Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Minat Berkunjung Kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOPI BABA

DR. MANSYUR MEDAN OLEH :

FACHRIYANTY ALIZMAR 130521113

PROGRAM STUDI STRATA - 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Fachriyanty Alizmar

NIM : 130521113

Program Studi : Strata-1 Manajemen Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul Skripsi : Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Minat Berkunjung Kembali Ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan

Medan, Oktober 2015 Penulis

NIM. 110502033 Fachriyanty Alizmar


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: LEMBAR PERNYATAAN

”PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI

KE KOPI BABA DR. MANSYUR MEDAN”

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Oktober 2015

NIM. 13052113


(4)

ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOPI BABA

DR. MANSYUR MEDAN.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk, harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan proses terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.Penelitian ini adalah penelitian assosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Kopi Baba Dr. MansyurMedan, denganjumlah sampel sebanyak 96 responden yang diambil dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuisioner dan pengunpulan data sekundermenggunakan studi pustaka dan data dari Kopi Baba Dr. Mansyur Medan. Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dengan nilai signifikansi α =

5% (0,05). Variabelproduk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat berkunjung kembali tetapi orang, bentuk fisik, dan proses berpengaruh negatif dan tidak signifikan dan dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelerke R Square adalah sebesar 0.782 yang berarti variabilitas variabel dependen yangdapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu produk, harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan prosesadalah sebesar 78,2 %, sedangkan sisanya sebesar 21,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Orang, Bentuk fisik, Proses dan Minat berkunjung kembali


(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MARKETING MIX OF SERVICE TOWARDS INTEREST IN VISITING AGAIN TO KOPI BABA

DR.MANSYUR MEDAN

The aim of this research was to find out the influence of product, price, places, promotion, people, physical evidence and process towards interest in visiting again to Kopi Baba Dr. Mansyur Medan. This research was an associative research. The population was the Kopi Baba Customers in Dr. Mansyur Medan, and 96 of them were used as samples using Accidental Sampling technique. The primary data were collected by using questionaires and secondary data were collected by using review of literature. The data of Kopi Babawere collected by conducting a research in Kopi Baba Dr. Mansyur Medan. The hypothesis was tested using logistic regression analysis at the significance level of α = 5 % (0.05).The variablesof product, price, places, and promotionhadsignificant and positiveinfluence towards interest visiting again to Kopi Baba Dr. Mansyur Medanbut the variable of people, physical evidence and process had negativeand insignificant influence. The results of value data processingof NagelerkeRSquarewas 0.782 which indicated that dependentvariablecould be explainedbyindependent variables (the product, price, places, promotion, people, physical evidence and process ) of 73.3%, while the remaining26.7% was explained byother variables excluded from the research.

Keywords:product, price, places, promotion, people, physical evidence and process towards interest in visiting again


(6)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini, dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Minat Berkunjung Kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan” guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta ayah Ahmad Fachruddin dan mama tersayang Nurhaidayang telah memberikan kasih sayang, dukungan moril dan materil, nasehat dan do’a yang tiada henti kepada saya. Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.E, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.si, selaku Ketua Prodi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara


(7)

5. Ibu Dr.Arlina Nurbaity Lubis,SE, MBA selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan, motivasi dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, MSI selaku dosen penilai saya yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini. 7. Kepada Bapak dan Ibu dosen Manajemen yang telah mendidik penulis

selama mengikuti perkuliahan serta seluruh staf dan pegawai yang telah membantu selama proses penulisan skripsi ini

8. Kepada Bapak Antoniuspemilik café Kopi Baba Dr. Mansyur Medan dan seluruh pegawai yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data pengunjung yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

9. Kakak saya Fachriana Alizda dan Adik saya MuhammadFachrozi terima kasih banyak atas do’a dan dukungannya.

10.Sahabat-sahabat terbaik saya di Feminim Gheby, Corry, Juni, Debo, Kak Fina, Pipid, Tria, Fikha, Erfina, Mbak Dwi dan Kak Novi terima kasih buat dukungannya.

Medan, Oktober 2015 Penulis,


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Uraian Teoritis ... 10

2.1.1 Pemasaran dan Pemasaran Jasa ... 10

2.1.2 Bauran Pemasaran Jasa ... 13

2.1.3 Produk ... 14

2.1.4 Harga ... 17

2.1.5 Lokasi ... 18

2.1.6 Promosi ... 20

2.1.7 Orang ... 21

2.1.8 Bukti Fisik ... 23

2.1.9 Proses ... 23

2.1.10 Minat Berkunjung Kembali ... 24

2.2 Penelitian Terdahulu ... 26

2.3 Kerangka Konseptual ... 28

2.4 Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Batasan Operasional ... 32

3.4 Defenisi Operasional ... 33

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 37

3.6 Populasi dan Sampel ... 38

3.6.1 Populasi ... 38

3.6.2 Sampel ... 38

3.7 Jenis Data Penelitian ... 39

3.8 Metode Pengumpulasn Data ... 40

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas ... 40


(9)

3.9.2 Uji Reabilitas ... 43

3.10 Metode Analisis Data ... 44

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 44

3.10.2 Uji Analisis Regresi Logistik ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 46

4.1.1 Sejarah dan Profil Singkat Kopi Baba ... 46

4.1.2 Visi dan Misi ... 48

4.1.3 Struktur Organisasi ... 49

4.2 Hasil dan Pembahasan... 50

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 50

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... 50

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 53

4.2.2 Analisis Regresi Logistik ... 66

4.2.2.1 Menguji Model Fit (Overall Model Fit Test) 66 4.2.2.2 Menguji Kelayakan Model Regresi ... 68

4.2.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 70

4.2.2.4 Matriks Klasifikasi ... 72

4.2.2.5 Menguji Koefisien Regresi ... 73

4.2.3 Pembahasan ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 83


(10)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Kopi Baba ... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 35

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert untuk variabel X ... 37

Tabel 3.3 Instrumen Skala Likert untuk variabel Y ... 37

Tabel 3.4 Validitas ... 42

Tabel 3.5 Reabilitas ... 43

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 50

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 51

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi/Pekerjaan 52 Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Produk 53 Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap variable Harga 55 Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Lokasi 58 Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Promosi 59 Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Orang 60 Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Bentuk Fisik 62 Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel Proses 63 Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden terhadap variabel MBK . 65 Tabel 4.12 Nilai -2 Log Likelihood (-2 LL awal) Block 0 : Beginning Block ... 66

Tabel 4.13 Nilai -2 Log Likelihood (-2 LL akhir) Block 1 : Method = Enter ... 67


(11)

Tabel 4.14 Hosmer and Lemeshow Test ... 68

Tabel 4.15 Contigency Table for Hosmer and Lemeshow Test ... 69

Tabel 4.16 Case Processing Summary ... 70

Tabel 4.17 Model Summary ... 71

Tabel 4.18 Classification Table ... 72


(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 30 Gambar 4.1 Logo Kopi Baba Medan ... 47


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitianl ... 86

2. Daftar distribusi Jawaban Validitas ... 90

3. Uji Validitas dan Reabilitas ... 97

4. Daftar Distribusi Jawaban Penelitian ... 98


(14)

ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOPI BABA

DR. MANSYUR MEDAN.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produk, harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan proses terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.Penelitian ini adalah penelitian assosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Kopi Baba Dr. MansyurMedan, denganjumlah sampel sebanyak 96 responden yang diambil dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data primer menggunakan kuisioner dan pengunpulan data sekundermenggunakan studi pustaka dan data dari Kopi Baba Dr. Mansyur Medan. Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik dengan nilai signifikansi α =

5% (0,05). Variabelproduk, harga, lokasi dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat berkunjung kembali tetapi orang, bentuk fisik, dan proses berpengaruh negatif dan tidak signifikan dan dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelerke R Square adalah sebesar 0.782 yang berarti variabilitas variabel dependen yangdapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu produk, harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan prosesadalah sebesar 78,2 %, sedangkan sisanya sebesar 21,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Orang, Bentuk fisik, Proses dan Minat berkunjung kembali


(15)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MARKETING MIX OF SERVICE TOWARDS INTEREST IN VISITING AGAIN TO KOPI BABA

DR.MANSYUR MEDAN

The aim of this research was to find out the influence of product, price, places, promotion, people, physical evidence and process towards interest in visiting again to Kopi Baba Dr. Mansyur Medan. This research was an associative research. The population was the Kopi Baba Customers in Dr. Mansyur Medan, and 96 of them were used as samples using Accidental Sampling technique. The primary data were collected by using questionaires and secondary data were collected by using review of literature. The data of Kopi Babawere collected by conducting a research in Kopi Baba Dr. Mansyur Medan. The hypothesis was tested using logistic regression analysis at the significance level of α = 5 % (0.05).The variablesof product, price, places, and promotionhadsignificant and positiveinfluence towards interest visiting again to Kopi Baba Dr. Mansyur Medanbut the variable of people, physical evidence and process had negativeand insignificant influence. The results of value data processingof NagelerkeRSquarewas 0.782 which indicated that dependentvariablecould be explainedbyindependent variables (the product, price, places, promotion, people, physical evidence and process ) of 73.3%, while the remaining26.7% was explained byother variables excluded from the research.

Keywords:product, price, places, promotion, people, physical evidence and process towards interest in visiting again


(16)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan bisnis di pada saat ini telah berkembang sangat pesat dan mengalami perubahan yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan memperhatikan minat konsumen untuk berkunjung kembali ke suatu tempat usaha yang telah di dirikan. Minat untuk mengunjungi kembali suatu tempat usaha didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian ulang atas produk ataupun jasa tertentu, tidak terkecuali usaha dalam bisnis kuliner berskala menengah sampai dengan bisnis kuliner yang berskala besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya bisnis kuliner yang ada di kota Medan, khususnya perkembangan bisnis kuliner berskala manengah seperti warung kopi atau yang modern disebut dengan café.

Berdirinya café - café di Kota Medan saat ini jumlahnya cukup banyak dan telah menjadi tujuan kuliner warga Medan. Berbagai jenis makanan dan minuman dijual dengan harga yang juga bervariasi. Banyak warga Medan baik yang tua maupun yang muda memilih café sebagai tempat untuk menghabiskan waktunya bersantai dan berkumpul bersama keluarga maupun kerabat dekat.

Salah satu cara untuk dapat merebut hati pengunjung agar tertarik untuk berkunjung adalah dengan cara menerapkan strategi pemasaran yang salah satu elemennya adalah dengan bauran pemasaran. Dengan demikian sebuah usaha yang bergerak di bidang bisnis kuliner harus mempunyai bauran pemasaran jasa


(17)

yang baik untuk menghadapi para pesaing di bidang yang sama, berguna agar usaha tersebut dapat bertahan (survive) dan dapat menarik minat para konsumen untuk berkujung kembali ke tempat usaha yang didirikan. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasaran untuk membentuk karakteristik jasa yang di tawarkan kepada pelanggan (Tjiptono, 2005:30).

Bauran pemasaran jasa mempunyai peranan penting dalam upaya pengembangan sebuah usaha, oleh karena itu penentuan dan penyusunan elemen bauran pemasaran harus dilakukan dengan penuh pertimbangan yang objektif dan sesuai dengan konsumen sebagai sasaran bisnis. Penerapan bauran pemasaran jasa yang efektif akan menciptakan kegiatan operasional berjalan dengan efektif , agar perusahaan dapat melakukan pencapaian tujuan perusahaan dan menghadapi persaingan yang menjadi sangat kompetitif. Kegiatan pemasaran jasa itu sendiri terdiri dari beberapa komponen yang merupakan inti pemasaran jasa yaitu terdiri dari produk (product), harga (price), lokasi (place), promosi (promotion), orang (people), bentuk fisik(Phisycal Evidence) dan proses (process).

Menurut Laksana (2008:67), produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu produk dapat bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan, dan merasakan kepuasan akan produk tersebut, kemudian akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.


(18)

Menurut Tjiptono (2009:97) bahwa harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Tahap berikutnya dalam proses pemasaran adalah menentukan lokasi usaha dimana perusahaan dapat menjalankan atau melaksanakan kegiatan pemasarannya kepada masyarakat. Lokasi pemasaran yang nyaman, aman, bersih, ramai, dan mudah dijangkau, merupakan beberapa kriteria lokasi yang diminati oleh banyak konsumen.

Promosi merupakan salah satu komponen dalam bauran pemasaran yang mempunyai peranan penting dalam mengkomunikasikan kebaikan dan keunggulan produk atau jasa tertentu yang diperlukan dan dibutuhkannya. Karena pada dasarnya promosi dilakukan untuk meningkatkan jumlah konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan disertai informasi yang lebih atraktif, maka untuk menarik minat konsumen untuk mengunjungi suatu tempat usaha dilakukan promosi yaitu melalui internet terutama Twitter, Facebook dan brosur dimana produk, harga dan lokasi sudah tercantum didalamnya.

Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka ‘orang’ yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam ‘orang’ ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia (Lupiyoadi, 2009:75).Orang merupakan orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi


(19)

semua organisasi. Dalam perusahaan jasa, unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen.

Bentuk fisik berarti konsumen akan melihat keadaan nyata yang menghasilkan jasa tersebut. Unsur-unsur yang termasuk dalam Bentuk fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang yang disatukan dengan service yang diberikan. Misalnya orang berkunjung ke café akan memperhatikan bangunan, interior, peralatan, perabotan dan bahkan sampai ke pakaian seragam pelayan. Proses merupakan faktor penting bagi konsumen dengan tingkat kontak dengan pelanggan yang tinggi (high contact service). Proses bagaimana jasa (pelayanan) disampaikan tersebut menentukan peningkatan jumlah konsumen.

Obyek dalam penelitian ini adalah café Kopi Baba yang berada di Jl Dr. Mansyur no. 47 Medan, dimana café Kopi Baba adalah sebuah usaha yang bergerak dalam bidang usaha kuliner. Kopi Baba telah menjalankan usahanya selama tiga tahun, walaupun masih tergolong baru Kopi Baba merupakan bisnis kuliner yang dapat diperhitungkan di kota Medan. Hal ini dibuktikan dari café Kopi Baba Medan yang sampai saat ini masih tetap bergerak menjalankan usahanya dan dapat terus mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan bisnis kuliner sejenis yang semakin banyak di kota Medan. Café Kopi Baba menawarkan kopi dengan bermacam varian sebagai menu utama, dan ada pula jenis makanan dan minuman lain dengan harga yang cukup terjangkau.


