Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Konsep

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana Komunikasi Pemasaran bank BRI unit Perbaungan berpengaruh dalam meningkatkan jumlah nasabah?”

I.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan. Digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku atau objek tertentu lainnya. 2. Objek penelitian ini merupakan nasabah Bank BRI unit Perbaungan yang tercatat aktif selama periode bulan April 2011. 3. Adapun pelaksanaan penelitian adalah dimulai dari bulan Maret 2011 dengan lama penelitian yang akan disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila data yang diperoleh telah cukup, maka penelitian akan dihentikan. Dan sebagai tempat penelitiannya adalah Bank BRI Unit Perbaungan Jl. Serdang No.5A. 4. Penelitian ini dibatasi pada kegiatan komunikasi pemasaran di BRI unit Perbaungan 5. Tanggapan nasabah terhadap komunikasi pemasaran BRI unit Perbaungan, terutama setelah melihat dan merasakan kegiatan bank yang telah dilakukan melalui aktivitas pihak marketing Universitas Sumatera Utara

I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Komunikasi Pemasaran BRI sehingga dapat menarik minat menabung nasabah BRI Unit Perbaungan. 2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui setiap promosi yang dilakukan pihak BRI unit Perbaungan untuk meningkatkan jumlah nasabah. 3. Untuk mengetahui keberhasilan pihak marketing dalam meningkatkan jumlah nasabah BRI unit Perbaungan

1.4.2 Manfaat penelitian

Manfaat Teoritis a. Menambah kajian ilmu komunikasi, terutama pengetahuan tentang komunikasi pemasaran serta pengembangannya. b. Sebagai masukan untuk calon peneliti berikutnya yang berminat dalam komunikasi pemasaran. Manfaat Praktis 1. Bagi Penulis a. Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman tentang pengaruh komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah nasabah. b. Dari penelitian ini diharapakan juga memperoleh suatu gambaran terkait dalam mencapai visi dan misi perusahaan melalui proses komunikasi pemasaran untuk meningkatkan jumlah nasabah. 2. Bagi Perusahaan Universitas Sumatera Utara a. Memberikan masukan-masukan mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperbaharui dalam proses komunikasi pemasaran pada Bank BRI. b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Bank BRI terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan guna menentukan kebijaksanaan dalam proses komunikasi pemasaran.

I.5 Kerangka Teori

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori yang berguna untuk mendukung pemecahan masalah dan disusun sebagai landasan berfikir yang menunjukkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. Teori adalah seperangkat dalil atau prinsip umum yang kait mengait mengenai aspek- aspek suatu realitas. Fungsi teori adalah menerangkan, meramalkanmemprediksi dan menemukan fakta-fakta secara sistematis Effendy, 2003 : 244. Untuk memberikan kejelasan pada penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa kerangka teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Adapun teori-teori yang dianggap relavan dengan penelitian ini adalah :

I.5.1. Komunikasi dan Komunikasi Pemasaran

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna Effendy, 1999:3. Jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan, maka komunikasi tidak akan terjadi. Mulyana dalam Tubbs Moss, 1996 : vii mengatakan bahwa komunikasi adalah istilah yang popular dewasa ini. Media massa, buku, kelompok diskusi, pelatihan, lokakarya, seminar dan sebagainya membahas komunikasi. Manusia modern diberondong oleh pesan- Universitas Sumatera Utara pesan komunikasi dari berbagai jurusan, baik secara terang-terangan, ataupun secara halus, baik secara verbal ataupun nonverbal. Menurut Carl I. Hovland Mulyana, 2002:62 menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang komunikator menyampaikan rangsangan biasanya lambang-lambang verbal untuk mengubah perilaku orang lain komunikate. Sedangkan menurut Harold Lasswell 1948 dalam karyanya, “The Structure and Function of Communication in Society” mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana Effendy, 2003:253. Dari defenisi ini Lasswell menjelaskan komunikasi meliputi 5 lima unsur, yakni : 1. Komunikator source, sender 2. Pesan message 3. Saluran channel, media 4. Komunikan communicatee, receiver, recipent 5. Efek effect, impact, influence William G. Nikels dalam bukunya Marketing Communication And Promotion, mendefenisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut : proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien Purba dkk, 2006:126. Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda. Secara garis besar proses komunikasi pemasaran dapat dijelaskan dalam gambar berikut ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1 Model Komunikasi Pemasaran Umpan Balik Sumber : Sutisna, 2003:270 1. Sender atau disebut juga sumber atau source 2. Encoding, yaitu proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima agency iklan, agen penjualan, iklan, personal selling, sales promotion, public relation atau direct marketing 3. Transmisi yaitu penyampaian pesan melalui media radio, tv, surat kabar, majalah dan brosur 4. Decoding, yaitu tindakan konsumen sebagai penerima pesan 5. TindakanFeedback, yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan. Berdasarkan uraian defenisi di atas maka, hubungannya dengan penelitian ini dapat digambarkan bahwa produk BRI merupakan suatu pesan message yang disampaikan Sumber Encoding Transmisi Decoding Tindakan Pemasar Agency-iklan Tenaga- penjualan Personal- selling Sales- promotion Public- relations Direct- marketing Radio Tv Surat Kantor Majalah Brosur Respon dan interpres- tasi oleh penerima Perilaku konsumen Universitas Sumatera Utara melalui media elektronik maupun cetak kepada seluruh masyarakat yang memberikan efek meningkatnya minat menabung nasabah BRI. Promosi adalah salah satu bagian dari Marketing mix. Dalam hal ini Marketing Mix ialah kumpulan variabel-variabel yang dapat di gunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Ada empat komponen yang tercangkup dalam kegiatan marketing mix yang terkenal dengan sebutan 4 P, dan yang akan diuraikan satu persatu yaitu : 1. Product Product adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Klasifikasi produk biasa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. 2. Price Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan dan yang bersifat fleksibel yang artinya dapat diubah dengan cepat. 3. Place Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis. 4. Promotion promosi Dalam dunia pemasaran, promosi sangat penting dalam kegiatan perusahaan karena memang promosi merupakan sub ordinat dalam strategi bauran pemasaran marketing mix. Universitas Sumatera Utara

