Defenisi atau Pengertian Pajak Fungsi Pajak Jenis Pajak

3 Dapat mengetahui tingkat perkembangan ilmu perpajakan di lingkungan Perguruan Tinggi khususnya di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara.

C. Uraian Teoritis

1. Defenisi atau Pengertian Pajak

Menurut Prof. Dr. Rochmad Soemitro, SH, pajak ialah : ” Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.Soemitro, 1997 : 22-23 Sedangkan menurut S. I. Djajadiningrat ialah pajak ialah : ”Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tetentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapt dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan secara umum.Resmi, 2008 : 1- 217.

2. Fungsi Pajak

Fungsi pajak di Indonesia terdiri dari : a. Fungsi Budgetair Sumber Keuangan Negara, yaitu pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Universitas Sumatera Utara b. Fungsi Regularend Pengatur, yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar bidang keuangan.

3. Jenis Pajak

Terdapat berbagai jenis pajak, yang dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 1. Menurut Golongan a. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapt dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Contoh : PPh b. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Contoh : PPN 2. Menurut Sifat a. Pajak Subjektif, yaiut pengenaannya memerhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak atau pengenaan pajak yang memerhatikan keadaan subjeknya. Contoh : PPh b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang pengenaannya memerhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak Wajib Pajak maupun tempat tinggal. Universitas Sumatera Utara Contoh : PPN, PPnBM serta PBB 3. Menurut Lembaga Pemungut a. Pajak Negara Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh : PPh, PPN, PPnBM, PBB, BPHTB. b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masing-masing.

4. Wajib Pajak PPh Pasal 21