Strategi Pemasaran Priority Banking Officer (Pbo) Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Priority Pada Pt Bank Syariah Mandiri

(1)

ii

MANDIRI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Nurul Hidayatul Ummah

NIM: 1110053000048

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

2014 M /1435 H.


(2)

(3)

(4)

v

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 01 April 2014


(5)

vi

Bank memiliki cara memperlakukan orang yang memiliki banyak uang dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Selain layanan prima, berbagai produk investasi juga disediakan agar nasabah memperoleh manfaat lebih banyak lagi. Bank pun terus berlomba memberikan fitur yang dianggap berbeda dari bank lain. sama hal nya dengan bank lainnya, Bank Syariah Mandiri sebagai Bank yang menerapkan prinsip syariah, memiliki pelayanan untuk nasabahprioritasyang disebut nasabahpriority,pada saat ini para bank berlomba untuk menjaring nasabahprioritasdengan semakin mengunggulkan pelayanan yang istimewa terhadap nasabah prioritas,untuk menghadapi persaingan tersebut BSM priority perlu memaksimalkan strategi pemasaran yang optimal untuk dapat diminati oleh nasabahprioritas,dan dapat bersaing di dunia perbankan.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi pemsaran BSMPriority, dan pengaruh strategi pemasaran terhadap peningkatan jumlah nasabah baru BSMPriority.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna dalam hal ini mengenai gambaran definisi jenis dan kriteria mengenai nasabah

priority berikut tentang strategi pemasarannya, Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2002: 3) yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.

Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil bahwa BSM priority

menggunakan strategi pemasaran tersendiri yang telah tersusun di standar prosedur operasional, yaitu strategi promosi yang bersifat ATL (Above The Line) dan BTL (Below The Line) strategi ini berpengaruh terhadap peningkatan jumlah nasabah priority, hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah nasabahprioritysetiap tahunnya.


(6)

vii

menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian dari tugas akhir akademis di Jurusan Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Shalawat dan salam tak lupa selalu penulis panjatkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita semua dari jalan yang gelap gulita menuju zaman yang terang benderang, yakni dengan tersiarnya addinul islam.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak menemukan kendala yang menyulitkan, berkat izin Allah SWT beserta bantuan, doa, semangat, dukungan, cinta dan kasih dari berbagai pihak ahirnya skripsi ini dapat terselesaikan, penulis menghaturkan terimakasih yang tak terhingga kepada yang terhormat Ayahanda M. Romeli dan Ibunda Narwati tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan siang dan malamdan berkorban dengan sedemikian rupa agar kelak cita-citapenulis tercapai, terimakasih beribu-ribu terimakasih penulis ucapkan dengan segala keterbatasan dengan apapun penulistidak akan mampu mengganti semuanya, namun semoga dengan toga ini akan membuat bangga dihati mu wahai ayah dan ibu tercinta.semoga Allah SWT meridhoi keduanya dan seluruh keluarga penulis, sebagai bentuk rasa syukur dan terimakasih atas semua dukungan dari berbagai pihak, penulis mengucapkan terimakasih juga yang sebesarbesarnya terhadap mereka:


(7)

viii

Pembantu Dekan III.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, H. Mulkan Nashir, BA, S.Pd, MM, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, dan Ade Masturi, MA, selaku Dosen Penasehat Akademik, Drs. Hassanudin Ibnu Hibban MA, selaku Dosen mata kuliah Lembaga Keuangan Syariah, terima kasih atas segala ilmu yang diberikan selama ini semoga dapat penulis manfaatkan untuk masa depan.

3. Drs. M. Sungaidi, MA, selaku Dosen Pembimbing skripsi penulis, yang telah sabar dan ikhlas meluangkan waktunya untuk memberikan koreksi dan pengarahan terhadap penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang sangat banyak terhadap penulis, di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, beserta para guru-guru, ustadz-ustadzah yang telah bersedia memberikan ilmu-ilmunya yang tak terhingga semoga ilmu yang diberikan bermanfaat, dan semoga jasa kalian para bapak ibu dosen, serta para guru dan asatidz menjadi amal soleh kelak di akhirat, Amiin.

5. Kepada tim penguji ujian skripsi, Drs. Cecep Castrawijaya, MA. Mulkanashir, BA, S.Pd, MM. Drs. Sugiharto, MA. Moh. Zen, S.Ag, MA.


(8)

ix

rumah yang nyaman, kalian keluarga terbaik, yang selalu ada diwaktu susah maupun senang, semoga selalu kompak selalu dan selalu menjadi rumah yang nyaman bagi para anggotanya.

7. Kepada Seluruh Keluarga Besar FORMALA (Forum Mahasiswa Lamongan), yang telah menjadi teman yang baik, semoga selalu jaya dan sukses.

8. Kepada seluruh keluarga besar PC IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Tangerang Selatan dan Rumah Pelajar Institute, terimakasih banyak telah memberikan pembelajaran tentang kehidupan, kebersamaaan dan kekeluargaan selama ini, sehingga dari sinilah penulis tumbuh menjadi wanita yang tegar dan dan tak pantang menyerah.

9. Kepada seluruh teman seperjuangan jurusan Manajemen Dakwah, Dewi dan Iis, terimakasih telah menjadi sahabat yang baiikk, Elliyah dan Melda Alini yang selalu menemani di Perpustakaan Umum, sampai riset ke kantor BSM, Melliyana yang menemani untukshare danLunch pada saat dikantor, Gilang Pratama yang nganterin bolak-balik ke kantor untuk riset, dan semua yang tak bia disebutkan satu persatu, terimakasiiihh banyaakk.Kepada teman-teman kosan, Zaimah, Lely, Dila terimakasih banyak telah sabar menghadapi penulis yang beberapa kali sewot karena skripsi ini, terimakasih atas semangat dan motivasinya , semoga kalian


(9)

x

terimakasih banyak telah memberi semangat, untuk menyelesaikan skripsi ini, semoga sukses selalu.

10. Kepada PT Bank Syariah Mandiri, khususnya Divisi RCD (Retail Customer Management Division) yang telah menerima penulis untuk praktek kerja lapangan dan meakukan penelitian, dan membimbing, untuk Pak Ivan, Mb Silva, Mb Azizah, Mb Risna, Bu Nelly, Mb, Gadis, Mb Made, Mb Piya, Mb Titik, Bang Denny, Bang Mumu, Bang Son, Pak Sahala, Bang Ilham, Pak Muhlis, Mas Riyan, dan semuanya yang tak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas bimbingannya selama ini di kantor.

11. Terima kasih untuk beberapa Perpustakaan: Perpustakaan Umum UIN, Perpustakaan BSM, Perustakaan BI, yang telah membantu untuk menemukan teori, dan sumber-sumber data yang membantu hingga terselesailah skripsi ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah lah kita serahkan segala daya dan upaya, yang benar datangnya dari Allah SWT yang salah datangnya dari manusia, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, mohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi penjelasan maupun penulisan.

Wallahua’lam Bisshowab.


(10)

xi

HALAMAN JUDUL... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL ... xi

v DAFTAR GAMBAR ... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Metodologi Penelitian... 6

E. Tinjauan Pustaka ... 10

F. Sistematika Penulisan... 12

BAB II KONSEP UMUM STRATEGI PEMASARAN DAN


(11)

xii

3. Konsep Strategi Pemasaran ... 20

4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 23

5. Langkah-Langkah Dalam Strategi Pemasaran ... 25

B. Konsep NasabahPriority... 26

1. LayananPriorityDalam Perspektif Syariah ... 27

2. DefinisiPrioritas ... 29

3. Definisi BSMPriority... 29

4. Definisi Priority Banking Officer (PBO) ... 30

5. Kriteria NasabahPriority... 31

6. Syarat Menjadi NasabahPriority ... 31

7. Keanggotaan Nasabah BSMPriority ... 32

8. OrganisasiPriority Banking... 32

1. OrganisasiPriority Bankingdi DMB ... 33

2. OrganisasiPriority Bankingdi Cabang ... 34

BAB III GAMBARAN UMUM PT BANK SYARIAH MANDIRI A. Sejarah PT Bank Syariah Mandiri... 36

B. Visi Dan Misi ... 39

1. Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri... 39

2. Visi, Misi dan Motto BSMPriority ... 39

C. Struktur Organisasi ... 40


(12)

xiii

BAB IV STRATEGI PEMASARAN NASABAHPRIORITY

PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI

A. Strategi Pemasaran BSMPriorityPT Bank Syariah Mandiri... 61

1. Above The Line ... 62

2. Below The Line... 62

3. ImplementasiMarketing MixBSMPriority... 68

B. Pengaruh Strategi PemasaranPriority Banking Officer, Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Baru BSM Priority ... 73