I.5.2 Teori AIDDA

Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from attention to action procedure, yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Menurut Effendy 2000:89 AIDDA adalah akronim dari kata-kata attention perhatian, interest minat, Desire hasrat, Desicision keputusan, Action tindakankegiatan. Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak membaca dan melakukan action apa yang dianjurkan pihak penyusun berita atau tajuk artikel, maka pertama-tama mereka harus dibangkitkan perhatiannya attention. Tahapan di atas mengandung pengertian bahwa setiap proses komunikasi baik komunikasi tatap muka atau komunikasi massa hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, sebuah pesan harus dapat menimbulkan daya tarik sendiri sehingga dapat memancing perhatian komunikannya Jeffkins, 1997 :120. Dari teori ini penulis mengkaji minat menabung diawali dari perhatian attention khalayak terhadap pesan yang disampaikan oleh Simpedes BRI di setiap unit BRI. Setelah itu timbul ketertarikan atau minat masyarakat untuk menabung di Bank BRI dan timbul keinginan untuk merealisasikan minat tersebut. Hingga melakukan kegiatan menabung di Bank BRI. Dengan proses AIDDA ini merumuskan tinggi atau rendahnya minat menabung nasabah BRI.

I.5.3 Teori SOR

Teori SOR atau Stimulus-Organism-Response ini merupakan teori yang dapat menghasilkan suatu prilaku. Maksudnya adalah keadaan internal organisme dapat berfungsi menghasilkan respons tertentu jika ada kondisi tertentu atau stimulus. Unsur-unsur dalam teori SOR ini meliputi pesan stimulus, komunikan organism, dan efek respons. Bila Universitas Sumatera Utara dikaitkan dengan marketing mix yang dilakukan setiap karyawan bank dengan minat menabung nasabah, maka hubungan dari teori SOR ini sebagai berikut : • Stimulus : Komunikasi Pemasaran BRI Unit Perbaungan • Organism : Nasabah BRI Unit Perbaungan • Respons : Peningkatan jumlah nasabah Komunikasi merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia. Hal ini sangat diperlukan dalam rangka menjalin hubungan dengan sesama sehubungan dengan sifat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Komunikasi digunakan sebagai jembatan yang menghubungkan manusia yang satu dan yang lainnya Effendy, 1993:27. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang. Kita ingin memiliki kemampuan untuk meramalkan efek yang timbul pada komunikan. Wilbur Schramm Effendy, 1993:41 menampilkan apa yang disebut sebagai “condition of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Melalui teori SOR ini penulis akan menguraikan bagaimana kegiatan pemasaran di kantor unit dapat meningkatkan minat menabung nasabah di BRI unit Perbaungan.

1.6. Kerangka Konsep

Didalam setiap penelitian sosial, seorang peneliti harus terlebih dahulu menetapkan variabel-variabel penelitian sebelum memulai pengumpulan data. Hal ini tertuang dalam kerangka konsep dengan menetapkan variabel akan memudahkan si peneliti untuk melaksanakan penelitiannya. Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan didapat mengantarkan Universitas Sumatera Utara penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa nawawi, 1987 : 40 Konsep adalah penggabaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial singarimbun, 1987:57. Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas X Variabel bebas adalah segala gejala, faktor atau unsur yang menentukan atau yang untuk mempengaruhi munculnya variabel kedua disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini, maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul nawawi, 1995 : 57. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi pemasaran. 2. Variabel terikat Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukannya adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain nawawi, 1995 : 57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan jumlah nasabah. 3. Variabel antara z Variabel antara adalah variabel yang menjembatani atau menghubungkan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel antara pada penelitian ini adalah karakteristik responden di BRI unit Perbaungan Universitas Sumatera Utara

1.7 Model Teoritis

Dokumen yang terkait

Strategi Bauran Pemasaran Non Konvensional Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Nasabah Tabungan Bank BRI Cabang Binjai

1 36 83

Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai

1 47 136

Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan Nasabah Tabungan Britama Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), TBK Cabang Putri Hijau Di Medan

1 47 148

Strategi Pemasaran Produk/Jasa Perbankan Dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Hombar Makmur Perbaungan

0 25 92

Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan Nasabah Tabungan Britama Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk Cabang Iskandar Muda Di Medan

0 45 74

UPAYA CUSTOMER SERVICE PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KOMUNIKASI DENGAN NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA (Studi Kasus pada Bank BRI Panarukan-Situbondo)

0 3 19

Strategi Pemasaran Priority Banking Officer (Pbo) Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Priority Pada Pt Bank Syariah Mandiri

24 268 95

Pengaruh Biaya Pemasaran dari Produk Tabungan terhadap Jumlah Simpanan Nasabah (Studi kasus pada Bank "X").

0 0 22

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen).

56 114 91

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen)

0 0 16