34
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah Pengelolaan Taman Hutan Raya Bukit Barisan
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi ekowisata yang perlu dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal
yakni, Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan secara administratif terletak di Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo,
Provinsi Sumatera Utara. Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1988
dengan luas areal ± 51.600 ha dan terletak di 4 empat lintas Kabupaten, yaitu: 1 Kabupaten Langkat 13.000 ha.
2 Kabupaten Deli Serdang 17.150 ha. 3 Kabupaten Simalungun 1.645 ha.
4 Kabupaten Tanah Karo 19.805 ha. Sesuai dengan Keputusan Presiden KEPRES Nomor 48 Tahun 1988
tentang Pembangunan Kelompok Hutan Sibolangit sebagai Taman Hutan Raya Bukit Barisan, maka areal kawasan hutan di Kelompok Hutan Sibolangit telah
resmi menjadi taman hutan raya di Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya untuk mengatasi kesenjangan pengelolaan kawasan tersebut, pada tahun 1989 Kepala
Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi Sumatera Utara menunjuk Koperasi Pegawai Negeri KPN Kantor Wilayah Departemen Kehutanan untuk
mengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan dan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi Sumatera Utara menyusun pra-rancang bangun
Universitas Sumatera Utara
35 serta bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan mitra karya
Departemen Kehutanan melengkapi sarana prasarana utama dilokasi Tongkoh, seperti pintu gerbang, pusat informasi, plaza, museum, perpustakaan, pondok
wisata dan sarana bermain anak-anak. Pada tahun 1993, Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara sementara menyerahkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bukit barisan kepada PT. Inhutani IV, selanjutnya Kepala Kantor Wilayah meminta
penegasan kepada Menteri Kehutanan tentang pelimpahan tersebut. Setelah adanya penetapan dari Menteri Kehutanan yang pada intinya menolak penyerahan
pengelolaan kepada PT. Inhutani IV, maka pada tahun 1999, pengelolaan taman Hutan Raya Bukit Barisan diserahkan kembali oleh PT. Inhutani IV kepada
Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi Sumatera Utara. Untuk pengelolaan selanjutnya, pada tahun 1999 Kepala Kantor Wilayah
Departemen Kehutanan Provinsi Sumatera Utara menetapkan Pengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan lokasi Tongkoh dengan menetapkan Unit KSDA
Sumatera Utara I sebagai pengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Dengan segala keterbatasannya Unit KSDA Sumatera Utara I mengelola lokasi Tongkoh
dan mengelola 2 dua ekor gajah binaan yang ada sebagai sarana wisata. Dengan berjalannya pelaksanaan otonomi daerah serta semangat
memberikan kewenangan kepada provinsi dan kabupatenkota, berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 107Kpts-II2004, maka pengelolaan
Taman Hutan Raya Bukit Barisan menjadi kewenangan Provinsi Sumatera Utara karena lintas kabupatenkota. Namun demikian, Balai KSDA I belum
menyerahkan pengelolaan tersebut kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara cq.
Universitas Sumatera Utara
36 Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, karena masih adanya kerancuan
tentang luas dan wilayah Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Pada saat ini Gubernur Sumatera Utara telah menetapkan Peraturan
Gubernur Sumatera Utara Nomor 13 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara. Balai Pengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan tersebut merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas yang dipimpin oleh Kepala
Balai yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kehutanan melalui Wakil Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
Tugas dari Kepala Balai Pengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan adalah membantu Kepala Dinas dalam Pengelolaan Tata Usaha dan
Penyelenggaraan Pengelolaan Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Kantor Balai Pengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan berkedudukan di Tongkoh
Kabupaten Karo. Saat ini, keberadaan Balai Pengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan belum berfungsi secara operasional, selain dikarenakan belum adanya
penunjukan personil pengelola. Dan juga dikarenakan belum adanya arahan dan penegasan mengenai luas dan wilayah Taman Hutan Raya Bukit Barisan oleh
Departemen Kehutanan cq. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHKA, sehingga Balai KSDA Sumatera Utara I belum dapat segera
menyerahkan Pengelolaan Taman Hutan Raya tersebut kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara cq. Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
sebagaimana amanat dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 107Kpts- II2004. Pada tahun 2004, Kepala Balai KSDA Sumatera Utara I telah meminta
penegasan Direktur Jenderal PHKA tentang arahan wilayah Taman Hutan Raya
Universitas Sumatera Utara
37 Bukit Barisan, dan pemintaan tersebut telah diperbaharui pada bulan September
2005 dan hingga saat ini belum adanya arahan dari Departemen Kehutanan.
5.2. Potensi Ekowisata Taman Hutan Raya Bukit Barisan