d. Meminta keterangan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya untuk memblokir rekening yang diduga hasil korupsi milik tersangka, terdakwa atau
pihak lain yang terkait e. Memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk memberhentikan
sementara tersangka dari jabatannya f. Meminta data kekayaan dan data perpajakan tersangka, atau terdakwa kepada
instansi yang terkait g. Menghentikan sementara suatu transaksi perdagangan dan perjanjian lainnya
atau pencabutan sementara perijinan, lisensi serta konsesi yang dilakukan atau dimiliki tersangka atau terdakwa yang diduga berdasarkan bukti awal yang cukup
ada hubungannya dengan tindak pidana korupsi yang diperiksa h. Meminta bantuan interpol Indonesia atau instansi penegak hukum negara lain
untuk melakukan pencarian, penangkapan, dan penyitaan barang bukti di luar negeri
i. Meminta bantuan kepada Kepolisian dan Instansi lain yang terkait untuk melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan dalam
perkara tindak pidana korupsi yang sedang ditangani.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan untuk tidak memperluas masalah maka penulis membatasi tulisan ini kepada pokok-pokok masalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana pengaturan mengenai kewenangan pencekalan yang dilakukan oleh KPK sebagai salah satu lembaga penegak hukum dalam rangka penanganan
perkara korupsi? 2. Apakah tindakan pencekalan yang dilakukan oleh Pimpinan Komisi
Pemberantasan Korupsi telah menerapkan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik?
3. Bagaimanakah keabsahan dari segi hukum pencekalan yang dilakukan oleh pimpinan KPK? Studi kasus: Surat Pencekalan terhadap Anggoro Widjojo
Nomor 25701VII2008 tentang pelarangan bepergian ke luar negeri tertanggal 22 Agustus 2008 atas nama Anggoro Widjojo
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini akan dirumuskan dalam dua hal yakni tujuan umum dan tujuan khusus yang merupakan pasangan dan senantiasa saling
melengkapi satu dengan lainnya, yakni sebagai berikut: Tujuan Umum:
Untuk memperoleh pengetahuan mengenai pencekalan yang dilakukan pimpinan KPK dalam rangka penanganan perkara korupsi dan mendapatkan pengetahuan
yang lebih mendalam tentang keabsahan dan kekuatan hukum tindakan pencekalan yang dilakukan oleh Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam
kasus pecekalan terhadap Anggoro Widjojo dan Joko S Tjandra dalam hubungannya penerapan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik .
Hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat teoritis, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Memberikan sumbangan pengetahuan, pemikiran atau masukan
terhadap perkembangan ilmu hukum, khususnya hukum pidana terkait dengan kewenangan KPK sebagai institusi penegak hukum di
Indonesia; 2.
Memberikan sumbangan pengetahuan terhadap profesi Pengacara, agar dapat mengetahui dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan
keabsahan pencekalan yang dilakukan oleh KPK dalam menjalankan kewenangannya;
3. Memberikan sumbangan pengetahuan terhadap masyarakat luas,
khususnya masyarakat yang sadar hukum di Indonesia sehingga dapat memahami dan menjawab permasalahan di seputar kasus pencekalan
yang dilakukan oleh dua pimpinan KPK sehubungan dengan amanat menjalankan tugas yang diembannya.;
Di samping itu juga memberikan manfaat praktis yaitu memberikan masukan bagi aparat penegak hukum, yakni Kepolisian, Kejaksaan dan
Kehakiman, terkait penegakan hukum dan terib administrasi pejabat Negara dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diembanyya menurut hukum
di Indonesia serta menjunjung tinggi sikap profesionalitas dalam penegakan aturan hukum di Indonesia.
D. Keaslian penulisan