(20)

Kopi Baba merupakan café yang memberikan nuansa yang berbeda di bandingkan dengan café tempat menikmati secangkir kopi pada umumnya, café Kopi Baba menghadirkan sesuatu yang unik seperti pajangan foto-foto kuno suasana kota Medan menjadi interior di dalam café ini. Kopi Baba tidak hanya di jadikan tempat untuk menikamati makanan dan minuman saja tetapi dijadikan juga sebagai tempat pertemuan berbagai komunitas ataupun tempat pertemuan bisnis.

Adapun jumlah pengunjung dari Kopi Babaini pada bulan Januari 2015 hingga bulan Mei 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

JumlahPengunjung Kopi Baba pada Bulan Januari s.d Mei 2015.

Sumber : Kopi Baba Dr. Mansyur Medan 2015

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung di café Kopi Baba tahun 2015 dari bulan Januari sampai bulan Juni mengalami fluktuasi di setiap bulannya. Seperti pada bulan Januari ke Februari jumlah pengunjung café Kopi Baba mengalami penurunan tetapi pada bulan Maret ke April jumlah pengunjung café Kopi Baba mengalami peningkatan. Namun pada bulan Mei ke Juni jumlah pengunjung café Kopi Baba mengalami penurunan. Permasalahan yang menyebabkan terjadi fenomena ini adalah banyaknya usaha kuliner sejenis yang menawarkan menu makanan dan minuman yang lebih bervariasi, yang

Bulan Jumlah Pengunjung/Konsumen

Januari 2480

Februari 2170

Maret 2790

April 2810

Mei 2845


(21)

menyebabkan konsumen ingin mencoba menu makanan dan minuman baru yang di tawarkan oleh pesaing.Promosi yang di tawarkan oleh café Kopi Baba juga tidak terlalu sering, hal ini terlihat ketika café Kopi Baba memiliki menu makanan dan minuman baru akan tetapi tidak memberitahukannya kepada khalayak ramai melalui media sosial seperti facebook dan twitter. Lahan parkir yang disediakan oleh café Kopi Baba tidak terlalu luas sehingga banyak konsumen yang membawa kendaraan enggan untuk mengunjungi café Kopi Baba dikarenakan kurangnya lahan parkir yang disediakan. Maka disini pihak café Kopi Baba dituntut untuk bisa memberi keyakinan kepada konsumen café Kopi Baba agar bisa berkunjung kembali dan melakukan pembelian ulang di café Kopi Baba.

Menyadari akan pentingnya konsumen dalam menentukan kesuksesan suatu usaha, maka café Kopi Baba sebagai salah satu café dikota Medan berusaha menggunakan strategi pemasaran yang tepat, salah satunya melihat dari bauran pemasaran jasa yaitu terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan proses yang ada dengan semaksimal mungkin dalam usaha untuk menciptakan keinginan konsumen untuk mengunjungi café Kopi Baba kemudian melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh café Kopi Baba yang nantinya konsumen akan memperoleh kepuasan akan produk yang ditawarkan sehingga akan menumbuhkan minat konsumen untuk berkunjung kembali ke café Kopi baba. Ditambah dengan hadirnya beberapa usaha kuliner sejenis yang menawarkan produk lebih bervariasi maka pihak café Kopi Baba harus mampu meyakini pelanggan bahwa café Kopi baba memiliki menu


(22)

makanan dan minuman yang bervariasi dengan harga yang terjangkau serta menawarkan suasana café yang berbeda dari café-café lainnya.

Dengan kondisi tersebut, pemilik café Kopi Baba harus mewaspadai ketatnya persaingan dalam usaha kuliner, café Kopi Baba harus benar-benar memperhatikan strategi pemasaran yang tepat, salah satunya melihat dari bauran pemasaran jasa untuk mencapai tujuannya sebagai café yang banyak di kunjungi di kota Medan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Berkunjung Kembali Ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah produk berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan?

2. Apakah harga berpengaruhterhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan?

3. Apakah lokasi berpengaruhterhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan?

4. Apakah promosi berpengaruhterhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan?

5. Apakah orang berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan?


(23)

6. Apakah bentuk fisik berpengaruhterhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan?

7. Apakah proses berpengaruhterhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan?

8. Apakah bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan proses secara simultan berpengaruhterhadap minat bekunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh produk terhadap minat berkunjung

kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

4. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

5. Untuk mengetahui pengaruh orang terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

6. Untuk mengetahui pengaruh bentuk fisik terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.


(24)

7. Untuk mengetahui pengaruh proses terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

8. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, bentuk fisik, proses secara simultan terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini : a. Bagi Peneliti

Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai bauran pemasaran jasa dan minat berkunjung kembali.

b. Bagi Manajemen Kopi Baba

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengelola Kopi Baba Medan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang dapat mempengaruhi minat konsumen untuk berkunjung kembali.

c. Bagi Universitas Sumatera Utara

Sebagai tambahaan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan bagi Program Studi Manajemen Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

d. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian lebih mendalam yang berhubungan dengan penelitian sejenis.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pemasaran dan Pemasaran Jasa

Kata “Pemasaran dan Pemasaran Jasa” sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. American Marketing Association(dalam Assauri 2007 : 4) menyatakan bahwa “ pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat”.

Pemasaran menurut Kotler & Keller (2009 : 6) ialah “ suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Menurut Miller & Layton (dalam Tjiptono, 2005:2) menyatakan bahwa “Pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organnisasional”. Dari beberapa defenisi yang dijelaskan di atas menunjukkan bahwa pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran bertujuan untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan dan keinginan setiap orang.


(26)

Menurut Lovelock (2010:16) , jasa adalah suatu aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Menurut Tjiptono (2005:98) jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk di jual. Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan dan kursus, hotel , lembaga pendidikan dan lain lain. Kotler& Amstrong(2008:266) menyatakan bahwa jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas , manfaat, kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu

Dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan proses atau aktivitas yang di dalamnya selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, untuk mendapatkan kepuasan. Contohnya jasa pengobatan, jasa pengangkutan, jasa telekomunikasi, hiburan, dan berbagai macam jasa lainnya. Hubungan antara jasa dengan marketing adalah sangat erat seperti halnya terhadap produk barang. Secara garis besar Tjiptono (2005:18) menjelaskan karakteristik pemasaran jasa terdiri atas:

1. Intangibility (tidak berwujud)

Jasa berbeda dengan barang, karena barang merupakan suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance) atau usaha. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi, karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan


(27)

2. Inseparability (tidak terpisahkan)

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi, sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability/Heterogenety (keanekaragaman)

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non standarddized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya

4. Perishability (tidak tahan lama)

Perishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat di simpan dan dimasukkan ke dalam gudang atau dijadikan sebagai persediaan. Contohnya: makanan yang telah dimasak pada restoran.

5. Lack Of Ownership

merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Di lain pihak pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan, dan restoran).


(28)

2.1.2 Bauran Pemasaran Jasa

Pemasaran mempunyai fungsi yang amat penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, setiap perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang efektif dengan mengkombinasikan elemen-elemen dalam bauran pemasaran jasa. Tjiptono (2005:30) mengungkapkan bahwa bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Penyusunan komposisi unsur-unsur bauran pemasaran dalam rangka pencapaian tujuan organisasi bisa dianalogikan dengan juru masak yang meramu berbagai bahan masakan menjadi hidangan yang bergizi dan enak disantap. Proses meramu bahan yang dilakukan pemasar dan juru masak memiliki kesamaan, yaitu sama-sama merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan (science) dan seni (art). Dengan demikian, unsur pengalaman, kompetensi, pengetahuan dan kreativitas memainkan peranan penting dalam menunjang kesuksesan pemasar maupun juru masak.

Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa decade yang lalu oleh Jerome Mc.Carthy yang merumuskan menjadi 4P (Product, price, promotion dan place). Bila ditinjau dari sudut pandang pelanggan, 4P bisa dirumuskan menjadi 4C (Customers’ needs and wants, Cost, Communications dan Convenience). Dalam perkembangannya sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penerapan 4P terlampau terbatas/sempit untuk bisnis jasa. Kelemahan yang


(29)

terdapat pada 4P, mendorong banyak pakar pemasaran untuk mendefenisikan ulang bauran pemasaran sedemikian rupa sehingga lebih applikatif untuk sektor jasa. Hasilnya 4P tradisional diperluas dan ditambahkan dengan unsur lainnya, yaitu People, process, dan Physical Evidence.

Lovelock (2010:24) mengungkapkan bahwa ketika mengembangkan strategi untuk barang manufaktur, pemasar biasanya mengacu pada empat elemen dasar strategis : produk (product), harga (price), lokasi atau distribusi (place) dan promosi (promotion), keempatnya biasanya di sebut dengan “4P” dari bauran pemasaran (marketing mix). Maka dari itu 4P untuk pemasaran barang tidak cukup untuk mengatasi isu yang timbul dalam pemasaran jasa dan diperluas dengan menambahkan P yang diasosiasikan dengan penghantaran jasa proses (process), lingkungan fisik (physical environment), dan manusia (people).

2.1.3 Produk

Tjiptono (2009:84) mengungkapkan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, tv, komputer, baju, buku teks), jasa (restoran, penginapan, transportasi) jadi, produk bisa berupa manfaat tangible maupun intengible yang dapat memuaskan pelanggan.


(30)

Laksana (2008:67) menyebutkan produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Termasuk dalam pengertian produk, yaitu:

1. Goods: barang-barang fisik

2. Services: Jasa/pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau tidakmenyertai produk barang fisik

3. Experience: pengalaman kegiatan atau seseorang yang dapat dinikmatioleh orang lain.

4. Event: Kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak. 5. Persons: keahlian atau ketenaran seseorang

6. Place: Tempat atau kota yang memiliki keunggulan, keunikan (sejarah)atau keindahan.

7. Properties: Hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate) ataufinansial (saham dan obligasi).

8. Organization: lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilaijual dari suatu produk.

9. Information: Informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan (sekolah,surat kabar).


(31)

Adapun tiga Klasifikasi produk dalam Laksana (2009 : 69) yaitu : 1. Berdasarkan Karakteristik / sifat :

a. Barang tahan lama ( durable goods) yaitu barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak sekali pemakaian. Misalnya mobil, kemari es, dan sejenis lainnya. b. Barang tidak tahan lama (non- durable goods) yaitu barang

berwujud yang biasanya dikonsumsikan satu atau beberapa kali. Misalnya sabun, minuman ringan dan sejenis lainnya. c. Jasa (service) yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang di

tawarkan untuk di beli. Misalnya salon kecantikan, tukang cukur dan sejenisnya.

2. Berdasrkan wujud :

a. Barang nyata atau berwujud (tangible goods)

b. Barang tidak nyata atau tidak berwujud ( intangible goods) 3. Berdasarkan tujuan atau pemakaian:

a. Barang konsumsi (consumer’s goods) b. Barang industri ( industrial goods)

Lovelock (2010:25) mengungkapkan bahwa produk jasa berada di jantung strategi pemasaran perusahaan. Jika sebuah produk didesain dengan buruk, maka tidak akan menciptakan nilai yang bberarti bagi para pelanggan, meskipun elemen-elemen lain dari 7P dilaksanakan dengan baik. Merencankan bauran pemasaran dimulai dengan menciptakan konsep jasa yang akan memberikan nilai kepada pelanggan yang dituju dan memuaskan kebutuhan mereka lebih baik dari


(32)

pada alternative dari pesaing lain. Untuk mentrasformasi konsep ini menjadi realitas membutuhkan desain gagasan (cluster) dari elemen-elemen yang berbeda namun secara bersamaan saling memperkuat. Produk jasa terdiri dari :

1. Produk inti yang menjawab kebutuhan primer para pelanggan

2. Serangkaian elemen tambahan (supplementary service elements) yang secara bersamaan memperkuat nilai tambah produk yang membantu para pelanggan untuk menggunakan produk inti secara lebih efektif.

2.1.4. Harga

Harga akan mempengaruhi beberapa aspek kegiatan suatu usaha, baik yang berkaitan dengan kegiatan penjualan, ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu usaha.Ini berarti, harga menggambarkan nilai uang sebuah barang dan jasa. Harga menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Menurut Laksana (2008:105) harga adalah jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.Menetapkan harga suatu produk tidaklah semudah yang kita bayangkan, ada beberapa proses yang harus dilakukan dalam penetapan harga suatu produk.


(33)

Menurut Laksana (2008:114), perusahaan menetapkan suatu harga memiliki tiga maksud yaitu:

1. Berorientasi pada laba :

- Untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih. - Untuk memaksimalkan laba.

2. Berorientasi pada penjualan : - Untuk meningkatkan penjualan.

- Untuk mempertahankan atau meningkatkan bagian pasar dan penjualan.

3. Berorientasi pada status quo: - Untuk menstabilkan laba . - Untuk menangkal persaingan.

2.1.5 Lokasi.

Lokasi menurut Lupiyoadi (2009:42), berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:

1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.


(34)

2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak terlaksana dengan baik.

Lokasi fasilitas jasa acapkali tetap merupakan faktor krusial yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa karena lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial penyedia jasa. Secara garis besar, ada dua kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi fasilitas jasa Pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa. Kedua, Penyedia jasa mendatangi pelanggan.(Tjiptono, 2005:147). Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan cermat terhadap beberapa faktor berikut :

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transportasi umum.

2. Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.

3. Lalu lintas (traffic), yaitu banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang yang besar terhadap terjadinya keputusan pembelian yang seringkali terjadi spontan.


(35)

4. Tempat parker yang luas, aman, dan nyaman baik untuk kendaraan bermotor.

5. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari.

6. Lingkungan , yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.

7. Kompetisi , yaitu lokasi pesaing.

2.1.6 Promosi

Menurut Tjiptono (2009:91) Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus atau sering di sebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix) adalah:

1. Personal Selling

Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.


(36)

2. Mass Selling

Pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama mass selling, yaitu periklanan dan publisitas.

3. Promosi Penjualan

Bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan

4. Public Relation

Upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.

5. Direct Marketing

Sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi.

2.1.7. Orang

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2009:75), dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka ‘orang’ yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam ‘orang’ ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia.Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih


(37)

untukmenyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.

Pentingnya ‘orang’ dalam pemasaran jasaberkaitan erat dengan pemasaran internal. Pemasaran internal adalah interaksi atauhubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan yangdalam hal ini dapat diposisikan sebagai konsumen internal dan pemasok internal.Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong ‘orang’ dalamkinerja memberikan kepuasan kepada konsumen.

