Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

Faktor daya setelah menggunakan Type-C filter terlihat pada Gambar 4.10, faktor daya naik menjadi 0,983 dari 0,78 dari hasil pengukuran awal. Gambar 4.10 Faktor daya setelah menggunakan Type-C filter

4.2. Pembahasan

Perbandingan hasil pengukuran sebelum menggunakan filter dan hasil simulasi dengan menggunakan MATLAB SIMULINK setelah menggunakan double tuned filter dan type-C filter pada sistem kelistrikan Politeknik Negeri Lhokseumawe seperti ditunjukkan pada Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Arus untuk harmonisa sebelum dan setelah diredam dengan menggunakan double tuned filter dan type-C filter Harmonisa orde n Kondisi Sebelumnya Setelah dengan filter double tuned Setelah dengan filter Type-C Standar IEEE 519-1992 I I Ampere I I Ampere I I Ampere IHD 1 100 89.926 100.00 67.88 100.00 68.61 100 3 18.99 17.078 1.28 0.87 2.93 2.01 4 5 4.56 4.103 1.82 1.23 0.38 0.25 4 7 1.15 1.040 1.11 0.76 1.13 0.77 4 9 2.36 2.124 2.46 1.67 2.47 1.70 4 11 1.02 0.914 1.09 0.74 1.09 0.75 2 13 2.28 0.205 0.25 0.17 0.24 0.17 2 15 0.10 0.091 0.51 0.35 0.51 0.34 2 17 0.35 0.319 0.39 0.25 0.39 0.27 1.5 19 0.58 0,07 0.07 0.05 0.07 0.05 1.5 21 0.08 0.085 0.10 0.07 0.10 0.07 1.5 23 0.27 0.260 0.32 0.22 0.32 0.22 0.6 25 0.21 2.022 2.51 1.7 2.51 1.72 0.6 THD 19,9 4,59 5.00 5 .0 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.3 data hasil pengukuran terlihat arus harmonisa tertinggi terjadi pada harmonisa orde ke-3 dengan kandungan harmonisa sebesar 18,99 dan harmonisa orde ke-5 dengan kandungan harmonisa sebesar 4,56 dan THD total 19,9. Setelah difilter dengan menggunakan double tuned filter arus harmonisa orde ke-3 dapat direduksi menjadi 1,28, arus harmonisa orde ke-5 juga direduksi menjadi 1,82 dan arus individual setiap orde harmonisa tereduksi hingga di bawah standar IEEE 519-1992 sehingga THD total tereduksi menjadi 4,59 dengan faktor daya sebesar 0,99. Dengan demikian double tuned filter mampu meredam harmonisa hingga di bawah standar IEEE 519-1992. Sementara untuk harmonisa arus yang tertinggi dari data pengukuran. Setelah menggunakan Type-C filter arus harmonisa orde ke-3 tereduksi menjadi 2,85 , arus harmonisa orde ke-5 juga tereduksi menjadi 0,36 dan arus individual setiap orde harmonisa juga tereduksi hingga di bawah standar IEEE 519-1992, sehingga THD total tereduksi menjadi 5 dengan faktor daya sebesar 0,983. Dengan demikian type- C filter mampu meredam harmonisa sesuai standar IEEE 519-1992. Perbandingan bentuk gelombang dan spektrum arus dari hasil pengukuran sebelum menggunakan filter dan hasil simulasi dengan menggunakan MATLAB SIMULINK setelah menggunakan double tuned filter dan type-C filter pada sistem kelistrikan Politeknik Negeri Lhokseumawe seperti ditunjukkan pada Gambar 4.11. Universitas Sumatera Utara Bentuk gelombang arus harmonisa sebelum peredaman Bentuk spektrum arus harmonisa sebelum peredaman THD 19.9 Bentuk gelombang arus harmonisa setelah diredam dengan double tuned Bentuk spektrum arus harmonisa setelah diredam dengan double tuned THD 4.59. Bentuk gelombang arus harmonisa setelah diredam dengan Type-C Bentuk spektrum arus harmonisa setelah diredam dengan Type-C THD 5.00 Gambar 4.11. Perbandingan bentuk gelombang dan spektrum hasil pengukuran langsung dengan hasil simulasi MATLAB SIMULINKuntuk arus 20 40 60 80 100 0 3 6 9 12 15 18 21 24 arus ampere Harmonisa ke n 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 -200 200 Selected signal: 5.007 cycles. FFT window in red: 3 cycles Time s 5 10 15 20 25 20 40 60 80 100 Harmonic order Fundamental 50.07Hz = 95.98 , THD= 4.59 Ma g 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 -50 50 Selected signal: 5.007 cycles. FFT window in red: 3 cycles 5 10 15 20 25 50 100 Harmonic order Fundamental 50.07Hz = 97.03 , THD= 5.00 Ma g Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 4.11 terlihat bentuk gelombang arus hasil pengukuran tidak sinusoidal dengan THD sebesar 19,9, setelah difilter dengan menggunakan double tuned filter bentuk gelombang arus mendekati sinusoidal dengan THD sebesar 4,59 sudah dibawah standar IEEE 519-1992. Setelah difilter dengan menggunakan Type-C filter bentuk gelombang arus juga mendekati sinusoidal dengan THD sebesar 5 sudah mencapai standar IEEE 519-1992. Berdasarkan Gambar 4.11 jelas terlihat bahwa untuk sistem kelistrikan di Politeknik Negeri Lhokseumawe khususnya pada penel gedung utama lebih baik dan lebih sesuai menggunakan double tuned filter, karena dengan sebuah double tuned filter yang dirancang untuk mereduksi harmonisa orde ke-3 mampu menurunkan setiap orde harmonisa hingga di bawah standard IEEE 519-1992, sementara untuk type-C filter harus menggunakan dua buah filter yang dirancang untuk mereduksi harmonisa orde ke-3 dan orde ke-5 baru mampu menurunkan harmonisa hingga mencapai standard IEEE 1992. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisis Kesesuaian Antara Single Tuned Filter Terhadap Filter Orde Tiga dalam Proses dalam Proses Minimalisasi Harmonisa pada Transformator 160 kVA di Gedung Rektorat – Puskom Universitas Malikussaleh Lholseumawe

