Penguranngan PPh pasal 21 yang Diperbolehkan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP

PPh Pasal 21 yang terutang dari pemberi kerja sebelum pegawai yang bersangkutan pensiun sesuai dengan yang tercantum dalam bukti pemotongan PPh Pasal 21 sebelum pension. e. PPh Pasal 21 atas uang pensiun bulanan adalah sebesar PPh Pasal 21 seperti pada huruf d dibagi dengan banyaknya bulansebagaimana dengan huruf a. 8. Penghitungan PPh Pasal 21 atas uang pensiun bulanan untuk tahu kedua dan selanjtnya adalah sebagai berikut : a. Terlebih dahulu dihitung penghasilan neto sebulan yang diperoleh dengan cara mengurangi penghasilan bruto dengan biaya pensiun. b. Selanjtnya PPh Pasal 21 dihitung dengan cara seperti tersebut pada angka 2 huruf a, c, dan d.

1. Penguranngan PPh pasal 21 yang Diperbolehkan

Pada Pengurangan PPh pasl 21 Untuk pegawai Tetap Pengurangan Yang diperbolehkan dari penghasilan Bruto untuk menentukan besarnya penghasilan neto : a. Biaya Jabatan, dengan tarif 5 limaPersen dari penghasilan bruto, dengan jumlah maksimum yang diperkenakan sebesar Rp.6.000.000 setahun atau Rp. 5.000.000 b. Iuran yang terkait dengan gaji yang dibayar oleh pegawai kepada dana pensiun yang pendirinya telah disahkan oleh Menteri Keuangan atau Badan Penyelanggara Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua Yang Universitas Sumatera Utara dipersamakan dengan dana pensiunyang pendirinya telah disahkan oleh menteri keuangan. Untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak, Penghasilan netonya dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP yang sebenarnya. a. Karyawati Kawin, PTKP dikurangkan adalah hanya untuk dirinya sendiri, dan dalam hal tidak kawin pengurangan PTKP selain untuk dirinya sendiri ditambah dengan PTKP untuk keluarga menjadi tanggungan sepenuhnya. b. Bagi Karyawati yang menunjukkan keterangan tertulis dari pemerintah setempat serendah-rendahnya kecamatan bahwa suami tidak menerima atau memperoleh penghasilan ,diberikan Tambahan PTKP Rp. 15.840.000 setahun dan Rp.1.320.000 untuk sebulan dan ditambah PTKP tanggungan Keluarga maksimal 3 tiga orang, yang masing-masing Rp.1.320.000 setahun dan Rp.110.000 sebulan. c. Besarnya PTKP ditentukan Berdasarkan keadaaan pada awal tahun kalender. Misalnya saja, ada pegawai yang baru datang ke Indonesia dalam bagian tahun Kalender, besarnya PTKP berdasarkan Keadaan pada awal bulan dari bagian tahun kalender yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara

2. Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP

Untuk Menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak dari Wajib Pajak Dalam Negeri, Penghasilan netonya dikurangi dengan jumlah PTKP. Besarnya PTKP yang berlaku sesuai dengan Pasal 7 UU PPh no.17 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan UU PPh No.36 Tahun 2008 adalah sebagai berikut : Keterangan PTKP 2009 Setahun Baru PTKP 2006 Setahun lama Untuk wajib Pajak Rp. 15.840.000,00 Rp. 13.200.000,00 Tambahan Untuk wajib pajak yang kawin Rp.1.320.000,00 Rp. 1.200.000,00 Tambahan Untuk Seorang Istri yang penghasilannya di gabung dengan penghasilan suami Rp.15.840.000,00 Rp.13.200.000,00 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3 tiga orang Rp. 1.320.000,00 Rp.1.200.000,00 Universitas Sumatera Utara Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 1. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai Tetap dengan Gaji Bulanan. Mario Tumbel, status menikah tanpa tanggungan, adalah seorang karyawan pada PT Matuari. Mario memperoleh gaji sebulan sebesar Rp. 2.000.000. PT Matuari megikuti program Jamsostek dan membayarkan premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dengan jumlah masing- masing 0.5 dan 0,3 dari gaji. PT Matuari menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,7 dari gaji sedangkan Mario membayar sendiri iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2 yang dipotong dari gajinya setiap bulan. Di samping itu PT Matuari juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya dengan membayar iuran pensiun setiap bulan sebesar Rp. 70.000 untuk Mario Tumbel ke Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, sedangkan Mario membayar sendiri iuran pensiun sebesar Rp. 50.000. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut : Penghasilan bruto sebulan : 1. Gaji Rp. 2.000.000 2. Premi jaminan kecelakaan Kerja JKK Rp. 10.000 3. Premi jaminan kematian JK Rp. 6.000 Rp. 2.016.000 Pengurangan penghasilan bruto : 1. Biaya jabatan 5 x Rp. 2.016.000 Rp. 100.800 2. Iuran Pensiun Rp. 50.000 Universitas Sumatera Utara 3. Iuran jaminan hari tua JHT Rp. 40.000 Rp. 190.800 Penghasilan neto sebulan Rp. 1.825.200 Penghasilan neto setahun 12 x Rp. 1.825.000 Rp.21.902.400 PTKP setahun K0 : 1. Untuk diri Wajib Pajak Rp. 15.840.000 2. Tambahan WP kawin Rp. 1.320.000 Rp.17.160.000 Penghasilan Kena Pajak setahun Rp. 4.742.400 Penghasilan Kena Pajak dibulatkan Rp 4.742.000 PPh Pasal 21 terutang setahun : 5 x Rp. 4.742.000 Rp. 237.100 PPh Pasal 21 terutang sebulan Rp. 237.10012 Rp. 19.758

2. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Karyawati Kawin Suami BekerjaMemiliki Penghasilan