C. Analisis ... 76

BAB V PENUTUP Kesimpulan ... 78

Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA


(13)

xiv

TABEL 4.2Kantor LayananPriority(KLP) BSM ... 70 TABEL 4.3Jumlah NasabahPriority2009-2013 ... 74


(14)

xv

GAMBAR 2.2OrganisasiPriority Bankingdi DMB ... 33

GAMBAR 2.3OrganisasiPriority Bankingdi Cabang ... 34

GAMBAR 3.1Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri ... 41


(15)

1

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya undang-undang N0 10 Tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah, undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.1

Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah per Desember 2013, kini telah terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 163 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Jumlah rekening yang ada di Bank Syariah juga meningkat untuk Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) mencapai 16.196.401 rekening, sedangkan untuk Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) mencapai 1.123.516 unit.2

Dalam kondisi semacam ini, para bankir berusaha keras untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan nasabah dengan menawarkan berbagai jenis

produknya.Dampaknya, nasabah memiliki banyak pilihan, kekuatan tawar-menawar nasabah semakin besar, ini semua menjadi bagian penting dalam mendorong setiap

1M. Syafi’i Antonio,

Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 26

2


(16)

bank menempatkan orientasinya pada kepuasan nasabah sebagai tujuan utamanya. Para bankir pun semakin yakin bahwa kunci sukses untuk memenangkan persaingan

terletak pada kemampuannya memberikan total customer value yang dapat

memuaskan nasabah melalui penyampaian produk yang berkualitas dengan harga bersaing.3

Dengan demikian, sebuah bank harus melakukan berbagai upaya pembaharuan yang tidak kenal henti untuk dapat menjadi pemain utama pada

segment-nya, sehingga dapat menjadi preferensi utama customer yang berujung pada

kepuasan dan bahkan loyalitas. Untuk itu sebuah bank syariah dituntut untuk

mempunyai sistem pemasaran yang teruji dan tidak sekedar mengharapkanemotional

massuntuk menjadi nasabah.4

Bank memiliki cara memperlakukan orang yang memiliki banyak uang dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Selain layanan prima, berbagai produk investasi juga disediakan agar nasabah memperoleh manfaat lebih banyak lagi, bank

pun terus berlomba memberikan fitur yang dianggap berbeda dari bank lain.5

Para nasabah kelas atas atau sering disebut prioritas ini memang kerap

mendapatkan perlakuan istimewa dari bank-bank yang mengadakan layanan tersebut. Umumnya bank memberikan semacam ‘karpet merah’ sebagai gambaran pelayanan

istimewa, seperti dalam hal pelayanan airport excecutive lounge, financial planning,

3

Ali Hasan,Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 83

4

http://malqinstitute.wordpress.com/2010/06/10/strategi-manajemen-pemasaran-perbankan-syariah/Diakses pada 06 Maret 2014.

5

Majalah Eksekutiv Online, Nasabah Prioritas Penuh Hamparan Karpet Merah, Artikel Diakses pada 06 Maret 2014, dari,http://www.eksekutif.co.id/gaya-hidup/ entertaiment/747-nasabah-prioritas-penuh-hamparan-karpet-merah.html


(17)

dan lain sebagainya. Dasarnya memang harus ada perlakuan berbeda dalam hal jumlah uang yang ditaruh di suatu bank.6

Melihat keunggulan prospek dan akselerasi perkembangan pelayanan terhadap

nasabah prioritas, maka diperlukan sebuah komunikasi yang efektif sebagai alat

“kampanye” kepada masyarakat dalam rangka memaksimalkan pelayanan bank, yaitu penghimpunan dan penyaluran dana untuk mengembangkan perbankan itu sendiri. Maka dari itu diperlukan Strategi ilmu perencanaan yang harus dilakukan dalam upaya mencapai target pemasaran.

Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang fokus di segmen retail

mengembangkan Priority Banking sebagai diversifikasi produk dan layananGeneral

Banking yang berjalan selama ini.Priority Banking dikembangkan untuk memenuhi

kebutuhan nasabah yang naturally tidak dapat disamaratakan, karena adanya

preferensi danbudget constraintindividu yang berbeda-beda.7

BSM Priority adalah model layanan ritel (perorangan) untuk segmen pasar

menengah atas yang mempunyai pengendapan dana di Bank dengan saldo rata-rata minimal sebesar Rp 250 juta setiap bulan atau jumlah lain yang ditetapkan oleh BSM,

setiap nasabah akan dilayani secara khusus olehPriority Banking Officer(PBO), baik

layananfinancialmaupunnon financial.8

6

Majalah Eksekutiv Online, Nasabah Prioritas Penuh Hamparan Karpet Merah, Artikel Diakses pada 06 Maret 2014, dari http://www.eksekutif.co.id/gaya-hidup/ entertaiment/747-nasabah-prioritas-penuh-hamparan-karpet-merah.html

7

Surat Edaran OperasiNo. 7/038/OPS, tanggal 5 Desember 2005 RevisiPriority Banking

8

Surat Edaran Bank Indonesia, Standar Prosedur Operasional (SPO) No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/02, Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 1.


(18)

Priority Banking disediakan oleh perbankan bagi nasabah perorangan yang

mempunyai pendapatan/harta yang tergolong affluent dan high networth individuals.

Nasabah Priority Banking mempunyai tingkat kebutuhan akan produk & kualitas

layanan tertentu, bahkan sampai pada produk dan layanan yang sifatnyauniqueuntuk

nasabah atau tailor made. Oleh karena itu karakteristik Priority Banking adalah

service focus& client focus, bukan lagiproduct focus.

Islamic Priority Banking yang dikembangkan oleh Bank Syariah Mandiri

menawarkan optimalisasi manfaat dari harta nasabah sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko nasabah serta tuntunan syariah untuk mencapai keseimbangan dan membuat hidup lebih bermakna. Selain produk finansial juga disediakan produk non-finansial untuk memberikan kenyamanan bagi nasabah.

Menjadi rahmatan lil alamin as khalifatul fil ardh adalah suatu gambaran

pribadi istimewa dan menjadi brand image nasabah Priority Banking Bank Syariah

Mandiri (BSMPriority).9

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana

teknik dan strategi BSM dalam upaya meningkatkan jumlah Nasabah Priority,maka

penulis melakukan penelitian dengan judul “STRATEGI PEMASARAN

PRIORITY BANKING OFFICER (PBO) DALAM UPAYA MENINGKATKAN

JUMLAH NASABAHPRIORITYPADA PT BANK SYARIAH MANDIRI”.

9


(19)

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Dalam penulisan ini, pastinya akan ditemukan banyak masalah, dan agar permasalahan tidak melebar, maka penulis membatasi permasalahan dan memfokuskan permasalahan tentang strategi pemasaran dalam meningkatkan

jumlah nasabahPriorityBank Syariah Mandiri.

Adapun masalah pokoknya yaitu strategi pemasaran dalam meningkatkan

nasabah priority Bank Syariah Mandiri. Maka dapat dirumuskan menjadi dua

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Strategi PemasaranPriority Banking Officer(PBO) Dalam Upaya

Meningkatkan Jumlah NasabahPriorityBank Syariah Mandiri?

2. Bagaimana Pengaruh Strategi Pemasaran Priority Banking Officer (PBO)

terhadap peningkatan jumlah nasabah baru BSMpriority?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini secara umum adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran Priority Banking Officer dalam

meningkatkan jumlah nasabahprioritypada PT Bank Syariah Mandiri.

2. Untuk Mengetahui pengaruh strategi pemasaran Priority Banking Officer


(20)

Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaannya antara lain sebagai berikut:

1. Akademisi, menambah khazanah ilmu pengetahuan, khususnya bagi mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah dan fakultas lain dan para akademisi pada umumnya.

2. Praktisi, Dapat dijadikan pedoman bagi pihak-pihak yang terkait, terutama pihak Bank Syariah Mandiri, dalam meningkatkan pelayanan yang berkualitas dan berprinsipkan asas syariah.

3. Rekomendasi, Dapat dijadikan pedoman bagi pihak-pihak yang terkait menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan bank terhadap masyarakat maupun nasabah, dan menimbulkan kepercayaan terhadap Bank Syariah Mandiri, melalui kualitas pelayanan nya.

D. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna dalam hal ini mengenai gambaran definisi jenis dan kriteria mengenai

nasabah priority berikut tentang strategi pemasarannya, Hal ini sejalan

dengan pendapat Bogdan dan Taylor yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif


(21)

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena

merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.10

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah Priority Banking PT bank Syariah Mandiri, sedangkan yang menjadi obyek dari penelitian ini adalah strategi pemasaranPriority Banking. 3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Bank Syariah Mandiri, yang terletak di Wisma Mandiri Jl. MH. Thamrin No 5, Jakarta 10340, Indonesia, Telp: (012) 2300 509, Faks: (021) 3983 2989, yang rencananya akan dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2014.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi atau yang disebut pula pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera, dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap, dan juga

10

Neong Muhadjir,Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasih, 1996), Edisi Revisi, h. 135


(22)

dapat dilakukan dengan tes, kuisioner, rekaman gambar dan rekaman suara.11

Dalam hal ini peneliti terjun langsung dan melakukan observasi ke PT Bank Syariah Mandiri, untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan BSM dalam upaya meningkatkan

jumlah nasabahpriority.

b. Wawancara

Wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara, digunakan untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar

belakang objek, ataupun sikap terhadap sesuatu.12

Dalam hal ini peneliti mawawancarai secara langsung terhadap karyawan ataupun pimpinan PT Bank Syariah Mandiri, untuk memperoleh data-data yang mendukung untuk penelitian.

c. Dokumnetasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-buku, majalah dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan lain sebagainya, dapat

11

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),h.128.

12


(23)

dilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, danceck list yaitu daftar

variabel yang akan dikumpulkan datanya.13

Dalam hal ini peneliti melakukan penelusuran data dengan menelaah buku, majalah, surat kabar, internet maupun sumber-sumber

lain yang berisikan informasi mengenaipriority bankingBank Syariah

Mandiri. 5. Sumber Data

a. Primer

Merupakan data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang dilakukan peneliti, yakni peneliti melakukan sendiri observasi

dilapangan maupun di laboratorium.14

Dalam penelitian ini penulis memperoleh data langsung dari PT Bank Syariah Mandiri, dengan wawancara secara langsung kepada karyawan ataupun pimpinan Bank Syariah Mandiri.

b. Sekunder

Merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain, yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain, yang digunakan

13

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,h. 130.

14

Dergibson Siagian Sugiarto, Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.16.


(24)

oleh penulis untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap, ataupun untuk diproses lebih lanjut.15

Dalam penelitian ini penulis mengutip dari buku-buku, majalah, internet dan lain sebagainya yang berisikan informasi

mengenaiPriority BankingBank Syariah Mandiri.

6. Teknik Analisis Data

Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan realitas yang dikaji, penulis menelaah dan mengamati objek penelitian kemudian mendeskripsikan mengenai data yang terkumpul dengan apa adanya, dan kemudian akan disimpulkan.

7. Teknik Penulisan

Sebagai pedoman dalam penulisan penelitian ini, penulis merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” Diterbikan oleh CeQda (Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan, adapun kajian pustaka yang digunakan penulis ini adalah:

1. Rabiatul Adawiyah (205046100636), Strategi Pemasaran Bank Syariah

Mandiri dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Gadai (Jurusan Muamalat

15


(25)

Ekonomi Islam, Fakultas syarah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008).

Dalam skripsi ini menekankan pada strategi perusahaan dalam memasarkan produknya, baik strategi internal maupun internal serta faktor dominan yang mempengaruhi jumlah nasabah gadai syariah.

2. Ipah Kholipah (208046100056) Strategi Pemasaran Produk Tabungan

Berencana (Jurusan Ekonomi Muamalat Islam, Fakultas syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012)

Dalam skripsi ini menjelaskan mengenai strategi pemasaran produk berencana dan melihat apakah strategi pemasaran nya sudah sesuai dengan pemasaran yang islami.

3. Istikhori (105046101640) Strategi Pemasaran Produk Ijarah Multijasa BNI

Syariah Sebagai Upaya Memperluas Pangsa Pasar(Jurusan Ekonomi Muamalat Islam, Fakultas syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010)

Dalam skripsi ini, penulis menjelaskan mengenai strategi pemasaran

produk ijarah multijasa, dan lebih menitik beratkan tentang pengenalan

produk konsep dan strategi memasarkan produk untuk memperluas pangsa pasar.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah, selain objek yang berbeda, skripsi ini juga lebih menekankan pada strategi pemasaran perusahaan dalam hal ini PT Bank Syariah Mandiri, ditinjau dari


(26)

segi landasan teori kepustakaan, apakah procedural pemasarannya mengikuti teori, ataukah BSM memiliki strategi marketing tersendiri, dan juga akan

menjelaskan mengenai perkembangan jumlah nasabah priority, dan akan

disimpulkan bagaimana perkembangannya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diperlukan agar didapat kejelasan dalam pembahasan masalah yang dihadapi, serta memudahkan dalam pembahasan penelitian, maka penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bab yang terdiri dari:

Bab I berisikan gambaran umum tentang penulisan skripsi, yang menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II akan diuraikan mengenai konsep strategi, konsep pemasaran, konsep strategi pemasaran, langkah-langkah strategi pemasaran, Konsep NasabahPriority, definisi, jenis dan kriteria NasabahPriority.

Bab III akan menguraikan tentang gambaran umum PT Bank Syariah Mandiri, yang meliputi: sejarah berdirinya PT Bank Syariah Mandiri, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, produk dan jasa Priority Banking PT Bank Syariah Mandiri.


(27)

Bab IV membahas tentang teknik dan strategi pemasaran Nasabah

Priority, implementasi marketing mix pada strategi pemasaran priority banking,

pengaruh strategi pemasaran terhadap pertumbuhan jumlah nasabah baru BSM

Priority,dan perkembangan jumlah NasabahPriority

Bab V berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat saran-saran dan rekomendasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas untuk memperoleh solusi.


(28)

14

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Konsep Strategi Pemasaran 1. Konsep Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, strategeta (stratus =

militer, dan ag = memimpin), artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini sesuai dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan

perang agar selalu memenangkan perang.16

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam

perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang, hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terahir, untuk jelasnya dapat dilihat perkembangan tersebut berikut ini:

Chandeler (1962) Stretegi merupakan alat untuk mencapai tujuan

perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

lanjut, serta prioritas alokasi sumberdaya. Hamel dan Prahalad (1995)

Strategi merupakan tindakan yang bersifatincremental(senantiasa meningkat)

dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandanag tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian

16

Hendrawan Supratikno, Advenced Strategic Managemen: Back to Basic Approach,


(29)

perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai “apa yang terjadi”.Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competences).

Perusahaan perlu mencari kompetensi dalam bisnis yang dilakukan.17

Menurut beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah proses manajerial, dimana didalamnya terdapat konsep dan perencanaan yang maksimal untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:

a. Distinctive Competence : Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar

dapat melakukan kegiatan lebih baik disbandingkan dengan pesaingnya.

b. Competitive Advantage : Kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh

perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.18

Sasaran menunjukan apa yang ingin dicapai oleh suatu unit bisnis strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap bisnis harus merancang strategi untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari

17

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21,(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama ,1997), Cet. ke-14, h.3.

18

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21,h. 4.


(30)

strategi pemasaran dan strategi teknologi serta strategi penetapan sumber yang cocok.19

Michael Porter telah mengemukakan tiga strategi umum yang memberikan awal yang bagus bagi pemikiran strategis; keunggulan biaya secara keseluruhan, diferensiasi, dan fokus.

a. Keunggulan Biaya Secara Keseluruhan

Bisnis bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan ditribusi yang terendah, sehingga harganya menjadi lebih rendah daripada terampil pesaing dan mendapat pangsa pasar yang besar, sehingga perusahaan dengan strategi itu harus terampil dalam hal

rekayasa (engineering) pembelian, poduksi maupun distribusi.

Mereka hanya memerlukan sedikit keterampilan pemasaran. Masalah dengan strategi ini adalah bahwa perusahaan lain biasanya akan bersaing dengan biaya yang lebih murah, dan menghantam

perusahaan yang hanya mengandalkan biaya rendah.20

b. Diferensiasi

Unit bisnis berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar pasar, perusahaan mengolah

kekuatan-19

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21,h.3.

20

Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller,Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks, 2009), h.68-69.


(31)

kekuatan itu yang akan menyumbang kepada diferensiasi yang diharapkan. Jadi, perusahaan yang ingin posisi terdepan dalam mutu harus menggunakan komponen terbaik, memadukannya dengan baik, memeriksanya dengan teliti, dan mengomunikasikan mutunya secara efektif.

c. Fokus

Bisnis memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit daripada mengejar pasar yang lebih besar. Perusahaan memahami kebutuhan segmen itu dan mengejar kepemimpinan biaya atau diferensiasi dalam segmen sasaran.21

2. Konsep Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginnkan dengan cara menciptakan serta memperlukan produk dan nilai dengan pihak lain.22

Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bersifat

manajerial, yang berisi perencanaan dan organizing, bertujuan untuk

mengkomunikasikan suatu produk terhadap publik dan menciptakan hubungan dengan konsumen.

21

Philiph Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran,(Jakarta: PT Indeks, 2009), jilid 1, edisi 12, h.68-69.