Terdapat empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek ‘orang’ yang memengaruhi konsumen yaitu:

a. Contactors, ‘orang’ di sini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat memengaruhi keputusan

konsumen untuk membeli.

b. Modifiers, ‘orang’ di sini tidak secara langsung memengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen, contoh: resepsionis. c. Influencers, ‘orang’ di sini memengaruhi konsumen dalam keputusan

untuk membeli tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen. d. Isolateds, ‘orang’ di sini tidak secara langsung ikut serta dalam

bauranpemasaran dan jugatidak sering bertemu dengan konsumen. Contoh:karyawan bagian administrasi penjualan, SDM dan pemrosesan data.


(38)

2.1.8. Bentuk Fisik

Menurut Tjiptono (2005:32), karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengonsumsinya. Ini menyebabkan risiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurang tingkat risiko tersebut dengan jalan menawarkan bentuk fisik dari karakteristik jasa. Bentuk fisik berarti konsumen akan melihat keadaan nyata yang menghasilkan jasa tersebut. Misalnya orang berkunjung ke café akan memperhatikan bangunan, interior, peralatan, perabotan dan bahkann sampai ke pakaian seragam pelayan. Untuk lebih rinci lagi, contoh -contoh bentuk fisikuntuk fasilitas eksternal misalnya: konsumen akan memperhatikan desain eksterior, tempat parkir, taman-taman, suasana lingkungan dan sebagainya.

2.1.9. Proses

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2009:76), proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme,aktivitas dan hal-hal rutin, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepadakonsumen. Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu:

1. Kompleksitas (complexity), berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses.


(39)

2. Keragaman (divergence), berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses.

Sehubungan dengan dua cara tersebut, terdapat empat alternatif mengubah proses yang dapat dipilih oleh pemasar yaitu:

1. Mengurangi keragaman(Reduced Divergence), dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya,peningkatan produktivitas dan kemudahan distribusi.

2. Menambah keragaman(Increased Divergence), berarti memperbanyak kustomisasi danfleksibilitas dalam produksi yang dapat menimbulkan naiknya harga.

3. Megurangi kompleksitas(Reduced Complexity), berarti cenderung lebih terspesialisasi.

4. Menambah kompleksitas(Increased Complexity), berarti lebih cenderung ke penetrasi pasardengan cara menambah jasa yang diberikan.

2.1.10. Minat Berkunjung Kembali:

Menurut Jahja (2011:63), minat ialah suatu dorongan yang mengakibatkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif dan motorik dan merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat berhubungan dengan sesuatu yang menguntungkan dan dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya.


(40)

Kesenangan merupakan minat yang sifatnya sementara. Adapun minat bersifat tetap (persistent) dan ada unsur memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan akan semakin kuat minat tersebut , sebaliknya minat akan menjadi pupus kalau tidak ada kesempatan untuk mengekspresikannya. Minat memiliki sifat dan karakter khusus, sebagai berikut :

1. Minat bersifat pribadi (individual), ada perbedaan antara minat seseorang dan orang lain.

2. Minat menimbulkan efek diskriminatif.

3. Erat hubungannya dengan motivasi, memengaruhi dan

dipengaruhimotivasi.

4. Minat merupakan sesuatu yang dipelajari, bukan bawaan dari lahir dandapat berubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman dan mode. Minat konsumen untuk berkunjung ke suatu tempat tentunya didasari alasan tertentu, dimana kunjungan tersebut dapat memberikan nilai manfaat yang akan berdampak pada kepuasan konsumen tersebut.


(41)

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti Judul

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

X Y

Yuda Melisa (2012) Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel terhadap Keputusan pembelian Ulang Konsumen Mega Prima Swalayan Payakumbuh Persediaan barang Harga Lokasi Bauran komunikasi Desain dan tampilan toko Keputusan Pembelian Ulang variabel persediaan

barang, harga,lokasi, bauran komunikasi, desain dan tampilan toko berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian ulang konsumen Mega Prima Swalayan Payakumbuh. Adriana Aprilia (2013) Pengaruh bauran pemasaran (produk, harga, tempat dan proses) terhadap minat beli ulang konsumen pada Warung Bu Darmi Siwalankerto Surabaya Produk Harga Tempat Proses Minat beli ulang

Secara keseluruhan bauran pemasaran produk, harga,tempat, dan proses berpengaruh secara signifikan terhadap minat pembelian ulang. Variabel yang paling berpengaruh terhadap minat pembelian ulang adalah produk.

Setiawan Abdi (2013) Hubungan Bauran Pemasaran dengan Minat Kembali Pasien Rawat Inap RSUD Tenriawaru Bone Bauran Pemasaran Minat Kembali Pasien

Ada hubungan antara strategi product, price,

promotion, people, dan physical evidence dengan

minat kembali pasien rawat inap, dan tidak ada

hubungan pada place, dan

process dengan minat

kembali pasien rawat inap di RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone Melissa Silvia Damanik (2013) Pengaruh Harga, Lokasi, dan Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Terhadap Minat Pembelian Ulang pada SOGO

DEPARTMENT STORE SUN PLAZAN MEDAN Harga Lokasi Gaya hidup Minat pembelian ulang

Secara simultan variabel harga, dan lokasi berpengaruh positif dan tidak signifikan sedangkan gaya hidup memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang. Promosi berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap minat pembelian ulang.


(42)

(Lanjutan)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti Judul

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

X Y

Bode Lumanauw (2014) Bauran Pemasaran Pengaruhnya terhadap Minat Membeli Kembali Voucher Isi Ulang Telkomsel Produk Promosi Harga Tempat Minat membeli kembali

Hasil analisis diperoleh bahwa produk, promosi, harga dan tempat berpengaruh positif baik secara simultan maupunparsial terhadap keputusan pembelian ulang

Ich Diana Sarah Dhiba (2014) Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Pengunjung pada Obyek Wisata Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH Surabaya Produk Harga Tempat Orang Proses Bentuk fisik Layanan Pelanggan Minat Pengunjung

Secara keseluruhan variabel Produk,Harga,Tempat,Orang, Proses, Bentuk fisik dan Layanan Pelanggan

berpengaruh positif terhadap minat pengunjung Oki Irawan Rambe (2014) Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Berkunjung Kembali Ke Wonder Water World Waterpark CBD Polonia Medan

Bauran Pemasaran Jasa Minat berkunjung kembali

Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa variabel produk, promosi, harga dan proses berpengaruh secara positif terhadap minat berkunjung kembali

sedangkan Lokasi, orang dan bentuk fisik berpengaruh negative


(43)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.Sugiyono (2012 : 88).

Produk, menurut Tjiptono (2009:84) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Harga menurut Laksana (2008:105) harga adalah jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.Lokasi menurut Lupiyoadi (2009:42), berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya.

Promosi menurut Tjiptono (2009:91) adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2009:75), dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka ‘orang’ yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Bentuk fisik menurut Tjiptono (2005:32)berarti bahwa konsumen akan melihat keadaan nyata yang menghasilkan jasa tersebut. Misalnya orang berkunjung ke


(44)

café akan memperhatikan bangunan, interior, peralatan, perabotan dan bahkansampai ke pakaian seragam pelayan. Minat menurut Jahja (2011:63) ialah suatu dorongan yang mengakibatkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif dan motorik dan merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang diinginkan.

