peninjauan kembali didaftarkan. Panitera wajib menyampaikan jawaban kepada Panitera Makamah Agung, dalam jangka waktu paling lambat 12 dua belas hari
setelah tanggal permohonan didaftarkan.
33
Menurut UUK-PKPU, pengadilan yang berwenang untuk mengadili perkara permohonan Kepailitan adalah Pengadilan yang daerah hukunmya meliputi daerah
tempat kedudukan hukum si debitur. Makamah Agung segera memeriksa dan memberikan putusan atas
permohonan peninjauan kembali dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah tanggal permohonan diterima Panitera Makamah Agung.
Putusa atas permohonan peninjauan kembali harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk Umum. Dalam jangka waktu paling lambat 32 tiga puluh dua hari
setelah tanggal permohonan diterima Panitera Makamah Agung, Makamah Agung wajib menyampaikan kepada paraq pihak salinan putusan peninjauan kembali
yang memuat secara lengkap pertimbangan hukum yang mendasari putusan tersebut.
B. Kewenangan Pengadilan Niaga dalam Memeriksa dan Mengadili Perkara Kepailitan.
34
33
Yani, Ahmad dan Gunawan Widjaja, Kepailitan. Jakarta: RajaGrafindo Persada,2000.
34
Ibid, hlm. 56.
Dan apabila debitur adalah badan Hukum maka merujuk pada kedudukan hukum yang terdapat pada anggaran dasarnya
Pasal 3 ayat 5. Dalam hal debitur telah meninggalkan wilayah Negara Republik Indonesia, Pengadilan yang berwenang menjatuhkan putusan atas permohonan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pernyataan Pailit adalah Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum terakhir debitur.
Bila dalam hal Debitor adalah pesero suatu firma, Pengadilan yang daerah hukumnya melipnti tempat kedudukan hukum limia tersebut juga berwenang
memutuskan. Dalam hal Debitur tidak berkedudukan di wilayah negara Republik Indonesia tetapi menjalankan profesi atau usahanya di wilayah negara Republik
Indonesia, Pengadilan yang berwenang memutuskan adalah Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat liedudukan atau kantor pusat si debitor
menjalankan profesi atau usahanya di wilayah negara Republik Indonesia. Dalam hal Debitor merupakan badan hukum, tempat kedudukan hukmnnya
adalah sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasarnya. Yang dimaksud. pengadilan menurut UU Kepailitan dan PKPU ini adalah Pengadilan Niaga yang
merupakan pengkhususan Pengadilan di bidang Perniagaan yang dibentuk dalam lingkup Peradilan Umum.
Pengadilan Niaga yang pertama kali di dirikan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Pembentukan Pengadilan Niaga dilakukan secara bertahap dengan
keputusan Presiden, dengan memperhatikan kebutuhan dan kesiapan sumber daya yang di perlukan. Sebelum Pengadilan Niaga terbentuk, semua perkara yang
menjadi lingkup kewenangan Pengadilan Niaga diperiksa dan diputuskan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Hal ini berdasarkan pasal 281 ayat 1 PERPU
No.1 Tahun 1998 Jo.UU N0.1 tahun 1998 kemudian dinyatakan tetap berwenang memeriksa dan memutus perkara yang menjadi lingkup Pengadilan Niaga
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sebagaimana dalam bagian ketentuan Penutup Bab VII Pasal 306 UU Kepailitan dan PKPU tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dibentuk berdasarkan ketentuan Pasal 281 ayat 1 Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Tentang Kepailitan sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998, dinyatakan tetap berwenang memeriksa
dan memutus perkara yang menjadi lingkup tugas Pengadilan Niaga. Pengadilan Niaga pertama kali dibentuk di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
yang mana Pengadilan Niaga tersebut berwenang untuk menerima permohonan Kepailitan dan PKPU yang meliputi lingkup di seluruh wilayah Indonesia dan
untuk pertama kali Pengadilan Niaga Jakarta Pusat diberikan yurisdiksi terbatas yaitu untuk memeriksa permohonan Pailit.
35
Pada tahap permulaan pembentukan Pengadilan Niaga, kewenangan mengadili Kompetensi Absolut hanyalah meliputi pemeriksaan dan pemutusan
perkara permohonan Kepailitan dan PKPU saja, dan untuk pertama kali Namun dengan lahirnya UU Kepailitan dan PKPU maka pengaturan
kewenangan Pengadilan Niaga harus mengacu pada UU Kepailitan dan PKPU sebagaimana diatur dalam Pasal 306 UU Kepailitan dan PKPU yaitu : Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dibentuk berdasarkan ketentuan Pasal 281 ayat 1 PERPU No. 1 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.4
Tahun 1998, dinyatakan tetap berwenang memeriksa dan memutus perkara yang menjadi lingkup tugas Pengadilan Niaga.