22


(32)

Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah suatu proses, pelaksanaan dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan,

keinginan, dan kepuasan nasabahnya.23

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci meraih tujuaan perusahaan adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, pemasaran bersandar pada 4 pilar yaitu:

a. Kebutuhan Pelanggan b. Pasar sasaran

c. Kebutuhan pelanggan d. Pemasaran terintegrasi e. Profitabilitas24

Untuk dapat menarik konsumen, dan menjadi kepercayaan konsumen, perusahaan harus memiliki nilai pemasaran, nilai pemasaran dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:

1) Merk atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai

yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya

perusahaan senantiasa berusaha meningkatkanbrand equitynya.

Cara mengelola ekuitas merek (brand equity) ada 5:

23

Kasmir,Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Edisi Revisi, hal. 175

24

M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007), h. 14


(33)

a) Brand Loyalty, dapat dikelola dengan cara, menciptakan tingkat pembelian kembali, menciptakan daya tarik kepada konsumen (perhatian dan melibatkan konsumen secara terus menerus), memberikan respon terhadap pesaing yang

mengancam, serta berusaha mengoptimalkan biaya

pemasaran.

b) Brand Awareness, dapat dikelola dengan cara mengingatkan

secara terus menerus manfaat produk terhadap konsumen c) Persepsi mengenai kualitas, dapat dikelola dengan cara

menerapkan strategi diferensiasi, strategi harga, melibatkan kelompok konsumen yang sama dan menjaga kualitas produk sehingga sesuai dengan harapan konsumen

d) Brand associations, dapat dikelola dengan cara menciptakan

perasaan dan perilaku prinsip terhadap merek secara terus menerus. Contohnya: pepsodent menjelang Ied memberikan bantuan infak dan sedekah sebesar 2.0% dari harga jual setiap produknya kepada kaum fakir miskin.

e) Brand asset, dapat dikelola dengan cara menciptakan

keunggulan bersaing terhadap produk-produknya.25

25

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 48.


(34)

Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya, mereka dapat merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri

memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadapmerk, yaitu

peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektifitas kerja khususnya pada program pemasarannya.

2) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan

pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan.

3) Proses, yaitu nilai yang berkitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung

maupun secara tidak langsung.26

3. Konsep Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi

26

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21,h.49.


(35)

bisnis, dengan adanya strategi pemasaran, maka implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif, sadar dan rasional tentang bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai

tujuannya dalam lingkungan bisnis yang semakin turbulen.27

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk

mencapai tujuannya.28

Sehingga strategi pemasaran dapat dartikan sebagai suatu proses manajerial, yang didalamnya berisi konsep, perencanaan dan organizing¸ yang bersifat unik, bertujuan untuk mengkomunikasikan produk terhadap publik dan membentuk hubungan dengan konsumen, hal ini untuk mencapai tujuan perusahaan yakni memperoleh laba yang besar.

Pada prinsipnya terdapat lima macam strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh perbankan yaitu:

27

Ali Hasan,Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 119

28


(36)

a. Strategi Penetrasi Pasar

Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan usaha perusahaan meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas maupun kualitas pada pasar saat ini, melalui promosi dan distribusi secara aktif.

b. Strategi Pengembangan Produk

Merupakan usaha meningkatkan jumlah nasabah dengan cara

mengembangkan atau memperkenalkan produk-produk baru

perbankan.

c. Strategi Pengembangan Pasar

Merupakan salah satu usaha untuk membawa produk ke arah pasar baru dengan membuka atau mendirikan anak cabang baru yang dianggap cukup strategis atau menjain kerjasama dengan pihak lain dalam rangka untuk menyerap nasabah baru.

d. Strategi Integrasi

Merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya ditempuh oleh para bank yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah, biasanya yang akan dilakukan adalah strategi diversifikasi horisontal, yaitu penggabungan bank-bank (merger).

e. Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi baik diversifikasi konsentrasi maupun diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentrasi yang dimaksud disini adalah bank memfokuskan pada suatu segmen pasar tertentu


(37)

dengan menawarkan berbagai varian produk dimiliki, diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan drinya dalam memberikan berbagai varian produk perbankan kepada kelompok konglomerat (korporat).29

4. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang terpadu da

n saling menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan dibidang pemasaran didukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga yang layak, saluran distribusi yang baik, dan promosi yang

efektif.30Istilah bauran pemasaran mengacu pada panduan srtategi produk,

distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang pasar yang dituju.31

1. Produk (product)

Produk adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Pembuatan produk

29

M. Nur Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 78-80

30

M. Fuad dkk,Pengantar Bisnis,(Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 128.

31


(38)

lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau selera konsumen,

misalnya dalam hal mutu, kemasan, dan lain-lainnya.32

Produk perbankan yang ditawarkan adalah produk yang tidak berwujud yaitu jasa dimana jasa adalah setiap kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan seorang memiliki sesuatu,

misalnya pengacara, layanan perbankan dan lain-lain.33

2. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah kompensasi (uang maupun barang, kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

kombinasi barang atau jasa.34Penentuan harga dalam ekonomi syariah

didasarkan atas mekanisme pasar, yakni harga ditentukan berdasarkan

kekuatan permintaan dan penawaran atas azas sukarela (‘an taradhiin),

sehingga tidak ada satu pihak pun yang teraniaya atauterzalimi.35 3. Promosi (Promotion)

Bagi produsen, promosi adalah kegiatan untuk

menginformasikan produk, membujuk konsumen untuk membeli serta mengingatkan konsumen agar tidak melupakan produk. Sementara bagi konsumen, promosi adalah komunikasi antara produsen dan

32

M. Fuad dkk,Pengantar Bisnis, h.128.

33

Murti Sumarni,Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997) , h. 208.

34

M. Fuad dkk,Pengantar Bisnis, h. 129.

35

Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah,(Jakarta : PT Grasindo, 2007 ), h. 60.


(39)

konsumen.36 Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas.37

4. Tempat/ Distribusi (Place/Distribution)

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi, sehingga barang dan jasa dapat

sampai ke tangan konsumen.38 Penempatan suatu produk atau jasa

sangat mempengaruhi tingkatan harga, semakin representatif suatu

tempat maka berdampak akan semakin tinggi nilai suatu produk.39

5. Langkah-Langkah Dalam Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan proses lima tahap yang terdiri dari

Analisis Situasi Strategis, Perancangan Strategi Pemasaran,

Pengembangan Program Pemasaran serta Implementasi dan Pengelolaan Strategi Pemasaran.

36

Bilson Simamora, Memenangkan Pasar dengan pemasaran, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2001), h. 13.

37

M. Fuad dkk, `Pengantar Bisnis, h. 130

38

Delia Hutabarat, Ekonomi,(Jakarta: Erlangga, 1981), h. 8.

39


(40)

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Dalam Strategi Pemasaran

Sumber: Marketing Strategy Top Brand Indonesia Analisis situasi strategi meliputi memenangkan pasar melalui perencanaan strategis berorientasi pasar, mengumpulkan informasi dan mengukur permintaan pasar, mencari peluang di lingkungan pemasaran, menganalisis pasar konsumen dan perilaku pembeli, menganalisis pasar komunitas internet, menganalisis pasar bisnis dan perilaku pembelian bisnis, menghadapi pesaing dan mengidentifikasi segmen pasar serta memilih pasar sasaran. Perancangan strategi pemasaran mencakup menentukan posisi dan medeferensiasi pasar, strategi hubungan pemasaran mencakup menetapkan strategi produk. Strategi harga, strategi distribusi dan strategi promosi, implementasi dan pengolahan strategi

Perancangan Strategi Pemasaran Implementasi dan

Pengelolaan Strategi Pemasaran

Pengembangan Program Pemasaran AnalisisSituasi


(41)

mencakup merancang organisasi pemasaran yang efektif, implementasi dan pengendalian strategi.40

B. Konsep NasabahPriority

1. LayananPriorityDalam Perspektif Syariah

Pada prinsipnya setiap nasabah bank syariah berhak untuk

diperlakukan secara equal treatment (kesetaraan perlakuan). Seluruh

nasabah berhak mendapatkan layanan prima yang sejalan dengan arahan Quran: “Dan berbuat baiklah (kepada sesama) sebagaimana Allah telah

berbuat baik kepadamu.” (QS al-Qashash/28: 77.)

Namun demikian, ini tidak berarti bahwa bank syariah tidak diperkenankan memberikan layanan ekstra terhadap nasabah yang memberikan kontribusi lebih, khususnya dalam bentuk penempatan danayang signifikan dengan jumlah nominal tertentu. Nasabah yang

demikian ini umumnya disebut sebagai Nasabah Priority. Adanya layanan

ekstra (yang kemudian umumnya juga disebut dengan Layanan Priority)

tidaklah bertentangan dengan prinsip keadilan yang diusung oleh syariah.Sebab, keadilan tidak selalu identik dengan kesamaan. Definisi adil

adalahwadh` al-syai’ fi mahallih, menempatkan sesuatu sesuai dengan porsi

dan posisinya.