Berdasarkan ketujuh elemen yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, orang , bentuk fisik dan proses memiliki pengaruh terhadap minat konsumen untuk berkunjung kembali, hal ini sangat berkaitan karena produk merupakan suatu barang atau jasa yang dapat ditawarkan kepada konsumen dan dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Selain itu harga, lokasi serta promosi juga mempunyai keterkaitannya terhadap minat konsumen untuk berkunjung kembali, karena harga, lokasi dan promosi merupakan titik pertemuan produk yang ditawarkan, selain itu lokasi merupakan tempat yang digunakan untuk memperkenalkan produk yang akan dipasarkan, dengan lokasi yang mendukung tempat terjadinya penjualan maka pelanggan dapat melihat langsung produk atau jasa yang ditawarkan oleh produsen, dengan melihat produk atau jasa tersebut senantiasa dapat menimbulkan keputusan pembelian, jika dibarengi dengan promosi yang menarik perhatian konsumen akan produk atau jasa yang ditawarkan maka akan semakin menarik minat konsumen untuk berkunjung kembali ke tempat tersebut. Kemudian orang dan bentuk fisik serta proses memiliki keterkaitan terhadap minat berkunjung kembali, hal ini terlihat ketika orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa mampu


(45)

mempengaruhi konsumen untuk datang dan membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Ketika orang sudah berhasil memempengaruhi konsumen untuk datang dan membeli produk maka konsumen akan memperhatikan bentuk fisik dari perusahaan tersebut. Bentuk fisik berarti konseumen akan memperhatikan desain interior, perlengkapan, serta penataan ruang yang ada di perusahaan tersebut, jika diberengi dengan proses yang merupakan gabungan semua aktivitas seperti prosedur dimana produk atau jasa dihasilkan dapat disampaikan kepada konsumen dengan baik maka hal ini semakin mempengaruhi minat konsumen untuk berkunjung kembali.

Berdasarkan uraian diatas, ada 7 (tujuh) variabel yang dianggap peneliti mempengaruhi minat berkunjung kembali maka dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber : Tjiptono (2009), Laksana (2008), Lupiyoadi (2009), dan Jahja (2011) Gambar 2.1

Kerangka Konsep Produk (X1)

Lokasi (X3) Promosi (X4)

Orang (X5) Bentuk Fisik (X6)

Harga (X2)

Proses (X7)

Minat Berkunjung Kembali (Y)


(46)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Produk berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

2. Harga berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

3. Lokasi berpengaruhterhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

4. Promosi berpengaruhterhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

5. Orang berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

6. Bentuk fisik berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

7. Proses berpengaruhterhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

8. Bauran pemasaran jasa yang terdiri dari Produk, harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan proses secara simultan berpengaruhterhadap minat bekunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian assosiatif, yaitupenelitian yang bertujuan mengetahui hubungan dua variabel atau lebih (Ginting & Situmorang,2008:57). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabelproduk (X1), variabel promosi (X2), variabel harga (X3), variabel lokasi (X4),variabel orang (X5), variabel bentuk fisik (X6) dan variabel proses (X7) terhadapminat berkunjung kembali (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kopi BabaYang beralamat di Jl. Dr. Mansyur No 47 Medan, Sumatera Utara Indonesia. twitter : @kopibaba dan Facebook : Kopi Baba. Adapun waktu bagi penulis melakukan penelitian ini yaitu mulai dilaksanakan pada bulan Mei 2015.

3.3 Batasan Operasional

Agar penelitian dapat lebih terarah dan terfokus, maka dilakukan pembatasan dalam variabel yang diteliti. Penelitian ini dibatasi pada:

1. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Produk (X1), Harga (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Orang(X5),Bentuk fisik (X6), danProses (X7).


(48)

2. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat berkunjung kembali (Y).

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Tujuan utama pemberian definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:

Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah:

a. Variabel Produk (X1)

Keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen Kopi Baba jl. Dr. Mansyur Medan.

b. Variabel Harga (X3)

Harga adalah Nilai atau pengorbanan yang dipertukarkan kepada konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang ditawarkan Kopi Baba.

c. Variabel Lokasi (X4)


(49)

d. Variabel Promosi (X2)

Kegiatan untuk membujuk konsumen agar datang ke Kopi Baba dan membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

e. Variabel Orang (X5)

Semua orang yang secara langsung atau tidak langsung memberikan pelayanan kepada pengunjung Kopi Baba.

f. Variabel Bentuk fisik (X6)

Sarana dan prasarana yang digunakan untuk memberikan pelayanan kepada pengunjung Kopi Baba.

g. Variabel Proses (X7)

Suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya secara cepat dan tepat.

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

a. Variabel Minat Berkunjung Kembali (Y)


(50)

Tabel 3.1

OperasionalVariabel Penelitian No

Variabel Defenisi Operasional Indikator Variabel Skala Ukur 1 Produk (X1) Keseluruhan konsep

objek atau prosesyang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen Kopi Baba jl. Dr. Mansyur Medan.

1.Beranekaragam menu makanan yang disediakan 2.Beranekaragam menu

minuman yang disediakan 3.Cita rasa makanan yang

disediakan.

4.Cita rasa minuman yang disediakan.

5.Kuantitas/Porsi makanan 6. Kuantitas/Porsi minuman

Likert

2 Harga (X3) Nilai atau pengorbanan yang dipertukarkan kepada konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang ditawarkan Kopi Baba.

1.Harga yang terjangkau 2.Kesesuaian harga dengan

produk yang ditawarkan 3.Perbandingan harga

dengan pesaing sejenis

Likert

3 Lokasi (X4) Suatu tempat berlangsungnya kegiatan usaha Kopi Baba.

1.Lokasi mudah ditemukan 2.Akses mudah dilalui

3.Potensi pasar. Likert

4 Promosi (X2) Kegiatan untuk membujuk konsumen agar datang ke Kopi Baba dan membeli produk atau jasa yang ditawarkan

1.Menyediakan paket menu untuk mahasiswa

2.Pembagian voucher makanan yang ditawarkan kepada pelanggan.

3.Pembagian voucher minuman yang ditawarkan kepada pelanggan.


(51)

(Lanjutan)

Tabel 3.1

OperasionalVariabel Penelitian No

Variabel Defenisi Operasional Indikator Variabel Skala Ukur 5 Orang(X5) semua orang yang

secara langsung atau tidak langsung memberikan pelayanan kepada pengunjung Kopi Baba.

1. Karyawan café berpakaian rapi

2. Karyawan cafe bersikap sopan

3. Kemampuan karyawan dalam

menjawabpertanyaan konsumen

4. Kesiapan karyawan meresponpermintaan konsumen

Likert

6 Bentuk fisik (X6)

sarana dan prasarana yang digunakan untuk memberikan

pelayanan kepada pengunjung Kopi Baba

1. Penataan layout café yang nyaman

2. Desain interior café menarik

3. Fasilitas penunjang memadai

Likert

7 Proses (X7) suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya secara cepat dan tepat.

1. Kecepatan menangani permintaan konsumen 2. Prosedur Pembayaran

yang akurat. 3. Pelayanan yang

memuaskan Likert

8 Minat

Berkunjung Kembali (Y)

Keinginan konsumen untuk berkunjung kembali ke Kopi Baba

1. Berminat

2. Tidak berminat Regresi


(52)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel x adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert untuk Variabel X

No. Skala Likert Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Situmorang (2014:6)

Sedangkan untuk variabel Y, adalah sebagai berikut : Tabel 3.3

Instrumen Regresi Logistik untuk Variabel Y

No Regresi Logistik Skor

1 Berminat 1

2 Tidak Berminat 0


(53)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan (Ginting dan Situmorang, 2008:128). Populasi dalam penelitaian ini adalah rata-rata konsumen yang berkunjung ke Kopi Baba jl. Dr. Mansyur No. 47 Medan pada bulan Januari – Juni tahun 2015 yang berjumlah 2617 orang pengunjung perbulan.

