Bidang aplikasi Fungsi
I. Pengolahan limbah
− Bahan koagulasiflokulasi untuk
limbah cair −
Penghilangan ion-ion metal dari limbah cair
II. Pertanian
− Dapat menurunkan kadar asam sayur,
buah dan ekstrak kopi −
Sebagai pupuk −
Bahan antimicrobakterial III.
Industri tekstil −
Serat tekstil −
Meningkatkan ketahanan warna IV.
Bioteknologi −
Bahan-bahan immobilisasi enzim V.
Klarifikasi Penjernihan •
Limbah industri pangan •
Industri sari buah •
Pengolahan minuman beralkohol
• Penjernihan air minum
• Penjernihan kolam renang
• Penjernihan zat warna
• Penjernihan tannin
− Koagulasiflokulasi
− Flokulan pectinprotein
− Flokulan proteinmikroba
− Koagulasi
− Flokulan mikroba
− Pembentuk kompleks
− Pembentuk kompleks
VI. Kosmetik
− Bahan untuk rambut dan kulit
VII. Biomedis
− Mempercepat penyembuhan luka
− Menurunkan kadar kolesterol
VIII. Fotografi
− Melindungi film dari kerusakan
Robert, 1992
2.3 Lemak
Universitas Sumatera Utara
Yang dimaksud dengan lemak adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. Pada lemak, satu
molekul gliserol mengikat 3 molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang mempunyai titik lebur
tinggi mengandung asam lemak jenuh , sedangkan lemak cair atau yang biasa disebut minyak mengandung asam lemak tidak jenuh Poedjiadi,2002
Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak tak
jenuh sehingga umumnya berbentuk cair. Lemak hewani ada yang berbentuk padat lemak yang biasanya berasal dari lemak hewan darat seperti lemak susu,lemak babi,
lemak sapi. Lemak nabati yang berbentuk cair dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu: a dryng oilI yang akan membentuk lapisan keras bila mongering di udara.; b
semi drying oil seperti minyak jagung, minyak biji kapas dan minyak bunga matahari; dan c non drying oil misalnya minyak kelapa dan minyak kacang tanah.
Minyak pangan dalam bahan pangan biasanya diekstraksi dalam keadaan tidak murni dan bercampur dengan komponen-komponen lain yang disebut dengan fraksi
lipida. Fraksi lipida terdiri dari minyaklemak edible fatoil, malam wax, fosfolipida, sterol, hidrokarbon, dan pigmen. Dengan cara ekstraksi menggunakan
pelarut lemak seperti petroleum eter, etil eter, bezena dan kloroform komponen- komponen fraksi lipida dapat dipisahkan. Lemak kasar crude fat tersebut disebut
fraksi larut eter. Untuk membedakan komponen fraksi lipida dipergunakan NaOH. Minyaklemak makan, malam, dan fosfolipida dapat disabunkan dengan NaOH;
sedangkan sterol, hidrokarbon dan pigmen adalah fraksi yang tidak tersabunkan. F.G Winarno, 1992
2.4 Kolesterol
Universitas Sumatera Utara
Kolesterol adalah satu sterol yang paling penting dan terdapat banyak di alam. Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C
nomor 3 mempunyai posisi β oleh karena dihubungkan dengan garis penuh.
Gambar 2.3 Struktur Kolesterol
Pada tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah empedu, kelenjar adrenal bagian luar adrenal cortex dn jaringan syaraf. Kolesterol dapat larut dalam pelarut
lemak, misalnya eter, kloroform, benzene dan alkohol panas. Apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau, dan mempuntai titik lebur 150-151
o
C. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena
dinding pembuluh darah menjadi makin tebal. Hal ini juga mengakibatkan berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah akan terganggu dan
untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa darah lebih keras Poedjiadi, 2006.
Setiap hari, sekitar 1 gram kolesterol dikeluarkan dari tubuh. Sekiranya separuhnya diekskresikan di dalam tinja setelah mengalami konversi menjadi asam
empedu. Sisanya diekskresikan sebaga kolesterol. Koprostanol adalah sterol utama dalam tinja, senyawa ini dibentuk dari kolesterol oleh bakteri di usus bagian bawah.
Robert K. Murray, 2009
Modifikasi lemak dalam darah sesungguhnya ditunjukkan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam jaringan, khususnya dalam dinding arteri. Biasanya dengan
diet kadar lemak dalam darah mulai berubah dalam beberapa hari atau minggu. Untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah, pengurangan konsumsi lemak jenuh akan
Universitas Sumatera Utara
banyak pengaruhnya, tetapi pengurangan konsumsi kolesterol juga banyak menolong Winarno, 1992.
2.5 Spektroskopi IR dan FTIR