40


(42)

Perbedaan sikap merupakan aksioma dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, sikap kita kepada orang tua berbeda dengan sikap terhadap anak, sikap terhadap pasangan hidup berbeda dengan sikap kepada kawan; dan seterusnya. Perbedaan sikap dalam hal ini tentunya sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi, di mana hal tersebut tidak identik dengan ketidakadilan atau kezaliman.

Disamping itu, Islam menghargai seseorang berdasarkan tingkat kontribusinya. Kontribusi merupakan bagian dari amal, di mana amal merupakan faktor yang menentukan kedudukan seseorang, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Dalam perang Khaibar, saat membagikan hasil perang, Nabi SAW memberi tiga saham kepada pasukan berkuda dan satu saham kepada pasukan pejalan kaki, dua dari tiga saham yang diberikan kepada pasukan berkuda tersebut dimaksudkan untuk pemeliharaan kuda, dan satu saham lagi untuk pemiliknya.(HR Ibn Mājah dalam Sunan-nya

II/952/ 2854, Ibn Hibban dalam Shahīh-nya XI/142/4814, dan lain-lain

dengan sanad yang valid.) Pemberian hasil perang secara lebih kepada

pasukan berkuda dibandingkan pasukan pejalan kaki dikarenakan kontribusi pasukan berkuda dalam memenangkan pertempuran melebihi kontribusi pasukan pejalan kaki ini adil.

Demikian pula halnya dengan Nasabah Priority. Kontribusi mereka

dalam pengembangan bank syariah tentu lebih tinggi dibandingkan nasabah deposan pada umumnya, yaitu dalam bentuk penempatan dana yang lebih


(43)

besar. Dengan demikian, atas dasar kontribusi lebih tersebut, mereka sudah selayaknya mendapatkan benefit yang lebih dibandingkan nasabah deposan

pada umumnya.41

2. DefinisiPrioritas

Prioritas (noun) yang didahulukan dan diutamakan daripada yang

lain: pembicaraan mengenai undang-undang antikorupsi diberi dl

parlemen;memprioritaskan (verb) mendahulukan atau mengutamakan

sesuatu daripada yang lain prioritas pengutamaan, preferensi, prerogatif.

Memprioritaskan, memberatkan, mementingkan, memerlukan,

mendahulukan, mengedepankan, mengistimewakan, mengutamakan,

menomorsatukan.42

3. Definisi BSMPriority

BSMPriority adalah model layananritel(perorangan) untuk segmen

pasar menengah atas yang mempunyai pengendapan dana di Bank dengan saldo rata-rata minimal sebesar Rp 250 juta setiap bulan atau jumlah lain yang ditetapkan oleh BSM, setiap nasabah akan dilayani secara khusus oleh

Priority Banking Officer (PBO), baik layanan financial maupun non

financial.43

41

http://www.syariahmandiri.co.id/2010/05/layanan-priority-dalam-perspektif-syariah/

Diakses pada tanggal 27 Februari 2014.

42

Kamus Sabda, Kamus Besar Bahasa Indonesia,diakses pada tanggal 25 Maret 2014, dari,

http://kamus.sabda.org/kamus/prioritas.

43

Surat Edaran Bank Indonesia, Standar Prosedur Operasional (SPO) No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/02, Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 1.


(44)

4. Definisi Priority Banking Officer (PBO)

Priority Banking Officer (PBO, dhi. Personal Relationship

Officer/PRO/FundingOfficerPriority) Adalah pegawai Bank yang bertugas

sebagaipersonal banker,financial advisordanmarketing officeratas produk

dan layanan kepada nasabah BSM (termasuk NasabahPriority)44

PBO adalah bagian penting dari pencapaian target bisnis cabang,

secara pareto, jumlah nasabah segmen affluent dan high net worth kurang

dari 0,5% total nasabah, namun Asset Under Management (AUM) nasabah

tersebut menguasai lebih dari 50% asset bank. Karena potensi bisnis yang

besar dari nasabah affluent dan high net worth, maka diperlukan PBO yang

fokus menggarap segmen market ini, PBO bertugas menambah dan

mengelola nasabah priority untuk meningkatkan growth dana serta

melakukan one stop financial services untuk meningkatkan fee based

income.

Semakin baik kualitas layanan yang diberikan PBO, maka semakin banyak asset nasabah yang dipercayakan untuk dikelola dan semakin besar keuntungan yang didapatkan cabang dari pengelolaan AUM nasabah (sales

through services).45

44

Surat Edaran Bank Indonesia, Standar Prosedur Operasional (SPO) No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/02, Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 1.

45

Surat Edaran Bank Indonesia, Manual Book of Priority Banking Officer (PBO), (Bank Syariah Mandiri 2012), h. 1.


(45)

5. Kriteria NasabahPriority

Kriteria nasabah untuk mendapatkan layananPriorityantara lain:

a. Nasabah perorangan yang menempatkan dananya di Bank dengan total saldo minimal Rp 250 juta atau jumlah lain yang ditetapkan oleh BSM dalam 2 (dua) produk pendanaan yaitu tabungan/giro dan deposito/tabungan berjangka.

b. Nasabah perorangan dapat upgrade menjadi nasabah priority dengan

syarat memenuhi ketentuan yang telah disebutkan sebelumnya.

c. Pemegang kuasa atau key person dari suatu institusi

(perusahaan/yayasan/lembaga) yang telah memberikan kontribusi

pendapatan bersih (nett margin atau bagi hasil) serta fee based income

kepada Bank minimal Rp 50 juta, jumlah key person maksimum 3

(tiga) orang.46

6. Syarat Menjadi NasabahPriority

Berikut persyaratan untuk menjadi nasabahPriority:

a. Mengisi aplikasi permohonan nasabah BSM Priority Bank, baik

nasabah baru maupun nasabah regular (upgrade).

b. Mengisi formulir hak dan kewajiban antara nasabah dan Bank

c. Telah melalui proses EDD (Enhanced Due Dilligence) dengan mengacu Surat Edaran Umum No. 13/017/UMM tanggal 20 Desember

46

Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/02 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 2.


(46)

2011 Perihal Revisi Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).

d. Memenuhi kriteria NasabahPriority.47

7. Keanggotaan Nasabah BSMPriority

Keanggotaan sebagai nasabah BSM Priority ditandai dengan

pemberian kartu BSMPriority yang mempunyai fungsi sebagai ATM, kartu

debit, kartu diskon dan kartu identitas untuk mendapat layanan khusus

sebagai nasabah BSMPriority.

a. Prasyarat untuk mendapatkan kartu BSM Priority adalah memenuhi

kriteria nasabah BSMPriority.

b. Masa berlaku kartu BSM Priority adalah 1 (satu) tahun dan dapat

diperpanjang selama nasabah BSM Priority dan mempunyai tabungan

atau giro rupiah.48 8. OrganisasiPriority Banking

Organisasi BSMPriorityterdiri dari:

a. Bagian Priority Banking & Wealth Management, dibawah unit kerja Divisi/Desk Mass Banking, di Kantor Pusat

b. Priority Banking Officer(PBO), pada seluruh cabang (Konter layanan

Priority/KLP)

47

Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No.Dokumen SPOO/PHD/LPB/02 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012),h. 2.

48

Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/02 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h.10.


(47)

Unit kerja Priority Banking di kantor pusat (DMB) berfungsi

sebagai Pembina, pengawas serta supportingkinerja BSM Prioritydi

cabang-cabang. PBO secara operasional mempertanggungjawabkan

aktivitasnya langsung ke Operation Manager (OM), namun secara

fungsional wajib melaporkan kinerjanya ke Kepala Cabang melalui

Manager Marketing (MM) dan unit kerja Priority banking di kantor

pusat (DMB), dalam hal ini keArea sales Manager.

Bagan struktur organisasi Priority Banking & Wealth

managementadalah sebagai berikut:

1) OrganisasiPriority Bankingdi DMB

Gambar 2.2 OrganisasiPriority Banking

Sumber : Surat Edaran bank Indonesia DIVISI/DESK MASS BANKING

Kepala Bagian

Priority Banking & Wealth Management

Area Sales Manager

Professional Staff Program & Development

PBO di setiap cabang/KLP

Professional Staff SalesManagement


(48)

2) OrganisasiPriority Bankingdi Cabang49

Gambar 2.3 OrganisasiPriority Banking

Sumber : Surat Edaran bank Indonesia

 Kepala BagianPriority Banking & Wealth Management

Tujuan jabatan:

Tersedianya berbagai layanan finansial dan non finansial untuk

nasabah BSM Priority dan tercapainya jumlah asset under

managementdanfee based income.