35
Usman, Rachmadi. Dimensi Hukum Kepailitan di Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004. hlm.76.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pengadilan Niaga dibentuk pada tanggal 20 Agustus 1998 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Untuk menjalankan proses pemeriksaan perkara Kepailitan Pasal 301 menentukan :
1 Pengadilan memeriksa dan memutus perkara pada tingkat pertama dengan majelis hakim;
2 Dalam hal menyangkut perkara lain di bidang perniagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 300 ayat 1, Ketua Mahkamah Agung dapat menetapkan
jenis dan nilai perkara yang pada tingkat pertama diperiksa dan diputus oleh hakim tunggal.
3 Dalam menjalankan tugasnya, hakim Pengadilan dibantu oleh seorang panitera atau seorang panitera pengganti dan juru sita.
Permasalahan lain yang muncul berkaitan dengan penyelcsaian perkara Kepailitan adalah tentang kewenangan Pengadilan antara Pengadilan Niaga dan
Pengadilan Negeri Berdasarkan cetak biru Pengadilan Niaga, maka terungkap bahwa sebenarnya proses kepailitandi Pengadilan Niaga tidak efektif. Hal ini
terjadi karena sering kali ada perkara-pcrkara Kepailitan yang ternyata menimbulkan persinggungan antara Pengadilan Negeri dengan Pengadilan Niaga.
Persinggungan yang terjadi, misalnya saja ada perusahaan yang sudah dinyatakan Pailit dan seharusnya berdasarkan UU Kepailitan dan PKPU dikelola
oleh kurator, teryata masih bisa mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri. Hal ini dianggap aneh karcna, seharusnya, perkara tersebut menjadi kompetensi
pengadilan Niaga dan bukan Pengadilan Negecri. Untuk mencegah terjadi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
persinggungan perlu ada mekanismenya. Pasalnya, selama ini bila ada perkara- perkara Kepailitan dan HAK1 yang diajukan ke Pengadilan Negeri tidak ada
mekanisme pencegahannya, Karena berdasarkan UU Kekuasaan Kehakiman, Hakim tidak boleh menolak perkara dengan alasan tidak ada dasar hukunmya.
Selain menangani perkara kepailitan dan PKPU serna perkara-perkara di bidang perniagaan lainnya, Pengadilan berwenang menangani perkara pernyataan
permohonan Pailit dari para pihak yang terikat perjanjian yang memuat klausula Arbitrase. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 303 UUK-PKPU yang menentukan
bahwa Pengadilan berwenang memeriksa dan menyelesaikan permohonan pernyataan Pailit dari para pihak yang terikat perjanjian yang memuat klausula
Arbitrase, sepanjang utang yang menjadi dasar permohonan peryataan pailit telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 UU.
Penjelasan Pasal 303 kembali menegaskan tentang kewenangan Pengadilan Niaga terhadap perjanjian yang memuat klausula Arbitrase yaitu bahwa ketentuan
dalam Pasal ini dimaksudkan untuk memberi penegasan bahwa Pengadilan Niaga tetap berwenang memeriksa dan menyelesaikan permohonan pernyataan pailit
dari para pihak, sekalipun perjanjian utang piutang yang mereka buat memuat klausula Arbitrase.
Pada tanggal 18 Agustus 1999, keluarlah Keppres N0.97 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Ujung Pandang,
Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan Negeri Surabaya, dan Pengadilan Negeri semarang. Keppres No.97 Tahun 1999 dibuat bertujuan untuk :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 281 ayat 2 Undang-undang
tentang Kepailitan Staatsblad Tahun 1905 N0. 217 juncto Staatsblad Tahun 1906 N0o. 348, yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang No. 1 Tahun 1998, sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang-undang dengan Undang-undang no. 4 Tahun 1998;
b. Untuk meningkatkan pemerataan dan mempermudah masyarakat baik secara
perorangan atau badan usaha dalam menyelesaikan sengketa di bidang perniagaan secara adil, cepat, terbuka dan efektif dipandang perlu membentuk
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri di kota-kota besar pusat perdagangan;
Dengan didasari pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Presiden RI tentang Pembentukan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Ujung Pandang, Pengadilan Negeri Medan, Pengadilan Negeri Surabaya, dan Pengadilan Negeri Semarang;
Dalam Pasal 2 Keppres No.97 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Ujung Pandang, Pengadilan Negeri
Medan, Pengadilan Negeri Surabaya, dau Pengadilan Negeri Semarang menentukan tentang wilayah hukum Pengadilan Niaga yang meliputi :
1 Daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Ujung Pandang
meliputi Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, dan lrian Jaya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2 Daerah hukmn Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Medan meliputi
Wilayah Propinsi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, dan Daerah Istimewa Aceh.
3 Daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya meliputi
Wilayah Propinsi Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan
Timor Timur. 4
Daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang meliputi Wilayah Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selanjutnya dalam Pasal 4 menentukan tentang sengketa yang menjadi kewenangan Pengadilan Niaga meliputi :
1 Sengketa di bidang Perniagaan yang termasuk lingkup kewenangan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan-Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 pada saat Keputusan Presiden ini ditetapkan telah diperiksa
tetapi belum diputus oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tetap diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat. 2
Sengketa di bidang pemiagaan yang termasuk lingkup kewenangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 pada saat Keputusan Presiden.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
C. Hakim Dalam Pengadilan Niaga