponen utama pengelolaan klinis diare dan juga pengelolaan di rumah. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa gizi adalah merupakan salah satu faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi terjadinya diare. Universitas Sumatera Utara 3. Faktor Sosial Ekonomi dan Pendidikan Faktor sosial ekonomi dan pendidikan akan mempengaruhi tingkat sanitasi. Lingkungan pemukiman yang berperan terhadap terjadinya kesakitan diare. Kebanyakan anak yang menderita diare berasal dari keluarga dengan keadaan ekonomi dan pendidikan yang rendah. Balita yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi dan pendidikan rendah mempunyai resiko kesakitan diare lebih tinggi jika dibandingkan dengan keluarga yang status ekonomi dan pendidikan tinggi. Dampak dari status ekonomi dan pendidikan rendah diantaranya adalah tersedianya jamban keluarga dan sarana air bersih serta sarana untuk memelihara kebersihan perorangan. 4. Faktor Perilaku Kesehatan Masalah kesehatan masyarakat terutama di negara-negara sedang berkembang, pada dasarnya menyangkut dua aspek utama. Pertama aspek fisik seperti tersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit dan kedua adalah faktor non fisik yang menyangkut perilaku kesehatan. Selanjutnya dijelaskan bahwa perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta infeksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan responreaksi individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Dalam hal ini perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai segala bentuk pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan, sikap serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan Sarwono, 1993. Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Akibat Diare

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Balita Pada Penderita Diare dan ISPA di Ruang Rawat Inap Bagian Anak RSU.H.Adam Malik Medan Periode Januari sampai Juni Tahun 2000

1 38 45

Hubungan Status Gizi Dengan Frekuensi Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Pisangan Tahun 2010

0 7 66

Perbedaan Keluhan Muskuloskeletal Sebelum dan Sesudah Pemberian Workplace Stretching-Exercise pada Perawat di RSIA Badrul Aini Medan Tahun 2015

13 49 115

HUBUNGAN LAMA KESAKITAN ISPA DAN DIARE DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Lama Kesakitan Ispa Dan Diare Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Sukoharjo.

0 6 13

PENDAHULUAN Hubungan Lama Kesakitan Ispa Dan Diare Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Sukoharjo.

0 2 4

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN PNEUMONIA BALITA Hubungan antara Status Gizi dengan Lama Rawat Inap Pasien Pneumonia Balita.

1 5 19

Perbedaan Keluhan Muskuloskeletal Sebelum dan Sesudah Pemberian Workplace Stretching-Exercise pada Perawat di RSIA Badrul Aini Medan Tahun 2015

0 1 16

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN LAMA RAWAT INAP PADA PASIEN ANAK BALITA DIARE AKUT

0 0 24