Professional Staff Program&Development

Tujuan jabatan:

Tersedianya berbagai layanan non finansial, customer loyalty

program,bundling productuntuk nasabah BSMPriority.

49

Surat Edaran Bank Indonesia Standar Prosedur Operasional (SPO) No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/02 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012),h. 4.

Operation Manager (OM)

Priority Banking

Officer(PBO)

Marketing Manager (MM) Kepala Cabang


(49)

Professional Staff Sales management & management

Information System(MIS).

Tujuan Jabatan

Tersedianya berbagai data/informasi cepat terkait dengan

layanan nasabah BSM Priority, termasuk rencana penyiapan

Priority BankingOfficer, Pembukaan Konter Layanan Priority

(KLP) serta program promosi dan alat promosi/pemasaran.

Sales Area Manager

Tujuan jabatan:

Tercapainya jumlah asset under management dan fee based

income serta terselenggaranya pelayanan prima untuk nasabah

BSMPriority.

Operation Manager (OM)

Tujuan jabatan:

Memastikan aktifitas operasional cabang/KLP (khusus nasabah

Priority)terkelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Priority Banking Officer (PBO)

Tujuan Jabatan:

Tercapainya jumlah asset under management dan fee based


(50)

BAB III

GAMBARAN UMUM PT BANK SYARIAH MANDIRI

A. Sejarah PT Bank Syariah Mandiri.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.50

Untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu, satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakanbpenggabungan tersebut

50

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/, diakses pada 05 Februari 2014


(51)

juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi. Untuk keluar dari krisis

ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain

serta mengundang investor asing. Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.Pada saat bersamaan, pemerintah

melakukan penggabungan (merger)empat bank (Bank Dagang Negara, Bank

Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

sebagai pemilik mayoritas baru BSB.51

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan

51


(52)

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1

November 1999.52

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama

membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.53

Jumlah jaringan ATM BSM : 825 ATM Syariah Mandiri, ATM

Mandiri 10,361, ATM Bersama 47,669 unit (include ATM Mandiri dan ATM

BSM), ATM Prima 50,316 unit, EDC BCA 196,870 unit, ATM BCA 10,596

dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 7,435 unit.Jumlah

Karyawan: 16.554 orang (Per Mei 2013)

52

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/, Diakses pada 05 Februari 2014

53

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/, Diakses pada 05 Februari 2014


(53)

B. Visi Dan Misi

1. Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha. Misi

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan

b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM

c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan

kerja yang sehat

d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang

sehat.54

2. Visi, Misi dan Motto BSMPriority Visi

Menjadi top of minddantop ten Priority Banking & Wealth Management

dalam perbankan Indonesia Misi

a. Membangunpartnershipdanownershipnasabah (customer loyalty)

b. Mengembangkanone stop financial servicesyang inovatif

54

http://www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/visi-dan-misi/Diakses pada 05 Februari 2014,


(54)

c. Mengembangkanpriority bankersyang professional dan handal

d. Mengoptimalkan pertumbuhan dan manfaat harta/kekayaan nasabah

secara seimbang (grow in balance benefit)danprudent

e. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan bagi Bank Syariah Mandiri

Motto

We Care and Enabled Millions for Balancing Prosperity, BSM Priority

peduli terhadap nasabah untuk memfasilitasi semua hal agar menciptakan kehidupan yang lebih baik dan seimbang dari sisi financial, Intelektual dan sosial).55

C. Struktur Organisasi

Bank Syariah Mandiri sebagai sebuah organisasi yang fungsional telah memiiki struktur organisasi yang baku agar dapat berfungsi secara optimal sebagai sebuah lembaga keuangan bank.

Struktur organisasi yang dipakai oleh Bank Syariah Mandiri itu sendiri adalah struktur organisasi garis dimana dalam organisasi ini dipegang oleh satu pimpinan yang memerintah dari alas sampai ke bawah

55

Surat Edaran Operasi (Manual Book of Priority Banking Officer)No. 14/014/OPS, tanggal 28 Juni 2012, h.1.


(55)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri

1. Dewan Komisiaris

Komisiaris Utama : Achmad Marzuki

Komisiaris Independen : Ramzi A. Zuhdi

Komisaris Independen : Bambang Widianto, Phd

Komisaris : Agus Fuad

Komisaris : Sulaeman

2. Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Ketua : Prof. Dr. Komaruddin Hidayat

Anggota : Dr. Muhammad Syafi’I Antonio, M.Ec


(56)

Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengawasi operasional BSM secara independen. DPS ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seluruh pedoman produk, jasa layanan dan operasional bank telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah islam.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah:

1) Memberikan nasehat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah

2) Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank

3) Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank

4) Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya

5) Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank

6) Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan

kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.56

56


(57)

3. Dewan Direksi

Direktur Utama : Yuslam Fauzi

Direktur : Sugiharto

Direktur : Hanawijaya

Direktur : Achamad Syamsudin

Direktur : Amran Nasution

Direktur : Zainal Fanani

D. Fasilitas Produk/Jasa Finansial 1. Kartu BSMPriority

Kartu BSMPriority berfungsi sebagai kartu multiguna, yaitu kartu

identitas, kartu ATM, kartu belanja/debet dan kartu diskon, sehingga

beberapa fasilitas melekat pada kartu BSM Priority, seperti limit transaksi

khusus, layanan khusus di cabang, fasilitas airport executive lounge dan

airport handling.Pemberian kartu BSM Priority, dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Hanya berlaku untuk nasabah pada outlet BSMPriority.

b. Limit kartu BSM Priority per jenis transaksi perhari adalah Rp

10.000.000 mengikuti ketentuan dari bank Indonesia, termasuk transaksi tarik tunai dan debit/belanja, total limit transaksi perhari adalah Rp 10.000.000


(58)

d. Masa berlaku kartu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang nasabah

masih memenuhi kriteria sebagai nasabah BSMPriority

e. Biaya perpanjangan kartu Rp 15.000

f. Biaya penggantian kartu BSM Prioritykarena kartu hilang adalah Rp

50.000.

g. Jika dalam 3 (tiga) bulan terahir total saldo rata-rata pengendapan dana nasabah kurang dari Rp 250 juta, maka pada bulan ke lima kartu

BSM Priority dikembalikan dan diganti kartu reguler (BSM Card)

dengan pemeberitahuan tertulis sebelumnya kepada nasabah.

h. Biaya penggantian kartu menjadi kartu (BSM Card)sesuai ketentuan

yang berlaku untuk biaya penggantian BSMCard.

i. Jika nasabah masih menggunakan karrtu BSM Priority sedangkan

kartu sudah tidak berlaku, karena habisnya masa berlaku maupun karena nasabah sudah tidak memenuhi persyaratan lagi sebagai

nasabah BSM Priority, maka segala biaya yang terkait dengan

penggunaan kartu dibebankan ke rekening nasabah atau dibayarkan secara tunai oleh nasabah.

j. Jika tidak lagi menjadi nasabah Bank, maka kartu BSM Priority

dikembalikan dan digunting dihadapan petugas Bank.57

57

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 1


(59)

2. Konsultasi Keuangan Syariah

Konsultasi keuangan syariah adalah perencanaan keuangan nasabah sesuai kebutuhan dan toleransi risiko nasabah serta tuntunan syariah. Konsultasi ini diberikan secara gratis dengan perjanjian waktu

terlebih dahulu dengan PBO.58

3. Laporan Keuangan Terpadu

Laporan keuangan terapadu berisi seluruh portofolio nasabah BSM

Prioritydengan ketentuan sebagai berikut:

a. Hanya untuk nasabah BSMPriority

b. Setiap nasabah BSM Priority telah didaftarkan pada system iBSM

denganflag priority(Yes/No)

c. Dicetak oleh back office BSM Priority setiap awal bulan, setelah

prosesend of monthselesai.

d. Laporan keuangan terpadu dikirim sesuai dengan permintaan nasabah (melalui pos, diantar, diambil langsung).59

58

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 1

59

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 1


(60)

4. Pick Up ServiceSetoran Tunai

Nasabah yang ingin melakukan setoran tunai dengan layanan pick

up servicediatur sebagai berikut:

a. Wajib mengisi formulir aplikasi secara lengkap dan valid atas setiap

layananpick up servicesetoran tunai dengan ketentuan:

1) Uang tunai yang disetorkan dalam mata uang Rp (rupiah) dan/atau Valas (valuta asing), dengan jumlah minimum senilai Rp 50 juta dan maksimum senilai Rp 100 juta. Apabila nilai nominal di atas Rp 100 juta, maka PBO wajib melaporkan OM/kepala cabang untuk dilakukan mekanisme pengamanan. 2) Jarak tempat pengambilan ke kantor BSM maksimum 30 km dan

uang tunai disetor ke Cabang terdekat

3) Jumlah fisik dan nominal uang tunai yang akan diambil dihitung secara global ditempat pengambilan.

