2. Tema apa yang muncul dari pengumpulan informasi tentang kasus? analisis materi kasus
3. Bagaimana peneliti menginterpretasikan tema-tema dalam teori sosial dan psikologi yang lebih luas? pelajaran yang dipelajari dari kasus berdasarkan
literatur. Creswell, 1998:105 Stake mengungkapkan empat bentuk analisis data beserta interpretasinya
dalam penelitian studi kasus, yaitu: 1. Pengumpulan kategori, peneliti mencari suatu kumpulan dari contoh-contoh
data serta berharap menemukan makna yang relevan dengan isu yang akan muncul.
2. Interpretasi langsung, peneliti studi kasus melihat pada satu contoh serta menarik makna darinya tanpa mencari banyak contoh. Hal ini merupakan
suatu proses dalam menarik data secara terpisah dan menempatkannya kembali secara bersama-sama agar lebih bermakna.
3. Peneliti membentuk pola dan mencari kesepadanan antara dua atau lebih
kategori. Kesepadanan ini dapat dilaksanakan melalui tabel 2x2 yang menunjukkan hubungan antara dua kategori.
4. Pada akhirnya, peneliti mengembangkan generalisasi naturalistik melalui
analisa data, generalisasi ini diambil melalui orang-orang yang dapat belajar dari suatu kasus, apakah kasus mereka sendiri atau menerapkannya pada
sebuah populasi kasus.
Universitas Sumatera Utara
Lebih lanjut Creswell menambahkan deskripsi kasus sebagai sebuah pandangan yang terinci tentang kasus. Dari paparan di atas dapat diuraikan bahwa
“persiapan terbaik” untuk melakukan analisis studi kasus adalah memiliki suatu strategi analisis. Tanpa strategi yang baik, analisis studi kasus akan berlangsung
sulit karena peneliti “bermain dengan data” yang banyak dan alat pengumpul data yang banyak pula Creswell, 1998:63.
III.2 Lokasi dan Subjek Penelitian III.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara, tepatnya di Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang terletak di Jalan Dr. Sofyan No.1,
Kampus USU. Meskipun demikian, waktu dan tempat penelitian dikondisikan dengan jadwal dan keinginan subjek penelitian.
USU memiliki 14 fakultas yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian, Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak
135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi, 46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000
orang, 1000 di antaranya adalah mahasiswa asing. Sejak awal pendiriannya, USU dipersiapkan menjadi pusat pendidikan
tinggi di Kawasan Barat Indonesia. Sewaktu didirikan pada tahun 1952, USU
Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah Yayasan, kemudian beralih status menjadi PTN pada tahun 1957, dan selanjutnya berubah menjadi PT-BHMN pada tahun 2003.
USU memiliki visi menjadi University for Industry UfI, dengan misi: 1. Mempersiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat bermoral dengan
kemampuan akademik danatau profesional danatau vokasional untuk menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan seni terutama
pada kerjasama berbasis industri, dan pengembangan aplikasinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional 3. Mendukung pengembangan masyarakat sipil yang demokratis melalui peran
USU sebagai suatu kekuatan moral yang otonom untuk mencapai kemampuan yang kuat dalam lingkungan kompetisi global melalui pengelolaan secara
profesional sumber daya manusia, memperluas partisipasi dalam pembelajaran, memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajaran, dan
memodernisasi cara pembelajaran. Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera
Utara merupakan fakultas kesembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Kelahiran fakultas ini tidak jauh berbeda dengan fakultas lainnya di lingkungan
Universitas Sumatera Utara. Dalam proses pengembangannya, jurusan yang ada di FISIP USU tidak dibuka sekaligus. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat dan pemerintah daerah serta tenaga pengajar yang dibutuhkan sesuai dengan bidangnya. Oleh karenanya, pada tahun ajaran 19801981, FISIP USU
hanya membuka 2 dua jurusan saja yaitu Jurusan Ilmu Komunikasi dan Jurusan Ilmu Administrasi Negara.
Adapun visi Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara adalah:
“Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial dan Politik di Wilayah Barat”
Dengan misi Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara: 1. Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset,
kajian dalam studi ilmu sosial dan politik. 2. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh stakeholders
dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara sebagi suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan
profesional. Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau bahkan
mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain. 3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan
mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam
Universitas Sumatera Utara
menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus
ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan
pertemanan makna positif dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.
