Harmonisa urutan nol yang tinggi dapat menghasilkan arus netral yang lebih tinggi dari arus fasa pada sistem. Akibat yang dapat ditimbulkan oleh urutan polaritas
komponen harmonisa antara lain tingginya arus netral pada sistem 3 fasa 4 kawat sisi sekunder transformator karena arus urutan nol.
2.3. Standar Batas Hamonisa
Bentuk gelombang ini tidak menentu dan dapat berubah menurut pengaturan pada parameter komponen semikonduktor dalam peralatan elektronik. Perubahan
bentuk gelombang ini tidak terkait dengan sumber tegangannya. Keberadaan harmonisa pada kualitas daya sudah ditentukan batas yang diizinkan sesuai standar
internasional yaitu IEEE-519-1992 [13]. Standar harmonisa tegangan ditentukan oleh tegangan sistem yang dipakai seperti Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Batas THD
V
sesuai standar IEEE 519-1992
Tegangan rel daya pada PCC
Distorsi Tegangan individuIHD
v Total Harmonisa Distorsi
Tegangan THDv
69 KV 3,0 5,0
69 KVV 161KV 1,5 2,5
161KV 1,0 1,5
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan batas harmonisa arus sesuai standar IEEE 519-1992 sesuai nilai Short Circuit Ratio SCR. Dimana SCR adalah perbandingan antara arus hubung
singkat dengan arus beban nominalI
sc
I
L
seperti Tabel 2.3. Tabel 2.3. Batas arus harmonisa sesuai standar IEEE 519-1992
I
sc
I
L
Orde harmonisa dalam Total Demand
Distortion TDD
11 11 - 17
17 - 23 23 - 35
35 20 4.0
2.0 1.5 0.6 0.3 5.0 2050 7.0 3.5 2.5 1.0 0.5 8.0
50100 10.0 4.5 4.0
1.5 0.7
12.0 1001000 12.0
5.5 5.0
2.0 1.0
15.0 1000 15.0 7.0 6.0 2.5 1.4 20.0
Dimana: Isc
: Arus hubung singkat pada Point of Common Coupling PCC Ampere I
L
: Arus beban fundamental nominal Ampere TDD : Total Demand Distortion
2.4. Penyebaran Harmonisa pada Sistem Lima Rel Daya
Secara simulasi MATLAB SIMULINK dapat dijelaskan model penyebaran distorsi tegangan dan arus yang diakibatkan oleh beban non linier pada sebuah
jaringan sistem tenaga seperti terlihat pada Gambar 2.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Model penyebaran distorsi tegangan dan arus pada sistem tenaga Beban non linier berupa penyearah semi terkendali dan penyearah tak
terkendali pada rel daya 5 dan rel daya 4. Pada rel daya tersebut terlihat jelas gelombang tegangan dan arus yang terdistorsi akibat yang ditimbulkan oleh beban
non linier. Akibat dari beban non linier rel daya 4 dan 5 tersebut menyebar keseluruh sistem yaitu di rel daya yang tidak menggunakan beban non linier yaitu rel daya 1, rel
daya 2 dan rel daya 3. Pada rel daya utama yang dekat dengan sumber tegangan
Universitas Sumatera Utara
mengalami distorsi akibat beban non linier di rel daya 4 dan 5. Besar pengaruh distorsi tegangan dan arus akibat beban non linier pada sistem tergantung dari daya
beban non linier tersebut dan impedansi sistem yang dilaluinya.
2.5. Perhitungan Harmonisa