4) Pemeriksaan keaslian uang dan jumlah fisik uang secara detail dilakukan di kantor cabang Bank Syariah Mandiri.

5) Nasabah wajib bersedia menerima apapun hasil pemeriksaan Bank Syariah Mandiri atas keaslian fisik dan jumlah uang tunai yang disetorkan.

6) Cabang melakukan penutupan asuransicash in transitatas beban


(61)

Setelah PBO melaksanakan layanan pick up service, pejabat

cabang (OM) wajib melakukan call back kepada nasabah penyetor

untuk melakukan konfirmasi kebenaran transaksi setoran yang

dilakukan oleh PBO.60

5. Perintah Transaksi Keuangan Melalui Telepon atau Faksimili

Bank memberikan layanan transaksi keuangan melalui telepon, layanan tersebut terbatas hanya untuk transaksi non tunai dan tidak melayani transaksi tunai.

a. Nasabah yang ingin mendapatkan layanan transaksi keuangan melalui telepon atau faksimili, wajib mengisi dan menandatangani formulir aplikasi untuk layanan transaksi keuangan melalui faks yang berisi ketentuan sebagai berikut:

1) Transaksi keuangan yang dilayani adalah non tunai, dari dan ke rekening di Bank syariah Mandiri yaitu:

a) Pembukaan tabungan atau deposito

b) Pencairan deposito ke rekening sendiri

c) Pencairan reksadana ke rekening sendiri

2) Pembukuan rekening tabungan atau deposito hanya untuk rekening CIF nasabah yang bersangkutan.

60

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 1


(62)

3) Pencairan deposito atau pencairan reksadana dapat dilakukan dengan kondisi:

a) Setelah asli bliyet deposito atau surat konfirmasi pembelian reksadana dapat diambil/diserahkan pada hari yang sama dengan hari pencairan

b) Cabang memblokir rekening nasabah pada saat pencairan deposito dan/atau reksadana apabila asli bliyet deposito atau surat konfirmasi belum diterima oleh Bank.

b. Nasabah wajib menghubungi nomor telepon direct/handphone Cabang,

Khusus nasabah Priority (hunting phone priority banking), PBO tidak boleh menjanjikan/berkomitmen apapun dalam melayani transaksi

keuangan apabila nasabah menghubungi ke nomor pribadi (handphone)

PBO. Artinya handphone pribadi tidak disarankan digunakan PBO

berkomunikasi dengan nasabahpriorityyang bersifat transaksional.

c. Nasabah yang memberikan instruksi layanan melalui handphone

cabang, maka PBO wajib melakukan proses call back kepada nasabah

sebagai konfirmasi layanan dan merekam percakapan dengan nasabah

menggunakan nomor telepon yang tercatat pada data bank. Handphone

cabang digunakan untuk layanan yang sifatnyanon eksekusional.

d. Nasabah yang melakukan perintah transaksi financial maupun non


(63)

apabila tidak sesuai data Bank, maka PBO maupun OM wajib melakukan verifikasi lebih lanjut kebenaran nasabah.

e. Perlengkapan yang wajib dipenuhi pada setiap KLP untuk mendukung layanan ini adalah (mengacu pada SE No 14/003/UMM tanggal 14 Juni 2012 perihal standarisasi pengamanan Bank)

1) CCTV (Closed Circuit Television)

2) Vioce Recorder

3) Pesawat telepon yang memilikicaller ID

f. Buku tabungan atau bilyet deposito yang dibuka (termasuk ATM/PIN

Maller)melalui instruksi via telepon hanya dapat diserahkan ke nasabah

apabila nasabah telah melengkapi dan menyerahkan formulir aplikasi pembukaan rekening tabungan atau deposito serta menandatangani bukti tanda terima.61

6. AutodebitBebas Biaya

Autodebit bebas biaya adalah untuk pembayaran tagihan rutin

listrik, telepon dan telepon selular, dengan pertimbangan:

a. Bank mendapat fee based income dari perusahaan penyedia

jasa/operator, atas setiap realisasi transaksi pembayaran.

61

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 3


(64)

b. Nasabah Priority Banking umumnya mempunyai lebih dari satu rekening listrik, air, rekening telepon dan telepon selular, sehingga

potensifee based incomesemakin besar.

c. Menarik nasabah untuk memindahkan seluruh aktivitas keuangan

di Bank sesuai dengan konsepone stop financial services).

d. Cross selling produk perbankan lainnya yang sesuai kebutuhan

nasabah

Pembebasan biaya autodebit dilakukan secara manual oleh back

office Cabang, yaitu dengan melakukan refund atas biaya

administrasiautodebityang telah dikenakan oleh sistem.62 7. AutosaveBebas Biaya

Jika nasabah memiliki rekening giro dan tabungan dengan nomor CIF yang sama, dapat diberikan fasilitas autosave bebas biaya, dengan pertimbangan:

a. Mendorong nasabah membuka giro (cross selling produk),

sehingga mutasi keuangannya dilakukan melalui Bank.

b. Fee based income dari aktivitas keuangan nasabah (antara lain

kliring, RTGS)

62

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 5


(65)

c. Adanya media penarikan cek dan BG memudahkan dan mengamankan transaksi nasabah yang umumnya tidak datang sendiri ke Bank (pick up service/telepon/faks/utusan nasabah)

Pembukuan biaya autosave masih secara manual, sehingga tidak perlu

melakukanreverse ataurefundbiayaautosave.63

8. Buku Cek danBilyet Giro

Buku cek dan bilyet giro diberikan bebas biaya dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk 1 (satu) buku cek dan 1 (satu) buku BG yang pertama saat nasabah membuka giro.

b. Biaya 1 (satu) buku cek dan 1 (satu) buku BG tersebut menjadi biaya promosi Cabang.

c. Penyerahan buku cek/buliyet giromenggunakan tanda terima (resi),

dan wajib dikontrol oleh pejabat (OM) atas kebenaran penerimaan cek/bliyet girodimaksud.64

63

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 5

64

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 6


(66)

9. Nomor Rekening Cantik

Nomor rekening cantik diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Nasabah memenuhi kriteria sebagai nasabah BSMPriority

b. Nomor rekening cantik terdapat 8 digit, (dari 10 digit) yaitu pada

digitke 2 s/d digit ke 9 dengan keterangan sebagai berikut:

- Digit ke 1 ditetapkan angka 7 (tujuh) sebagai nomor awal dai nomor cantik.

- Digit ke 2 s.d 9 sebagai nomor rekening Bank. - Digit ke 10 atau terakhir ditetapkan sebagai cek digit.

c. Delapan angka tersebut dapat dipesan oleh nasabah BSM Priority,

sepanjang nomor tersebut belum terpakai.

d. Prosedur mendaftarkan nomor rekening cantik adalah sebagai

berikut:

1) Customer service(CS) input data nasabah sesuai formulir

2) Supervisor CS otorisasi data nasabah

3) CS melakukan input data rekening sesuai formulir.65

65

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 7


(67)

10. Fasilitas Pembayaran dan Penyaluran Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS)

Fasilitas pembayaran dan penyaluran ZIS bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZNAS) BSM umat dan yang bekerja sama dengan LAZNAS BSM Umat.66

11. Fasilitas Diskon PembelianMerchandise

a. Fasilitas berlaku bagi pemegang kartu BSM Priority yang masih

valid.

b. Penawaran diskon pembelian barang berlaku selama periode

tertentu yang tlah disepakati denganmerchant/supplierbarang.

c. Besarnya diskon tergantung kesepakatan dalam perjanjian

kerjasama antara Bank denganmerchant/supplierbarang.

d. Komponen diskon terdiri atas diskon untuk nasabah dan Bank.67

12. Fasilitas Notifikasi Transaksi

Setiap transaksi/aktifitas mutasi rekening yang dimiliki oleh

nasabah akan diberikan notofikasi via sms/emailmelalui system.68

66

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 7

67

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 7

68

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 8


(68)

E. Fasilitas Produk/Jasa Non Finansial 1. FasilitasSave Deposit Box

Fasilitas Save Deposit Box (SDB) diberikan kepada nasabah

Prioritydengan ketentuan sebagai berikut:

a. Bebas biaya sewa untuk tahun pertama, kecuali biaya uang

jaminan kunci.

b. Nasabah bebas memilih lokasi SDB pada cabang Bank.

c. Ukuran SDB adalah large medium atau small. SDB small

diberikan jika ukuranmediumsudah terisi semua.

d. Diberikan sepanjang SDB ukuran medium dan small masih

tersedia.

e. Jika Cabang tidak memiliki SDB, maka biaya sewa SDB tahun

pertama menjadi biaya promosi dana Cabang, yaitu sebesar 50%

biaya sewa tahunan sebagai fee based incomebagi Cabang pemilik

SDB.

f. Biaya sewa SDB tahun kedua dan seterusnya diberikan ke nasabah

dan menjadifee based incomebagi Cabang pemilik SDB.69

69

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012) , h. 8


(69)

2. FasilitasAirport Executive Lounge

Fasilitas Airport Executive Lounge tersedia di seluruh bandara di

Indonesia yang terdapat tanda logo BSM Priority, sedangkan Airport

Handling pada beberapa bandara tertentu, dengan kertentuan sebagai

berikut:

a. Berlaku hanya bagi pemegang kartu BSMPriority.

b. Selama kartu masih berlaku (valid) dan nasabah masih menjadi

nasabah BSMPriority

c. Biaya pemakaian Airport Executive Lounge dan Airport Handling

oleh nasabah BSM Priority menjadi biaya promosi outlet dana di Cabang.

d. Ketentuan operasional fasilitas Airport Excecutive Lounge

mengacu ketentuan yang berlaku (vide Surat Edaran No.