3.6.2 Sampel

Menurut Ginting dan Situmorang (2008:151)Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggapyang dapat menggambarkan populasinya. Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan rancangan sampel non-probabilitasdengan teknik pengambilan accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan dan siapa saja yang secara kebetulan bertemu denganpeneliti dapat digunakan sebagai sampel (Ginting dan Situmorang, 2008:141).Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin yaitu teknik pengambilan sampel dimana peneliti menggunakan sampel daripopulasi dengan rumus:

n= �

1 +���2

Dimana:

n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi e = Taraf Kesalahan


(54)

n = 2627,5

1+2627,5(0,1)2 n = 96,33

Maka sampel dalam penelitian ini adalah 96,33 responden atau dapat di bulatkan menjadi 96 orang.

3.7 Jenis Data Penelitian

Sugiyono (2012:193) di dalam Metode Penelitian Bisnis, mengemukakan bahwa secara umum data terbagi atas dua jenis, yaitu:

1. Data Primer

Data Primer Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian. Dalam hal ini penulis memperolehnya langsung dari pengunjung Kopi Baba Jl.Dr. Mansyur Medan.

2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan , informasi pengelola, maupun dari internet yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan,terutama dari Facebook dan Twitter resmi dari Kopi Baba Jl.Dr. Mansyur Medan.


(55)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara

Yaitu mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak yang mempunyai wewenang dalam memberikan keterangan yang penulis butuhkan. Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut dengan interview guide.

2. Kuesioner

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

3. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian dimana merupakan data valid dengan menggunakan kuesioner sebagai tolak ukur. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel. Pengujian


(56)

validitasinstrument digunakan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) for windows, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung≥ r tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. b. Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 responden di luar dari responden penelitian, yaitu pengunjung café yang berada di Kopi Baba Dr. Mansyur Medan. Nilai r table dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5% maka angka yang diperoleh = 0.361


(57)

Tabel 3.4 Uji Validitas

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner telah valid karena rhitung > rtabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 105.6000 232.455 .565 .958

P2 105.4000 228.593 .697 .957

P3 105.4333 230.530 .735 .956

P4 105.4000 229.628 .746 .956

P5 105.8000 224.993 .678 .957

P6 105.6667 227.954 .637 .957

P7 105.5000 238.466 .610 .958

P8 105.4333 237.289 .669 .957

P9 105.6667 233.126 .738 .957

P10 105.5667 229.082 .732 .956

P11 105.8333 223.592 .759 .956

P12 105.7000 223.390 .715 .956

P13 105.2667 230.064 .597 .957

P14 105.2667 235.582 .497 .958

P15 105.1000 234.852 .465 .958

P16 105.5000 238.948 .568 .958

P17 105.7333 236.133 .381 .959

P18 105.6667 230.368 .572 .958

P19 105.5667 229.357 .602 .957

P20 105.6667 222.299 .860 .955

P21 105.7000 223.252 .857 .955

P22 105.9000 221.334 .846 .955

P23 105.8000 226.717 .744 .956

P24 105.6000 225.972 .695 .957

P25 105.4667 222.947 .783 .956

P26 105.7333 232.961 .462 .959

P27 105.6667 224.644 .675 .957

P28 105.8000 230.441 .666 .957

P29 105.8333 232.833 .651 .957

P30 108.4000 241.214 .567 .958


(58)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. (Situmorang dan Lutfi, 2014:89). Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabelitas (Keandalan) merupakan ukuran suatu kesetabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variable dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s Alpha > dari 0.60.

Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diujimerupakan pertanyaan yang sudah valid. Adapun kriteria dalam pengujian reliabilitas yang dilakukan adalah :

a. Jika talfa> ttabel maka kuesioner reliable b. Jika talfa< ttabel maka kuesioner tidak reliable

Untuk melakukan pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada 30 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% di ketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach’s Alpha) adalah sebesar 0.80 Ini berarti 0.958> 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat

Tabel 3.5 Uji Reabilitas

Cronbach's Alpha N of Items


(59)

3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis, dengan cara datadisusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambarantentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2 Uji Analisis Regresi Logistik

Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variabel dependen (respon) merupakan variabel dikotomi (Situmorang dan Lufti, 2014:209). Regresi logistik (logistic regression) sebenarnya sama dengan analisis regresi berganda, hanya saja variabel terikatnya merupakan variabel dummy (0 dan 1). Pendugaan koefisien model regresi logistik tidak dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square / OLS). Sehingga metode kemungkinan maksimal (maximum Likehood) menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan. Berikut beberapa asumsi Regresi Logistik:

1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. Artinya, variabel penjelas tidak harus memiliki distribusi normal, linier, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap grup.

2. Distribusi respon atas variabel terikat diharapkan non linier.

3. Variabel bebas dalam regresi logistik dapat berupa campuran dari variabel kontinyu, diskrit, dan dikotomis.


(60)

Y =

ɑ

+

X1+

X2 +

X3+

X4 +

X5 +

X6 +

X7+ E Dengan :

Y = Minat berkunjung kembali (variabel dummy, 1 jika berminat untuk berkunjung kembali, 0 jika tidak berminat untuk berkunjung kembali).

X1+

X2 +

X3+

X4 +

X5 +

X6 +

X7 = Koefisien-koefisien

X1 = Variabel Produk

X2 = Harga

X3 = Lokasi

X4 = Promosi

X5 = Orang

X6 = Bentuk fisik

X7 = Proses e = eror

H0 = Produk,harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan prosestidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.

H1 = Produk,harga, lokasi, promosi, orang, bentuk fisik dan prosesberpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung kembali ke Kopi Baba Dr. Mansyur Medan.


(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah dan Profil Singkat Kopi Baba

Kopi Baba berlokasi di Jl. Dr. Mansyur No.47 Medan. Kopi Baba berada di antara Ayam Penyet DJoko Solo dan Toko Komputer dan Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta. Kopi Baba berdiri pada tanggal 6 Mei 2012. Kopi Baba di Jl. Dr. Mansyur No47 Medan ini adalah gerai pertama yang dimiliki sendiri oleh Bapak Antonius Ho. Saat ini, Kopi Baba juga membuka gerainya di Jl. A. Yani No. 36 A Kesawan, Medan.

Nama Kopi Baba berasal dari bahasa masyarakat Tanah Deli di Kota Medan. Baba memiliki arti “Yang Dipertuan” sehingga setiap pengunjung diibaratkan sebagai “Yang Dipertuan”. Filosofi ini yang membuat Kopi Baba sangat memperhatikan bentuk pelayanan yang diberikan pada para pelanggannya. Pemilik sangat menekankan sikap menghargai dan melayani yang harus ditampilkan para pekerja di depan pelanggan.

