Skala Ukuran Data Uji Kualitas Data Analisis Data

28 dan informasi dari tempat objek penelitian serta berbagai referensi sumber yang berkaitan dengan penelitian.

4.7. Skala Ukuran Data

Pada penelitian ini digunakan Skala Likert yang diperoleh dari daftar pernyataan yang dirancang untuk menguji tingkat kesetujuan responden terhadap suatu pertanyaan Sinulingga, 2011. Dalam penentuan Skala Likert menggunakan teknik perbedaaan semantik dari 2 pasangan kata yang bersifat bipolar untuk setiap variabelnya dan 5 Skala Likert untuk setiap pasangan kata. Skala Likert dan posisinya untuk setiap pasangan kata positif = = negatif dapat didefinisikan sebagai berikut: - Pilihan jawaban a, maka indikator pas angan kata ”sangat-positif sekali” diberi nilai = 5 - Pilihan jawaban b, maka indikator pasangan kata “sangat-positif” diberi nilai = 4 - Pilihan jawaban c, maka indikator kata “positif” diberi nilai = 3 - Pilihan jawaban d, maka indikator pasangan kata “kurang-negatif” diberi nilai = 2 - Pilihan jawaban e, maka indikator pasangan kata “sangat-tidak negatif” diberi nilai = 1

4.8. Uji Kualitas Data

1. Validitas Data

Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang Universitas Sumatera Utara 29 valid diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Oleh karena itu untuk menguji validitas data maka pengujian dilakukan terhadap instrumen pengumpulan data Sinulingga, 2011. Kriteria penilaian uji validitas adalah: r hitung r tabel, maka pernyataan tersebut valid r hitung r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid 2. Reliabilitas Data Reliabilitas merupakan alat ukur berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumen tersebut Sinulingga, 2011. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Kriteria penilaian uji reliablitas Sekaran, 1992: Reliabilitas 0,6 adalah kurang baik Reliablitas 0,6 adalah baik

4.9. Analisis Data

Analisis data pada dasarnya dimulai dari penyiapan data yang diikuti dengan pengujian instrumen data. semua tahapan penyiapan data ini perlu dilakukan sesempurna mungkin agar analisis data dan pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan cermat. Hanya dengan cara demikian temuan dan hasil penelitian memberi manfaat dan makna baik untuk pemecahan masalah maupun pengembangan khasanah ilmu pengetahuan. Pada umumnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan: 1. Analisis Regresi Berganda Untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen X dengan variabel dependen Y, adalah: Universitas Sumatera Utara 30 Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + b 5 x 5 + b 6 x 6 + b 7 x 7 + e di mana: Y = Keputusan wisatawan berkunjung ke Tahura Tongkoh a = Konstanta b = Koefisien regresi X 1 = Produk Product X 2 = Harga Price X 3 = Promosi Promotion X 4 = Tempat Place X 5 = Orang Person X 6 = Pendukung Fisik Physical Evidence X 7 = Proses Process e = Standar error Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS akan dilakukan analisis secara deskriptif dan pembuktian hipotesis. 2. Analisis Korelasi Pearson Korelasi Pearson ditujukan untuk pasangan pengamatan data rasio yang menunjukkan hubungan yang linear. Korelasi ini disebut Korelasi Porduct Moment. Koefisien korelasi adalah suatu angka indeks yang melukiskan hubungan antara dua rangkaian data yang dihubungkan. Koefisien korelasi adalah ukuran atau indeks dari hubungan antar dua variabel. Koefisien korelasi besarnya antara -1 sampai +1. Tanda positif dan negatif menunjukkan arti atau arah dari hubungan korelasi tersebut. Universitas Sumatera Utara 31 r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan kedua variabel sangat kuat, dan hubungan searah. r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan keduanya sangat kuat, dengan hubungan berlawanan. 3. Analisis Korelasi Ganda R Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen X terhadap variabel dependen secara serentak Y. Menurut Sugiyono 2007 pedoman hubungan antar variabel R dapat dilihat dilihat pada Tabel 4.1. Hubungan Antar Variabel sebagai berikut: Tabel 4.1. Hubungan antar Variabel Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 – 0.39 Tidak Erat 0.4 – 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat 0.8 – 0.99 Sangat Erat 4. Analisis Koefisien Determinasi R 2 Analisis koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel bebas atau independen, yaitu: Produk X 1 , Harga X 2 , Promosi X 3 , Tempat X 4 , Orang X 5 , Bukti Fisik X 6 dan Proses X 7 secara serentak terhadap variabel terikat atau dependen, yaitu Keputusan Wisatawan Berkunjung ke Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh Y. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel bebas independen X yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen Y. Universitas Sumatera Utara 32 R 2 = 0, maka tidak ada sedikit pun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen X terhadap variabel dependen Y, atau variasi variabel independen X yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikit pun variasi variabel dependen Y. R 2 = 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen X terhadap variabel dependen Y adalah sempurna, atau variasi variabel independen X yang digunakan dalam model menjelaskan 100 variasi dependen Y. 5. Pengujian Hipotesis Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi. Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y, maka digunakan beberapa pengujian, yaitu uji F dan uji t. a. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama Uji F Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y. F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: F hitung = 1 1 2 2 k N R k R Di mana: F = F hitung selanjutnya dibandingkan dengan F tabel R 2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel N = Banyaknya sampel Universitas Sumatera Utara 33 Kriteria pengujian: Ho diterima, Ha ditolak bila F hitung F tabel, sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y. Ho ditolak, Ha diterima bila F hitung F tabel, sehingga ada pengaruh yang signifikan dari variabel X terhadap variabel Y. b. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen X secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Rumus t hitung pada analisis regresi adalah: t hitung = Sb b Di mana: b = Koefisien regresi Sb = Standar error Kriteria pengujian: Ho dterima, Ha ditolak jika t hitung t tabel, artinya tidak ada pengaruh masing-masing variabel X terhadap variabel Y. Ho ditolak, Ha diterima jika t hitung t tabel, artinya ada pengaruh masing-masing variabel X terhadap variabel Y. Universitas Sumatera Utara 34

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Pengelolaan Taman Hutan Raya Bukit Barisan

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi ekowisata yang perlu dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal yakni, Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan secara administratif terletak di Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1988 dengan luas areal ± 51.600 ha dan terletak di 4 empat lintas Kabupaten, yaitu: 1 Kabupaten Langkat 13.000 ha. 2 Kabupaten Deli Serdang 17.150 ha. 3 Kabupaten Simalungun 1.645 ha. 4 Kabupaten Tanah Karo 19.805 ha. Sesuai dengan Keputusan Presiden KEPRES Nomor 48 Tahun 1988 tentang Pembangunan Kelompok Hutan Sibolangit sebagai Taman Hutan Raya Bukit Barisan, maka areal kawasan hutan di Kelompok Hutan Sibolangit telah resmi menjadi taman hutan raya di Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya untuk mengatasi kesenjangan pengelolaan kawasan tersebut, pada tahun 1989 Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi Sumatera Utara menunjuk Koperasi Pegawai Negeri KPN Kantor Wilayah Departemen Kehutanan untuk mengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan dan Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan Provinsi Sumatera Utara menyusun pra-rancang bangun Universitas Sumatera Utara