8/008/OPS, tanggal 16 februari 2006 perihal fasilitas Airport

Excecutive Lounge dan Airport Handling bagi Nasabah BSM

Priorityberikut perubahannya)

e. Lokasi bandara dan nama Airport Excecutive Loungedapat dilihat

padawebsiteBank.70

Terdapat 40 Airport Excecutive Lounge yang tersebar di seluruh

bandara Indonesia, yang disertai dengan logo BSMpriority.71

70

Surat Edaran Bank IndonesiaStandar Prosedur Operasional (SPO)No. Dokumen SPOO/PHD/LPB/04 Revisi 3, (Tanggal 29 Juni 2012), h. 9.


(1)

Dengan jumlah nasabah yang semakin meningkat setiap tahunnya, BSM priority perlu melakukan pelayanan yang lebih maksimal terhadap nasabah dengan semakin ditingkatkannya pelayanan dan sosialisasi program terhadap nasabah.93

C. Analisis

Berdasarkan penelitian dan pengamatan strategi pemasaran BSM Priority, penulis mencoba membuat analisis mengenai strategi pemasaran tersebut. Strategi pemasaran BSM Priority menggunakan pendekatan marketing yang bersifat Above The Linedimana tehnik ini merupakan tehnik eksternal perusahaan yaitu mensosialisasikan produk dengan menggunakan media massa, namun sejauh ini penggunaan tehnik ini dirasa belum dimaksimalkan oleh BSM Priority karena pada hasil pengamatan penulis BSM Priority hanya sebatas mensosialisasikan produk ke dua media cetak yaitu majalah TEMPO dan majalah NOOR baru-baru ini, dengan peningkatan jumlah nasabah baru yang selalu meningkat setiap tahunnya diharapkan BSM Priority lebih banyak mensosialisasikan programnya ke beberapa media elektronik seperti media televisi, radio, maupun internet. Ada baiknya BSM Priority mengembangkan Website Priority, agar pengetahuan publik

93

Wawancara pribadi denganArea Manager Priority BankingdanWealth Management BSM (Ni Made Ayu Ratih Wijayanti),tanggal 12 Maret 2014,di PT Bank Syariah Mandiri.


(2)

mengenai BSM Priority ini pun akan semakin bertambah dan harapannya nasabah baru pun akan selalu bertambah.

Selanjutnya kegiatan pemasaran yang bersifat Below The Line yang diterapkan BSM Priority dimana tehnik ini merupakan tehnik internal perusahaan hal ini menjadi strategi promosi yang efektif, disini BSM Priority lebih memaksimalkan BTL dengan beberapa program nya yakni dengan beberapa kerjasama dan pemberian bonus terhadap nasabah kegiatan gathering dan kegiatan lain yang melibatkan nasabah. Hal ini menjadi nilai lebih bagi BSM Priority dalam menjaring nasabah baru maupun mempertahankan loyaitas nasabah, kegiatan tersebut bisa jadi saling menguntngkan baik antara bank maupun nasabah, dimana bank mendapat income dari nasabah dan nasabah mendapatkan pelayanan yang prima dari Bank. Strategi Below The Line ini menjadi strategi yang efektif dan lebih banyak mempengaruhi jumlah nasabah dengan berbagai macam kegiatannya maka diharapkan BSM Priority lebih memaksimalkan strategi Below The Linedan selalu melakukan inovasi baru dalam strategi internal ini.


(3)

78 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi pemasaran yang dilakukan BSM priority adalah dengan melakukan kegiatan promosi yang bersifat ATL (Above The Line), yakni kegiatan promosi yang dilakukan di media massa dalam hal ini BSM Priority menggunakan majalah TEMPO dan NOOR untuk mensosialisasikan programnya. Kemudian BTL (Bellow The Line), yakni kegiatan promosi berupa kegiatan atau hadiah langsung yang diberikan oleh BSM Priority terhadap nasabah, disamping itu juga BSM Priority menggunakan brosur dan flyer program, dimana PBO (Priority Banking Officer) mengirimkan surat penawaran terhadap nasabah reguler, yang telah memenuhi kriteria sebagai nasabah priority dengan melampirkan flyer berupa brosur yang berisikan program BSM Priority. Untuk mendapatkan Nasabah Priority BSM Priority memiliki beberapa tehnik yakni: Customer is Our Family, Priority Gathering:, Direct Gift.,Anchor Product,danSocial Media.

Strategi Pemasaran BSM Priority berpengaruh terhadap peningkatan jumlah nasabah baru BSM Priority, hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan Nasabah Priority pada PT Bank Syariah Mandiri yang menunjukkan pertumbuhan yang baik pada setiap tahunnya . Pada tahun 2013 jumlah nasabah


(4)

prioritytelah mencapai 16.574, terjadi peningkatan mencapai 2000 lebih nasabah baru setiap tahunnya.

B. Saran-Saran

Priority Banking agar lebih mengoptimalkan sosialisasi programPriority Banking pada media cetak maupun elektronik, untuk memudahkan publik agar lebih mudah mengetahui program priority, ada baiknya dikembangkan Website Priorityagar lebih memudahkan promosi di eradigitalmasa kini.

Strategi BSM priority menunjukan perlunya pengembangan program, dan pengembangan segmentasi nasabah Priority, dengan mensegmentasikan nasabah (tiering nasabah) menjadi beberapa tahapan, dengan nasabah gold dan nasabah platinum, hal ini disesuaikan dengan jumlah penempatan dana nasabah priority.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amrin, Abdullah SE, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, Jakarta : PT Grasindo, 2007.

Arikunto, Suharsimi, DR. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka, Cipta 2002.

Fathoni, Abdurrahman,Metodologi Penelitiandan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Fuad, M. dkk,PengantarBisnis, Jakarta : PT Gramedia PustakaUtama, 2001. Hasan, Ali,Marketing Bank Syariah,Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Hutabarat,DeliaEkonomi, Jakarta: Erlangga, 1981. Kasmir,Pemasaran Bank,Jakarta: Kencana, 2005.

_______,Manajemen Perbankan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Kotler, Philiphdan Lane Keller, Kevin,Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Indeks 2009.

Lamb, W. Charles,Pemasaran, Jakarta: SalembaEmpat, 2001.

Muhadjir, Neong, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasih, 1996.

Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi, Konsep, Perencanaan Strategis Untuk Menghadapai Abad 21, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Rianto, M. Nur, Dasar-dasar Pemasaran Bank, Bandung:Alfabeta, 2010. Simamora, Bilson Memenangkan Pasar dengan pemasaran, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka, 2001.


(6)

Sugiarto, Dergibson Siagian, Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Sumarni,Marketing Perbankan, Yogyakarta: Liberty, 1997.

Supratikno, Hendrawan, Advenced Strategic Management; Back to Basic Approach,Jakarta: PT. Gravindo Utama, 2003.

Suyanto, M.Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2007.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah (Studi Deskriptif Pada Bank Bri Perbaungan)

6 94 167

Analisis Strategi Bauran Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabalt Pada PT Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan

0 36 80

Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Rasional, Emosional, dan Spiritual Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah PT. Bank Mandiri Syariah Cabang Medan Ahmad Yani

4 61 89

Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Kcp Cilandak)

1 37 124

STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN ISLAMIC BANKING (IB) SIAGA PADA PT. BANK SYARIAH BUKOPIN.

0 0 22

STRATEGI PEMASARAN PRIORITY BANKING PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. KANTOR CABANG SOLO.

1 1 15

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH DEPOSITO PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA.

0 2 16

Analisis strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah nasabah Pada Pt. Bank Sumut Syariah Cabang pembantu Stabat Kabupaten Langkat - Repository UIN Sumatera Utara

1 17 124

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH CABANG PEMBANTU UNGARAN TUGAS AKHIR - ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK BNI SYARIAH C

0 0 90

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK CICIL EMAS DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Teluk Betung Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 137