Kopi Baba awalnya didirikan dengan tujuan untuk membangun jiwa kewirausahaan yang ada pada diri pemiliknya. Bapak Antonius ingin mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya selama di perkuliahan. Selain itu, orang tua Bapak Antonius juga memiliki usaha keluarga sehingga dirinya dapat belajar dari usaha orang tua tersebut. Lazimnya bisnis yang ada, Kopi Baba


(1)

R78

4

3

3

10

1.0

R79

4

3

3

10

1.0

R80

4

4

1

9

1.0

R81

4

3

2

9

1.0

R82

2

5

5

12

1.0

R83

3

4

3

10

0.0

R84

4

5

3

12

0.0

R85

5

4

5

14

1.0

R86

5

5

5

15

1.0

R87

4

5

4

13

1.0

R88

5

5

5

15

1.0

R89

5

5

4

14

0.0

R90

4

5

5

14

1.0

R91

5

5

5

15

1.0

R92

2

4

4

10

1.0

R93

5

5

5

15

1.0

R94

5

4

5

14

1.0

R95

2

5

4

11

1.0

R96

5

4

5

14

1.0

Proses

Responden

P1

P2

P3

P4

X

7

MBK

R1

4

5

5

4

18

1.0

R2

2

3

2

3

10

0.0

R3

4

5

4

4

17

0.0

R4

4

5

5

4

18

1.0

R5

4

5

4

2

15

1.0

R6

5

5

4

4

18

1.0

R7

4

4

4

2

14

1.0

R8

5

4

3

4

16

0.0

R9

4

3

5

5

17

1.0

R10

5

4

5

4

18

1.0

R11

5

5

2

5

17

1.0

R12

4

4

4

4

16

1.0

R13

5

5

4

4

18

1.0

R14

3

4

5

5

17

1.0

R15

4

4

3

5

16

1.0

R16

5

5

4

4

18

1.0


(2)

R18

5

5

5

4

19

1.0

R19

4

5

5

5

19

1.0

R20

5

4

4

4

17

1.0

R21

5

5

4

5

19

1.0

R22

3

4

5

4

16

1.0

R23

5

5

4

4

18

1.0

R24

4

5

5

5

19

1.0

R25

4

5

5

4

18

1.0

R26

4

4

3

5

16

0.0

R27

3

2

3

4

12

0.0

R28

4

4

4

3

15

1.0

R29

5

4

4

4

17

1.0

R30

5

5

5

4

19

1.0

R31

5

3

4

5

17

1.0

R32

4

4

3

4

15

0.0

R33

5

4

5

5

19

1.0

R34

5

4

5

5

19

1.0

R35

5

4

5

4

18

1.0

R36

4

5

5

5

19

1.0

R37

4

4

4

5

17

1.0

R38

5

4

5

4

18

1.0

R39

3

4

5

5

17

1.0

R40

5

4

4

3

16

1.0

R41

3

3

4

3

13

0.0

R42

4

2

4

2

12

1.0

R43

4

5

4

2

15

1.0

R44

4

5

4

4

17

1.0

R45

4

4

4

4

16

0.0

R46

4

3

4

3

14

0.0

R47

3

4

2

4

13

0.0

R48

4

4

4

5

17

0.0

R49

4

4

4

5

17

0.0

R50

3

3

3

2

11

1.0

R51

4

4

4

4

16

0.0

R52

4

4

5

4

17

0.0

R53

5

4

3

4

16

1.0

R54

4

5

5

5

19

1.0

R55

5

4

4

4

17

1.0

R56

5

4

5

4

18

1.0


(3)

R58

3

4

2

4

13

1.0

R59

4

2

4

4

14

1.0

R60

4

2

4

3

13

1.0

R61

4

4

4

5

17

1.0

R62

4

4

5

5

18

0.0

R63

5

4

2

4

15

1.0

R64

4

4

5

4

17

0.0

R65

3

4

5

5

17

1.0

R66

4

3

3

3

13

1.0

R67

4

4

4

4

16

0.0

R68

3

4

3

4

14

1.0

R69

5

1

3

5

14

0.0

R70

4

5

4

3

16

1.0

R71

3

3

4

4

14

1.0

R72

4

5

5

5

19

1.0

R73

3

4

4

4

15

1.0

R74

5

3

3

3

14

0.0

R75

5

3

4

4

16

0.0

R76

5

5

5

4

19

0.0

R77

5

5

5

4

19

0.0

R78

4

5

4

4

17

1.0

R79

3

4

5

4

16

1.0

R80

3

5

4

4

16

1.0

R81

3

5

3

3

14

1.0

R82

4

5

5

4

18

1.0

R83

2

3

2

3

10

0.0

R84

4

5

4

4

17

0.0

R85

4

5

5

4

18

1.0

R86

4

5

4

2

15

1.0

R87

5

5

4

4

18

1.0

R88

4

4

4

2

14

1.0

R89

5

4

3

4

16

0.0

R90

4

3

5

5

17

1.0

R91

5

4

5

4

18

1.0

R92

5

5

2

5

17

1.0

R93

4

4

4

4

16

1.0

R94

5

5

4

4

18

1.0

R95

3

4

5

5

17

1.0


(4)

Lampiran 5. Logistic Regression

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients Constant

Step 0 1 110.247 .958

2 110.111 1.042

3 110.111 1.044

4 110.111 1.044

a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 110.111

c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log likelihood

Coefficients

Constant X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7

Step 1 1 55.022 -12.269 .231 .138 .163 .228 -.068 -.002 .007

2 41.580 -19.206 .378 .263 .282 .385 -.195 -.016 -.027

3 37.745 -24.374 .498 .384 .379 .505 -.322 -.075 -.049

4 36.991 -27.451 .573 .472 .443 .567 -.394 -.169 -.045

5 36.932 -28.542 .600 .506 .468 .585 -.417 -.217 -.038

6 36.931 -28.660 .603 .510 .470 .587 -.419 -.222 -.037

7 36.931 -28.661 .603 .510 .470 .587 -.419 -.222 -.037

8 36.931 -28.661 .603 .510 .470 .587 -.419 -.222 -.037

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 110.111

d. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.


(5)

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Y = .00 Y = 1.00

Total

Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 10 9.830 0 .170 10

2 8 8.351 2 1.649 10

3 5 5.025 5 4.975 10

4 1 .989 9 9.011 10

5 1 .426 9 9.574 10

6 0 .200 10 9.800 10

7 0 .098 10 9.902 10

8 0 .052 10 9.948 10

9 0 .026 11 10.974 11

10 0 .004 5 4.996 5

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 96 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 96 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 96 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 36.931a .533 .782

a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.


(6)

Classification Tablea

Observed

Predicted Y

Percentage Correct

0 1

Step 1 Y 0 22 3 88.0

1 4 67 94.4

Overall Percentage 92.7

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Produk .603 .168 12.891 1 .000 1.828

Harga .510 .194 6.939 1 .008 1.666

Lokasi .470 .235 3.992 1 .046 1.601

Promosi .587 .258 5.163 1 .023 1.799

Orang -.419 .338 1.533 1 .216 .658

Bentuk fisik -.222 .435 .261 1 .610 .801

Proses -.037 .244 .024 1 .878 .963

Constant -28.661 6.702 18.290 1 .000 .000

a. Variable(s) entered on step 1: Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Orang, Bentuk fisik, Proses