0 58 103

Analisis kebutuhan filter pasif untuk mengurangi gangguan harmonisa dan perbaikan faktor daya menggunakan Second Order Damped (Studi Kasus Pada Transformator 400 kVA Di Politeknik Negeri Medan)

4 96 92

Perancangan Filter Pasif Orde Tiga Untuk Mengurangi Harmonisa Akibat Beban Non Linear (Studi Kasus Pada Transformator 400 kVA Di Politeknik Negeri Medan)

3 67 80

1.5 . Manfaat Penelitian - Analisis Kesesuaian Antara Single Tuned Filter Terhadap Filter Orde Tiga dalam Proses dalam Proses Minimalisasi Harmonisa pada Transformator 160 kVA di Gedung Rektorat – Puskom Universitas Malikussaleh Lholseumawe

0 0 34

Analisis Kesesuaian Antara Single Tuned Filter Terhadap Filter Orde Tiga dalam Proses dalam Proses Minimalisasi Harmonisa pada Transformator 160 kVA di Gedung Rektorat – Puskom Universitas Malikussaleh Lholseumawe

0 0 15

ANALISIS KEBUTUHAN FILTER PASIF UNTUK MENGURANGI GANGGUAN HARMONISA DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN SECOND ORDER DAMPED (STUDI KASUS PADA TRANSFORMATOR 400 KVA POLITEKNIK NEGERI MEDAN) TESIS

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber Harmonisa - Analisis Kesesuaian Antara Double Tuned Filter Dengan Type-C Filter Pada Beban Transformator 400 kVA Politeknik Negeri Lhokseumawe

0 0 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Kesesuaian Antara Double Tuned Filter Dengan Type-C Filter Pada Beban Transformator 400 kVA Politeknik Negeri Lhokseumawe

0 0 7

Analisis Kesesuaian Antara Double Tuned Filter Dengan Type-C Filter Pada Beban Transformator 400 kVA Politeknik Negeri Lhokseumawe

1 0 16

ANALISA BEBAN TIDAK SEIMBANG PADA TRANSFORMATOR 400 KVA 11,5 KV/400 V DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA - POLSRI REPOSITORY

0 0 13