4. Menjadi institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi
pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman- pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara sendiri http:www.usu.ac.idilmu-sosial-dan- ilmu-politik.html.
III.2.2 Subjek penelitian
Riset kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil riset lebih bersifat kontekstual dan kausistik, yang berlaku pada waktu dan
tempat tertentu sewaktu riset dilakukan, karena itu pada riset kualitatif tidak dikenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif disebut informan atau subjek
riset, yaitu orang-orang dipilih untuk diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset, bukan objek, karena informan dianggap aktif
mengkonstruksi realitas, bukan sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner Kriyantono, 2009: 163.
Untuk studi kasus, jumlah informan dan individu yang menjadi informan dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat
Universitas Sumatera Utara
dijadikan informan adalah orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian, orang-orang dengan peran tertentu dan tentu saja yang mudah diakses.
Melalui metode kualitatif kita dapat mengenal orang subjek secara pribadi dan melihat mereka mengembangkan definisi mereka sendiri tentang
dunia dan komunikasi yang mereka lakukan. Kita dapat merasakan apa yang mereka alami dalam pergaulan masyarakat mereka sehari-hari. Melalui metode ini
memungkinkan kita menyelidiki konsep yang dalam pendekatan lainnya akan hilang.
Maka, subjek penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU yang sedang melakukan bimbingan skripsi. Sesuai dengan pembatasan masalah dalam
penelitian ini bahwa yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa S1 reguler yang sedang melakukan bimbingan skripsi. Berdasarkan data yang diperoleh dari
masing-masing departemen pada Februari 2011, jumlah mahasiswa yang sedang bimbingan skripsi di departemen Administrasi Negara 41 orang, Ilmu Politik 5
orang, Kesejahteraan Sosial 41 orang, Sosiologi 41 orang, Antropologi 22 orang, dan Ilmu Komunikasi 62 orang.
Data populasi di atas, hanya diambil enam dari delapan departemen yang ada di FISIP USU disebabkan dua departemen lainnya tidak sesuai dengan
karakter informan pada penelitian ini. Departemen perpajakan tidak mengadakan bimbingan skripsi karena masih Diploma 3, sedangkan departemen administrasi
bisnis yang adalah departemen termuda di FISIP USU belum memiliki mahasiswa yang sedang bimbingan skripsi.
Universitas Sumatera Utara
Pemilihan subjek dilakukan berdasarkan tingkat kecemasan dan ketidakpastian mahasiswa dalam bimbingan skripsi yang dibagi menjadi:
1. Kecemasan dan ketidakpastian tinggi 2. Kecemasan dan ketidakpastian moderat
3. Kecemasan dan ketidakpastian rendah Jadi dari setiap departemen akan dipilih tiga informan dengan tingkat
kecemasan dan ketidakpastian yang berbeda-beda. Pengkategorian tingkat kecemasan dan ketidakpastian pada setiap informan dilihat dari kecemasan dan
ketidakpastian yang mendominasi proses bimbingan skripsi informan tersebut. Pengambilan subjek penelitian atau informan ini dilakukan dengan
menggunakan teknik penarikan sampel bola salju snowball sampling. Teknik snowball sampling banyak ditemui dalam riset kualitatif. Sesuai namanya, teknik
ini bagaikan bola salju yang turun menggelinding dari puncak gunung ke lembah, semakin lama semakin membesar ukurannya. Jadi, teknik ini merupakan teknik
penentuan subjek penelitian yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan informan pertama diminta memilih atau
menunjuk orang lain untuk dijadikan informan lagi, begitu seterusnya sampai jumlahnya lebih banyak. Sehingga beberapa orang pertama tersebut menjadi titik
awal pemilihan informan. Proses ini baru berakhir bila periset merasa data telah jenuh, artinya periset merasa tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari
wawancara Kriyantono, 2009:158-159. Jadi, dengan demikian, peneliti akan menemukan mahasiswa yang sedang bimbingan skripsi sebagai informan,
Universitas Sumatera Utara
kemudian meminta mereka untuk merekomendasikan orang lain untuk dijadikan informan berikutnya.
III.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode
pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari metode yang ada tergantung masalah
yang dihadapi Kriyantono, 2009: 93. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara
lain:
a. Penelitian Kepustakaan Library Research