Teknik Pengolahan Analisis Data

skor. Skor tertinggi 5 dan terendah 0. Variabel dukungan petugas kesehatan dikategorikan menjadi 2, yaitu : Kategori : 0. Tidak baik skor ≤ 2 1. Baik skor 2 Skala ukur : Ordinal

3.6.2. Metode Pengukuran Variabel Terikat

Pencegahan penyakit rabies gigitan hewan penular rabies HPR melalui pemberian vaksinasi rabies pada anjing dengan cara mewawancarai dan observasi terhadap pemilik anjing.

3.7. Metode Analisis Data

3.7.1. Teknik Pengolahan

a. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. b. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric atau angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Universitas Sumatera Utara c. Data entry Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana. d. Melakukan teknik analisa Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis.

3.7.2. Analisis Data

Analisis data kuantitatif dimaksudkan untuk mengolah dan mengorganisasi data, serta menemukan hasil yang dapat dibaca dan dapat diinterpretasikan, meliputi : a. Analisis Univariat Dilakukan dengan statistik deskriptif untuk melihat frekuensi dan distribusi variabel bebas dan variabel terikat. Tabel frekuensi digunakan untuk menggambarkan proporsi karakteristik subjek penelitian dengan melakukan pengkategorian variabel yang dianalisis. b. Analisis Bivariat Untuk mengetahui hubungan dua variabel berdasarkan tabel 2x2 pada tingkat kepercayaan 0,05 dan confidence interval 95 α = 0,05. c. Analisis Multivariat Analisis multivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel –variabel bebas dengan variabel terikat dan variabel bebas mana yang paling besar Universitas Sumatera Utara pengaruhnya terhadap variabel terikat. Analisis multivariat dilakukan dengan satu variabel terikat secara bersamaan menggunakan regresi logistik berganda untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas dengan terikat. Prosedur yang dilakukan terhadap uji regresi logistik dan apabila masing-masing variabel bebas dengan hasil menunjukkan nilai p 0,25 maka variabel tersebut dapat dalam model multivariat. Analisis multivariat dilakukan untuk mendapatkan model terbaik. Semua variabel kandidat dimasukkan bersama-sama untuk dipertimbangkan menjadi model dengan hasil menunjukkan nilai p0,05. Variabel terpilih dimasukkan ke dalam model dan nilai p yang tidak signifikan dikeluarkan dari model, berurutan dari nilai p tertinggi. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Kondisi Geografis Kecamatan Tarutung merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara dan merupakan ibukota dari Kabupaten Tapanuli Utara serta menjadi pusat pemerintahan. Kecamatan Tarutung terletak pada 01 54’ – 02 07’ Lintang Utara dan 98 52’-99 04’ Bujur Timur dengan wilayah seluas 107,68 Km 2 Secara administratif batas wilayah Kecamatan Tarutung adalah: . Jarak antara Kantor Camat ke Kantor Bupati Kabupaten Tapanuli Utara adalah 1,2 Km. a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sipoholon b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pahae Julu c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Adiankoting d. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Siatas Barita dan Sipahutar

4.1.2 Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Kecamatan Tarutung adalah sebanyak 39.289 jiwa. Berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin sebanyak 35,07 penduduk di Kecamatan Tarutung termasuk dalam kelompok umur anak-anak 0-14 tahun, sebanyak 59,58 merupakan kelompok usia produktif 15-64 tahun, dan kelompok lanjut usia 65 tahun ke atas sebanyak 5,35. Kepadatan penduduk berjumlah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pemilik Anjing dan Faktor Persepsi Pencetus dengan Pencegahan Penyakit Rabies di Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah

0 51 177

Pergub No 44 Tahun 2010 Tentang Pemeliharaan Hewan Penular Rabies (HPR)

0 0 1

Pergub No 44 Tahun 2010 Tentang Pemeliharaan Hewan Penular Rabies (HPR)

0 0 1

Pergub No 44 Tahun 2010 Tentang Pemeliharaan Hewan Penular Rabies (HPR)

0 0 1

DISTRIBUSI KASUS GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DAN KASUS RABIES DI KABUPATEN NGADA, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

0 0 7

Hubungan Pengetahuan Pemilik Anjing dan Faktor Persepsi Pencetus dengan Pencegahan Penyakit Rabies di Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah

0 0 14

LEMBAR KUESIONER PENGARUH FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES MELALUI GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA Penjelasan Umum

1 1 28

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Rabies - Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utar

0 0 32

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 12

Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 18